“Mas ... berhenti dulu di rest area, aku mau buang air kecil,” pinta Rena sembari meringis.Andra mengangguk samar dan setelah beberapa kilo meter, pria itu membelokan kemudi ke rest area.“Mau sekalian aku beliin kopi?” Rena bertanya sebelum turun dari mobil.“Boleh deh, Mas tunggu disini ya!” Setelah menganggukan kepala, Rena turun menuju toilet untuk menuntaskan rasa ingin berkemihnya.Semenjak drama cemburu buta sang Presdir tampan, Rena memang terlihat biasa saja.Setiap hari wanita itu tidak pernah terlewat membuat sarapan dan makan malam, kebutuhan biologis suaminya yang besar dan menggebu itu pun masih dilayani dengan baik oleh Rena.Tapi Andra merasa ada yang kurang dari istrinya, wanita itu seperti robot yang iya-iya saja dan melakukan rutinitasnya tanpa mengeluh tapi juga seperti tidak bahagia.Andra sadar betul seharusnya dia tidak boleh sekasar itu pada istrinya, maklum saja jabatan suami baru satu tahun terakhir ini dia emban dan Andra masih harus banyak belajar
Read more