"Papah?"Pria baya memergoki puterinya terlihat tidak baik. "Wajahmu pucat. Apa kau baik-baik saja?" tanyanya mencemaskan."Aku baik-baik saja, pah. Aku lapar dan ingin makan." Mona memaksakan senyum. Dia sembunyikan pengalaman memilukan itu dari ayah tirinya alias ayah Martin."Kebetulan sekali, semua sudah berkumpul untuk makan malam. Ayo ke meja makan." Papah mengajaknya, tanpa memiliki rasa curiga.Tiba di ruang makan, Mona melihat sudah ada mama dan Martin duduk. Karena meja itu berbentuk persegi dengan empat kursi, dan kebetulan hanya kursi di sebelah Martin yang kosong, membuat Mona enggan duduk di samping pelaku pemerkosaan itu."Mona, duduklah." Papahnya menegur karena melihat Mona hanya diam berdiri.Akhirnya, dengan berat hati, Mona duduk di samping Martin. Tangan di bawah mejanya gemetaran akibat syok yang belum hilang.Mendadak napsu makannya lenyap, meskipun ada makanan kesukaannya di atas meja. Mona menatap dalam diam pada makanan di piringnya."Mona, kenapa tidak dimak
Last Updated : 2024-02-23 Read more