"Nona Molly, lain kali kalau kamu menggunakan namaku untuk membuat janji dengan agen Shara, ingatlah untuk menyiapkan strategi. Aku selalu menghubungi dia secara langsung."Wajah Molly menjadi sangat muram dan menatapnya dengan marah.Nancy pergi dengan tersenyum lebar dan menggeleng.Orang yang tidak tahu diri!Setelah Molly dan Yanuar pergi, Molly tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh."Pak Slegon sama sekali nggak menghargaimu, Nancy juga nggak menghargaiku. Merekalah yang jelas-jelas memiliki keputusan akhir di perusahaan ini. Bagaimana kita bisa mendapatkan pijakan?"Yanuar terlihat bertekad, dia mendengus."Jangan khawatir, aku tahu cara menjinakkan orang keras kepala seperti itu."Malam hari.Yason masuk dengan sebuah undangan."Ini dari Pak Yanuar. Dia bilang dia mengadakan jamuan makan untuk meminta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.""Jamuan makan? Perjamuan jebakan?"Nancy mencibir, dia tidak bodoh, "Aku nggak mau pergi."Yason tertegun."Proyek drama online kecil
Nancy mencubit dirinya agar tetap terjaga, dia merasa sangat jijik karena dia terjebak seperti itu!Dia mendorong Molly menjauh begitu saja dan berteriak."Minggir, Pak Slegon akan segera datang, jangan harap kalian bisa melarikan diri!"Molly mendengar ini.Tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak dengan ekspresi licik."Tentu saja Pak Slegon akan tiba, tapi alamat yang kami berikan bukan di sini, melainkan di tempat lain. Saat dia pergi ke sana, kami akan menjelaskan bahwa kami mengirimkan alamat yang salah.""Saat nasi sudah menjadi bubur, semuanya sudah terlambat!"Molly memandang Yanuar lalu berjalan mendekat dan menepuk bahunya dengan genit."Kamu benar-benar beruntung. Wanita secantik Nona Nancy sangat jarang. Kamu harus hargai dia!"Yanuar tidak bisa menahan diri untuk tidak meraih tangannya dan menciumnya dengan keras, Yanuar tidak mampu menyembunyikan kegembiraan di hatinya."Tentu saja, sayang. Kamu tetap akan menjadi favoritku!"Lalu, dia tidak sabar untuk berdiri dan menyerbu
Terutama ketika urusan itu belum dilakukan."Minggir, jangan masuk ...."Begitu Molly selesai berteriak, dia merasakan kekuatan kuat datang dari pintu.Terdengar hantaman.Seseorang langsung menendang pintu hingga terbuka dari luar.Dia jatuh tengkurap di lantai, persis di atas tumpukan pecahan kaca, dia pun melolong kesakitan.Segera setelah itu, seseorang menggendong Nancy dari lantai.Awalnya, Yanuar hampir sukses, tapi dia ditendang hingga terjatuh, tubuhnya yang gemuk tak mampu bergerak untuk beberapa saat."Siapa kamu? Tahukah kamu siapa aku? Wanita ini milikku, lepaskan dia!"Dia berteriak dengan marah, mana mungkin dia rela ketika belum mendapatkan wanita ini dan dia sudah terluka?Wajah dingin dan gelap pria itu menahan gelombang amarah."Milikmu? Kapan istriku menjadi milikmu?"Ada rasa dingin yang tersembunyi dalam kata-kata Josan, bahkan suaranya pun terasa dingin.Sebelum Yanuar sempat bereaksi, Josan sudah pergi dengan menggendong Nancy.Molly berbalik dan melihat pria ja
Tubuh Nancy masih putih, lembut dan halus.Josan tidak terobsesi dengan wanita. Dulu, dia berhubungan intim dengan Nancy hanya untuk menjalankan tugas sebagai suami.Tapi, tak bisa dipungkiri, tubuh Nancy memang menawan dan mengundang nafsu.Wajah Josan tegang, dia menahan diri sambil menyeka tubuh Nancy secara perlahan.Tapi, saat tangannya menyentuh leher putih Nancy, tiba-tiba Nancy mengusap punggung tangan Josan dengan pipinya.Tubuh Josan sedikit menegang.Nancy mengerutkan kening dan tanpa sadar memeluk lengan yang agak dingin itu dengan perasaan tidak puas, napasnya yang panas dengan lembut menerpa lengan Josan.Bulu kuduk Josan berdiri, seolah-olah ada arus listrik yang melewati lengannya dan ada sensasi kesemutan.Mata Josan menjadi lebih suram, seolah-olah hatinya tersentuh oleh sesuatu yang lembut, perasaan itu tak terlukiskan.Dia tidak menarik tangan dan berbaring di sampingnya dengan dibatasi oleh selimut.Dia menatap Nancy lekat-lekat.Sepertinya dia belum pernah memanda
"Bagaimana kamu bisa berada di sini?"Nancy benar-benar lupa kalau Josan masuk.Josan mengerutkan kening."Aku yang menyelamatkanmu, kamu jatuh ke dalam perangkap orang lain, apa kamu nggak ingat?"Sungguh keterlaluan. Kenapa Nancy lupa bahwa dialah pahlawan yang menyelamatkan Nancy?Bukankah ini merupakan kerugian besar baginya?Josan merasa agak sedih.Nancy mengerutkan kening karena dia tidak ingat kenapa Josan datang.Tapi, dia masih sangat beruntung karena Yanuar tidak berhasil.Kalau tidak, dia tidak akan mengampuni mereka bahkan dia harus mati.Adapun Josan ....Dia menyusun kata untuk mengucapkan terima kasih.Begitu dia menunduk dan melihat piama yang dia pakai, fitur wajahnya yang halus segera menunjukkan sedikit kemarahan."Siapa yang mengganti pakaianku?"Josan duduk di tempat tidur, gerakannya pelan dan tidak tergesa-gesa."Aku."Dia awalnya masih berharap pelayan atau orang lain yang mengganti pakaiannya, tapi dia pasrah sepenuhnya setelah mendengar jawaban tersebut.Nanc
Nancy benar-benar tidak mau menjelaskan, dia buru-buru mengganti pakaiannya.Setelah dia keluar, Josan sudah siap.Josan berdiri dengan ekspresi yang agak dingin, tapi suaranya lembut."Ayo pergi, akan kutunjukkan pertunjukan yang bagus!"Nancy, "Pertunjukan apa?"Josan tersenyum tanpa menjelaskan, tapi sepertinya ada sesuatu yang berbahaya dalam senyuman dia.Josan membawanya ke platform berputar di lantai tiga, di mana orang bisa melihat pintu ruangan di seberangnya tadi malam.Pada saat ini, sekelompok orang sedang berdiri di depan pintu, memegang berbagai peralatan memotret di tangan dan mencoba masuk.Tiba-tiba teriakan ketakutan seorang wanita yang dikenal Nancy terdengar di dalam ruangan itu.Itu Molly!Nancy mengerutkan kening dan wajahnya tiba-tiba menjadi dingin.Segera setelah itu, Molly berlari keluar ruangan dengan keadaan acak-acakan. Wajahnya sangat muram, seluruh tubuhnya berantakan dan ada beberapa tanda ambigu di tubuhnya di mana dia dicubit hingga bengkak oleh seoran
Buka harga?Apakah dia berencana mengeluarkan uang untuk menghadapi CEO yang tidak kekurangan uang?Josan mengatupkan bibir tipisnya rapat-rapat.Nancy berkata dengan tenang, "Selain uang, aku nggak bisa memikirkan cara yang lebih baik untuk mengungkapkan ketulusan aku.""200 miliar."Josan mungkin marah dengan perkataan Nancy, sehingga dia tertunduk dan langsung membuka harga setinggi langit.Nancy seharusnya sudah menghabiskan hampir 200 miliar yang dia berikan terakhir kali, bukan?Biarpun belum dihabiskan, kalau dia diminta mengeluarkan semuanya sekaligus, dia pasti tidak rela!Selama Nancy mengalah dan memberinya alasan, dia akan menanggapi.Jangankan meminta Nancy membayar, dia bahkan bersedia memberi Nancy 200 miliar lagi sebagai imbalannya.Alhasil, Nancy meliriknya dengan sedikit lega, lalu mengeluarkan ponselnya dan langsung mentransfer 200 miliar.Hebat, beres sudah!Saat Josan melihat pesan itu, wajahnya menjadi muram.Dia memegang ponselnya erat-erat dan merendahkan suaran
Nancy mengiakan, lalu menutup panggilan telepon dan menunggu.Kurang dari dua menit.Mobil Jefri tiba.Jefri sendiri yang keluar dari mobil, Jefri membukakan pintu untuknya, mengusap rambutnya dan berkata dengan lembut."Ayo pergi, kuantar pulang dulu."Nancy tersenyum dan mengangguk, lalu membungkuk dan masuk ke dalam mobil.Josan yang berada tak jauh dari situ memperhatikan Nancy masuk ke dalam mobil Jefri.Tatapan dan gerakan kedua orang itu sangat intim dan mencolok.Wajah Josan jadi dingin karena marah, dia menahan amarahnya.Kalau dia tahu, dia tidak akan meminta 200 miliar!Segera.Jalan cerita seluruh permasalahan pun jelas.Ternyata Yanuar dan Molly bekerja sama untuk menjebak seseorang, tapi akhirnya menyinggung seseorang yang tidak mampu mereka singgung dan mereka terkena getahnya.Akhir cerita tentu saja memuaskan.Orang-orang di Internet memarahi mereka dengan sangat sengit hingga mereka malu.PT Elang Terbang pun mengumumkan keputusan memecat Molly dan Yanuar di waktu yan
Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di
Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru
Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i
Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek
Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan
Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan
Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam
"Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam
Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali