"Mulai sekarang, aku tak lagi kerja di sana, Mas! Oma menyuruhku bekerja untuk mas Bara saja. Membersihkan rumah ini dan memasak makanan untuk mas Bara. Semoga saja mas tidak keberatan dengan kehadiranku di kehidupan, Mas!" tutur Rania dengan senyum lesung pipinya.Bara menyeringai. Dari dulu sampai sekarang, wanita penolong di waktu sekolahnya itu sama sekali tidak berubah. Begitu polos!"Justru, aku sangat berterimakasih padamu, Rania. Karenamu, aku tak perlu capek-capek mengurusi rumah ini. Kamu tau sendiri kan, bagaimana cerewetnya oma Ratih kalo melihat rumah berantakan? Ya, begitulah!" kata Bara mengerutkan alis tebalnya."Namanya juga orang tua, Mas. Jadi, wajar saja jika melihat rumah anak cucunya berantakan. Ya sudah, mas. Sarapan dulu! Nanti telat lagi!" ucap Rania membalikkan piring yang telah tersedia tepat di depan Bara. Mengambilkan nasi dan lauk pauk yang tersedia."Ok!" kata Bara tersenyum senang. Tatapan bola matanya tak berhenti menatap jilbab biru yang menutupi k
Terakhir Diperbarui : 2024-10-02 Baca selengkapnya