Elang meletakkan ponselnya di atas kursi. Ia lantas berjalan menghampiri wanita yang belum lama ia nikahi."Kamu belum tidur?" tanya Elang pada Sabrina yang sedang berdiri di ambang pintu."Yang telepon itu istri Mas?" Sabrina bertanya sambil memaku pandangan pada Elang.Suami Sabrina itu mengangguk, lalu mengajak Sabrina masuk ke kamarnya."Tidurlah, kamu lelah," titah Elang saat Sabrina hanya mematung."Aku ngga bisa tidur," lirih Sabrina. Duka masih menyelimuti hati dan jiwanya. "Biar Mas temani," ucap Elang. Ia menggandeng tangan istrinya menuju ranjang."Tidurlah dengan tenang, ada aku yang akan menemanimu."Sabrina menurut. Ia berbaring di sisi ranjang sedang Elang duduk di sampingnya. Perempuan yang baru saja kehilangan orang tua itu memiringkan badannya, merangkul guling dan berharap matanya segera terpejam.Perlahan mata Sabrina memejam, akan tetapi pikirannya malah kembali pada kejadian saat di gedung kemarin."Jangan berteriak, Sayang. Diam dan rasakan sentuhan kami. Kamu
Terakhir Diperbarui : 2024-01-09 Baca selengkapnya