Home / Rumah Tangga / Setelah Perceraian Itu / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Setelah Perceraian Itu: Chapter 31 - Chapter 40

44 Chapters

Ketika Rindu Delima

Rindu tersentak saat melepas khayalan ya yang menjijikkan itu. Ada tarikan napas yang tersengal saat dia membuka matanya. “Rindu. Kenapa? Sepertinya kamu kurang sehat?” Rindu hanya menghela napas kembali dan menghembuskannya perlahan. “Apa ini karena Sahira lagi?” Rindu menggeleng pelan lantas bangkit dati sandaran duduknya. “Bukan, Luna. Tapi ini karena seorang pria.” Luna Ananta, mode sekaligus desainer terkenal itu seketika mengernyitkan keningnya. “Tanyrama lagikah?” Sekali lagi Rindu menggeleng. “Laki-laki lain?” Anggukan itu cukup untuk menjawab rasa penasaran Luna, sahabat kental wanita berstatus janda itu. “Semenjak kapan kamu membuka hati untuk pria lain?” Pertanyaan itu membuat Rindu mendongak dan sejenak terhenyak. “Aku juga tidak tahu,” jawabnya ramdom. Kemudian menatap sosok Luna yang masih heran dengan sikap Rindu yang sepertinya pendiriannya goyah. “Ada apa? Apakah pria ini bukan Tantrama?” Kembali kepala wanita itu mengangguk. Desahan berat seketika terde
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Pertemuan Erotis Luna Dan Abraham

“Rindu, apa kamu yakin tidak ingin ikut aku ke Jakarta?” Rindu menggeleng dengan malas. Bahkan kedua matanya pin yak terbuka sama sekali. Pagi itu memang cuaca di Cisarua Bogor sangat dingin. Apalagi ditambah hujan dari semalam yang tak kunjung berhenti. “Kapan kamu kembali?” tanyanya kada sangat dekatnya itu dengan mata masih tertutup. Sedang Luna hanya sekilas menatap ke arah pembaringan wanita yang berstatus janda tersebut. “Setelah semua pekerjaan dan urusan dj sana selesai,” jawab Luna dengan menundukkan wajahnya. Memperbaiki kemeja tanpa lengannya. “Termasuk mengurusi suami orang itu?” Tiba-tiba ada suara kekehan yang terdengar dari bibir sensual Luna. “Siapa yang kamu maksud? Abrahamkah?” Sektoka Tinfu membuka matanya saat mendengar Lina menyebutkan satu nama itu. “Dia bukan suami orang. Masih single hanya saja buaya. Aku bertugas untuk menaklukannya fan menyoroti seluruh harta kekayaannya karena dia pernah menyinggung harga diriku.” Rindu semakin yakin dengan pemi
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Pengkhianatan

Rindu merasakan sepi yang berlarut saat membuka matanya. Beberapa jam lalu Lina, sahabatnya sudah pergi ke kita yang dia tinggalkan. Sesaat teringat akan bayangan Louis dan Mike. Dua orang pria yang gak seharusnya mengobral-antik hidupnya setelah kehancurannya ditandai oleh Tantrama, sang mantan suami. “Akh!” desah ya kesal ketika tiba-tiba bayangan-bayangan itu muncul di benaknya bergantian dan bahkan silih berganti seolah memang sengaja mengingatkannya pada kesakitan yang sekarang ini kembali terusik. “Semua pria memang brengsek!” geramnya dengan nada marah lantas bangkit dari pembaringannya. Berjalan menuju ke teras belakang di mana di sana dia menemukan sebuah kolam tenang yang tak begitu dalam. Dalam kekalutannya Rindu tiba-tiba melompat begitu saja masuk ke dalam kolam itu. Terlihat begitu lama tubuhnya nggak muncul kembali dan sekalinya muncul tubuhnya mengapung dalam posisi tengkurap. Di luar sana terdengar suara gaduh seseorang yang berbincang dengan seseorang. “K
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Kesakitan Rindu

Rindu menatap Praha saat membaca dan melihat berita yang saat ini sedang menjadi trending topik itu. Rasanya dia sangat susah menelan salivanya. Tak menyangka bahkan sama sekali tak pernah terpikir dalam benaknya Mike, laki-laki yang sudah bisa membuka hatinya akan tega melakukan itu. Terhenyak saat mendengar panggilan di telpon genggamnya berdering berkali-kali bahkan seolah tak berhenti. Terlihat nomor berbeda-beda masuk ke dalam ponselnya. Sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah semua panggilan dari orang-Itang yang dikenalnya. Kolega dan seluruh manusia yang masih peduli dengan dirinya. Wanita dewasa itu memejamkan matanya degan linangan air mata yang sudah menetes dengan atasnya. Bagaimana tidak? Terlihat sangat jelas bahwa perusahaannya sekarang sudah pindah kepemimpinan. Bahkan ada andil dari laki-laki yang sangat dikenalnya. Sampai detik ini tak ada sedikitpun niat pria itu untuk mengabari atau sekedar mencari dirinya. Bahkan Rindu juga tak mendengar kabar pria itu s
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Hari Itu Bersama Louis

Mata Rindu melebar saat melihat sosok itu sudah duduk di sofa ruang tamu villa milik Luna. Rasa tak percaya kini menaungi hati wanita dewasa itu. “Louis! Panggilan tajam itu membuat sosok tampan berwajah bule itu segera mendongak. Melipat ponsel genggamnya dan menyimpannya di salam saku. Akhirnya aku menemukanmu.” Itu ucapan Louis, sosok laki-laki yang datang di sore hari itu. “Da-dari mana kamu tahu tentang aku di sini.” Louis sama sekali tak menerbitkan senyum. Pria itu bangkit dan mendekat ke arah Rindu. “Itu tidak penting. Sekarang kemasi barangmu yang penting. Kita pergi dari sini!” Rindu mengernyitkan keningnya dan menatap wajah Louis dengan tatapan tanda tanya. “Luna itu tidak baik untukmu, Rindu. Dia itu musuh dalam selimut. Menusuk kamu dari belakang.” “Hei! Kamu kenal Luna?” Ada anggukan yang membuat Rindu terkejut. Padahal itu merupakan jawaban dari Rindu sendiri. “Aku mengenalnya lebih dulu daripada kamu. Dia teman sedari kecilku dan sifatnya dari dulu memang
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Terbongkar

Mata Rindu menatap tajam tak berkedip saat melihat sosok Luna makan siang bersama dengan pria yang gak lain Abraham. Sepertinya wanita dewasa itu belum sama sekali menyadari kehadirannya. “Congratultain, Honey. Kamu sukses.” Luna menyuapkan sesuatu makanan ke dalam bibir mungilnya. Kepalanya menggeleng pelan sambil mengerucutkan bibir itu. “Aku rasa nggak seperti itu, Tuan Abraham. Mungkin kita bisa menundukkan Mike tapi tidak dengan Louis. Aku percaya kalau casaanova itu akan berbuat lebih jahat daripada perbuatan kita. Faktanya perusahaan itu dibeli oleh pria mafia itu.” Dug! Jantung Rindu menggelepar seketika manakala mendengar apa yang dikatakan oleh Luna. “Luna. Aku tak menyangka kamu berbuat seperti ini. Setega itu kamu padaku, sahabat yang sudah menganggap kamu segalanya, tapi kenapa kamu berbuat maksiat begini padaku?” Kedua tangan Rindu mengepal kuat dengan tetesan air mata yang jatuh ke pipi tirusnya. Bahkan belum usai penderitaannya kini sudah diberi lagi musib
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Setelah Semua Terjadi

Setelah semua terbingkar kini Rindu lebih menepi dan silent treatment. Wanita dewasa itu lebih banyak menghabiskan waktu di kantor dengan segudang pekerjaannya. "Nyonya. Ada Tuan Mike di luar." Mata Rindu melebar seketika. "Masih berani dia menampakkan wajahnya!" geram Rindu sambil mengepalkan kedua telapak tangannya. "Nina. Suruh pria itu pergi. Urusannya nanti di kantor polisi." Wajah terkejut Nina tak dapat disembunyikan. Tak memyangka kalai bos cantiknya tesebut apa memperpanjang permasalahan yang dibuatboleh sosok Mike. pria yang sgdah mamph memberikan keprcayaan tinggi. Beberapa menit yang lalu sosok Nina sudah meninggalkan ruangan Rindu. "Dengar, Nina. ini sudah menjadi tugas kamu. Datangkan sini. Aku gak akan pernah mengampuni kamu kalau ini sampai gagal untuk ke sekian kali." Bukan lagi teguran tapi itu sebuah ultimatum yang terdengar sangat keras dan tegas. Lebih terkesan dengan sebuah ancaman. "Kenapa kamu hanya diam saja? Apa memang kamu gak sanggup menjal
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Kepergok

“Kalian!” Mata itu liar menatap kedua orang yang kini berada di depannya. Ada kemarahan yang membahana namun dia tahan dengan dada yang hampir meledak. “Ternyata, ini yang sesungguhnya dirimu.” Suara itu terdengar sangat dalam. Sudah pasti sosok Rindu menahan gemuruh yang memuncak di dalam dadanya. “Rindu. Aku bisa jelaskan.” Senyum sinis itu terlintas jelas di bibir mungil Rindu. “Apa yang perlu dijelaskan lagi, Mike. Bagiku semua sudah jelas. Ya sudahlah. Lanjutkan saja apa yang menjadi keinginanmu. Kita sudah nggak ada urusan lagi selain tentang perusahaan yang sudah kamu hancurkan.” Secepat kilat Rindu meninggalkan tempat itu. Ada penyesalan kenapa dia harus memergoki kedua makhluk laknat yaitu. Awalnya dia sudah tak mau peduli namun melihat mereka berdua berjalan berdampingan dan sangat intim membuat rasa penasaran itu semakin menggebu. Hingga akhirnya Rindu memutuskan untuk memastikan keberadaan mereka berdua. Sayangnya hati Rindu terlalu ringkih untuk menerima kenyata
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Koma

Tubuh Louis luluh lantak saat mendengar apa yang disampaikan oleh dokter itu. Kemarahan yang beberapa waktu lalu meraung-raung di dalam dadanya seketika terlerai begitu saja. Tak menyangka kalau kabar yang dia terima sat ini mampu membuatnya hancur lebur. “Maafkan saya, Tuan Louis. Tapi kita masih punya harapan.” Kepanikan Louis tak mampu ditahannya. “Ya Tuhan! Kenapa ini bisa terjadi?” “Aku ada rekomendasi dokter terbaik di Singapura. Bisa kita membawa Rindu ke sana.” Amarah yang awalnya meledak-ledak terhadap pria yang semenjak tadi juga ikut menunggu Rindu di ruang Unit Gawat Darurat itu seketika luruh. Louis menatap sosok itu dengan tatapan yang berbeda. “Aku tidak bisa menjamin apa-apa. Tapi berusaha setidaknya sudah berjuang demi Rindu bisa bangun kembali. Kalau kamu setuju aku akan menghubungi Dokter Emmanuel.” Sekali lagi Louis mencelos mendengar suara datar milik Mike. Pria yang saat ini sangat dia benci. Mike membalas tatapan Louis yang putus asa. Tanpa menunggu j
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more

Lupa

Mata Louis mengerjap dengan liar setelah mendengar dua patah kata itu. Wajahnya menegang kaget.“Rindu. Ini aku, Sayang. Lukis! Kekasihmu!” “Louis! Kekasihku?” Wajah Rindu pun ikut menegang heran. Bahkan manik matanya terlihat bertanya saat Louis mengatakan dirinya yang sebenarnya.“Mike! Mike itu kekasihku. Di mana dia?”Bom!Semakin menegang hebat wajah tampan Louis. Tak menyangka kalau ternyata nama Mike ah yang sekarang ini halus tertera di pikiran Rindu saat pertama kali bangun dari komanya.Saat panik dan tegang sepeti itu kebetulan sosok dokter yang menangani Rindu datang.“Dok. What happen__Baru saja Luis akan menanyakan tentang kondisi yang terjadi dengan Rindu dokter tersebut sudah menghela napas panjang. Menggambarkan bahwa ada sesuatu yang memang terjadi dengan terbangunnya sosok Tindu.Beberapa saat setelah mendengar penjelasan itu sosok Louis ikut menghembuskan napas kasar. Ada rasa marah namun rasa sedih itu lebih besar.“I am so sorry,” ucap dokter setengah tua itu.
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status