Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1771 - Chapter 1780

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1771 - Chapter 1780

2938 Chapters

Bab 1771

Justin mengernyit, lalu berkata dengan ekspresi tidak bersalah, "Kenapa aku menyebalkan? Tadi, saat kalian berdua diam-diam berbicara, aku bahkan nggak pergi menguping! Kak Ariel, saat orang lain bilang aku menyebalkan, kamu seharusnya membelaku! Karena aku calon suamimu!"Ariel menarik napas dalam-dalam dan menaikkan kacamatanya, lalu berkata, "Sudahlah, kita sudah makan, kamu mainnya juga sudah cukup, 'kan? Biar aku antarkan kamu ke rumah sakit."Justin tersenyum dan berkata, "Kak Ariel, bagaimana kalau kamu juga naik ke lantai atas untuk menjenguk ayahku?""Bukankah kemarin aku baru pergi? Hari ini, nggak dulu, deh!" jawab Ariel dengan dingin.Kemudian, dia membuka pintu mobil dan duduk di jok pengemudi.Justin bergegas mengikutinya dan duduk di jok penumpang. Sambil memasang sabuk pengaman, dia berkata, "Kemarin itu kemarin, lebih baik lagi kalau hari ini kamu pergi lagi! Bagaimanapun, dia calon ayah mertuamu!"Ariel menginjak gas dan berkata dengan kesal, "Jangan asal bicara, jang
Read more

Bab 1772

Ekspresi Justin seketika menjadi serius. "Nggak akan! Kak Ariel, kalau aku bisa menjadi bajingan, aku nggak akan mendekatimu! Lihatlah dirimu, kamu selalu bersikap dingin padaku, tapi aku tetap nggak tahu malu dan terus mencarimu. Menurutmu, aku memang nggak tahu malu sejak lahir, ya?""Kalau aku bisa pindah hati semudah itu, aku akan mencari wanita yang menyukaiku!"Ariel memegang setir mobil sambil menatap ke depan tanpa berkomentar.Justin berkata lagi, "Selain itu, aku benar-benar nggak mengerti apa yang terjadi pada ayahku. Sebagai putranya, aku juga nggak bisa memarahi ayahku bersamamu. Aku hanya nggak bisa mengabaikannya. Ya sudahlah kalau kamu nggak mau menemaniku menjenguknya! Anggap saja aku nggak bilang apa-apa!"Ariel masih saja membungkam. Dia hanya memutar setir mobil dan keluar dari jembatan layang.Begitu Justin melihat bahwa arahnya tidak benar, dia mengernyit dan bertanya, "Kak Ariel, kenapa kamu jalan ke sini? Ini bukan arah ke rumah sakit!"Sambil mengucapkan kata-k
Read more

Bab 1773

Sonya memiringkan kepalanya dan berkata, "Menurutku, Kak Pamela adalah seseorang dengan mental yang sangat kuat. Dia nggak mungkin nggak bisa menerima kenyataan ini. Sekarang, aku hanya khawatir, kalau kita salah tebak, kita hanya akan memberikan harapan palsu pada Kak Pamela dan juga Bibi Quenne!"Silvia menyesap seteguk kopinya tanpa membalas ucapan putrinya.Sekarang, dia sudah hampir 100% yakin bahwa gadis bernama Pamela itu adalah Rembulan, putrinya Quenne yang menghilang.Alasannya adalah karena gadis itu benar-benar sama persis dengan Quenne di masa mudanya, bukan hanya penampilannya, tetapi juga sikapnya.Kalau dipikir-pikir, tampang Pamela sebenarnya lebih mirip pria dari Keluarga Yanuar itu, tetapi ekspresi yang dia buat dan sikapnya sama persis dengan Quenne di masa mudanya ....Tidak mungkin ada dua orang dengan penampilan yang secara kebetulan sama persis dengan satu sama lainnya!Pamela 100% adalah Rembulan. Sekarang, Silvia hanya sedang memikirkan bagaimana dia harus men
Read more

Bab 1774

Pamela menyesap kopinya, lalu berkata, "Kalau begitu, silakan Nyonya jelaskan kenapa kamu menyelidiki masa laluku."Silvia menjawab, "Emm ... sebenarnya, hari ini, aku meminta untuk bertemu denganmu untuk memperkenalkan seseorang untukmu."Pamela bertanya dengan penasaran, "Siapa?"Silvia menoleh untuk memanggil Quenne yang duduk di kejauhan, supaya mereka bisa berbincang-bincang dengan terus terang. Namun, dia malah menyadari bahwa tempat duduk Quenne sudah kosong!Dia pun terdiam.Di mana orangnya?Sonya juga merasa kebingungan. "Ibu, Bibi Quenne ke mana?"Silvia melihat ke sekeliling, tetapi dia tidak melihat sahabatnya ....Pamela hanya merasa bahwa kedua orang ini sangat aneh. Dia pun berdeham dan meletakkan gelas di tangannya sambil bertanya lagi, "Nyonya, siapa yang mau kamu perkenalkan padaku?"Silvia seketika tersadar. Dengan ekspresi canggung, dia berkata, "Emm .... Aku mau memperkenalkan kenalan lamamu padamu. Tapi, hari ini, dia ada urusan, jadi dia nggak bisa datang. Pamel
Read more

Bab 1775

Pamela menatap Silvia untuk sekian lama, lalu berkata, "Kalau ucapan Nyonya benar, artinya tadi aku sudah salah paham."Silvia tersenyum getir dan berkata, "Pamela, aku paham kalau kamu merasa waspada terhadap aku. Aku hanya mau mengingatkanmu bahwa Sophia punya niat jahat. Untuk menahan Alex di sisinya, dia bisa melakukan apa pun. Dia juga bisa pura-pura sedih dan memanfaatkan Theo. Jadi, kamu harus hati-hati."Pamela benar-benar percaya bahwa Silvia berniat baik, jadi dia mengangguk dan berkata, "Terima kasih atas peringatannya, aku akan berhati-hati. Nyonya, ada yang ingin dibicarakan lagi, nggak? Kalau nggak ada, aku sudah harus kembali ke perusahaan, masih ada pekerjaan yang harus kuurus."Sambil berbicara, Pamela kembali melihat jam tangannya.Oleh karena itu, Silvia juga tidak bisa terus menunda pekerjaan Pamela. Dia hanya melihat ke sekeliling sekali lagi ....Namun, dia masih saja tidak melihat Quenne, sahabatnya.Dia pun membuang napas dengan tidak berdaya dan berkata, "Baikl
Read more

Bab 1776

Silvia memeluk sahabatnya yang emosinya tidak stabil itu dan menepuk punggungnya, "Ada beberapa hal yang nggak bisa kita bayangkan ... sudahlah, Quenne. Aku benar-benar merasa Pamela adalah anak yang cerdas. Dia pasti akan mengerti! Seharusnya tadi kamu nggak perlu melarikan diri ...."Quenne menarik napas dan menggelengkan kepalanya, "Nggak, aku benar-benar nggak tahu bagaimana menghadapinya ... saat itu dia masih sangat kecil dan pasti nggak mengerti kenapa ibunya nggak menginginkannya hingga membawanya kepada orang asing .... Aku benar-benar bersalah padanya karena telah meninggalkannya sendirian selama bertahun-tahun ...."Silvia juga memiliki seorang putri dan bisa memahami perasaan sahabatnya dengan sangat baik. Dia menepuk punggungnya dengan lembut dan berkata, "Semuanya sudah berlalu ... lihat sekarang dia sudah begitu luar biasa. Seharusnya kamu bahagia untuknya ...."Quenne menegakkan tubuh dan menyeka air mata yang mengalir dari matanya, "Aku bangga padanya, tapi ini nggak b
Read more

Bab 1777

Saat memikirkan hal ini, Jovita menatap Silvia dan gadis kecil yang berada di samping Quenne ....Wanita ini juga sangat cantik dan membawa seorang anak?Astaga! Apakah dia anak haram ayah?Pamela sudah meninggalkan rumah, jangan biarkan sampai yang lain datang ke rumah!Jovita mengerutkan kening untuk membela diri, "Siapa kamu? Mau apa mencari ayahku?"Quenne berkata, "Aku teman sekelas lama ayahmu. Aku mencarinya karena ada sesuatu yang ingin kutanyakan padanya."Teman sekelas lama? Jovita merasa segala masalah ini tidak sesederhana itu dan tidak mau bekerja sama dengan mereka."Saat ini ayahku pergi memancing dan nggak akan kembali dalam waktu dekat. Kalau ada yang ingin kamu tanyakan padanya, silakan kembali lagi di lain hari!"Sekarang Quenne sudah datang, dia tidak ingin pergi begitu saja, "Memancing saja butuh seharian? Kami nggak buru-buru, kami bisa masuk dan menunggunya!"Jovita mengerutkan kening. Dia berpikir ternyata wanita ini masih ingin menguntitnya?"Sudah kubilang aya
Read more

Bab 1778

Setelah mendengar apa yang dikatakan putrinya, Wulan juga menyadari keseriusan masalah ini, "Jovita, ibu akan pulang sekarang juga! Sebelum ibu kembali, jangan sampai ayahmu melihat kedua wanita itu! Mengerti?"Jovita mengangguk, "Bu! Jangan khawatir, aku tahu apa yang harus kulakukan!"Setelah mengakhiri dengan ibunya, Jovita menelepon ayahnya.Darius sedang memancing di luar. Akhirnya kail bergerak dan dering ponsel membuat ikan-ikan itu ketakutan.Dia menjawab panggilan dengan sangat kesal dan mengumpat, "Ngapain telepon kalau nggak ada masalah!? Kamu menakuti ikan-ikan itu!"Sekarang Jovita tidak bisa mendapatkan pekerjaan, jadi dia harus bergantung pada ayahnya untuk hidup dan tidak lagi dimanjakan seperti sebelumnya. Sikap terhadap ayahnya juga menjadi lebih sopan."Ayah, aku cuma mengkhawatirkanmu. Kapan kamu akan pulang?"Darius mendengus dengan kesal, "Awalnya aku berencana memancing sebentar, tapi sekarang aku kehilangan minat karena panggilan telepon darimu! Aku akan segera
Read more

Bab 1779

Seorang gadis haram yang tumbuh di pedesaan mana layak menjadi nyonya muda dari Keluarga Dirgantara? Entah mengapa Tuan Agam bisa begitu buta hingga jatuh cinta pada orang desa!?"Ayah, kamu jelas tahu Pamela memanfaatkan Keluarga Dirgantara untuk menghalangi pekerjaanku, kenapa kamu masih bicara seperti itu padaku? Kalau bukan karena Pamela, aku akan tetap menjadi artis terkenal dan menghasilkan banyak uang untuk keluargaku! Seharusnya kamu menyalahkannya, bukan aku! Akulah yang menderita!"Darius tidak menunjukkan belas kasihan padanya, "Kamu yang menderita? Menderita apanya? Kalau kamu nggak bermimpi di siang bolong dan bilang orang yang seharusnya dinikahi Tuan Agam adalah kamu, mana mungkin aku akan pergi ke rumah Keluarga Dirgantara untuk mencari masalah dan menyinggung mereka denganmu?"Jovita bersikeras dengan keras kepala, "Ayah, aku nggak mimpi di siang bolong! Akulah yang akan dinikahi Tuan Agam dan semua hadiah pertunangan yang dia kirimkan itu untukku. Pamela si wanita jal
Read more

Bab 1780

Perubahan sikap Jovita yang tiba-tiba membuat Quenne dan Silvia saling menatap, lalu menatap Jovita ....Jovita memasang senyuman menyanjung di wajahnya, "Ayo, silakan masuk dan duduk! Matahari di luar sangat terik, panas sekali!"Quenne mengangguk, "Kapan ayahmu akan kembali?"Jovita tersenyum dan berkata, "Sebentar lagi! Masuk dan duduk dulu, aku akan membuatkan teh untuk kalian. Tunggu sebentar, ayahku akan segera kembali!"Quenne membawa Silvia dan Sonya ke vila kecil Keluarga Alister.Setelah tamu masuk, mereka tentu saja pergi ke ruang tamu.Akan tetapi, Jovita menghentikan mereka pergi ke ruang tamu dan berkata dengan senyuman di wajahnya, "Bibi sekalian, sofa di ruang tamuku rusak dan belum diperbaiki, jadi belum bisa duduk di sana untuk saat ini. Ayo ikut aku ke ruang tamu di lantai atas dan duduk sebentar. Di atas juga lebih sejuk!"Karena pemilik rumah berkata begitu, Quenne dan Silvia tidak bisa menolak. Jadi mereka pun mengikuti Jovita ke atas.Sonya mengikuti ibu dan Bibi
Read more
PREV
1
...
176177178179180
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status