All Chapters of Perjalanan Waktu sang Penguasa Desa: Chapter 81 - Chapter 90
149 Chapters
bab 81
"Kita akan menetap di sini!! Paman kalian pergilah ke desa Mekarsari, jika ada apa-apa paman Kobar bisa mengirim seseorang untuk mengabariku!!" Kata Rama, kemudian ia teringat pada Pandu."paman mampirlah ke perkemahan di dekat desa Kuncup, cari pemuda bernama Pandu!! Dia adalah orang yang cepat ketika menyampaikan informasi!!"jelas Rama."Aku akan mengingat itu Tuan Muda!!" kata Kemal, Kobar ikut mengangguk."Apa ada pesan lainnya Tuan Muda?""Katakan pada Bapak dan ibuku serta para warga desa agar mendoakan kami!!Jika bukan karena doa mereka, mungkin kami tidak akan bisa memenangkan peperangan ini!!" kata Rama. Seketika semua orang jadi merindukan keluarganya, namun jika mereka pulang maka akan melemahkan tekad mereka. Mereka terdiam dalam hari di dada masing-masing. "Paman, tolong sampaikan juga pesanku pada ibuku!! Jangan khawatirkan aku di sini, karena kami pasti akan memenangkan peperangan ini!!" kata Fatta, badannya besar, kekuatannya luar biasa, tapi ketika itu menyangkut ibun
Read more
bab 82
Penasehat kanan dan penasehat kiri datang bersamaan, tim penasehat kanan akan disebut faksi kanan, maka tim penasehat kiri akan disebut faksi kiri. Jika di faksi kanan diketuai oleh Raden Tedjawulan, maka di faksi kiri diketuai oleh Amarta Handayani. Kini mereka berhadap-hadapan, menunggu kedatangan Raja Pramana Atmanegara. Namun sudah hampir setangah hari mereka menunggu, Raja Pramana tidak kunjung datang. Padahal Rajalah yang meminta mereka semua berkumpul hari ini. "Pangeran Baskara telah hadir!!"teriak pelayan.Pangeran Baskara datang diiringi pelayannya, ketika akan memasuki aula pertemuan semua pelayan tidak ada yang melangkah ke ruang aula pertemuan, mereka menunggu di depan pintu masuk aula. Para pejabat yang hadir langsung saling pandang ketika Pangeran Baskara yang hadir. Namun tak ada pejabat yang berani mengangkat kepala mereka saat Pangeran Baskara lewat. Terlebih saat ini Pangeran Baskara terlihat sangat matang, tubuhnya juga sudah mulai memancarkan kharisma seorang P
Read more
bab 83
"Brakh!!"sesampainya di ruangan, Raden Tedjawulan menggebrakkan tangannya ke meja, ia begitu geram ketika mengetahui mata-mata yang berkhianat malah datang dari faksi mereka. "Jadi Mayjen Jaka telah menjadi sekutu bangsa Bar-Bar?" Ucap Raden Tedjawulan ulang. Wajahnya terlihat murka saat ini, seandainya Mayjen Jaka ada di hadapannya, ia pasti sudah membuat orang itu mati. Andi Menteri Perdagangan mengangguk, ia termasuk kedalam tim faksi kanan. Ketika Raka Adipati memanggilnya, ia langsung menceritakan apa yang ia tau."Tuan,kita harus sangat berhati-hati, saat ini suruhanku masih memata-matai mereka. Sepertinya mereka akan ikut berperang dan merusak keseimbangan kita dari dalam!!"jelas pak Andi. Raka Adipati mengepalkan tangannya, "Tuan bahkan mereka berani mengirimkan penyakit menular dengan sengaja kepada pasukan perbatasan kita di Mekaragung!!"jelas Raka. "Mayjen Jaka ini sangat serakah!! Pastinya ia sudah dijanjikan hal yang besar untuk berkhianat!! Raka, utus lebih banyak oran
Read more
bab 84
"Kak Rama, masakanmu kali ini juga sangat lezat!!" Puji Ari pemegang sniper, ia selalu menikmati masakan Rama dalam diam, kali ini ia sangat suka dengan masakan Rama, sangat cocok di lidahnya. "Benar, makanan ini berlemak, gurih dan lezat lalu jika kau minum es jeruk ini, semua jadi terasa bersih!! Benar-benar pepaduan yang mantap!!" Puji Fahmi juga si pemegang sniper, ia terlihat lahap ketika makan tongseng daging kambing. "Astaga!! daging apa ini? aku sangat menyukainya!!"seru Rawin, ia makan dengan lahap. "Itu daging kambing!!"kata Rama sembari menikmati gigitan pertamanya untuk sate daging kambing. "Ini daging kambing?" paman Zao memandang sate daging kambing ditangannya dengan tidak percaya,"bukankah daging itu sangat alot?"tanya paman Zao yang pernah memakan daging kambing, namun ia menjadi tidak suka daging, karena daging sapi maupun daging kambing kadang sangat alot. Baginya yang sudah tua, memakan makanan yang alot sangat tidak nikmat. "Tidak paman, pasti orang itu hanya
Read more
bab 85
[Selamat Rama, token belanjamu sudah memasuki tahap Platinum][Keuntungan tahap platinum][Voucher cashback 1 juta rupih untuk pembelian diatas 10 juta rupih senjata][Voucher onshop food][Bunga 0% jika melakukan pembelian menggunakan paylatter][Poin untuk pembelian diatas 20 juta rupih][berlaku kelipatan][Keuntungan penggunaan poin][Kumpulkan poin dan dapatkan beberapa elixir untuk pengguna][Poin terbatas untuk produk elixir tertentu]"Produk elixir? Apa gunanya elixir?" Gumam Rama, namun ia penasaran dengan elixir yang dimaksud onshop. Untuk saat ini poinnya masih nol karena baru memasuki tahap Platinum. Jadi ia belum bisa mengetahui seperti apa elixir tersebut. Rama kemudian kembali ke layar belanja, ia memilih beberapa senjata yang ia perlukan. Rama membeli beberapa senjata, karena kini tokennya bahkan terisi penuh dengan 100 emas batangan yang diberikan paman Zao.Tiba-tiba Rama menemukan satu senjata yang menurutnya sangat ideal dan sesuai dengan keinginannya saat ini. Ra
Read more
bab 86
2 Hari sebelum hari H penyerangan yang direncanakan Kapten Bernald secara dadakan. "Jenderal ada laporan dari Kapten Bernald, mereka meminta izin melakukan penyerangan terlebih dahulu 2 hari lagi!!"lapor penasehat Jordan. "Rupanya mereka mempercepat laju kapal sehingga sudah sampai, beritahu Kapten Bernald, mereka boleh menyerang!! Lagipula hal itu akan menyebabkan kepanikan sehingga kita akan lebih mudah menyerang dari perbatasan Mekaragung!!" Jenderal Kris tersenyum mendengar rencana liciknya itu. Begitu pula penasehat Jordan, ia sangat senang mengetahui rencana licik Jenderalnya itu."Jenderal, aku akan mengirimkan pesan darimu!!" Sahutnya kemudian, penasehat Jordan lalu pergi dari ruangan Jenderal Kris untuk segera mengirimkan jawaban Jenderal Kris kepada Kapten Bernald. Ia meniup peluit untuk memanggil burung Marph. "Wuing...!!"Burung Marph datang, kemudian mendekati penasehat Jordan. Penasehat Jordan memasukkan surat ketempat yang berada di kaki burung Marph,"sampaikan sura
Read more
bab 87
"Laksamana, aku ingin menjadikan diriku sebagai tamengmu!! Jika menang, maka namamu akan terangkat!! Namun jika kalah, kau bisa menyalahkanku atas kejadian ini!!"Laksamana Madya mengingat kembali perkataan Rama soal membawa kapal bangsa Bar-Bar yang saat ini sedang mereka tahan."Laksamana, aku sangat mendukung permintaan Tuan Muda Rama, ijinkan kami membantunya!!"Bahkan Kapten Baron dan beberapa pasukan dibelakangnya sangat mendukung permintaan tersebut. Rama membuat semua orang untuk memihaknya, bagi Laksamana Madya, Rama sebuah ancaman bagi karir politiknya. Namun permintaan ini sangat menguntungkannya. Jika Rama menang, maka ia yang akan menjadi sorotan karena kapal Bar-Bar berada di dalam pengaruhnya. Sedangkan jika Rama kalah, ia bisa menyingkirkan Rama dalam politik kerajaan. Sekali dayung dua pulau terlewati!! Jadi Laksamana Madya memenuhi permintaan Rama, ia bahkan meminta Rama mengecap surat perjanjian soal peminjaman kapal Bar-Bar tersebut. Kapten Baron dan 100 orang p
Read more
bab 88
Sersan Harjuna langsung berlutut untuk menenangkan amarah pamannya itu."Jenderal, aku tidak akan berani berbohong!!ini adalah laporan langsung dari Kapten Baron, saat aku mengkonfirmasi perkataannya kepada Laksamana Madya, ia juga mengiyakan hal tersebut!!"sahut Sersan Harjuna dengan kepala menunduk. "Jika itu benar, mengapa kalian tidak menyita senjatanya?!" tanya Jenderal Roni lagi, kini ia sudah bersikap agak tenang. "Jenderal, Laksamana Madya sudah menyita senjata dari Rama, dan senjata itu sudah dikirim kemari!!" ucapnya lagi. Jenderal Roni menarik napas, tangan yang tadinya berada di belakang kini memegang bahu Sersan Harjuna."berdirilah!!"kata Jenderal Roni lagi, setelah Sersan Harjuna berdiri Jenderal Roni menatapnya dengan serius."bawa senjata itu dan kalahkan pasukan senapan api bangsa Bar-Bar!!"Perintahnya kemudian. Sersan Harjuna terlihat kembali serba salah, "Jenderal, senjata itu hanya berjumlah 6 ketapel peluru besi dan 10 pedang tajam!! Tidak cukup untuk melawan mer
Read more
bab 89
Saat ini gerbang pertahanan pusat kota Mekar sudah hampir hancur, jika gerbang ini hancur, maka pertahanan selanjutnya di provinsi lain akan mudah ditaklukkan. Jenderal Roni menatap muram keadaan di depannya, pertempuran masih sengit. Mereka mencoba bertahan sekuat tenaga, sedangkan musuh mereka bersikap seakan-akan mereka telah memberikan cukup waktu untuk melawan balik. "Syuuuuttt... Dar!! Dar!!""Syuuuuttt... Dar!! Dar!!"Beberapa tembakan kembali dilayangkan, prajurit kerajaan Bamaraya hanya membalas menggunakan busur dan melindungi diri mereka menggunakan prajurit pemegang tameng. Jika ada prajurit yang maju membawa tombak dan pedang, maka akan ditembak dengan senapan api. Ketika senapan api kehabisan mesiu, saat itu musuh akan mengganti timnya dengan penembak busur. Mereka seakan tidak memberikan waktu untuk prajurit kerajaan Bamaraya beristirahat. Ketika prajurit kerajaan Bamaraya mengganti tim, saat itu mereka telah selesai menyiapkan kembali senapan api. "Formasi tameng k
Read more
bab 90
Sesaat sebelum penyerangan yang dilakukan tim Rama kepada kapal bangsa Bar-Bar~~~Saat ini Kapten Baron mengemudikan kapal bangsa Bar-Bar ke arah yang sudah Rama tentukan, "melihat dari peta yang dibawa Kapten Baron, seharusnya mereka akan menyenderkan kapal mereka di sini!!" Rama menunjuk bagian dari peta, Jaya, Fatta dan Kapten Baron memperhatikan peta yang Rama tunjuk, namun hanya Kapten Baron dan Rama yang paham membaca peta tersebut. "Tuan, jika kita sampai di waktu siang seperti ini maka mereka akan tau kalau kapal ini sudah dibajak!!" sahut Kapten Baron memberitahukan pendapatnya. "Mereka akan mudah kembali menembaki kita dengan senapan api itu!!" katanya lagi. Rama mengangguk paham, karena itu ia sudah menyiapkan rompi anti peluru yang berguna seperti baju jirah, baju ini termasuk ringan dan bisa melindungi tubuh yang rentan bila terkena tembakan."Masing-masing prajurit pakai ini!!" Rama menyerahkan rompi anti peluru itu kepada Kapten Baron, kemudian meminta Fatta, Jaya dan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status