Semua Bab Penakhluk Hati sang Miliarder: Bab 51 - Bab 60

63 Bab

Minuman yang salah

Bak bayi yang menyusu. Darren memainkan lidahnya untuk membasahi ujung gundukan merah muda tersebut. Selesai puas memainkan kedua ujung gundukan kembar itu, Darren mencium perut sixpack natasha yang sangat sempurna. Membuat orgasme natasha kian menjadi. "Sayang, henti .... Auwwww!" spontan natasha menggelinjang hebat saat lidah Darren bermain di lembah bukit miliknya.Darren menyeringai. Ia kembali menindih tubuh natasha yang licin dengan buliran keringat.Degupan jantung kian tak beraturan pada mereka berdua."Aku tak mau menghentikannya, Amora! Sungguh, hari ini kamu benar-benar membuatku lupa daratan dan batasan!" Darren melumat bibir ranum natasha dengan brutal. Natasha pun membalasnya. Gairahnya kian menjadi ketika rangsangan demi rangsangan Darren ciptakan kepadanya.Natasha menegak salivanya dengan paksa. Lentik indah bulu matanya tak berhenti mengerjap melihat Darren mulai memasukkan sesuatu ke dalam aset miliknya yang telah ia jaga selama ini.Darren tersenyum. Perlahan, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

Makanan untuk Bara

Darren menoleh menatap wanita yang telah memberikan kepuasan dan kenikmatan baginya. Sungguh, ia masih tak percaya dengan apa yang telah di lakukan bersama kekasihnya itu."Maafkan aku, Amora. Maafkan aku! Gara-gara minum minuman milik orang lain, aku telah merenggut kesucianmu sebelum kita resmi menjadi sepasang suami istri," gumam Darren membelai rambut natasha yang sedikit berantakan. Yah, karena pertandingan yang berlangsung beberapa ronde itu, membuat rambut natasha tak karu-karuan.Setengah jam kemudian,Natasha membuka matanya secara perlahan. Sudut matanya menyipit menahan rasa sakit yang terasa di bagian bawah miliknya."Aduh, sakit banget!" gumam batin natasha mendesis seperti ular yang berbisa. Dua bola matanya berputar mencari keberadaan Darren yang tak ada di sampingnya."Ke mana dia? Apa dia mencoba kabur setelah puas bermain dengan tubuhku ini?" tanya Natasha menggerutu sembari memegang pinggulnya. Natasha menghela nafas panjang. Ia mulai duduk bersandar untuk mengumpu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-30
Baca selengkapnya

Seperti masakan mama

"Mulai sekarang, aku tak lagi kerja di sana, Mas! Oma menyuruhku bekerja untuk mas Bara saja. Membersihkan rumah ini dan memasak makanan untuk mas Bara. Semoga saja mas tidak keberatan dengan kehadiranku di kehidupan, Mas!" tutur Rania dengan senyum lesung pipinya.Bara menyeringai. Dari dulu sampai sekarang, wanita penolong di waktu sekolahnya itu sama sekali tidak berubah. Begitu polos!"Justru, aku sangat berterimakasih padamu, Rania. Karenamu, aku tak perlu capek-capek mengurusi rumah ini. Kamu tau sendiri kan, bagaimana cerewetnya oma Ratih kalo melihat rumah berantakan? Ya, begitulah!" kata Bara mengerutkan alis tebalnya."Namanya juga orang tua, Mas. Jadi, wajar saja jika melihat rumah anak cucunya berantakan. Ya sudah, mas. Sarapan dulu! Nanti telat lagi!" ucap Rania membalikkan piring yang telah tersedia tepat di depan Bara. Mengambilkan nasi dan lauk pauk yang tersedia."Ok!" kata Bara tersenyum senang. Tatapan bola matanya tak berhenti menatap jilbab biru yang menutupi k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-02
Baca selengkapnya

fitting baju pengantin

Tiupan udara yang keluar dari bibir Barapun terasa masuk dalam kelopak mata. Berkali-kali dengan lembut dan pasti, sampai-sampai debu yang menempel di selah mata hilang dengan mudahnya."Bagaimana? Apa masih sakit?" tanya Bara memastikan."Sudah, Mas! Sudah lebih baik daripada tadi," gumam Rania mengerjapkan matanya. Perlahan, ia juga memakai kacamatanya kembali."Syukurlah!" ucap Bara tersenyum senang mendengarnya."Ohhh, jadi karena wanita cupu ini, kamu memutuskanku begitu saja!" Ucapan Laura seketika membuat mereka berdua menoleh bersamaan."Laura? Ngapain kamu ke sini?" tanya Bara terkejut saat melihat mantan kekasihnya datang ke rumah."Dasar wanita cupu!" kata Laura mendorong tubuh Raisa."Bisa-bisanya kamu ....""Apa- Apaan kamu, Laura! Hentikan!" Bara yang berdiri menghadang pukulan Laura yang mengarah pada Rania."Sayang, apa sih kurangnya aku? Sampai-sampai kamu memilih dia di bandingkan aku?" Laura yang seakan tak terima dengan kenyataan yang ada.S"Maaf, Mbak! Saya itu ..
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

posesif

Darren melepas pelukan itu secara perlahan. Menatap hangat sang sahabat yang tersirat dengan jelas menyimpan perasaan yang begitu mendalam kepadanya."Aku juga sangat merindukanmu, Ratu! Sudah berapa tahun kita tidak berjumpa!" Darren menyeringai."Benarkah? Kamu juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan?" tanya Ratu tersenyum senang saat Darren menganggukkan kepala. Hati yang kemarin terasa sakit mendadak terobati akan sikap perhatian orang yang begitu mencintai dirinya waktu itu."Aku tak salah mengira! Dia masih sangat menginginkanku untuk menjadi miliknya. Aku yakin dia tidak mencintai kekasihnya itu. Dan mungkin saja, karena ketidakhadiranku di waktu ulang tahunku, dia menjadikan wanita itu sebagai kekasihnya di depan keluarga besarnya. Kali ini, aku tak mau menyesal untuk kedua kalinya. Aku akan berpindah keyakinan untuk bisa hidup bersamanya!" gumam batin Ratu berbinar."Aku sangat merindukan saat kita bermain bersama, bercanda bersama dan hang out bersama. Aku sang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya

Kecelakaan

Dengan cepat, jemari tangan Darren mengetik sebuah pesan yang tertuju pada sekertaris pribadinya, Bara."Semoga saja Ratu tidak kenapa-kenapa?" harap Darren dalam hati. Berbalik dan melangkah menghampiri Natasha yang tersenyum padanya."Apa kamu tidak ganti baju dulu?" tanya natasha."Apa berpakaian seperti ini, aku terlihat jelek?" Pertanyaan Darren yang seketika membuat natasha terkekeh pelan."Bukan seperti itu! Hanya saja, rasanya tidak sopan saja jika CEO sepertimu mengenakan pakaian santai seperti ini!" ucap Natasha memegang bawah celana pendek yang di kenakan Darren."Nanti, kalo di jalan tiba-tiba bertemu dengan teman atau klien kamu bagaimana?""Ya sudah, aku akan ganti baju dulu! Ok!" ujar Darren menggabungkan telunjuk dan jari jempolnya hingga berbentuk huruf 'O'. "Ok!" lirih natasha tersenyum senang.Natasha menghela nafas panjang. Sungguh, ia tak habis pikir sejak kejadian semalam, Darren bersikap berbeda. Senyum yang selalu terkunci itu mendadak terbuka dengan sendirinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya

kekhawatiran Darren

Ratu menyeringai. Wajahnya yang tadinya sedih dengan keadaan yang ada, kini mulai memancarkan rona kebahagiaan yang dalam saat ada perhatian lebih yang tertuju padanya."Aku tau. Meskipun kamu memilih wanita lain untuk menjadi istrimu, tapi di hati kecilmu itu, masih terselip namaku. Hah, andai saja aku menemuimu di hari ulang tahunku itu, mungkin aku tak merasakan penyesalan yang teramat sangat seperti ini!" gumam batin Ratu menghela nafas panjang. Rasa sakit yang ada di tubuhnya seakan berkurang akan perhatian yang ia dapatkan dari orang yang pernah ingin menjadikannya sebagai seorang istri.CeklekRatu beralih menatap ke arah pintu masuk yang mulai terbuka. Senyumnya memudar saat melihat lelaki tampan yang datang menemuinya bukanlah Darren. Melainkan, Bara. Sepupu Darren yang selalu menjadi tempat curahan hatinya waktu dulu."Bara!" kata batin Ratu menegak ludahnya yang mengalir membasahi tenggorokannya. Sungguh, ia tak menyangka jika orang yang di anggap oleh perawat sebagai kek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

masa lalu madam ayu

"Siapa yang sakit?" tanya natasha melangkah menghampiri Darren. Mengernyitkan dahi saat melihat calon suaminya seolah-olah berpikir untuk menjawab pertanyaan darinya. "Dia pasti marah besar, jika tau ratulah yang sakit," gumam Darren merapatkan bibirnya. Menghela nafas panjang mengimbangi rasa gugup yang datang menghampiri."Siapa yang sakit, ya? Sampai-sampai dia berpikir keras untuk menjawab pertanyaan dariku?" tanya batin natasha memicing menatap Darren yang masih terdiam seribu bahasa."Amora, sebenarnya ...," kata Darren terhenti saat kedua lengan putih mulus tanpa goresan itu melingkar pada lehernya.Kecupan kecil juga meleset tepat di pipi kanannya. Membuat tubuh kekar nan atletis itu meremang seketika. "Aku tak akan marah jika kamu memberi perhatian pada orang lain. Asalkan, tidak berlebihan!" tutur natasha mencubit hidung mancung yang di miliki Darren."Meskipun, orang itu pernah membuatmu cemburu?" Pertanyaan Darren yang membuat natasha bisa menebak siapa yang di maksud c
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

Kabar buruk

"Mama sudah datang!" Darren membantu natasha merapikan kancing baju miliknya.Natasha menghela nafas panjang. Senyumnya mengembang saat apa yang ia pikirkan tidak terjadi padanya."Bagaimana bisa kamu memasukan kancing ini tidak pada tempatnya? Apa kamu berniat menggoda imanku lagi?" Natasha mengerucutkan bibirnya. Ia mendengus sebal saat Darren mencoba menggodanya."Ishhh, apaan sih!" gumam natasha melangkah pergi meninggalkan Darren yang tersenyum tipis.Di teras rumah, madam ayu berbalik dan tersenyum sumringah saat melihat putra dan calon menantunya keluar dari rumah."Mama tak mengira lho, kamu bisa ada waktu untuk fitting baju pengantin," ujar madam ayu yang tertuju ke arah sang putra tercintanya itu."Ehm, apa mungkin ini semua karena rayuannya natasha?"Alis natasha bertaut seketika. Tenggorokannya tercekat saat pertanyaan itu terdengar menyindir dirinya."Aduh, kenapa mama bilang seperti itu, sih? Apa mungkin, mama tau ya kalo aku dan dia melakukannya?" gumam batin natasha ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Cinta pada pandangan pertama

"Apa kamu mau?" tanya Bara membuyarkan lamunan ratu.Ratu tersenyum tipis. Dengan perlahan, ia meraih kartu kredit yang masih berada di tangan Bara. Satu barang yang akan menyelesaikan masalah dalam hidupnya saat ini."Tentu saja, aku mau!" ucap Ratu menorehkan senyumnya.Bara tersenyum tipis. Ia benar-benar tidak menyangka, ratu menerima tawaran yang di berikan oleh Darren. Padahal, ratu pernah bilang kepadanya kalo dia ingin menjadi seorang artis saja. Tak mau jadi pekerja kantoran seperti dirinya dan Darren."Seriously?" Bara memastikan."Heem!" jawab Ratu dengan yakin."Argh, aku benar-benar beruntung memiliki kalian berdua. Di saat kondisiku seperti ini, kalian selalu ada untukku," tutur Ratu."Lalu, saat di Amerika. Siapa yang menolongmu di saat kamu terjatuh?" Bara mulai kepo dengan kehidupan Ratu di negeri orang."Hah, untungnya. Selama dua tahun hidup di sana, aku dalam keadaan baik-baik saja," ujar ratu menorehkan senyum yang teramat manis."Syukurlah! Aku tak bisa bayangkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status