Reina mengerti, tetapi tidak mudah untuk meyakinkan orang.Melihat Reina mengernyit, Maxime ikut sedih."Luangkan waktumu dan jangan terburu-buru. Kamu harus ingat, aku mendukungmu." Maxime menambahkan, "Kita bisa bekerja sama."Reina menolak, "Nggak, aku nggak bisa mengandalkanmu dalam segala hal, aku juga harus mengandalkan diriku sendiri."Dia menarik napas dalam-dalam."Jangan khawatir, aku akan mengurusnya."Reina agak kewalahan, kalau ibunya meninggal, dia pasti akan menghadapi lebih banyak kekacauan.Tapi, dia tidak bisa terus-terusan dibantu Maxime."Mendingan kamu ajarin kau gimana caranya menghadapi mereka?" Reina menatap Maxime dengan mata berbinar.Telinga Maxime memerah saat melihat wajah manja Reina, "Boleh, tapi kamu harus menjadi muridku.""Oke.""Coba panggil aku Pak Max," ucap Maxime sambil menatapnya dalam-dalam.Reina membuka mulutnya, tapi ragu untuk bicara, "Pak Max."Senyum Maxime makin merekah."Kalau gitu untuk sementara, kamu ikut aku ke Grup IM. Paginya kamu
Last Updated : 2024-12-23 Read more