Janette berseru. Bukan seruan kaget seperti yang dipikirkan Hazel, namun lebih seperti kekhawatiran yang memuncak."Bagaimana bisa seperti ini?" Janette berkata dengan suara serak. Tangannya yang gemetar meraih luka-luka Hazel, namun takut untuk menyentuhnya. " Tunggu sebentar, oke?"Dia segera bangkit dan menggeledah laci di lemari sudut ruangan. Janette segera mengeluarkan kotak P3K dari sana, berlutut di depan Hazel.Ketiksa satu per satu luka Hazel diobati dengan hati-hati, Janette menangis sambil menggumamkan sesuatu."Apakah itu sakit?" Janette bertanya setelah selesai mengobati.Melihat kecemasan dan kekhawatiran Janette, Hazel merasa hangat dalam hatinya. Dia memilih untuk jujur, mengangguk, lantas berkata "sakit" dengan pelan."Sakit sekali, ya?" Janette terisak, mengusap lukanya dengan hati-hati. "Pasti sakit sekali." Lelehan air matanya semakin banyak.Hazel tidak tau harus melakukan apa.Ketika luka-lukanya masih baru, itu sangat sakit dan dia bahkan tak nyaman untuk melaku
Last Updated : 2024-03-06 Read more