All Chapters of Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku: Chapter 221 - Chapter 230

233 Chapters

Beristirahatlah

"Hmmmhh..." Alice mengerutkan keningnya, merasakan tubuhnya yang pegal dan sakit di beberapa bagian. Matanya perlahan terbuka. Dia reflek ingin beranjak dari tempatnya tidur. Namun, sebuah tangan menahan tubuhnya. "Tetaplah merebahkan badanmu. Kamu tidak boleh bergerak selama 2 hari penuh. Jika tidak, aku tidak dapat menjamin lagi janin yang ada dalam rahimmu dapat tetap bertahan." Wanita muda itu menahan Alice agar tetap tidur di atas tumpukan daun pisang sebagai alasnya, sedangkan di bawahnya dipenuhi dengan rerumputan jerami. Wanita itu juga membuat sebuah tenda darurat dari batang-batang pohon, ranting dan dedaunan lebar. Dan di dekat mereka juga menyala api unggun yang cukup besar. Alice membuka matanya lebar-lebar dan melihat ke arah wanita muda berusia 20an itu. Dia cukup cantik, rambutnya ikal dan kulitnya cokelat estetik. Dari tubuhnya, Alice mencium aroma obat-obatan herbal yang cukup menyengat. Setelah Alice memperhatikan dengan benar, ditubuhnya kini tertancap beber
Read more

Makanan Bergizi

Pagi-pagi sekali Yuna bangun dan mencarikan makanan untuknya dan Alice. "Aku akan berkeliling di hutan untuk mencari makanan dan herbal yang bagus untuk penyembuhan mu. Kau tunggulah di sini. Oke?!" Alice mengangguk, "Tapi, bagaimana jika ada harimau atau beruang hutan yang datang kemari. Apakah aku tidak bisa berlari untuk menyelamatkan diriku?" Alice bertanya karena Yuna tidak memperbolehkannya bergerak sama sekali selama dua hari. Yuna tersenyum, "Tidak akan ada hewan pemangsa ataupun berbisa yang berani kemari, aku sudah meracik aroma herbal yang dibenci oleh hewan-hewan semacam itu." Dia tampak sangat yakin dengan perkataannya. "Baiklah. Kau berhati-hati lah." Alice mengingatkan Yuna. Yuna pun pergi ke hutan, mencari apa yang bisa ditemukan di dalam hutan. "Wah, ada batang sagu yang membusuk." Yuna bersorak senang. Dia memotong-motong batang sagu yang membusuk itu dan mengambil sesuatu dari dalamnya. Yuna mengumpulkannya dalam keranjang yang dibawanya. "Hmmm ada aro
Read more

Melakukan Pencarian

"Sudah dua hari, Alice tidak juga diketemukan." Gavin merasa sangat khawatir melihat arus sungai yang sangat deras. "Kita coba telusuri saja mengikuti aliran sungai ini!" Mario melanjutkan langkah kakinya di dalam hutan yang sangat lebat itu. "Jake, bagaimana dengan penjual perantara itu? Apakah Wella dan Henry berhasil menangkapnya?" Gavin teringat pada Wella dan Henry yang diutus untuk melacak keberadaan penjual perantara itu. "Mereka telah mengamankannya di markas. Mereka menemukannya dalam keadaan terikat di perbatasan Casia dan Yustan. Sepertinya, Firlo dan Logan hanya akan membiarkannya hidup hingga konstitusi baru itu disahkan. Mereka ingin menghilangkan bukti kejahatannya sepenuhnya." "Jika Alice tidak diketemukan sebelum 4 hari lagi, semuanya akan berakhir sia-sia. Karena yang dapat membatalkan pemberlakuan konstitusi itu, hanyalah Alice. "Hari sudah semakin gelap. Medan perjalanan kita juga semakin sulit. Sebaiknya kita beristirahat saja di sini." Jake kemudian memerint
Read more

Bertemu Kembali

"Alice, aku rasa keadaanmu sudah lebih baik sekarang." Pagi-pagi sekali Yuna memeriksa keadaan Alice. "Apakah aku sudah boleh berjalan dan beraktivitas normal?" Alice sangat senang. Dia bosan hanya tiduran selama dua hari, lalu kemudian hanya makan, minum dan duduk sebentar. Yuna mengangguk, "Sudah bisa. Ayo, kita ke sungai. Ada sebuah mata air yang sangat jernih di dekat sini. Sudah saatnya kamu membersihkan tubuhmu." "Eh?" Alice sontak mengendus aroma tubuhnya. Benar juga, Alice belum mandi selama berhari-hari. Yuna dan Alice berjalan beberapa meter, mereka sampai di sebuah mata air yang sangat jernih. "Mandilah, Alice. Aku akan mencucikan pakaianmu dan mengeringkannya." Alice membuka seluruh pakaiannya dan mandi di dalam mata air yang jernih itu. Rasanya sungguh sejuk dan menyegarkan. "Ini Alice, gunakan daun dan akar Soapwort ini sebagai pengganti sabun mandi. Caranya seperti ini." Yuna meremas dan menggosok-gosok daun dan akar tumbuhan Soapwort, lalu menggunakannya s
Read more

Hari ke-30

"Kau, ajaklah Firlo dan Logan bertemu. Laporkan bahwa kau berhasil membunuh Alice." Jake memerintahkan Maxim keluar dari ruang tahanan untuk segera berpakaian rapi, kemudian mengembalikan ponsel miliknya. "Beberapa hari ini, mereka terus menerus menghubungimu. Aku tidak ingin mereka tahu bahwa kalian gagal membunuh Alice," sambung Jake lagi. "Maksudmu, agar mereka mengira rencananya berhasil dan mereka kemudian lengah?" Maxim menebak rencana mereka. "Ya, katakanlah seperti itu," ujar Jake sambil tersenyum. "Jangan mencoba berpikir untuk kabur! Kami akan mengikuti mu dan memantau setiap pergerakan mu." Jake memperingatkan Maxim. "Bagaimana jika aku berhasil kabur?" Maxim menatap sinis ke arah Jake yang tampak meremehkannya. "Pertama, aku yakin karena kau akan membawa alat penyadap ini di tubuhmu. Kedua, karena pasukanmu masih berada di bawah pengawasan kami. Dan ketiga, adik kandungmu ada di antara mereka. Kau tidak akan berani mengambil resiko dengan melakukan itu." Jake me
Read more

Rencana Jebakan

"Alice, pakaianmu ini seluruhnya berwarna hitam. Tidakkah kamu ingin menambahkan warna lain?" Sera menyerahkan sebuah saputangan putih untuk Alice letakkan di saku jasnya. Karena menurut kebiasaan di Yustan menggunakan setelan jas serba hitam dan perlengkapan serba hitam, hanya boleh dilakukan ketika pemakaman. Menurut kepercayaan mereka, jika menggunakan pakaian dan perlengkapan serba hitam selain di acara pemakaman dapat membawa kesialan. "Tidak, Bu. Hari ini memang akan menjadi hari kesialan dan pemakaman bagi beberapa orang." Alice memasukkan sebuah saputangan berwarna hitam di saku jasnya. "Aku pergi Bu, Nenek." Alice melihat ke seseorang yang berdiri di belakang Sera. "Alice, kau terlalu tergesa-gesa untuk mendorong pergi Logan dan Firlo." Isabela merasa tidak setuju dengan rencana Alice yang membahayakan dirinya. Padahal dia dapat menyingkirkan mereka perlahan setelah menjabat sebagai Ratu Yustan kelak. "Nenek, untuk menyingkirkan rumput liar, harus mencabut hingga ke ak
Read more

Kejutan di Rapat Parlemen

Pimpinan Rapat Dewan Parlemen mengamati waktu pada jam tangannya. "Sudahlah Pak Ketua Parlemen, lebih baik kita segera mulai saja rapatnya. Ini sudah pukul 09.05. Tidak baik menunda lebih lama lagi." Firlo mendesak Pimpinan Rapat agar segera mengetuk palunya dan membuka rapat. "Baiklah, semuanya harap tenang. Dengan mengucap syukur kepada Yang Maha Esa, maka Rapat Dewan Parlemen dalam rangka penetapan berlakunya konstitusi baru, telah dimulai secara resmi." Kemudian Pimpinan Rapat yang juga merupakan Ketua Dewan Parlemen, mengetuk palunya di atas meja. Tok "Hari ini adalah voting terakhir pemberlakuan konstitusi baru Negara Yustan tentang Anggaran Belanja Negara Perlengkapan Militer. Seperti yang kita ketahui, sebulan yang lalu, hanya Putri Mahkota Alice Anabel yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pemberlakuan konstitusi baru. Beliau berjanji, akan membawa bukti dan bantahan untuk menggagalkan pemberlakuan konstitusi baru ini." "Benar sekali. Namun, Putri Alice Anabel
Read more

Lebih Baik Membangun Kembali dari Awal

"Rekam baik-baik semua bukti yang akan aku tunjukkan kepada kalian hari ini!" Lalu proyektor menampilkan seluruh bukti transfer uang senilai 1 milyar kepada seluruh anggota Dewan Parlemen yang berasal dari rekening Firlo More. Setelahnya, menampilkan seluruh percakapan Ketua, Wakil, dan beberapa anggota Dewan Parlemen sebelum rapat hari ini dimulai. 'Apakah kalian telah menerima uang senilai 1 milyar yang dikirimkan Firlo?' Terdengar suara Ketua Dewan Parlemen. 'Hahaha, kami telah menerimanya. Pokoknya, apapun yang tuan Firlo minta, akan kita lakukan. Jika mengikutinya, kita akan semakin kaya raya.' Seorang anggota merasa sangat senang. 'Ya, yaa.. Nominal 1 milyar setiap bulan, sangat besar. Tuan Firlo memang sangat murah hati.' Wakil Ketua Dewan Parlemen terdengar sangat bersemangat. 'Hei, sudah. Itu, Perdana Menteri telah datang!' Seseorang dari mereka meminta untuk menghentikan obrolan. 'Tuan Firlo, terima kasih atas hadiahnya. Hahaha.' Ketua Dewan Parlemen bersuara.
Read more

Akhir Dari Firlo dan Logan

"Ya, aku bersedia bersaksi untuk kerajaan." Louis bersuara. Entah sejak kapan dia masuk ke dalam ruang rapat Parlemen. "Louis?" Isabela menatap tajam kepada pembunuh putrinya itu. Sebenarnya Isabela tahu bahwa yang meracuni Ansara adalah Louis dan Logan. Hanya saja, dia tidak punya cara untuk membuktikannya. Mereka berdua telah bersekongkol dengan sangat rapi. Seluruh rekaman kamera pengawas telah dihapus pada bagian dimana mereka memasukkan racun ke dalam makanan dan minuman Ansara. Setiap kali mereka secara bergantian meracuni Sara. "Aku akan menyerahkan diri dan mengakui perbuatanku. Aku juga akan menjadi saksi kejahatan Logan. Aku menyimpan beberapa bekas botol racun yang telah kosong. Aku rasa itu cukup kuat untuk dijadikan alat bukti." Louis berkata sambil menunjuk Logan. "Pria bajingan ini memaksa aku dan putraku untuk menjadi kaki tangannya. Namun, ketika kami sudah tidak dibutuhkan lagi, dia memerintahkan orang untuk membunuhku. Beruntung bagiku, Matheo tiba di rumah ber
Read more

Gavin Dioperasi

Tuuuuuuuutttt Dokter melakukan teknik Resusitasi Jantung Paru kepada Gavin, namun tidak juga ada tanda-tanda detak jantungnya kembali. Mesin masih terus berbunyi, tanda detak jantung Gavin tidak terdeteksi. "Siapkan defibrillator!" Dokter meminta perawat memberikan alat kejut jantung. "50 Joule!" Perintah dokter pada perawat yang memegang alat defibrillator. "Everybody clear!" Dokter memberikan kejut jantung pertama kepada Gavin. Namun tidak ada reaksi apapun. "100 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tetap tidak ada reaksi apapun pada Gavin. "150 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tut...Tut...Tut... "Oke, jantung mulai berfungsi. Siapkan ruang operasi. Aku akan mensterilkan diri." Dokter kemudian keluar dari ruang gawat darurat. "Nyonya, sebaiknya Anda menunggu di luar. Kami akan mempersiapkan pasien untuk dioperasi." Alice mengangguk, namun sebelumnya ia memegang tangan Gavin sebelum keluar, "Sayangku
Read more
PREV
1
...
192021222324
DMCA.com Protection Status