Takeshi dan pria tua itu berdiri berhadapan, aura dendam yang kuat memenuhi udara di antara mereka. Pria tua itu, dengan mata yang menyala penuh amarah, menghunus katana panjangnya, bilahnya berkilauan di bawah sinar bulan."Kau tidak bisa menghentikanku," ucap pria tua itu dengan suara yang penuh kebencian. "Dendam ini lebih besar dai yang kau bayangkan."Takeshi, dengan tekad yang tak tergoyahkan, juga mengeluarkan pedangnya. "Aku tidak akan membiarkanmu melanjutkan siklus kekerasan ini," jawabnya. "Aku akan melindungi anak itu, tidak peduli apa yang terjadi."Tanpa peringatan lebih lanjut, pria tua itu melancarkan serangan pertamanya, cepat dan ganas. Takeshi mengelak dengan lincah, pedangnya siap untuk membalas. Mereka berdua bergerak dengan kecepatan yang menakjubkan, serangan demi serangan, blok demi blok, dalam tarian yang mematikan.Dengan setiap benturan pedang, percikan api terbang ke udara, menerangi wajah mereka yang tegang. Pria tua itu bertarung dengan keganasan yang ber
Read more