Share

8

last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-02 19:24:00

"Apa kamu sibuk, Tom?" 

"Kebetulan sedang bermain game di rumah. Kenapa?" Satu tangan Tom memegang ponsel, tangannya yang lain menggerakkan kursor komputer. Dia berada di kamarnya.

"Bisakah kamu menjemputku sekarang di rumah?" pinta Mona.

"Huh? Kenapa?" Tom tidak bisa fokus mendengar Mona. 

"Aku bosan di rumah. Ajak aku main game denganmu," bujuk Mona lagi. Dia ingin segera keluar dari rumah ini. Rasanya tidak suka berada satu atap bersama orang yang sedang pacaran di kamar. Mona takut menjadi saksi bisu hal-hal yang mungkin bisa dilakukan Martin dan Hana di sana. Mona tak mau membayangkan hal itu. Dia harus menyegarkan pikirannya.

"Kalau begitu aku akan ke rumahmu sekarang." Tidak ada tanggapan pasti dari Tom, Mona memutuskan untuk pergi sendirian daripada menunggu dijemput. Mona mengambil kardigan lalu keluar rumah.

***

"Mona, bangun, Mona." Tom mengguncang tubuh Mona. Gadis itu tertidur di kursi setelah berjam-jam m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   9

    "Mama." Mona mendekati mamanya yang sedang duduk di sofa menonton televisi."Ya, sayang?" sahut mamanya.Mona ragu sejenak untuk mengungkapkan perasaan kalut ini pada mama. Dia ingin melaporkan perbuatan bejat Martin. "Bagaimana pendapat mama tentang Martin?" tanya Mona."Dia anak kebanggaan mama selain dirimu. Berhubung karena mama tidak memiliki anak laki-laki. Martin anak yang sangat sopan dan baik. Dia juga punya kemampuan yang bagus dalam bekerja. Sehingga papah memercayainya untuk mengisi posisi direktur di kantor.""Apa mama sangat mencintai papah?" Mona bertanya lagi."Tentu saja. Dia itu laki-laki yang sempurna bagi mama. Sejak bertemu dengannya, hidup mama jauh lebih bahagia. Mama sampai merasa kalau tanpa dirinya, maka mama pasti akan terpuruk dalam penderitaan. Dia seperti pangeran yang sudah ditakdirkan untuk hidup mama walau datang terlambat." Wanita baya itu bicara dengan wajah berseri-seri, terlihat bahag

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03
  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   10

    Suasana sekolah yang awalnya biasa-biasa saja, hingga tiba-tiba terguncang oleh desas-desus mencurigakan. Di tengah kehebohan tersebut, Mona penasaran dan mencari tahu dari sekelompok teman yang sedang bergosip. Saat Mona melirik ke luar jendela kelas, dia melihat Martin, berjalan di halaman menuju gedung sekolah, sementara diperhatikan oleh teman-teman kelas yang terpesona dari jendela kelas.Penampilan dan ketampanan Martin langsung menyihir pandangan para murid perempuan yang terpesona. Mereka mengagumi setiap detail tentangnya, mulai dari cara berjalan hingga penampilannya yang menawan."Dia seperti model!""Apa dia aktor?""Aku harap aku punya kekasih seperti dia."Namun, di tengah gemuruh pujian dari para gadis, Mona merasa terdampar dalam rahasia yang tidak diketahui oleh mereka: Martin adalah kakak tirinya. Saat itu, Mona menyadari bahwa di balik pesonanya, Martin menyimpan rahasia dengan dirinya yang dapat mengubah segalanya.Kendat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-04
  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   11

    Mona tidak dapat menolak ajakan Hana untuk ikut bersamanya fitting gaun pengantin. Tentu saja ada Martin yang juga mengukur baju pengantin sendiri di butik mahal.Kini Hana sedang berada di dalam bilik tirai. Mona dan Martin menunggu wanita itu selesai mencoba gaun pengantin. Hingga tirai dibuka, lantas memperlihatkan sosok cantik Hana berbalut gaun pengantin putih yang mewah berkilauan.Mona ternganga melihat kecantikannya. Hana bagaikan tokoh utama yang akan menikahi pangeran. Terlintas rasa iri di benak Mona sebagai perempuan. Mona merasa hidup Hana sangat beruntung dicintai pria yang akan menikahinya.Sedangkan Mona sendiri berbanding terbalik. Hidup Mona sudah hancur sejak Martin memerkosanya dengan ganas. Membuat Mona seakan tidak bisa melihat masa depan cerah bersama dengan pria lain.Masalahnya, memangnya ada pria yang akan menerima dirinya yang sudah kebobolan? Lebih parah lagi Mona mewanti-wanti dengan takut jika dirinya akan hamil atau mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   12

    Mona ketiduran ketika Martin datang menjemputnya ke apartemen Hana. Walau Hana ingin membiarkan Mona tidur di apartemennya, namun karena besok gadis itu harus ke sekolah maka Martin dengan terpaksa menggendongnya pergi.Martin mendudukkan Mona ke kursi samping kemudi. Dia memakaikan sabuk pengaman untuk Mona sebelum menjalankan mobil menuju rumah. Dalam perjalanan, sesekali Martin mencuri pandang ke arah Mona, hanya untuk melihat apakah gadis itu masih tidur atau sudah bangun.Tidur Mona begitu nyenyak. Sampai tiba di rumah pun, Mona tetap belum membuka mata. Martin mencoba membangunkannya, tapi tidak ada respon berarti. Martin pun menghela napas dengan sabar.Mau tak mau dia kembali menggendong Mona keluar dari mobil, lalu melangkah masuk ke dalam rumah yang sudah menyala lampunya. Sepertinya orang tua mereka sudah pulang. Terlihat mama sedang duduk menonton televisi sambil menyemil di sofa."Martin? Mona kenapa?" Mama bertanya ketika melihat mereka masu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   13

    Mona tidak bisa ikut makan malam bersama keluarga kali ini. Rasanya tidak sudi harus duduk semeja dengan Martin. Membuat napsu makannya hilang begitu cepat. Namun tentu Mona tidak memberi alasan yang jujur. Dia hanya mengatakan pada orang tuanya bahwa dia sudah sempat makan bersama teman-teman sebelum pulang sekolah. Alasannya dipercaya dengan mudah. Sehingga kini dia berada di kamar sendirian sambil berbaring di dalam selimut. Mencoba untuk tidur lebih awal, dan selalu berharap kalau semua itu hanya mimpi. Secara tak terduga, pintu kamarnya dibuka oleh seseorang. Terlihat Martin melangkah masuk. "Mona, aku tahu kamu belum tidur. Aku ke sini karena mama menyuruhku untuk menaruh susu untukmu. Katanya kamu tidak akan bisa tidur kalau belum minum susu hangat," kata Martin, tapi tidak digubris. Martin menghela napas. Dia meletakkan gelas susu itu di nakas. Sementara Mona terlihat berbaring memunggungi. "Apa kau masih membenciku?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   14

    Malamnya di villa, setelah semua orang tidur di kamar masing-masing, Martin membuka pintu kamar tempat Mona dan Hana tidur.Dapat terlihat olehnya, kedua wanita itu sudah terlelap karena sekarang sudah dini hari. Martin melangkah perlahan mendekati Mona. Kemudian dia mengangkat Mona dengan hati-hati, dan menggendongnya keluar kamar.Martin memindahkan Mona yang tidur, ke kamarnya. Tidak lupa dia mengunci pintu kamar sebelum membaringkan Mona ke ranjang. Saat itu juga, mata Mona terbuka. Seketika Mona kaget dan beringsut menjauh. Tapi Martin sudah berada di atas tubuhnya."Mau apa kamu!" Mona ketakutan. Martin menyeringai."Coba kamu tebak," kata Martin. Dia duduk di perut, seraya menyatukan kedua tangan Mona ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   15

    Martin, Mona dan Hana jogging di sekitaran pantai. Mereka mengenakan pakaian santai, berlarian kecil menyusuri tapi pantai. Tapi Mona hanya menjadi penonton pasangan itu.Dia hanya memperhatikan di belakang Martin dan Hana. Melihat betapa manisnya mereka sebagai pasangan kekasih. Sampai-sampai membuat Mona mual karena melihat sikap manis Martin. Kesal dan muak, Mona memutuskan untuk meninggalkan mereka tanpa mereka sadari. Dia pergi ke suatu tempat yang sepi, sekedar untuk menikmati liburan ini sendiri.Mona berlarian di pasir pantai yang lembut. Dia terlihat ceria. Angin pantai menerbangkan rambutnya menjadi berantakan."Nona, kamu cantik sekali. Izinkan aku melukismu." Suara seseorang mengalihkan perhatian Mona. Mona dapat melihat peralatan melukis milik pria baya itu."Tapi aku tidak membawa uang sekarang," kata Mona."

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-10
  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   16

    Martin selalu penasaran pada Mona setelah malam terlarang itu. Sebenarnya dia melakukan semua itu tanpa sadar dan bukan keinginan akal. Terjadi begitu sajaTapi sekarang, dia mempunyai keinginan terhadap tubuh Mona. Mona memiliki bentuk tubuh yang ideal, tidak kurus dan tidak gemuk. Lebih bagus lagi, Mona hanya gemuk di bagian aset kembarnya serta pinggul yang lebar dengan perut kecil. Peris seperti gitar spanyol.Martin tergoda. Mungkin karena dirinya tidak pernah diizinkan untuk menyentuh Hana selama mereka pacaran. Alhasil pelarian hasrtnya selalu sendirian, terkadang menyewa wanita malam. Hal itu biasa dia lakukan sebelum papahnya menikah dan bertemu dengan Mona sebagai adiknya.Pikiran Martin mulai sakit, saat akal sehat dikesampingkan oleh npsu. Karena saat ini, bisikan setan mendorongnya untuk melakukan sesuatu pada Mona; Mona adikmu Martin, adik tiri yang tidak apa-apa jika disentuh, toh kalian

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11

Bab terbaru

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   23

    "Tandatangani kerjasama denganku kalau kau ingin adikmu baik-baik saja.""Siapa yang sudi bekerja sama dengan pecandu sepertimu! Yang ada bisnisku merugi!""Oh? Tidak mau? Kalau begitu biar adikmu saja yang bekerja sama denganku." Pria baya itu langsung mendorong jatuh Mona ke tanah.Kemudian dia mendudukinya dengan membelakangi Martin. "Kau begitu cantik. Aku ingin memeriksamu apakah tubuhmu mulus atau rusak.""Tidak! Jangan!" Mona memberontak. Namun kedua tangannya diikat di belakang membuat dia tidak berdaya. Akhirnya kancing seragamnya berhasil dibuka oleh pria baya itu."Tidak ada kecacatan di tubuhmu yang mulus," komentar Sellon setelah melihat tubuh bagian atas Mona yang hanya mengenakan bra.Mona merasa sangat malu. Lebih malu daripada di hadapan Martin. Oh sial. Perasaan macam apa ini!"Hentikan! Jauhkan tangan kotormu dari Mona!" teriak Martin. Giginya menggeram. Sementara diam-diam dia memotong tali di pergelangan tangannya menggunakan pisau lipat yang dia siapkan sejak tad

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   22

    "Mona, kakakmu menjemputmu." Tom melihat dari jendela lantai dua di perpustakaan."Aku tidak mau pulang dulu. Tom, bisakah kamu membantuku? Please.""Membantu bagaimana? Kamu ingin kabur dari kakakmu? Tapi ini sudah malam loh. Apa tidak dicariin orang tua di rumah? Pikirkan lagi." Tom bingung.Mona menunduk murung. "Pulanglah duluan, Tom. Jika dia bertanya keberadaanku, katakan saja aku sudah pulang naik bus.""Aku tidak tahu ada permasalahan apa di antara kalian. Baiklah, aku pulang duluan." Tom tanpa rasa curiga pada Mona, pamit pergi dari sekolah. Saat itu waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Kelas tambahan sudah bubar setengah jam lalu. Masih banyak anak murid di dalam sekolah walau tidak seramai saat siang hari. Rata-rata mereka menghabiskan waktu untuk belajar di kelas tambahan demi mendapat nilai memuaskan.Mona mengintip dari jendela. Memperhatikan Tom yang berjalan mendekat ke arah Martin menunggu di pos.Sesuai dengan dugaan, Martin menghentikan Tom. Mereka tampak berbic

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   21

    Mona keluar dari sekolah saat langit sudah gelap. Malam pukul sembilan setelah selesai mengikuti kelas tambahan.Dijemput Martin yang sudah menunggu di depan sekolah. Mau tak mau Mona masuk ke dalam mobil dan membisu.Lambat laun gadis itu ketiduran saat dalam perjalanan pulang. Tidak mendengar suara yang diucapkan Martin yang sedang fokus mengemudi."Mona, apa kau sudah makan? Papah dan mama sedang ke luar kota hari ini. Di rumah tidak ada makanan, bagaimana kalau kita mampir." Lalu Martin menyadari kalau gadis itu sudah terlelap.Setibanya di rumah, Mona terbangun tanpa sempat dibangunkan. Dia membuka sabuk pengaman, dan tanpa mengatakan apapun pada Martin lantas masuk ke dalam rumah."Mona, jangan lupa mandi dan makan malam dulu!" Suara Martin di belakang, diabaikan Mona yang menaiki tangga.Dengan inisiatif tinggi, Martin menyiapkan makan malam sederhana di dapur. Kemudian dia membawanya ke kamar Mona.Ketukan pintu tidak dijawab oleh Mona di dalam sana, membuat Martin membuka pin

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   20

    "Kak Martin! Mau kemana!" Mona panik ketika ditinggalkan pria itu."Tetap di sini, aku mau menyapa tamu lain." Martin pergi begitu saja. Ini menyebalkan bagi Mona. Seakan dirinya dicampakkan."Hai cantik. Kenapa ada anak sekolah di sini?" Seseorang menyapanya dengan senyum genit."Siapa kamu?" Mona mendelik tajam. Menjaga jarak."Aku salah satu tamu di sini. Di mana orang tuamu?"Mona kesal dengan orang yang sok akrab. Terlebih wajah pria baya itu melihatnya dengan tatapan mencurigakan.Lantas Mona pergi lewat pintu masuk tadi. Tiba-tiba tangannya dicekal pria baya itu dari belakang."Jangan dingin begitu dong, cantik. Katakan, di mana orang tuamu? Atau kamu datang sendirian?" Pria baya itu memaksa saat Mona berusaha melepaskan diri."Apa yang kau lakukan padanya?" Suara Martin akhirnya datang. Menyelamatkan Mona sesaat dari pria baya yang mesum itu."Aku hanya mengobrol dengannya. Apakah kalian pasangan?" tanya pria baya itu melihat Martin dan Mona bersama."Kami bersaudara," tegas

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   19

    "Mona, karena nilaimu bagus, maukah kau mengikuti kompetisi olimpiade eksak?" Wali kelasnya bicara empat mata dengan Mona di ruang guru.Mona terkejut mendapat tawaran tersebut. "Bagaimana dengan pelajaran sehari-hariku kalau aku fokus belajar untuk olimpiade?" balas Mona membutuhkan kejelasan."Setiap peserta akan dapat kompensasi pelajaran. Nilaimu tidak akan dikurangi meski tidak hadir dalam kelas karena harus mengikuti kelas intensif nanti," jelas wali kelas itu."Aku bersedia," pungkas Mona tanpa keraguan.Sejak saat itu, jika murid lain sudah pulang sejak sore hari, Mona bersama peserta olimpiade lain masih berkutat di dalam sekolah. Mona jadi lebih sering pulang larut malam, sekitar jam sepuluh baru keluar dari sekolah.Untungnya hal tersebut diperbolehkan orang tuanya karena alasan yang dimaklumi. Padahal alasan Mona yang sebenarnya mengikuti kelas intensif ini hanya ingin menghindari Martin. Juga, dia tidak suka berada di rumah. Meskipun rumah yang ditempatinya mewah, namun k

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   18

    MonamasihterkurungolehtubuhbesarMartin yang shirtless. Mona dan Martinsalingberhadapandengantatapanpenuhemosiyangtakterungkap.Suasanadisekitarmerekabegituhening,hanyaterdengarhembusanburungberkicauyangberasaldaritamanrumahyangdamai. Diamerasakandenyutanjantungnyaberdetaktidakkaruan,sepertimembenamkandirinyadalamsamudraemosiyangtakterduga."Apa yangkamurencanakan?"desisMonadengannadageram.Matanyamemancarkanapiyangmenggelora,menunjukkantekadnyauntuktidakterperangkapdalampermainanyangtak

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   17

    Hari minggu itu semua orang berada di dalam rumah. Orang tua istirahat di kamar, sedangkan Mona rebahan sambil main hp.Temannya, Tom, menanyakan kabar liburan, dan mereka saling bertukar cerita. Mona merasa haus, dia perlu turun ke dapur untuk mengambil minuman dingin.Ketika keluar kamar, suasana rumah tampak sepi. Mona membuka kulkas dan membungkuk memilih botol minuman yang tersedia."Kamu sedang apa?"Mona terkejut mendengar suara Martin dari belakang. Lantas Mona berbalik dan melihat Martin masuk ke dapur."Buatkan aku susu dingin, dan antarkan ke ruang olahraga," perintah Martin dingin. Dia pergi begitu saja.&nb

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   16

    Martin selalu penasaran pada Mona setelah malam terlarang itu. Sebenarnya dia melakukan semua itu tanpa sadar dan bukan keinginan akal. Terjadi begitu sajaTapi sekarang, dia mempunyai keinginan terhadap tubuh Mona. Mona memiliki bentuk tubuh yang ideal, tidak kurus dan tidak gemuk. Lebih bagus lagi, Mona hanya gemuk di bagian aset kembarnya serta pinggul yang lebar dengan perut kecil. Peris seperti gitar spanyol.Martin tergoda. Mungkin karena dirinya tidak pernah diizinkan untuk menyentuh Hana selama mereka pacaran. Alhasil pelarian hasrtnya selalu sendirian, terkadang menyewa wanita malam. Hal itu biasa dia lakukan sebelum papahnya menikah dan bertemu dengan Mona sebagai adiknya.Pikiran Martin mulai sakit, saat akal sehat dikesampingkan oleh npsu. Karena saat ini, bisikan setan mendorongnya untuk melakukan sesuatu pada Mona; Mona adikmu Martin, adik tiri yang tidak apa-apa jika disentuh, toh kalian

  • Dosa Rahasia Kakak Tiri   15

    Martin, Mona dan Hana jogging di sekitaran pantai. Mereka mengenakan pakaian santai, berlarian kecil menyusuri tapi pantai. Tapi Mona hanya menjadi penonton pasangan itu.Dia hanya memperhatikan di belakang Martin dan Hana. Melihat betapa manisnya mereka sebagai pasangan kekasih. Sampai-sampai membuat Mona mual karena melihat sikap manis Martin. Kesal dan muak, Mona memutuskan untuk meninggalkan mereka tanpa mereka sadari. Dia pergi ke suatu tempat yang sepi, sekedar untuk menikmati liburan ini sendiri.Mona berlarian di pasir pantai yang lembut. Dia terlihat ceria. Angin pantai menerbangkan rambutnya menjadi berantakan."Nona, kamu cantik sekali. Izinkan aku melukismu." Suara seseorang mengalihkan perhatian Mona. Mona dapat melihat peralatan melukis milik pria baya itu."Tapi aku tidak membawa uang sekarang," kata Mona."

DMCA.com Protection Status