"Bismillah, semangat Ara," ucap Arancia menyemangati dirinya sendiri. Arancia mengikuti Ibrahim, masuk ke dalam mansion Kevan. Namun, ketika ia sampai di ruang tengah, alangkah sakit hati Arancia melihat Kevan tengah memangku Angelina. Arancia menatap nanar, posisi Angelina membelakangi Arancia, dan kepala wanita itu miring, khas orang yang tengah berciuman. Kevan menatap mata Arancia, entah kenapa ia melihat luka di dalam binar matanya. "Mari, Nona. Ikuti saya," ucap Ibrahim sengaja ia mengalihkan perhatian Arancia. Ibrahim pun merasa sedih, ia tidak habis pikir pada tuannya. Bagaimana mungkin ia bisa melakukan hal seperti itu, di saat istri sah baru saja pulang dari rumah sakit. "Ah, baik paman. Maafkan aku," pungkas Arancia. "Mari, Nona. Dan ... anggap saja kedua orang itu, orang stress," kelakar Ibrahim membuat Arancia terkekeh-kekeh. Ibrahim pun ikut tersenyum, senyuman Arancia tidak luput dari pandangan Kevan.
Last Updated : 2024-02-12 Read more