56“Jadi, fix ya Kak ini sudah bisa dicetak?”“Tentu saja. Karya sebagus ini sayang sekali jika tidak sampai naik cetak. Saya yakin bukumu akan booming. Akan banyak menghasilkan pundi-pundi rupiah. Semoga kelak ada PH juga yang tertarik dan meminangnya untuk menjadi sebuah karya layar lebar.”“Amin.” Mentari menjawab singkat seraya menengadahkan kedua tangan. Sejenak lupa dengan masalahnya di rumah. “Terima kasih banyak, Kak. Terima kasih, ya,” ujarya dengan keharuan memenuhi dada. “Terima kasih untuk apa, Dek Violet? Semua ini karena kerja kerasmu, kok. Di sini saya hanya pembuka jalan saja. Kamu memang sudah hebat dan berbakat, hanya belum ditemukan untuk bisa lebih hebat lagi. Beruntungnya saya menjadi orang pertama yang bisa menemukan kamu.” Kembali Bima tersenyum.“Sebenarnya kamu belajar menulis di mana, Dek?”“Aku ikut banyak kelas menulis online, Kak. Setelah sebelumnya belajar otodidak hanya dengan membaca karya-karya orang lain.” Mentari menjawab seadanya. “Bagus, kamu ad
Baca selengkapnya