All Chapters of Kembalinya Ayah Milik si Kembar: Chapter 61 - Chapter 70
124 Chapters
61. Omelan
Seseorang merekam kelakuan Laura yang sedang berteriak di sana lalu dia pergi sebelum wanita itu sadar jika ada orang lain di sana.Sementara wanita yang direkam itu akhirnya keluar dengan memakai pakaian seragam yang sudah ditentukan. Seragam pekerja yang warnanya saja sudah pudar. Laura dibawa ke tempat daging segar, di sana dia harus membantu pelanggan untuk membungkus daging yang mereka pilih. Begitulah keseharian wanita itu selama bekerja di hari pertamanya.“Halo, Tante Janice, kenapa ini tidak seperti yang dijanjikan? Aku bekerja sebagai penjaga daging di supermarket bukan sekretaris yang kerjanya duduk di meja!” protes Laura sepulang bekerja sore itu.“Hah. Aku tidak salah dengar, Lau? Sepertinya ada yang salah di sini. Tidak mungkin Lionel memberimu pekerjaan rendah seperti itu,” bantah Janice yang terkejut dengan omelan wanita muda itu.“Jika Tante tidak percaya, aku kirimkan semua buktinya,” timpal Laura keuk
Read more
62. Serius Mendekati
“Jeff,” panggil sebuah suara menyapa dari belakang pria itu.Sepulang dari kantor, Jeff pergi ke sebuah diner tapi bukan tempat Leia bekerja. Dia hanya ingin suasana baru karena pria itu masih bingung dengan dirinya. Namun, di sana malah dia bertemu dengan wanita yang membuat hatinya bingung.“Eh, Leia. Kamu membeli makanan di sini juga?” tanya Jeff berbasa basi.“Ah, tidak. Kebetulan aku bekerja di sini karena di tempat kemarin aku hanya pengganti saja,” cerita Leia. “Kalo gitu aku pergi ya.”“Tunggu, Lei,” panggil Jeff yang tidak ingin kehilangan kesempatan lagi.Jeff menawari Leia untuk menemani pria itu makan malam tapi sepupu Elise malah mengajak ke tempat lain. Karena dia sedang malas mendapatkan atensi berlebih dari pegawai lain. Apalagi dia baru bekerja di diner itu.Asisten Lionel itu menuruti dan memilih untuk menahan laparnya sebentar lagi. Ketika tiba di tempat yang dima
Read more
63. Apa yang terjadi dengan Jeff?
Beberapa minggu kemudian. Semuanya berjalan dengan sukses bagi Joanna dan Lionel. Kedua putranya juga sangat bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah.Pria itu mendapatkan hasil percobaan terakhir dari game terbaru miliknya sehingga minggu depan mereka sudah bisa meluncurkan aplikasi tersebut. Kali ini juga terdapat versi ponselnya karena dia membuat game ini untuk putra-putranya.“Tuan, berikut adalah versi mobile yang lebih dulu dirilis daripada versi komputer,” lapor Jeff yang disuruh oleh Lionel untuk memprioritaskan BioOne Tech.“Oke, letakkan dulu di meja. Aku sedang mengerjakan laporan milik Microsite,” sahut Lionel tanpa melihat asistennya itu. “Oh, jangan lupa nanti aku pergi makan siang bersama istriku ya. Jadi, kamu bisa keluar.”“Terima kasih, Tuan,” balas Jeff.Asistennya meninggalkan Lionel sendiri. Pria itu lalu mengambil laporan dan mulai mengerjakan yang sudah ditandai penting oleh Joanna.Sementara Joanna sendiri berada di ruang rapat bersama
Read more
64. Hamil?
“Baiklah.” Jeff tersenyum mendengar hal itu keluar dari mulut Leia. Kalimat berikutnya membuat pria itu lemas. “Aku akan memberikan jawaban Minggu malam.”“Hmm, kupikir tadi sudah setuju untuk menikah denganku,” gerutu Jeff pelan. Namun itu terdengar oleh Leia.“Kamu sendiri yang memberi tenggat waktu. Minggu malam datanglah ke rumah Elise,” balas Leia tersenyum.Karena waktu 10 menit sudah habis, Leia pun pamit dari hadapan Jeff untuk kembali bekerja. Pria itu tampak memperhatikan Leia hingga sosok itu hilang kembali ke dalam diner sementara dia pergi ke cafe dekat kantor untuk makan siang.Dia lega sudah mengatakan yang ingin dia utarakan kepada Leia. Cemburu semakin membuatnya yakin terhadap perasaannya kepada wanita itu. Dia benar-benar serius ingin memiliki keluarga kecil seperti Lionel. Kehadiran si kembar membuatnya ingin memiliki anak sendiri. Kadang dia membayangkan anaknya akan seperti apa.
Read more
65. Kabar Gembira?
“Mau kubelikan tespack di apotek luar?” tawar Elise. Dia berusaha menenangkan temannya itu. Terlihat dia tidak mengantisipasi kehamilan tersebut.Joanna masih terpaku tak percaya. Dia masih belum bisa mencerna apakah dia sudah hamil atau belum, tetapi dia yakin sudah terlambat untuk periode bulanannya. Kali ini Lionel ada bersamanya meski mereka hanya sekilas membicarakan tentang memiliki anak lagi.“Boleh, Lise, makasih ya,” ucap Joanna lemas.“Aku keluar dulu ya,” timpal Elise.Wanita itu segera keluar dan buru-buru menekan tombol lift agar dia tidak bertemu lagi dengan Edie saat turun. Beberapa kali menekan tapi lift itu masih belum terbuka juga. Giliran terbuka, pria yang ingin dihindari oleh Elise keluar dari ruangan Lionel.Saat mendapat kesempatan seperti itu, langkah kaki Edie percepat agar dia bisa mengejar Elise dengan pintu lift yang hampir tertutup.Elise yang berada di dalam berdoa dengan seku
Read more
66. Kepastian
“Iya,” timpal Leia lirih. Dia hanya menurut saja saat Jeff membukakan pintu mobil untuknya.Setelahnya, pria itu memasuki mobil dan membawa mobil ke sebuah tempat makan favoritnya. Kedai di pinggir jalan kecil yang jarang orang tahu. Hanya pelanggan yang kebetulan tersesat yang menjadikan tempat itu favorit. Selain makanan yang dimasak enak, pelayanan yang diberikan juga ramah.Jeff sudah memesan tempat di rooftop di bangunan berlantai dua itu. Mereka berdua duduk di salah satu meja di sana. Setelah memilih menu, pesanan mereka datang dan mereka mulai menyantap perlahan.“Jeff, aku ingin bertanya,” ucap Leia membuka pembicaraan.“Silakan.” Pria itu menghentikan makannya dan tatapan tertuju pada si wanita.“Jika aku bercerita padamu mengenai sesuatu hal, apakah itu akan menyebabkanmu mundur karena mungkin kamu tidak ingin mengenalku lagi?” Leia sedikit takut menceritakan masa lalunya.Karena dia
Read more
67. Periksa
“Iya,” jawab Joanna tersenyum lebar.Wanita itu melihat raut wajah bahagia suaminya. Sebenarnya, Joanna sedikit takut jika ternyata sang suami tidak berkenan. Namun, semua harapannya pupus karena yang terjadi malah sebaliknya.“Hari ini kepengen makan apa?” tanya Lionel yang bersemangat menyambut kehamilan sang istri.“Hari ini, aku harus berangkat ke rumah sakit dulu. Untuk memeriksakan usia berapa kehamilanku,” jelas Joanna.Lionel langsung mengambil asal baju milik istrinya karena Joanna memang belum ganti baju. Meski memprotes baju tersebut, tetapi wanita itu tetap mengenakannya. Itu adalah dress terusan tanpa lengan sehingga Joanna menambahkan cardigan untuk menutupi lengannya.Ben yang heran melihat majikan prianya tersenyum sedari tadi dan lebih ceria itu hanya bisa mendoakan keduanya selalu berbahagia dengan kedua putranya. Karena dia tidak enak untuk bertanya apalagi keadaannya mereka akan berangkat beke
Read more
68. Tidak Berkutik
“Iya, Tuan,” ucap Laura tersentak.Wanita itu berdiri tegak dan kembali menata barang-barang display dengan rapi. Ternyata dia diawasi oleh manajer supermarket itu. Laura menjadi tidak bebas bergerak. Apalagi barang yang harus dia letakkan di display masih banyak sehingga dia tidak bisa beranjak sebelum selesai.Chris masih juga tidak bergerak dari tempatnya. Dia sedikit penasaran apa yang menarik dari Laura hingga Jeff sendiri menyuruhnya untuk mengawasi. Ohya, Chris merupakan adik tingkat dari Jeff dan Lionel saat kuliah dulu. Mereka menilai pria itu bisa dipercaya sehingga dia diberikan kepercayaan untuk mengelola supermarket cabang kedua belas milik Microsite.Sebenarnya, pria itu juga baru mengelola cabang ini sejak Lionel memegang kendali atas Microsite karena sempat terjadi kerugian besar.Tiga puluh menit kemudian, pria itu kembali menghampiri Laura yang masih berada di posisi yang sama.“Sekarang karena kamu sudah selesai. Ikut aku, Laura,” perintah Chris meninggalkan deretan
Read more
69. Perilisan Game
“Sebel deh,” gerutu Joanna menatap kepergian Jeff. “Rahasia banget kayaknya.”“Kenapa kok mengomel?” tanya Lionel yang mendengar keluhan istrinya.Lionel pun mengajak istrinya turun dan segera menyusul ke butik karena baru saja dia mendapat pesan jika Edie sudah berada di sana. Sedangkan Joanna tidak memiliki waktu untuk bertanya dengan siapa tadi pria itu berbicara.Tiba di butik, mereka melihat kedua putranya sudah memakai tuxedo warna hitam dan keduanya terlihat semakin tampan. Joanna langsung menghampiri si kembar dan memuji mereka. Keduanya terlihat semakin mirip ayahnya.Pegawai butik keluar dan memanggil Joanna untuk dia bawa ke ruang ganti dan menyuruhnya untuk mengganti gaun yang sudah disiapkan oleh Lionel. Wanita itu sebentar lagi akan menerima kejutan yang sudah dipersiapkan oleh suaminya.“Wah, gaunnya cantik sekali,” gumam Joanna menatap dirinya sendiri di cermin.Gaun itu berwarn
Read more
70. Kapok
Lionel memperhatikan keluarga kecilnya yang terlihat sangat menikmati acara tersebut. Mereka masih asyik menyantap makanan yang dihidangkan oleh pelayan. Pria itu pun memilih untuk berbaur dengan tamu-tamu lain dengan ditemani Jeff.Sera, salah satu yang hadir di sana juga. Wanita itu memperhatikan sekeliling mencari sosok Jeff yang tidak terlihat di sana. Dia pun mendekati sosok Joanna di meja tempat mereka. Sera berpikir jika sekretaris itu menghadiri acara itu karena mendampingi kedua putra Lionel. Sepertinya dia tidak membaca berita tersebut karena dia hadir di acara ini datang terlambat.“Permisi, anda tahu di mana istri Lionel?” tanya Sera memberi penekanan.Joanna bingung karena ternyata wanita di hadapannya itu tidak tahu jika dia adalah istri Lionel. Ingin jujur tapi dia sendiri penasaran terhadap Sera sehingga Joanna tidak berkata apa-apa.“Memang ada apa ingin tau yang mana istri tuan Lionel?” balas Joanna tidak kalah me
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status