All Chapters of Istri Tuan Greyson yang Membalikan waktu: Chapter 21 - Chapter 30

52 Chapters

Bab 21

Siang telah berganti malam, Lavender sedang bersiap-siap pulang ke rumah. dia membereskan peralatannya yang berserakan di atas meja.Baru saja dia meletakan pulpen kembali ke tempatnya, bunyi pesan muncul di ponselnya. Lavender mengambil ponsel itu, dia melihat nama Elios tertera di layar ponselnya.[ELIOS.]Lav, aku sudah di lobi.Melihat pesan itu, kedua alis Lavender seketika naik, dia membalas pesan Elios dan menanyakan lobi mana yang dia maksud.[ELIOS.]Aku di lobi kantormu, mobilku masuk ke bengkel aku nebeng kamu pulangnya yah.Balasan Elios kembali membuat Lavender bertanya-tanya, dia merasa kondisi mobil Elios baik-baik saja saat datang tadi pagi."Apa dia menabrak sesuatu, sampai mobilnya masuk bengkel?" gumam Lavender merasa heran.Tak ingin ambil pusing, Lavender memilih kembali merapikan meja kerjanya. setelah semua beres dia meraih tas yang tergeletak di sofa lalu menyampirkan di pundak kirinya.Lavender berjalan menuju pintu, tak lupa dia mematikan lampu ruang kerja it
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Bab 22

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, Elios baru saja selesai mandi. dia menuju lemari pakaian lalu mengambil baju dan celana tidurnya.Setelah selesai mengenakan pakaiannya, dia keluar dari kamar tanpa menyisir dulu rambutnya yang masih basah. Langkah kakinya membawa dia ke depan pintu kamar Lavender, dia mulai mengetuk pintu itu secara beraturan.Tok. Tok. Tok.Tiga kali Elios mengetuk pintu, namun belum juga ada jawaban dari Lavender."Apa dia masih tidur?" gumam Elios.Perlahan dia membuka pintu kamar istrinya, saat pintu terbuka dia melihat Lavender masih tidur dan memeluk Ezra yang juga ikut tertidur.Elios mendekati mereka berdua, senyum hangat muncul di wajah Elios. "Kamu pasti sangat lelah hari ini, Lav." monolog Elios.Tangannya terangkat membelai rambut Lavender yang tergerai, rambut Lavender terasa sangat halus dan lembut. seolah membius Elios agar menyentuhnya lebih lama.Dalam diam, dia menikmati momen yang sangat jarang terjadi di antara mereka berdua. gejolak rasa se
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

Bab 23

Malam semakin larut, suasana mansion Greyson pun sudah sepi. para pelayan sudah beristirahat di kamar masing-masing.Berbeda dengan semua orang yang sudah kembali istirahat, Lavender sang nyonya rumah justru sedang melamun di balkon kamarnya. tadi setelah acara makan malam, Ezra bermain sebentar dengannya lalu kembali tidur.Hembusan angin menerpa wajah polos Lavender, dia mengenakan piyama bergambar beruang berwarna biru. suasana hening yang ada di sekitarnya membawa Lavender larut pada kenangan masa lalu."Perjanjian yang kita buat, apa kamu ingin kembali melanggarnya, El?" gumam Lavender.Dia menatap lurus ke arah jalan raya di depan rumahnya, tujuh tahun sudah berlalu sejak dia menikah dengan Elios secara paksa."Apa pantas aku mendapatkan kasih sayang dari kamu?" monolog Lavender.Dia teringat kenangan di masa lalu, luka dari orang tuanya berhasil membuat dia tidak mempercayai cinta, baginya cinta hanya berlangsung sesaat dan bisa di campakan kapan saja kalau mereka sudah bosan.
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

Bab 24

Markas utama The Untouchable, terlihat beberapa anggotanya sedang santai. selama beberapa hari ini belum ada tawaran yang ingin menyewa jasa mereka.Namun berbeda dengan rekan-rekannya, Luca kini sedang sibuk memilah beberapa file yang akan dia kirim kepada Lavender.Empat tahun dia menjadi bawahan Lavender, tapi baru kali ini dia merasakan leadernya sangat dingin bak es yang membeku.Awal-awal saat Lavender menikah, Luca masih bisa memaklumi sikap Lavender yang berubah. tapi sekarang dia sulit memahami leadernya sendiri. Luca paham dengan luka yang Lavender rasakan, dia sendiri tidak bisa membayangkan berada di posisi Lavender."Hufz, kepalaku seperti mau pecah." gumam Luca sembari memijit dahinya.Tugas dari Lavender selalu membuatnya lelah hati dan pikiran, tapi di satu sisi dia merasa bangga karena menjadi orang kepercayaan Lavender.Beberapa saat kemudian Luca selesai mengirim file itu, dia merapikan laptopnya dan meja yang berserakan berkas-berkas yang tadi dia urus."Akhirnya b
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 25

Tubuh Luca terhuyung ke belakang, dia menunduk melihat satu tembakan yang mengenai pergelangan tangannya."Aish, tanganku sudah tak mulus lagi." sesalnya menatap nanar tangannya yang bercucuran darah."Itulah akibatnya kalau kamu berani menolak tawaranku, Luca." ujar pria itu yang tak lain ialah Baskara.Luca kembali menatap Baskara, dia berdecih sinis. "Nyenyenye, ngomong doang gede kalo nggak ada bodyguard anda juga udah koit kali."Baskara menggeram marah, dia mengepalkan kedua tangannya hingga buku-bukunya memutih."Kamu benar-benar keras kepala, Luca! kamu nggak takut mati hah?" sentak Baskara.Luca mengangkat jari tengahnya dan mengarahkan ke arah Baskara, dia tertawa sinis ke arah Baskara."Nggak, karena mati dan hidup itu di tangan tuhan bukan di tangan anda brengsek." sahut Luca enteng."Benar, sayangnya saya yang akan menjadi perantara untuk mencabut nyawamu." tegas Baskara seraya menampilkan smirk andalannya."Coba aja kalo bisa." sahut Luca sembari menatap remeh ke arah Ba
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 26

Apartemen milik Owen terlihat dua pemuda sedang duduk menikmati minuman bersoda dari kulkas, mereka Owen dan juga Levi yang sedang menunggu kedatangan Maya selama dua jam."Ck tuh anak kemana sih? masa dandan sampai dua jam gini." cetus Owen jengkel."Dia pakai dempul seribu lapis kali." sahut Levi acuh."Mungkin, biar nggak kasat mata." imbuh Owen.Mendengar celotehan absurd dari Owen, tawa Levi pecah. mereka berdua mendadak main tebak-tebakan seraya menunggu kedatangan Maya. "Lev, tebak nih kayu... kayu apa yang renyah?" Owen memberi tebakan pertama pada Levi.Levi menaruh telunjuknya di dagu seolah sedang berpikir keras."A-ha Kayupuk, bener kan?" sahut Levi bangga."Yah, kok bener sih." sesal Owen tak terima.Levi terkekeh. "Jelas lah, Levi gitu loh.""Idih narsis amat jadi orang, Lev." Sinis Owen."Iri? bilang babi." ejek Levi.BUK.Seketika bantal sofa mendarat di kepala Levi, dia menoleh dan melihat Owen sedang tertawa ngakak di depannya."Haha mampus." Owen tertawa puas melih
last updateLast Updated : 2024-02-19
Read more

Bab 27

Elios, Levi, serta Owen berjalan sedikit menjauh dari mobil Elios. rasa canggung menyelimuti perasaan masing-masing."Apa yang ingin kalian bicarakan denganku?" tanya Elios setelah menunggu beberapa menit tanpa ada yang bicara.Helaan nafas berat terdengar dari Owen dan juga Levi, mereka berdua menatap Elios rumit."Bagaimana kabarmu selama ini, El?" cetus Owen."Baik, tentunya lebih baik dari yang kalian pikirkan." sahut Elios datar."Kamu..." Owen ragu-ragu saat ingin bertanya. "Masih marah sama kita, El?"Elios enggan menjawab, dia memilih mengalihkan pandangannya dari kedua orang di samping dirinya."El, sampai kapan kita terus bermusuhan seperti ini? kejadian itu sudah lama berlalu. apa kamu nggak cape memendam semua seperti ini?" ujar Levi panjang lebar.Elios terkekeh. "Kalian yang memulai semuanya, Lev." dia menoleh ke arah Levi. "Jangankan cape, aku bahkan sudah muak melihat wajah kalian berdua."Degh. Levi terkejut, begitu juga dengan Owen. mereka tidak pernah menyangka Eli
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

Bab 28

Lavender sedang sibuk memilah satu persatu berkas yang ada di hadapannya, dia berusaha secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan itu agar bisa pulang ke rumah lebih awal.Baru beberapa jam saja dia pergi, dia sudah merindukan putra tunggalnya."Ezra, sedang apa yah sekarang?" gumam Lavender.Tangannya masih sibuk di atas kertas, namun pikirannya sudah berada di rumah. hingga di tengah kesibukannya muncul Thomas serta Hanna di depan pintu yang terbuka secara kasar."LAVENDER." teriak Thomas melengking, membuat telinga Lavender berdengung.Dia mendongak menatap malas Thomas dan juga Hanna, merek berjalan mendekati meja kerja Lavender.BRAAAK.Thomas menggebrak meja itu hingga membuat pulpen yang Lavender pegang jatuh lalu menggelinding di atas meja."Tindakan tidak sopan macam apa ini?" ujar Lavender datar."Tidak tau diri! apa seperti ini kamu membalas kebaikan kami, Lavender." sentak Hanna.Mendengar hal tersebut, kedua alis Lavender terangkat. dia merasa lucu setiap kali mendengar Thom
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 29

Suasana mansion Greyson terlihat hangat, lontaran percakapan antara Lavender dan juga Ezra terlihat sangat akrab. beberapa kali Lavender tertawa saat putra semata wayangnya bercerita dengan antusias semua aktifitasnya tadi siang."Mah, tadi siang ada olang tua kesini. telus ngasih aku ini katanya buat, Mamah." Ujar Ezra menyodorkan amplop berwarna putih."Wah, kira-kira orangnya sudah pernah kesini belum?" tanya Lavender seraya mengambil amplop itu.Ezra menggeleng. "Belum, Mah. aku balu sekali ketemu sama olang itu."Kedua alis Lavender menukik tajam, dia penasaran siapa orang yang datang menemui putranya. Tak berbeda jauh dengan istrinya, Elios juga penasaran siapa sosok itu? terlebih dia datang di saat mereka berdua tidak ada di rumah."Coba buka, Lav. aku penasaran apa isinya." perintah Elios.Lavender mengangguk, dia membuka amplop itu saat dia mengeluarkan isi amplop itu seketika kedua bola matanya melebar.Tangannya bergetar, dia shock melihat foto yang ada di tangannya. meliha
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Bab 30

Kediaman Bara Chopper, tampak sunyi setelah para pelayan kembali ke kamar untuk istirahat. di tepi kolam renang, Bara terlihat sedang menatap hampa pada kolam renangnya.Baru beberapa hari dia tinggal di indonesia, namun rasanya sudah lelah. bukan karena dia tidak betah, namun semenjak dia mengetahui kalau orang yang dia sukai dulu kini telah menikah bahkan memiliki seorang putra."Ha~ kamu tampak menikmati hidupmu di sini, Lavender. bahkan kamu sama sekali nggak merasa bersalah padaku." gumamnya.Penolakan yang dulu di berikan oleh Lavender, mampu membuat harga dirinya tergores. kini mereka kembali bertemu dengan versi yang sudah berbeda."Kurang apa aku, sampai di tolak berkali-kali seperti itu." heran Bara.Dia merasa dirinya cukup baik, dia tampan, mapan dan juga anak tunggal kaya raya. tapi semua itu tidak berguna di depan Lavender. Bara, mengambil satu gelas wine lalu mulai menyesapnya. hidupnya terasa hampa setelah kedua orang tuanya meninggal. hingga di tengah perasaan yang m
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status