Emilia menarik napasnya dalam-dalam. Kecewa? Iya. Namun, apa daya? Nasi sudah menjadi bubur. Mungkin memang takdirnya menikah dengan Kevin. Emilia mencoba tersenyum. "O-oh, begitu, ya?""Maafkan, Papa, Nak. Papa ingin yang terbaik untukmu," ujar Robert "Tidak masalah. Kalau begitu, kami Pamit, Pa." Emilia berbalik badan. Emilia menatap Kevin. "Kami sudah sepakat akan langsung pergi bulan madu. Iya, kan, Sayang?"Kevin membalas tatapan itu. Raut kesedihan dan kecewa terpancar jelas di sana. Pria itu mengerti mengapa Emilia sampai berbohong dengan mengatakan jika mereka akan pergi bulan madu. Emilia pasti benar-benar ingin segera pergi di hadapan mereka. Kevin tersenyum. Sambil menatap Robert, ia berkata, "Iya, Pa. Semalam kami sudah membicarakan ini.""Baiklah kalau itu keputusan kalian. Tap--""Sebelumnya aku minta maaf kepada Nyonya Mitha, Tuan dan Nyonya Aaron atas semua kesalahan yang sudah aku perbuat," ucap Emilia dengan badan sedikit membungkuk, menjeda perkataan Robert. Aa
Terakhir Diperbarui : 2024-06-12 Baca selengkapnya