Semua Bab Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku: Bab 121 - Bab 130

233 Bab

Jebakan

Drrrtt drrrtt "Bos, aku punya informasi terbaru. Kita bertemu di pusat perbelanjaan di pinggiran kota 1 jam lagi." Baru saja bangun dari tidurnya, pagi-pagi sekali Alice mendapat kiriman pesan dari seseorang. Alice membaca isi pesan singkat dari Carlo Sald, mata-mata yang ditempatkan di kelompok dunia bawah. Setelah mandi, Alice bersiap dengan pakaian yang cukup rapi dari biasanya. "Apa kamu hari ini berencana keluar rumah?" Tanya Gavin ketika mereka sarapan bersama di meja makan. Tidak biasanya Alice telah berpakaian rapi di pagi hari. "Ya. Aku ingin bertemu dengan seorang teman lama. Henry akan menemaniku. Kamu pergilah bersama James dan Wella ke perusahaan." "Baiklah, berhati-hati lah. Aku berangkat lebih dahulu." Gavin sedikit tenang, karena Alice ditemani oleh Henry. Sebelum berangkat, Wella bertanya kepada Alice. "Bos, apakah ini tentang Carlo Sald?" "Iya, hari ini pagi sekali dia mengirim pesan teks padaku." "Bos, kemarin ada berita penemuan mayat di hutan Dar
Baca selengkapnya

Gavin Kecelakaan

"Weni, dimana semua orang? Apa Gavin belum kembali?" Sesampainya di rumah, Alice langsung bertanya kepada Weni. Saat ini sudah pukul 5 sore, Gavin biasanya sudah pulang ke rumah, kecuali jika ada rapat yang mendesak atau bertemu dengan partner bisnis. "Nyo_nya_? Tuan_emm_Tuan Gavin,dia.." Weni tergagap, wajahnya terlihat sembab. "Ada apa, Weni?" Alice punya firasat buruk. "Tuan mengalami kecelakaan, mobilnya_ terguling masuk ke dalam jurang." Weni menunjuk berita di layar televisi. "Gavin Welbert, yang saat ini adalah penasehat resmi kerajaan Albain dan juga merupakan kepala keluarga Welbert, mengalami kecelakaan di sebuah tikungan jalanan pegunungan. Polisi, dan tim penyelamat sedang berusaha mengangkat mobilnya yang terjatuh ke jurang. Menurut pengamatan ahli, sangat kecil kemungkinan bagi Gavin Welbert untuk selamat." Kamera penyiar mengarah ke dalam jurang, dan tiba-tiba ada ledakan dahsyat. DUAAARRR "Oh,Tidak! Sepertinya mobil Gavin Welbert yang terjatuh ke dalam ju
Baca selengkapnya

Gavin Sudah Meninggal

"Betul, saya adalah asisten Tuan Gavin Welbert. Benarkah? Baik, kami akan segera ke rumah sakit." James tampak menerima panggilan telepon. Ketika James sudah menutup panggilannya, Wella mendekat. "Telepon dari kepolisian?" "Ya," James menjawab singkat pertanyaan Wella. "Mereka sudah menemukan mayat itu." Sambung James. "Baguslah!" sahut Wella. Tap tap tap Terlihat Alice menuruni anak tangga dengan langkah gontai. Wajahnya sembab, dan dibawah matanya lingkaran hitam tampak nyata, sepertinya semalaman tidak tidur. Tapi dia sudah berpakaian dengan rapi. "Ayo, hari sudah terang. Sudah saatnya kita bergegas mencari Gavin." Alice melewati meja makan begitu saja. "Nyonya, sebaiknya Nyonya sarapan terlebih dahulu. Sedari kemarin Nyonya belum makan." Weni memanggil Alice yang tampaknya tidak akan makan lagi kali ini. "Aku tidak lapar. Ayo!" Alice menatap Wella, James dan Henry dan mengajak mereka semua segera pergi mencari Gavin. "Nyonya, pihak kepolisian meminta anda unt
Baca selengkapnya

Bagaimana Jika Kamu Menjadi Istriku?

Hari ini di rumah duka, Alice berdiri di dekat sebuah peti mati dengan foto Gavin Welbert yang diletakkan di depan peti itu. Mengenakan baju serba hitam, Alice menyambut tamu-tamu yang menyampaikan belasungkawa. Wajahnya sembab dan kantong matanya sangat hitam. Bukan karena Alice menangisi jenazah yang tergeletak di dalam peti, namun karena dia masih belum mengetahui dengan pasti nasib suami tercintanya. Pencarian sudah dilakukan selama dua hari, dan mereka belum menemukan apapun. Bahkan sekedar jejak dan juga tanda-tanda keberadaan Gavin, juga tidak diketemukan. Alice gelisah, ingin segera menyingkirkan semua formalitas pemakaman ini dan segera mencari Gavin. Namun dia tidak bisa. Dia tidak boleh membuat kecurigaan pihak lawan. Dia ingin membiarkan siapa pun dalang dari semua kejadian ini, merasa menang dan lengah. Benar saja, sekelompok orang yang sepertinya sangat dihormati, kini datang dan memberi hormat kepada peti mati. Mereka kemudian menghampiri Alice, orang-orang yang w
Baca selengkapnya

Mencari Gavin

"Mengapa sama sekali tidak ada jejak sedikit pun?" Alice bergumam sendiri. Alice hari ini akhirnya bisa ikut dalam proses pencarian Gavin. Alice, Henry, Wella dan beberapa bodyguard kini menyusuri aliran sungai dan mencari di pemukiman sekitar aliran sungai tempat Gavin terjatuh. James kali ini tidak dapat ikut bergabung, karena harus mengurus perusahaan Welbert. Setelah berjam-jam melakukan pencarian di desa dan pemukiman sekitar, mereka tetap saja tidak menemukan sesuatu ataupun petunjuk. Bahkan mereka juga bertanya kepada penduduk dengan menunjukkan foto Gavin, tapi tidak ada seorangpun yang mengenali wajahnya. Mereka kini beristirahat di tengah hutan, sambil memakan bekal yang mereka bawa. "Bos, apa tidak sebaiknya kita pulang saja? Hari sudah hampir gelap," ujar Wella. "Tidak, kita lanjutkan terus hingga ke desa di lembah Pegunungan Terkutuklah. Aku dengar di sana ada dua desa yang cukup ramai meskipun terisolir di daerah lembah." Alice bersikeras untuk melanjutkan pencari
Baca selengkapnya

Desa Terpencil di Lembah

"Wow, daerah ini semuanya beku karena es." Henry takjub setelah melihat sebuah desa yang hampir keseluruhan tempatnya diliputi salju. "Hhhhh, perjalanan kemari tidak seberapa jauh, tapi aku terengah-engah karena dingin." Wella kelelahan sesampainya di sebuah desa yang katanya adalah desa terujung dan paling terisolir di daerah lembah Pegunungan Terkutuklah. "Bagaimana cara mereka bertahan hidup di tempat seperti ini?" Alice heran, bagaimana penduduk desa mencari makanan dan minuman di tempat beku seperti itu. Dean menggosok belakang kepalanya, "Oh, itu..Sebenarnya daerah ini tidak beku sepenuhnya seperti ini ketika musim semi hingga musim panas. Penduduk di sini akan bertanam dan berladang di musim semi dan memanen di musim panas. Kemudian ketika memasuki musim gugur, mereka akan pergi ke kota untuk menjual sebagian hasil panennya dan membeli beberapa kebutuhan." "Iya, mereka dilarang untuk berburu selama musim semi hingga musim panas. Musim gugur dan musim dingin, adalah saat
Baca selengkapnya

Gavin Tidak Ingat

"HENTIKAN PERNIKAHAN INI!" Alice berteriak dengan lantang sekali lagi setelah sampai di atas panggung pelaminan. Pengantin wanita memblokir di depan pengantin pria, menghalangi Alice untuk mendekat pada Gavin. "Siapa kamu? Kenapa mencoba menghalangi pernikahan kami?" pengantin wanita dengan dagu terangkat bertanya kepada Alice. "Aku? Aku adalah istri sah dari calon suamimu itu! Gavin, jadi kamu bersenang-senang disini dan ingin menikahi seorang wanita muda? Huh!" Alice mendengus marah menatap ke arah Gavin. Namun respon Gavin justru aneh, dia nampak menatap Alice dengan bingung. Netranya menatap dalam pada Alice, dahinya mengkerut, dan alisnya melengkung ke dalam. Wajah tampannya tampak berpikir keras, mencoba mengenali siapa Alice. "Siapa yang kamu panggil Gavin?! Dia adalah Stefan, calon suamiku!" Helen menatap tajam Alice. Alice kehilangan kesabaran, dia mendekat kepada Gavin. Karena Helen bersikeras menghalangi, Alice mendorongnya dengan kuat hingga dia tersingkir. A
Baca selengkapnya

Festival Berburu

"Dengan demikian festival berburu tahun ini telah dibuka!" BUK BUK BUK "Horeee!" Plok plok plok Warga desa menyambut dengan meriah festival berburu. Umumnya setiap keluarga bersaing untuk mengumpulkan perburuan terbanyak, dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah. Hadiah untuk 5 keluarga yang memenangkan festival berupa sejumlah uang, bahan pokok makanan sehari-hari selama musim dingin, dan saat musim semi tiba akan mendapatkan berbagai macam jenis bibit unggul buah-buahan dan sayur-sayuran untuk bercocok tanam hingga musim panas. "Kali ini ada hal menarik untuk disaksikan pada festival perburuan di tahun ini. Yakni persaingan antara aku dan Nona Alice Rayes. Kami akan bertanding dalam 3 jenis mata lomba." Helen berdiri bersama Alice di atas panggung, dan mengumumkan pertandingan mereka. Helen melirik Alice di sudut matanya, 'Huh, berpura-pura tenang dan sok hebat. Orang kota semacam kamu, mana mampu bersaing denganku!' cibirnya dalam hati. Alice berdiri dengan tenang dan
Baca selengkapnya

Alice Tidak Bisa Memanah

Helen sangat geram setelah di ronde pertama dia kalah. "Huh, kali ini aku pasti menang!" gumamnya dengan volume yang hanya bisa didengarnya sendiri. Kepala desa mengumumkan pertandingan selanjutnya, "Selanjutnya kita akan melihat bagaimana mereka menyelesaikan pertandingan yang kedua. Mereka akan memanah rusa kutub sambil berkuda. Kebetulan, para rusa sedang berkelompok di sungai dingin. Kalian akan bersaing untuk memanah hanya dengan 10 anak panah. Siapapun yang bisa memperoleh rusa terbanyak, akan menjadi pemenangnya." Kepala desa menyerahkan masing-masing busur panah dan 10 anak panah kepada Alice dan Helen. "Apakah kamu pernah memanah sebelumnya?" tanya Helen pada Alice. Alice menggeleng, "Aku belum pernah melakukannya. Tapi aku pernah menonton beberapa drama di televisi dan membaca tentang cara melakukannya di sebuah buku tentang perang zaman kuno." "Hmmmff, hahaha.." Helen tidak mampu menahan tawanya. "Yang benar saja kamu? Apa kamu pikir memanah semudah seperti di
Baca selengkapnya

Alice Kalah

"Aku memenangkan dua jenis mata lomba dari 3 mata lomba yang dipertandingkan, bukankah sudah dipastikan akulah pemenangnya?" Alice tersenyum penuh kemenangan pada Helen. "Tidak, kamu harus menyelesaikan ketiga persyaratan yang aku buat. Kamu harus memenangkan ketiga jenis mata lomba!" Helen menjawab sambil menyeringai licik. "Ya, Nona Alice. Secara teknis, kamu seharusnya didiskualifikasi pada mata lomba yang kedua. Kamu menggunakan anak panahmu untuk menggagalkan anak panah milik Helen berkali-kali." Kepala desa membela Helen. "Apa? Aku hanya tidak tega, jika harus membunuh banyak rusa kutub sekaligus hanya demi memenangkan sebuah pertandingan." Alice tahu bahwa mereka sengaja untuk membuat alasan agar menahan Gavin lebih lama ditempat ini. Alice menunduk sejenak dan berpikir, "Baiklah, kita akan melakukan pertandingan selanjutnya!" "Ya, kalau begitu beristirahatlah. Besok kita akan melakukan perburuan kita kembali." Helen melewati Alice dengan senyum lebar menghias wajahny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
24
DMCA.com Protection Status