All Chapters of Pernikahan Kontrak dengan Ibu dari Anakku: Chapter 91 - Chapter 100

124 Chapters

Memenuhi Undangan

Hari yang ditunggu-tunggu para pengusaha akhirnya tiba. Satu kehormatan bagi mereka mendapat undangan dari Maldonado. Segala persiapan mereka lakukan termasuk pakaian apa yang akan mereka kenakan nanti.Siang itu Bella dan Mitha pergi ke butik. Keduanya memilih dan memilah gaun mana yang pantas mereka kenakan. "Gimana kalo ini, Mi?" Bella menunjuk gaun berwarna navy. Menurutnya warna itu cocok juga untuk pria. Walaupun beda model, paling tidak mereka kompak dalam segi warna. Jikalau saja tidak mendadak, tentu Mitha akan memesan semuanya dengan model yang sama di butik miliknya. "Baiklah, Mami setuju!"Setelah gaun mereka didapat, keduanya kembali memilih kemeja dan jas yang cocok untuk Aaron juga Alessandro. Dua jam sudah mereka habiskan di butik. Mitha dan Bella memutuskan untuk pulang. Di perjalanan pulang, Bella yang penasaran bertanya tentang Maldonado. "Mi? Mami tau Tuan Maldonado?""Tentu saja!""Sejak kapan?""Tentu saja setelah Mami menikah dengan Papa Addison.""Oh, sepe
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Aaron -- Bukan Makan Malam, Tapi Makan Hati!

Melihat sikap Emilia yang over, Bella tak tinggal diam. Sebagai istri, ia tidak rela suaminya dipepet wanita genit. Bella melancarkan aksinya. "Sayang? Aku mau minum," ucap Bella manja sembari mengalungkan kedua tangannya di tengkuk Aaron. Walaupun Aaron tahu jika itu adalah permainan Bella, Aaron merasa senang dan menanggapi sikap Bella tak kalah romantis. Aaron melepas paksa tangan Emilia, lalu menarik pinggang Bella dan berkata, "Mau minum apa, Sayang?""Orange juice, mungkin."Bella menatap Emilia yang ternyata wanita itu sedang merasa kesal. Robert tak tinggal diam. Pria itu meminta agar Emilia berkeliling mencari kenalan saja. Aaron dan Bella tersenyum puas. Sadar akan tindakan keduanya mencuri perhatian orang lain, Bella pun melepaskan kaitan tangannya.Mitha tersenyum, lalu mengedipkan sebelah mata kepada Bella sebagai apresiasi sikap tegas Bella. "Kau ini bisa saja!" Aaron mencolek hidung Bella. "Iya, dong! Aku gak rela suamiku digoda wanita lain!" Bella merajuk.Aaron b
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bella Angkat Suara

Bella menahan Aaron ketika hendak berdiri. Ia tahu kemarahan Aaron sudah sampai ubun-ubun. Bella tidak akan membiarkan Aaron marah karena dengan demikian sama saja akan mencoreng nama suaminya sendiri di depan para pengusaha lainnya. Bella tersenyum, lalu membalas ucapan pemuda itu. "Tapi, sayangnya saya senang, bahagia, dan beruntung mendapatkan suami seperti Tuan Aaron. Justru saya bersyukur tidak mendapatkan pria muda seperti Anda yang tidak bisa menghargai orang lain. Tentunya, pendidikan Anda pasti tinggi, bukan? Sayangnya, tidak seiring dengan perilaku Anda."Bella menoleh, menatap Maldonado. "Maaf, Tuan, jika ucapan saya menyinggung perasaan Anda. Tapi, perlu Anda ketahui juga bahwa ucapan putra Anda sungguh membuat hati saya terluka! Entah bagaimana dengan perasaan suami saya.""Lihatlah, kami jadi perhatian semua orang di sini!" lanjut Bella sembari melihat sekeliling agar Maldonado pun turut melihat. Maldonado menatap tajam putranya. Ia pun kecewa dengan sikap putranya itu
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Pilihan Untuk Robert

Jam sepuluh malam, Aaron dan keluarga sudah tiba di Mansion. Bella segera mengganti pakaian Alessandro, lalu menidurkan sang putra di box bayi.Bella melihat Aaron membuka dasinya. Dengan sigap Bella mengambil alih. Aaron menarik pinggang Bella bahkan melingkarkan kedua tangannya di sana. "Terima kasih atas semuanya. Kau memang istri terbaik."Bella tersenyum. "Aku tidak rela jika ada orang yang menghina dirimu.""Kalau dipikir-pikir, aktingmu boleh juga."Bella mendongak sembari mengernyit, lalu balik bertanya, "Akting?""He'em. Waktu kau mengaku hamil."Bella terkekeh-kekeh. "Habisnya bingung mau bicara apa."Aaron meraih kedua tangan Bella dan membimbingnya agar mengaitkan pada tengkuknya. "Aku berharap kehamilan itu terjadi."Bella tersenyum. "Kita berdoa saja.""Selain berdoa, harus ada usaha juga, loh?!""Oh, ya?" Bella mengerti maksud Aaron. Wanita itu lantas menggodanya dengan menggigit bibir bawah. Karena Aaron pernah berkata, Bella tampak seksi dan menggoda dengan begitu. T
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Kemarahan Aaron

Tok tok tok! Suara pintu terdengar nyaring di telinga Aaron. "Masuk!" titahnya. Dua orang dewan direksi masuk. "Ada apa, Tuan-tuan?" tanya Aaron. Keduanya tampak canggung saat melihat Mitha, Robert, dan Kevin di sana. "Bicara saja!" desak Aaron. "Begini Tuan. Menyikapi perkataan istri Anda perihal putra Tuan Maldonado, apakah nanti itu akan berpengaruh pada kontrak yang sudah terjalin? Karena itu sama saja menyinggung perasaannya."Aaron berdiri. "Tolong jawab jujur. Apa yang akan kalian katakan seumpama ada di posisi istriku?!""Tuan-tuan mendengar atau mungkin melihat bagaimana perlakuan Maldonado dan putranya, bukan? Siapa yang seharusnya tersinggung? Di mata kalian istriku bersalah?!" lanjut Aaron penuh penekanan. Kedua dewan itu hanya bisa menunduk. Mereka yang kebetulan mendapat undangan makan malam saat itu tentu saja menyaksikan dengan jelas. "Kalau saja bisa kontrak itu dibatalkan, aku akan batalkan kontrak itu! Aku tidak mau karena kontrak sialan ini, istriku yang j
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

Konferensi Pers

"Sayang? Aku mohon jangan kotori tanganmu!" Bella berlari menghampiri Aaron, diikuti oleh Damian yang menggendong Alessandro. "Simpan benda itu. Aku tidak suka!" ucapnya lagi tegas. Aaron menurunkan lengannya, lalu berkata dengan sorot tajam kepada para wartawan, "Kalian beruntung, karena ada istriku!"Aaron menyimpan pistolnya kembali di dalam laci, sedangkan Bella menghampiri Mitha. "Ada apa ini, Mi?""Suamimu marah besar karena wartawan itu sudah memuat berita tentangmu.""Oh, karena itu.""Kamu sudah tau, Nak?" tanya Mitha. "Iya, Mi, sudah."Aaron meminta Damian agar mengantar ketiga wartawan itu ke ruang rapat tak lupa dengan menyita barang milik mereka, seperti ponsel dan kamera."Sini, biar Ale sama Nenek." Damian memberikan Alessandro kepada Mitha. "Damian? Kenapa beritanya masih saja beredar?""Mereka menolak untuk menghapusnya, Tuan. Postingan itu sudah mendapat satu juta lebih viewer."Aaron tersenyum sarkas. "Baiklah. Kau lanjutkan saja tugasmu!"Damian mengangguk, l
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Keputusan Aaron

Konferensi pers sudah usai. Aaron merasa puas karena ternyata Maldonado berani berkata jujur. Kini, mereka masih di ruang rapat, karena Aaron masih meminta penjelasan dari mereka."Tuan Maldonado? Dengan ini saya putuskan bahwa SAP Company membatalkan kontrak dengan Gold Star Company. Saya tidak mau mengambil risiko yang bisa merusak rumah tangga saya!""Anda yakin, Tuan? Tidak akan menyesal?" Maldonado balik bertanya. Aaron tersenyum sarkas. "Anda cari saja perusahaan lain! Jika saya melanjutkan kerjasama, maka saya yang akan menyesal nantinya."Aaron menatap putra Maldonado. "Dan untuk kau anak muda. Carilah wanita seusiamu, jangan pernah jadi pebinor!"Tatapan Aaron beralih kepada Emilia. "Dan kau ... aku tidak mau melihat kau seumur hidupku. Walaupun kau dibesarkan oleh Tuan Robert, aku tidak peduli!"Emilia tampak terkejut sekaligus ingung. Kini, Aaron beralih menatap Robert. "Bagaimana? Anda sudah menentukan pilihan?""Nak? Emilia putriku dan kau juga putraku. Aku tidak bisa m
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Rapat Dewan

"Emm ... ma-maksudnya itu ...,"Aaron tersenyum. "Aku ambil keputusan benar-benar sudah dipikirkan, kok, Sayang. Jadi, apapun hasilnya. Aku tidak akan menyesal."Bella bernapas lega. Tidak terbayang bagaimana jika Aaron marah. Tidak akan main tangan memang, tetapi Aaron pasti akan ganas di kasur yang membuat Bella kewalahan. Ponsel Bella berdering. "Ayah menelepon," ucap Bella saat melihat nama yang tertera dalam layar ponsel. "Angkat saja. Paling juga Ayah mau memastikan kau baik-baik saja.""Ayah melihat berita?" tebak Bella. "Coba saja angkat. Daripada menerka-nerka."Bella menerima panggilan. "Halo, Yah?" sapa Bella. "Ini Ibu, Nak." Rupanya Belinda yang bicara. "Ibu apa kabar?""Harusnya Ibu yang tanya? Apa kamu baik-baik saja? Ibu khawatir setelah tadi melihat berita di televisi."Bella tersenyum. "Aku baik-baik saja, Bu. Ini mau makan siang sama suamiku.""Syukurlah, Nak. Jujur saja Ibu kesal dan sebal dengan pengakuan pria tua itu. Enak saja bilang ada niatan merebutmu d
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Liburan

Lima bulan sudah berlalu. Hari-hari Aaron dan Bella lalui dengan suka cita. Mereka merasakan bahagia luar biasa. Walaupun hubungan Aaron dan Robert kian menjauh. Ya, setelah Bella mengatakan kekhawatirannya perihal Emilia, Aaron tetap teguh dengan keputusannya. Pun dengan Maldonado. Aaron menjauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan Gold Star Company. Jikalau saja ia putra kandung dari Addison, maka Aaron akan memaksa Mitha untuk mengambil kembali perusahaan itu. Usut punya usut, ternyata Mitha memang sengaja tidak memberitahu tentang perusahaan itu kepada Aaron, karena memang Addison tidak berpesan apapun selain dalam surat wasiat itu. Ucapan Aaron pun terbukti, bahwasanya tiga bulan lalu banyak para investor yang ingin menanamkan modal di perusahaan miliknya. Tak sedikit pula perusahaan yang baru merintis bekerjasama dengan SAP Company. Aaron benar-benar membuka tangannya lebar-lebar, merangkul mereka. "Mi, sudah hubungi Papa Robert?" tanya Bella berbisik. Mitha mengacungkan j
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Liburan_2

Aaron mengikuti ke mana Mitha pergi setelah meminta izin kepada Bella. Bak penguntit Aaron berjalan mengendap dan sesekali bersembunyi di balik tembok saat Mitha maupun Robert menoleh ke arah sekitar. "Ah, sial! Ke mana mereka?" Aaron kehilangan jejak. Puk! Kevin menepuk pundak Aaron. "Ke mana?""Tadi aku lihat Mami seperti sama Tuan Robert. Ke mana, ya? Kau melihatnya?""Oh, Tante Mitha sama Om Robert sepertinya mau dansa, tuh!"Aaron bergegas pergi tanpa permisi. Pria itu melangkah sembari menajamkan pendengarannya, karena pasalnya terdengar lantunan musik. Sampailah Aaron di sebuah aula dimana banyak tua-muda melantai di sana. Pun dengan Mitha. Ibunya itu tengah asyik berdansa dengan Robert. Sesekali mereka bicara dan sesekali melempar senyum. "Cinta lama bersemi kembali?" gumam Aaron, tersenyum sinis kemudian. Aaron memilih pergi. Esok, ia akan menanyakan hal itu kepada Mitha. Apa ia sengaja mengajak Robert? Atau kebetulan semata? *"Sudah dari mana, sih?" tanya Bella saat
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status