Home / Pendekar / Pendekar Pedang Arwah Suci / Chapter 11 - Chapter 13

All Chapters of Pendekar Pedang Arwah Suci: Chapter 11 - Chapter 13

13 Chapters

Permaisuri yang ditinggalkan

Mendapat pertanyaan dari Xiao Feng, Su Xia mengenal samar wanita yang bersama Yan Siyi. Itu adalah wanita kebanggaan negaranya tiga tahun yang lalu.Bagaimana mungkin Su Xia bisa lupa akan wanita itu. Seorang gadis bangsawan dari keluarga Jenderal Perang Utara Yan Cheng dan juga istri pertama Yang Mulia Kaisar yakni Yan Lingxin. Dulu wanita itu adalah perempuan yang sangat dihormati di Negara Xinzhuang. Semua gadis-gadis sangat iri dengan kecantikannya dan juga keberuntungan hidupnya yang sangat mulus.Namun, sejak kejadian tiga tahun yang lalu pujian kehormatan dan cinta kasih semua orang segera memudar. Yan Lingxin diduga telah membunuh pewaris Kaisar dengan sengaja.Saat itu terjadi kekacauan dan hari yang akan menjadi peringatan penting mengenai kelahiran naga kecil Kaisar, tiba-tiba menjadi hari kejatuhan yang menyedihkan.Su Xia melihat bagaimana Yan Lingxin yang baru saja melahirkan, dituduh membunuh anak Kaisar yang pada dasarnya merupakan anaknya sendiri. Wanita itu menangis
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Tamu yang tidak diharapkan

Matahari telah naik dan udara dingin lambat laun menjadi hangat. Yan Siyi kini sibuk mengunyah kue beras dengan gembira, sedangkan di hadapannya. Nyonya Ling mengupas buah jeruk dengan perasaan senang. Mengetahui suasana hati Nyonya kesayangannya, Caicai menjadi bersemangat untuk membuat hidangan makan siang yakni bubur millet, acar asin dan jiaozi daging bebek. Kebetulan mereka baru saja membeli bebek di pasar dan sudah saatnya bebek tersebut dieksekusi dengan cepat. Sebab, jika dibiarkan begitu saja, daging bebek akan cepat membusuk. “Nyonya, tunggu di sini. Aku akan memasak makan siang. Anda bisa bersantai bersama Xiao Yi menikmati makanan ringan,” ucap Caicai mendapat persetujuan Nyonya Ling. “Ah… aku menunggu masakanmu Xiao Cai~.” Balas Nyonya Ling dengan suaranya yang lembut. Yan Siyi mendongak mendengar suara lembut Nyonya Ling. “Yiyi ingin bertemu Ibu,” kata Yan Siyi secara tiba-tiba. Mungkin karena sifat bergantung Yan Siyi yang kuat terhadap Bibi Mo, kini anak kecil itu
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Omong Kosong Permaisuri Lan

“Beraninya kamu budak rendahan!” Teriak Nyonya Ling saat melihat bekas tamparan di wajah Caicai. Mendengar suara tinggi dari Nyonya Ling, Bai Fu yang baru saja menampar dan mengancam Caicai mundur perlahan dan bersembunyi di balik punggung Permaisuri Lan. Permaisuri Lan tersenyum dengan mata ramah yang mana cukup membuat Nyonya Ling jijik saat melihatnya. “Apakah sopan santun telah hilang dari kehidupan Selir Yan?” tanya Permaisuri Lan yang melangkah perlahan mendekati Nyonya Ling. Nyonya Ling sendiri mengabaikan pertanyaan Permaisuri Lan dan dia sibuk melihat wajah terluka Caicai. Di dunia ini, tidak ada yang memihak dirinya kecuali pelayan kecilnya ini. Kebencian Nyonya Ling terhadap Permaisuri Lan semakin hari, semakin menumpuk. “Bukankah Yang Mulia sendiri yang tidak memiliki sopan santun dan juga etiket kerjaan?” Sindir Nyonya Ling melirik Permaisuri Lan yang kini tertawa hampa. “Tidak ada sejarahnya seorang Permaisuri datang ke pengasingan seorang selir yang berkhianat, ap
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more
PREV
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status