All Chapters of Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku: Chapter 61 - Chapter 70

124 Chapters

Masih Perkara Celana Dalam

Bella cemberut, karena Aaron benar-benar memaksa untuk membantu Bella mengenakan celana dalam. Walaupun Aaron hanya membantu mengangkat kaki dan selebihnya Aaron membelakangi, tetap saja Bella tidak menerima. Malu, marah. Kata itu yang bersemayam dalam benak Bella. Jika saja bercermin, makan wajah Bella akan terlihat memerah karena menahan rasa itu. Mau bagaimana lagi, Aaron mengancam akan memanggil Belinda jika Bella menolak bantuannya. "Kenapa cemberut?" tanya Aaron. "Lain kali tidak usah membantuku!" ketus Bella. "Kenapa? Buktinya jadi cepat kau pakai baju!""Kau tidak boleh melihat apalagi memegang pakaian dalamku!" pekik Bella. "Oh .... Kalau begitu, sebagai gantinya kau boleh melihat bahkan memegang celana dalamku," ujar Aaron santai, lalu pergi begitu saja. Bella benar-benar merasa kesal. Kejadian itu tentu saja tidak akan pernah Bella lupakan. "Aaarrgghh! Menyebalkan!"Bella mengunci lemari dan disimpannya k
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Emilia Tahu

Bella sudah selesai perawatan. Aaron pun mengantar sang dokter ke teras. Alessandro yang sedari tadi menangis pun selesai disusui dan diajak bermain oleh John juga Belinda di taman. Merasa bosan di kamar, Bella memilih berdiam diri di balkon kamar. Wanita itu menyusun bantal di sofa sebelum akhirnya ia duduk dan merentangkan kakinya. Setelah duduk nyaman, Bella berselancar dengan ponselnya. Bella memberanikan diri menghubungi Alex. Bukan untuk mengungkapkan rindu, tetapi ia ingin tahu kabar ibunda Alex, karena setelah kejadian saat itu Bella tak sempat menghubungi Alex untuk sekadar bertanya kabar. "Ck! Tidak aktif," gumamnya, "apa Kak Alex mengganti nomornya lagi?"Bella memejamkan mata sembari menghela napas panjang, karena peristiwa itu seketika mewarnai ingatannya. Bella membuka matanya. "Maafin Bella, Ma.""Aku cari rupanya di sini!" ucap Aaron. Bella tak merespon sama sekali. Ia kembali fokus pada ponselnya. "Apa menariknya, sih, ponselmu?!" Aaron merebut ponsel Bella. A
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

Dibongkar Emilia

Hari demi hari keadaan kaki Bella semakin membaik. Berjalan pun sudah tak memerlukan bantuan seseorang apalagi tongkat. Namun, ada yang tidak baik-baik saja, yakni suasana hati Bella. Semenjak Bella memblokir nomor Aaron, justru Aaron menghukumnya dengan sengaja bertukar ponsel, dimana Aaron memegang ponsel Bella, dan Bella memegang ponsel Aaron. Bak sekretaris pribadi, Bella harus melapor siapa saja yang menghubungi Aaron. Sungguh hukuman yang konyol. Tibalah hari ulang tahun Alessandro. Area taman belakang pun sudah dihias sedemikian rupa. Walaupun Alessandro belum mengerti dan Bella belum tahu apa yang putranya itu minati, Bella memilih konsep animasi Dragon Ball. Bella berharap, jika Alessandro dewasa nanti menjadi orang terkuat dan mampu mencapai apa yang dicita-citakan sampai setinggi langit. Beberapa titik juga dibuat area bermain khusus anak dilengkapi dengan gumpalan kapas yang disusun layaknya awan kinton di serial Dragon Ball. Tak kalah seru, ada Aaron
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Hampir Saja - Untung Ada Mitha

Tanpa Emilia tahu, Mitha berdiri di balik tembok. Mitha merasa beruntung karena datang tepat waktu. Cepat-cepat Mitha menaiki anak tangga dan ke kamar Aaron. "Ada apa, Mi?!" tanya Aaron yang baru saja ke luar kamar. Dengan napas terengah-engah, Mitha menceritakan apa yang ia dengar. Rahang Aaron mengeras. "Wanita itu mau bermain denganku rupanya!" "Sekarang, kamu temui mereka! Mami izin ke kamar kamu, ya?!""Untuk apa, Mi?""Udah, pokoknya kamu cepat hampiri mereka. Aaron bergegas ke ruang keluarga. "Nah, itu Kakakku! Coba tanyakan saja!" ucap Emilia saat Aaron datang. Aaron menyipit. "Ada apa?!""Apa benar kalian menikah kontrak?!" tanya Julio, berbarengan dengan kembalinya Robert. Robert menatap Emilia tajam. Yang ditatap hanya tersenyum penuh kemenangan. Aaron tersenyum. "Ayah ini ada-ada saja. Alasannya apa? Kalau kami nikah kontrak, kami pasti memilih tidak tingg
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Kedatangan Alex

Bella baru saja menutup pintu dan hendak menaiki anak tangga. Langkah itu harus terhenti karena bel berbunyi. Bell berbalik dan kembali menuju pintu. Bella terbelalak dengan mulut yang menganga, tersenyum kemudian. "Mama? Kak Alex?!""Aku tidak bermimpi, kan?" Bella benar-benar tidak percaya mereka datang. "Iya, ini Mama dan laki-laki ini putra Mama," jawab ibunda Alex. Bella memeluk ibunda Alex erat, bahkan sampai menangis haru. Pun kata maaf tak hentinya terucap atas kejadian waktu itu. Keduanya melerai pelukan. "Tidak apa-apa, Nak. Mama maklumi, kok."Bella tersenyum. "Terima kasih, Ma.""Ah, sayang sekali, ayah sama ibu baru saja pulang. Padahal, aku ingin sekali memperkenalkan Mama sama Kak Alex kepada mereka."Alex tersenyum. "Lain waktu."Bella membalas senyum Alex. "Sampai lupa, Kakak apa kabar?""Sangat baik!""Sudah datang rupanya. Kenapa tidak disuruh masuk?!" Mitha menuruni anak tangga. Bella menoleh dan sempat terdiam berpikir. "Maksudnya, Kak Alex sama Mama, Mami y
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Kemarahan Aaron

Tiiiiin! Tiiiiin! Suara klakson panjang menggema membuat tawa Bella dan Alex seketika berhenti. Bella menoleh. "Gawat!" gumamnya. Aaron turun dari mobil dengan tatapan mata membunuh tak lepas dari Bella. Rupanya Aaron turun bersama Damian dan Kevin. Bella bergegas memangku Alessandro. "Oh, ada tamu rupanya," ucap Aaron. Bella bernapas lega, karena Aaron tidak marah. "Apa kabar?" Aaron mengulurkan tangan kepada Alex. Alex tersenyum dan tangannya terulur hendak menyalami Aaron. Tiba-tiba saja .... Bugh!Bogem mentah Aaron berikan kepada Alex. Alex yang mendapat serangan tiba-tiba tentu saja membuatnya limbung. Bella berteriak, kaget. Ternyata dugaannya salah. "Apa-apaan kau ini! Hentikan!"Aaron semakin brutal. Untung saja ada Damian dan Kevin yang melerai. Alex dibantu Kevin untuk berdiri. Pria itu mengusap darah yang mengucur di pelipisnya. Sedangkan Aaron
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Perginya Bella

"Maksud Nak Bella, mereka sedang belajar saling mencintai," sambar Mitha cepat. Alex hanya mengangguk pelan. Dokter menyarankan agar Alex mendapatkan perawat lebih lanjut, tetapi sang ibunda menolak. Ia bersikukuh akan membawa Alex pergi jauh dari kota itu. Bella hanya bisa menangis. Percuma saja ia menahan, karena tinggalnya mereka di kota yang sama kemungkinan besar hanya akan menjadi masalah untuk mereka. "Kalian mau pergi ke mana? Apa toko kue sudah tutup?" tanya Bella disela tangisnya. Ibunda Alex tersenyum. "Toko kue sudah menjadi milik istri mendiang abangnya Alex.""Baik-baik, ya? Kakak akan bahagia kalau kamu juga bahagia. Walaupun jauh, Kakak pasti bisa merasakannya," ucap Alex, lalu pergi meninggalkan rumah sakit. "Kak, Ma? Biar kami antar!" tawar Bella. Sayang, mereka menolak membuat Bella merasa kecewa. "Kita pulang!" ajak Mitha kepada Bella. Bella hanya mengangguk dan mengikuti langkah Mitha. Di mobil, Mitha tak hentinya meminta maaf. Karena gara-gara ia mengund
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

Aaron -- Hampa

Hari berganti pagi. Jam sembilan pagi itu Damian masih di ruangannya. Semalam, ia sudah membuat surat perjanjian pernikahan Aaron dan sudah ditandatangani pula oleh bosnya itu. Damian menatap surat itu sembari berkata, "Pantas saja tidak mengakui perasaan. Di sini rupanya tertulis kalau mereka dilarang jatuh cinta! Makanya, dia gengsi mengakui. Artinya dia kalah dan jelas-jelas melanggar perjanjian!" Damian cekikikan. Brak! Pintu ruangan Damian terbuka kencang. Damian terperanjat. "Damian?! Bella pergi. Kumpulkan orang-orangmu, sekarang!"Damian berdiri dari duduknya. "Tuan tenang dulu. Pergi bagaimana maksudnya?""Mami mengabarkan kalau Bella tidak ada di rumah. Semua barang-barangnya dibawa. Bella kabur!"Damian mencoba menenangkan bosnya, lalu segera menghubungi orang-orangnya. Dalam hati, Damian bermonolog, " Rupanya Nyonya menyusun alur cerita yang cukup menarik!"Aaron meminta Damian untuk ikut ke Mansion. Akan tetapi, Damian menolak. "Sepertinya saya akan menyusul, Tuan
last updateLast Updated : 2024-04-27
Read more

Hukuman Dari Julio

Waktu terus berputar. Hari pun terasa cepat berganti. Tak terasa sudah dua bulan Bella pergi. Artinya usia pernikahan Aaron dan Bella tinggal empat bulan lagi. Aaron merasa frustasi, karena Bella hilang bak ditelan bumi. Hari-hari Aaron lalui dengan sedikit bicara. Bahkan rapat penting saja selalu Damian yang ambil alih. Rasa menyesal, rasa bersalah, membuat Aaron tak bersemangat. Hidup segan, mati tak mau. Pagi ini, Aaron memutuskan untuk menemui Julio. Ia akan mengatakan keadaan yang sebenarnya. Penuh harapan pula jika Bella ada di sana. Jam delapan, Aaron sudah tiba di bandara dan langsung menaiki jet pribadinya. ***Tepat jam sebelas, Aaron sudah tiba di Bandar Udara Manises. Sudah ada John di sana untuk melakukan penjemputan dirinya. "Apa kabar John? Terima kasih sudah jemput. "Kabar baik. Kebetulan memang sudah antar kawan ke sini, tepat Kakak ipar telepon minta jemput. Oh, ya, kenapa Kak Bella gak ikut?"
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

Menguntit

Villa, Kuta -Bali, Indonesia. Waktu menunjukkan pukul 04:00 WITA. Bella terbangun karena Alessandro menepuk pipinya. Rupanya bayi gembul itu mengajaknya bermain. Bella lekas duduk dan memperbaiki posisi bantal di tepi ranjang. "Masih pagi, loh, Nak."Alessandro duduk bersandar memainkan mainan miliknya. Bella mengusap kepala Alessandro dengan sayang. Rasa sesak menyeruak kala mengingat surat perceraian. Alessandro akan jauh dari Aaron. Itu pikirnya. Cepat-cepat Bella menggeleng. Baik sekarang atau nanti perceraian itu akan terjadi dan Alessandro akan jauh juga dari Aaron. Bella termangu. Apa ia egois?Bella tersadar dari lamunan saat Alessandro menangis. "Maaf, Nak. Ale mau mimik, hem?" Bella membawa Alessandro berbaring. Bayi tampan yang mulai pandai berjalan itu kembali tertidur sembari meminum ASI. Setelah Alessandro tidur nyenyak, Bella memilih masuk dapur untuk membuat bubur tim. Lokasi
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status