Semua Bab Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan: Bab 101 - Bab 110
233 Bab
Bab 101 - Putri Pembawa Masalah
"Wah, siapa desainernya? Saya benar-benar suka dengan model gaunnya. Apa Anda bisa membagikan nomor kontaknya, Nona Sherwood?" pinta Claudia kepada Sienna dengan antusias. Sienna tersenyum tipis. Sebelum Sienna menjawabnya, Cindy telah berjalan mendekati Sienna, lalu meraba helaian kain dari gaun yang dikenakan kakak tirinya itu. “Aku baru tahu kalau Kakak punya desainer khusus. Kakak dapat desainer dari mana? Walaupun model gaunnya bagus, tapi apa Kakak yakin kalau semua bahannya ini bermutu? Saya lihat sepertinya bahannya tidak begitu bagus,” ucap Cindy yang mencoba menilai gaun tersebut. Sienna dapat melihat tatapan remeh dari semua orang terhadap dirinya. Wajah Claudia juga terlihat masam. Secara tidak langsung ucapan Cindy juga meremehkan seleranya. “Renda ini juga sepertinya rapuh sekali. Tidak seperti bahan renda yang biasanya dipakai desainer ternama. Sebaiknya Anda pikirkan sekali lagi apabila ingin menggunakan desainer Kakakku, Nona Hyatt,” lanjut Cindy seraya menoleh ke
Baca selengkapnya
Bab 102 - Lelaki Idaman Para Wanita
‘Bukankah dia adalah Tuan Muda Morgan yang sering dibicarakan orang-orang?’ batin Cindy dengan rasa takjub bercampur syok saat melihat kedatangan Lucas.Manik mata putri Calvin Sherwood tersebut telah terbelalak lebar saat melihat sosok Lucas yang begitu nyata berdiri di dekatnya. Apalagi ketika pria itu melemparkan senyumannya.‘Di-dia tersenyum padaku?’ batin Cindy dengan wajah tersipu malu.Kebetulan posisi Cindy berada sedikit di depan Sienna sehingga ia salah mengartikan maksud dari tatapan Lucas yang seharusnya ditujukan kepada Sienna.Cindy mengira keberuntungan sedang menghampirinya. Lucas Morgan adalah salah satu dari sekian laki-laki yang memenuhi kriteria lelaki idamanya. Sudah sejak lama Cindy ingin bertemu langsung dengannya. Akan tetapi, tidak semudah itu mendapatkan janji temu dengan Lucas apabila tidak memiliki kepentingan.Bahkan Cindy pernah meminta bantuan sang ayah agar dapat dipertemukan dengan Lucas Morgan, tetapi tetap saja ayahnya tidak dapat melakukannya. Luca
Baca selengkapnya
Bab 103 - Beruntung
Semua orang hanya bisa terdiam mendengar penjelasan dari Lucas. Sienna merasa sangat bersyukur Lucas berhasil membalikkan situasi yang sempat membuatnya tersudutkan. Namun, Cindy masih tidak puas dan berkata. “Ta-tapi … bukankah Gloria Spencer sudah tidak membuat karya apa pun lagi? Saya dengar kalau—" “Gloria Spencer memang sudah vakum, tapi tidak semua karyanya dijual untuk umum. Masih ada beberapa yang dirancang untuk keluarganya, seperti gaun yang dipakai oleh Nona Sienna Sherwood saat ini,” sela Lucas dengan sikap yang terlihat tenang. Kali ini Cindy tidak bisa berkata-kata. Ia khawatir desakannya malah membuat semua orang menilainya buruk. Karena penjelasan Lucas, kini Claudia Hyatt dan yang lainnya percaya bahwa Sienna tidak mengada-ada tentang asal-usul gaun tersebut dan mereka pun meminta maaf atas kelancangan mereka tadi. “Pantas saja tadi saya merasa pernah melihat model gaun ini. Saya baru ingat kalau Gloria Spencer pernah membuatkan gaun untuk putrinya dan sepertinya g
Baca selengkapnya
Bab 104 - Niat Terselubung
Sienna telah berjalan meninggalkan lokasi acara. Namun, ia masih dapat mendengar suara kemeriahan dari arah lokasi pesta tersebut. Sayangnya, ia sudah tidak lagi peduli dengan keadaan di tempat itu.Saat ini Sienna sedang berusaha meredakan debaran jantungnya yang masih berpacu cepat karena kenangan buruk yang sempat menguasai pikirannya tadi. Perlahan Sienna menghentikan langkahnya yang masih terlihat gontai.Rasa sakit masih terasa pada tulang keringnya. Saat ia menundukkan pandangannya, ia menemukan luka lebam yang tertinggal pada area tersebut. Sienna menggigit bibir bawahnya dan meringis ketika ia menyentuh memar tersebut. Padahal sudah lama sekali ia tidak pernah mengalami luka seperti ini. “Ck! Gadis itu cukup nekat juga melakukan hal seperti ini di depan umum,” gerutu Sienna dengan kesal.Jika saja Sienna tidak memikirkan tentang nama baik keluarga Sherwood dan ibunya, mungkin saja ia sudah mengacak-acak acara tersebut!Sienna tahu jika hatinya terlalu lemah untuk bertindak t
Baca selengkapnya
Bab 105 - Masih Memiliki Harga Diri
“Berengsek,” decak Sienna dengan emosi yang tidak lagi terbendung.Namun, Clive tampak tidak peduli dengan kemarahan gadis itu. Sejak dulu pria itu memang senang mempermainkan Sienna, tetapi kejahilannya itu perlahan-lahan semakin tidak bisa ditoleransi.Tiba-tiba kening Clive mengernyit. Perlahan ia mendekati Sienna dan mengendus aroma tubuh gadis itu. “Ternyata kamu memakai parfum keluaran terbaru milikku, hm?”Sienna tersentak. Sebelumnya ia memang sempat mendengar jika Clive memegang bisnis keluarga Sherwood yang bergerak dalam bidang kosmetik dan sejenisnya. Namun, ia tidak menyangka parfum yang sempat disemprotkan Ivona Sherwood tadi adalah bisnis kakak tirinya tersebut.Setelah mengetahui bahwa parfum tersebut berasal dari produksi bisnis Clive, Sienna merasa sangat risi.Clive masih mendekatkan hidungnya untuk menghirup aroma tubuh Sienna. “Rasanya aku seperti mencium tubuhmu, Sienna,” bisiknya.Wajah Sienna telah berubah nanar. “Kamu pikir aku tidak akan berani teriak di sini
Baca selengkapnya
Bab 106 - Aku Hanya Mengkhawatirkanmu
[Temui aku di parkiran basemen.] Sienna menghela napas pelan. Pesan kedua yang dikirimkan Lucas menandakan sebuah perintah yang tak terbantahkan untuknya. Sienna tertegun sejenak. ‘Sepertinya aku juga tidak bisa keluar dari gedung dengan penampilan seperti ini. Pasti di luar masih banyak wartawan yang menunggu,’ batinnya. Akhirnya Sienna mengambil beberapa helai tisu dan mengusap wajahnya yang basah serta menghapus riasan wajahnya yang sudah luntur, lalu berjalan keluar dari kamar kecil tersebut. Sienna berpikir jika ia tidak memiliki pilihan lain selain bertemu dengan Lucas. Sienna juga tahu jika ia tidak bisa meminta Martin mengantarkannya pulang karena pasti pria itu akan menginterogasinya apabila melihat keadaannya saat ini. Ia tidak ingin memperbesar masalah yang sudah berlalu. Kini Sienna telah sampai di parkiran basemen. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk mencari keberadaan mobil milik Lucas. Namun, ia tidak perlu bersusah payah mencarinya karena mobil tersebut t
Baca selengkapnya
Bab 107 - Tertangkap Kamera
Masih dalam posisi yang sama, Lucas memberikan ruang bagi Sienna untuk menumpahkan seluruh tangisannya di dalam dekapannya. Selang beberapa waktu kemudian, tidak lagi terdengar tangisan dari bibirnya. Perlahan Sienna menarik wajahnya dari dada Lucas dan menyeka sudut matanya dengan kasar. “Sudah merasa lega?” tanya Lucas, masih memandang gadis itu dengan khawatir. Dengan wajah yang masih tertunduk, Sienna mengangguk kecil. Tidak dapat dipungkiri jika ia merasa sedikit lega setelah meluapkan semua emosinya dengan tangisan. Namun, ia merasa sangat malu karena telah memperlihatkan sisi lemahnya kepada Lucas. Padahal selama ini Sienna tidak pernah memperlihatkan kelemahannya kepada siapa pun selain kepada sahabat baiknya, Anna Bentley. Lucas tersenyum tipis. “Apa tidak ada yang ingin kamu katakan padaku?” godanya saat mengetahui kecanggungan gadis itu. Sienna mengangkat sedikit wajahnya. Ia tidak berani menatap langsung mata Lucas karena ia tidak tahu harus bagaimana menatap pria it
Baca selengkapnya
Bab 108 - Siapa yang Menyakitimu?
Mobil yang dikemudikan Lucas baru saja sampai di depan jalan sempit area masuk perkomplekan rumah kontrakan Sienna. Keadaan di jalanan sudah mulai terlihat sepi karena waktu sudah mulai beranjak larut.Meskipun masih terlihat beberapa para pengguna jalan di sekitarnya, tetapi area pertokoan sudah banyak tutup. Hanya tersisa beberapa restoran kecil dan mini market yang beroperasi selama dua puluh empat jam.“Sienna, kita sudah sampai,” ucap Lucas seraya menekan salah satu tombol yang ada di kabin mobilnya untuk mengaktifkan rem parkir elektrik kendaraannya tersebut.Namun, tidak ada tanggapan dari gadis itu hingga akhirnya Lucas menoleh dan menemukan Sienna telah terlelap di kursi sampingnya.Lucas menghela napas panjang. Ia berniat membangunkan gadis itu, tetapi gerakan tangannya terhenti saat ia menatap lekat wajah yang terlihat pucat dan lelah tersebut.Wajah Sienna saat menangis tadi kembali terlintas di dalam ingatannya. Ia pun tertegun sejenak “Sebenarnya siapa yang sudah menyaki
Baca selengkapnya
Bab 109 - Demam
“Lu-Lucas?” Sienna sangat terkejut saat melihat pria itu berdiri di hadapannya.Tanpa meminta izin darinya, Lucas langsung menggendongnya di kedua belah tangannya. Refleks, Sienna melingkarkan kedua tangannya pada leher kokoh Lucas.“Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku!” sergah Sienna dengan netra yang terbelalak lebar.Gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekitar karena khawatir akan ada orang yang melihat mereka, lalu kembali menatap Lucas dan berkata, “Turunkan aku, Lucas. Aku bisa jalan sendiri.”Lucas tersenyum remeh. “Mau sampai jam berapa kamu sampai ke rumah kalau kamu berjalan seperti siput,” ledeknya.Sienna memanyunkan bibirnya. Kesal karena disamakan dengan hewan bercangkang dan berlendir yang mengggelikan tersebut.“Berhentilah memaksakan dirimu. Kalau butuh bantuan, kamu bisa mengatakannya. Tidak usah keras kepala,” sela Lucas dengan wajah yang terlihat acuh tak acuh.Sienna melotot tajam dan menyanggah, “Aku tidak memaksakan diri kok. Aku bisa—”“Diamlah kalau kamu tid
Baca selengkapnya
Bab 110 - Ada Rasa
“Tolong … kamu jangan menambah cicilanku ya. Dompetku masih belum tebal,” ucap Sienna kepada gawai di tangannya.Saat ini ia tidak ingin menambah biaya yang tidak perlu dengan membeli barang-barang baru. Bukan hanya karena jarak waktu gajian masih jauh, tetapi ia juga perlu menghemat sebisanya yang ia bisa lakukan.Ia masih harus mengumpulkan sebagian besar gajinya untuk membayar hutangnya kepada Martin. Meskipun pria itu sudah mengatakan Sienna tidak perlu mengembalikannya, tetapi bagi Sienna, hutang tetaplah hutang dan ia harus mengembalikannya."Astaga!" Sienna bangkit dari rebahannya secara spontan saat menyadari jika ia teringat dengan Martin. Ia belum memberitahu pria itu tentang kepulangannya.Sienna pun memeriksa pesan masuk untuk memastikan tidak ada pesan yang terlewatkan. Ternyata beberapa waktu lalu pria itu sempat meninggalkan pesan yang menanyakan tentang keberadaannya, tetapi Sienna baru membacanya. Ia juga baru melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari pria itu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
24
DMCA.com Protection Status