Semua Bab Mantan Istri Jadi Konglomerat: Bab 141 - Bab 150

230 Bab

Bab 141

Dia pikir dia menindas orang lemah, tapi malah kena getahnya.Kemarahan dan kekesalan Ranio hampir meledak, sudut mulutnya berkedut dan tanpa sadar tubuhnya menegang.Ponsel Josan hening total.Tanpa berbicara pun orang bisa merasakan aura dingin Josan lewat panggilan telepon.Ranio hanya bisa mengatupkan giginya, beberapa emosi rumit melintas di matanya. Dia pun menyadari bahwa Josan sudah lama terdiam, tanpa disadari dia merasa gugup.Dia terbatuk, "Kak ...."Dia teringat kenapa Josan menjauhkan diri dari Keluarga Xenus terakhir kali.Karena Nancy.Tapi, kali ini Ranio justru menguji lagi batas kesabaran Josan. Tak perlu diragukan lagi, siapa yang berani memancing amarah Josan? Keluarga Xenus sepertinya akan tertimpa musibah lagi!Akhirnya, suara Josan yang dalam dan serak keluar, tanpa ada emosi."Nancy, akulah yang terus mendekatimu. Nggak peduli apa yang orang lain katakan, kamu jangan percaya."Nancy mengerutkan kening, setelah terdiam sekian lama, Josan akhirnya mengucapkan kali
Baca selengkapnya

Bab 142

Nancy melirik Wydia yang berdiri di samping sambil mengerucutkan bibirnya dan berkata."Temanmu masih menunggumu, pulanglah."Tangan Ranio terus terkepal dan dadanya naik turun dengan cepat.Pada akhirnya, dia frustrasi dan berbalik untuk pergi.Perkataan Yessa barusan sudah cukup melubangi hatinya.Kalau dia berbicara lagi, sepertinya Yessa akan berkata lebih sinis lagi.Dia benar-benar akan dipermalukan.Ranio membawa Wydia ke dalam mobil dan tidak terburu-buru menyalakan mobilnya.Wydia terkejut.Mata Ranio redup dan galau, dia berbicara dengan bingung."Aku pikir Kak Josan benar-benar mencintai Winda, nggak disangka dia akan melindungi wanita yang sudah diceraikan ini berkali-kali.""Kalau dia memiliki perasaan terhadap Nancy, kenapa bercerai?"Wydia memegang tangannya dan berkata dengan lembut."Itu karena sifat posesif seorang laki-laki. Selama Nona Nancy nggak menikah lagi, Pak Josan akan memperlakukan Nancy sebagai wanita dia, jadi tentu saja dia akan melindungi Nancy."Mata Ra
Baca selengkapnya

Bab 143

"Mantan Supervisor Elang Terbang menyebarkan rumor tentang Pak Gunawan ke mana-mana, dia juga menguasai arah opini publik dan modal. Pak Gunawan hanya bisa membuat produksi berbiaya rendah, tapi reputasinya nggak menurun. Selera Nancy bagus sekali!""Kunantikan produksi film baru dia, drama ini hanya bisa diproduseri oleh Pak Gunawan!"....Internet ramai dengan insiden pereda permusuhan mereka.Popularitas dan perhatian netizen jauh melampaui imajinasi.Slegon sangat puas dengan ini.Dia bahkan menanyakannya secara spesifik."Aku sudah mencari banyak orang untuk menjadi penengah sebelumnya, tapi Gunawan nggak mau memberiku muka. Bagaimana kamu bisa berhasil?"Nancy tersenyum dan berkata, "Produser stasiun TV itu adalah adik ipar Gunawan. Aku meminta Gunawan memberikan sedikit bantuan melalui dia. Gunawan nggak menolak, jadi aku tahu ada peluang.""Bantuan kecil apa?"Slegon tampak bingung.Nancy tersenyum misterius, "Paman, aku nggak akan cerita."Senyuman Slegon membeku dan dia mende
Baca selengkapnya

Bab 144

Tapi, bagi Yanuar, kata-kata Nancy hanya asal-asalan dan berkesan mengabaikan dia.Molly agak kesal, dia menatap Nancy dan langsung membalas."Bu Nancy, apa kamu mendiskriminasi pekerjaan? Siapa bilang lulusan baru nggak bisa memimpin proyek?"Nancy tertegun dan matanya sedikit suram.Tapi, kepribadiannya mencegahnya untuk marah. Dia hanya melihat ke depan dan tersenyum sambil menunggu lift tiba.Setelah diabaikan, Molly marah hingga wajahnya merah, dia berpikir bahwa Nancy hanya seorang supervisor, apa hak Nancy untuk memandang rendah dia sebagai staf biasa?Dia menggertakkan gigi dan menatap Yanuar."Pak Yanuar ...."Mata Yanuar sedikit suram. Dia tidak memiliki hubungan dekat dengan Nancy. Dia hanya mengenalnya sebagai mantan istri Josan.Mungkin Josan yang mengatur posisi ini untuk Nancy karena kasihan padanya!Dia tersenyum dingin dan merendahkan."Bu Nancy, apa kamu meremehkanku? Kamu bahkan nggak mau minum secangkir teh denganku?""Biar kukatakan yang sebenarnya, kalau Slegon ng
Baca selengkapnya

Bab 145

Yanuar menyesap tehnya dengan jijik."Kukira Nancy sangat cakap, ternyata Nancy berusaha menyenangkan istri Slegon, bahkan Shara juga ada di sini!""Shara, itu selebriti internasional. Bukankah dia juga berasal dari PT Elang Terbang? Bu Nancy sangat mumpuni. Dia bahkan bisa mengenal Shara!"Molly tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata dengan iri.Yanuar mencibir dengan dingin, "Bukankah dia hanya seorang artis? Kalau ada yang mendukung dia, dia baru akan terkenal, kalau nggak, dia bukan apa-apa. Bukankah kamu mau dapat proyek yang bagus, kenapa nggak suruh Shara yang membuka jalan untukmu!"Molly memandangnya dengan girang dan terkejut."Bisakah? Bisa suruh Shara datang? Bagus sekali!"Yanuar menikmati kekaguman gadis muda padanya!Dia tersenyum bangga sambil memegang tangan Molly dan tidak melepaskannya.Molly menahan rasa jijik di hatinya dan memaksakan senyum di wajahnya.Sore hari.Shara dan Sutinah pergi bersama, Nancy pulang ke perusahaan.Saat dia sampai di perusahaan, pint
Baca selengkapnya

Bab 146

Begitu Shara menyebutkan masalah tersebut, Nancy teringat apa yang disebutkan Molly.Dia menjelaskan proyek Molly dengan tanpa daya.Shara sangat marah sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh."Dia berani mencariku untuk drama buruk seperti ini? Konyol sekali. Gadis muda ini nggak tahu meniti karier harus dari dasar. Dia ingin melejit kariernya dengan mengandalkanku?"Nancy menghiburnya sebentar, tapi Shara menutup panggilan telepon sebelum reda amarahnya.Nancy hanya bisa meminta Yohano untuk menenangkan Shara.Siang itu.Slegon menelepon Nancy dan memintanya untuk datang ke kantor.Ini pertama kalinya Slegon bersikap begitu serius.Nancy mengetuk pintu dan masuk.Dia ternyata melihat Yanuar dan Molly di kantor Slegon.Slegon mengulurkan tangan untuk menyambutnya."Bu Nancy, ayo, apa kamu kenal Pak Yanuar?""Tentu saja, aku pernah bertemu dengannya sebelumnya."Nancy berjalan sambil tersenyum dan duduk di hadapan Slegon.Molly berdiri di belakang Yanuar dan tidak dud
Baca selengkapnya

Bab 147

"Nona Molly, lain kali kalau kamu menggunakan namaku untuk membuat janji dengan agen Shara, ingatlah untuk menyiapkan strategi. Aku selalu menghubungi dia secara langsung."Wajah Molly menjadi sangat muram dan menatapnya dengan marah.Nancy pergi dengan tersenyum lebar dan menggeleng.Orang yang tidak tahu diri!Setelah Molly dan Yanuar pergi, Molly tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh."Pak Slegon sama sekali nggak menghargaimu, Nancy juga nggak menghargaiku. Merekalah yang jelas-jelas memiliki keputusan akhir di perusahaan ini. Bagaimana kita bisa mendapatkan pijakan?"Yanuar terlihat bertekad, dia mendengus."Jangan khawatir, aku tahu cara menjinakkan orang keras kepala seperti itu."Malam hari.Yason masuk dengan sebuah undangan."Ini dari Pak Yanuar. Dia bilang dia mengadakan jamuan makan untuk meminta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.""Jamuan makan? Perjamuan jebakan?"Nancy mencibir, dia tidak bodoh, "Aku nggak mau pergi."Yason tertegun."Proyek drama online kecil
Baca selengkapnya

Bab 148

Nancy mencubit dirinya agar tetap terjaga, dia merasa sangat jijik karena dia terjebak seperti itu!Dia mendorong Molly menjauh begitu saja dan berteriak."Minggir, Pak Slegon akan segera datang, jangan harap kalian bisa melarikan diri!"Molly mendengar ini.Tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak dengan ekspresi licik."Tentu saja Pak Slegon akan tiba, tapi alamat yang kami berikan bukan di sini, melainkan di tempat lain. Saat dia pergi ke sana, kami akan menjelaskan bahwa kami mengirimkan alamat yang salah.""Saat nasi sudah menjadi bubur, semuanya sudah terlambat!"Molly memandang Yanuar lalu berjalan mendekat dan menepuk bahunya dengan genit."Kamu benar-benar beruntung. Wanita secantik Nona Nancy sangat jarang. Kamu harus hargai dia!"Yanuar tidak bisa menahan diri untuk tidak meraih tangannya dan menciumnya dengan keras, Yanuar tidak mampu menyembunyikan kegembiraan di hatinya."Tentu saja, sayang. Kamu tetap akan menjadi favoritku!"Lalu, dia tidak sabar untuk berdiri dan menyerbu
Baca selengkapnya

Bab 149

Terutama ketika urusan itu belum dilakukan."Minggir, jangan masuk ...."Begitu Molly selesai berteriak, dia merasakan kekuatan kuat datang dari pintu.Terdengar hantaman.Seseorang langsung menendang pintu hingga terbuka dari luar.Dia jatuh tengkurap di lantai, persis di atas tumpukan pecahan kaca, dia pun melolong kesakitan.Segera setelah itu, seseorang menggendong Nancy dari lantai.Awalnya, Yanuar hampir sukses, tapi dia ditendang hingga terjatuh, tubuhnya yang gemuk tak mampu bergerak untuk beberapa saat."Siapa kamu? Tahukah kamu siapa aku? Wanita ini milikku, lepaskan dia!"Dia berteriak dengan marah, mana mungkin dia rela ketika belum mendapatkan wanita ini dan dia sudah terluka?Wajah dingin dan gelap pria itu menahan gelombang amarah."Milikmu? Kapan istriku menjadi milikmu?"Ada rasa dingin yang tersembunyi dalam kata-kata Josan, bahkan suaranya pun terasa dingin.Sebelum Yanuar sempat bereaksi, Josan sudah pergi dengan menggendong Nancy.Molly berbalik dan melihat pria ja
Baca selengkapnya

Bab 150

Tubuh Nancy masih putih, lembut dan halus.Josan tidak terobsesi dengan wanita. Dulu, dia berhubungan intim dengan Nancy hanya untuk menjalankan tugas sebagai suami.Tapi, tak bisa dipungkiri, tubuh Nancy memang menawan dan mengundang nafsu.Wajah Josan tegang, dia menahan diri sambil menyeka tubuh Nancy secara perlahan.Tapi, saat tangannya menyentuh leher putih Nancy, tiba-tiba Nancy mengusap punggung tangan Josan dengan pipinya.Tubuh Josan sedikit menegang.Nancy mengerutkan kening dan tanpa sadar memeluk lengan yang agak dingin itu dengan perasaan tidak puas, napasnya yang panas dengan lembut menerpa lengan Josan.Bulu kuduk Josan berdiri, seolah-olah ada arus listrik yang melewati lengannya dan ada sensasi kesemutan.Mata Josan menjadi lebih suram, seolah-olah hatinya tersentuh oleh sesuatu yang lembut, perasaan itu tak terlukiskan.Dia tidak menarik tangan dan berbaring di sampingnya dengan dibatasi oleh selimut.Dia menatap Nancy lekat-lekat.Sepertinya dia belum pernah memanda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
23
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status