Bayangan tubuh Nara terlihat di cermin, gadis kecil itu tengah fokus mengancingkan pakaiannya, sementara Floryn berdiri dibelakangnya tengah menyisir rambut panjangnya. Nara suka rambutnya dikepang dan mendapatkan beberapa hiasan.Beruntung saja, keahlian Floryn dalam menyulam cukup berguna ketika digunakan untuk megepang rambut Nara.Langit terlihat sudah gelap melalui jendela, sebentar lagi jam bekerja Floryn sudah selesai, sudah waktunya untuk dia harus pulang.Dibandingkan lega karena akhirnya bisa beristirahat, justru pikiran Floryn terbebani memikirkan kemana dia harus pergi, dan bagaimana dengan kaki yang tengah terluka, kini harus berjalan dengan satu sepatu.Uang yang tersisa cukup untuk membeli sapatu, namun risikonya dia tidak dapat membeli sesuatu untuk makan.Dada Floryn terasa sesak, selalu saja, ada sebuah peristiwa yang terjadi disetiap harinya. Floryn tidak bermaksud mengeluh, tapi tidak ada satu orangpun yang menginginkan kehancuran dalam hidupnya.Dia tidak memilik
Read more