Home / Pernikahan / Antara Dendam dan Penyesalan / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Antara Dendam dan Penyesalan: Chapter 201 - Chapter 210

1674 Chapters

Bab 201

Harvey tidak leluasa untuk menolak di depan semua orang, matanya terpaku pada Selena, tetapi dia berkata, "Aku nggak berencana untuk membatalkan pertunangan ini."Agatha gugup, menelan ludah, dan segera melihat ke arahnya, "Harvey, jadi maksudmu ... kamu memilihku?"Harvey mengangguk.Agatha merasa lega ketika beban berat di hatinya seketika menghilang. Dia berlari ke arah Harvey dengan penuh semangat dan memeluk lengannya."Harvey, aku tahu kau memikirkan aku. Ayah, kakek, kalian juga mendengarnya, 'kan?"Antono merasa agak lega, "Aku berharap kamu bisa memenuhi janji layaknya pria sejati.""Putriku akan kuserahkan padamu saat sudah waktunya," ucap Antono sambil menepuk pundak Calvin.Hasil ini sesuai dengan harapan Selena, meskipun sebenarnya dia sudah tahu pilihan Harvey sejak dulu.Ketika momen ini tiba, hatinya yang kosong dan sepi terasa seperti diterpa angin yang sejuk.Dia menarik tangannya dari genggaman Harvey dan berkata, "Harvey, aku menghormati pilihanmu."Harvey melihatny
Read more

Bab 202

Selena sungguh berpikir bahwa dirinya pasti akan mati kali ini. Lagi pula, tubuhnya memang sedikit melemah setelah kemoterapi. Namun, kondisi perutnya membaik.Keseharian di pulau terasa baik dan dia merasa bahwa penyembuhannya lancar. Dia juga tidak muntah darah dalam beberapa waktu terakhir.Hari ini, dia saja tidak tahu bahwa telah terpicu, meskipun sebelumnya pendarahannya tidak separah ini.Warna merah yang sangat terang nyaris menusuk matanya. Dia pingsan dengan perasaan mengganjal.Ketika dia tersadar, bau cairan disinfektan memenuhi hidungnya dan dinding pun seputih salju.Perutnya agak membaik dan tidak terlalu sakit lagi."Selena, kamu sudah bangun! Apakah kondisimu sudah agak membaik?" Suara pria yang familiar terdengar dan Selena segera menoleh ke arah suara itu.Bukankah itu Isaac yang dia temui di kapal pesiar sebelumnya? Wajah tampan pemuda itu sangat cemas.Selena yang baru saja bangun bicara dengan suara yang masih lemah, "Apakah kamu yang menyelamatkanku?""Iya, aku b
Read more

Bab 203

Ketika Selena melihat Maisha, dia hanya memiliki satu pemikiran, yakni mereka yang terikat oleh sedikit takdir.Saat Selena berbalik dan pergi, Maisha segera mengejarnya, "Selena, tunggu sebentar. Ada yang benar-benar ingin kukatakan padamu."Bukannya berhenti, Selena malah melangkah semakin cepat. Dia sampai mendengar suara perawat lain yang mengejarnya dengan tergesa-gesa dari belakang, "Nyonya, tolong pelan-pelan. Jantung Anda tidak sanggup jika dipacu seperti itu!"Selena mendengar ucapan ini dan berhenti berjalan. Maisha dengan cepat menggapai tangannya sambil terengah-engah, "Selena, tunggu sebentar."Tanpa riasan, wajahnya jelas terlihat pucat dan lemah, bibirnya bahkan agak memerah."Nyonya Maisha, saya pikir kita sudah selesai bicara.""Selena, lima menit saja, lima menit ya?" ucap Maisha memohon.Perawat mungil di samping sibuk menasihati, "Nyonya, jantung Nyonya sedang tidak stabil, jangan sampai memicunya."Selena dipaksa untuk berada dalam situasi ini, dia pun menyetujuiny
Read more

Bab 204

Maisha berkata sambil menangis dan hidungnya beringus. Dia mengungkapkan kesedihan serta penyesalan yang sangat menyedihkan antara dirinya dengan Calvin..Setelah dipermainkan oleh Selena, dia sedikit bingung dan air matanya tertahan di kelopak mata. Dia terlihat lucu karena tidak jelas hendak menangis atau tidak.Sepertinya dia berpikiran bahwa dirinya sangat malang. Mengapa Selena tidak menujukkan sedikit pun empati padanya?Apakah dia tidak punya hati?"Nyonya Wilson, mungkin hal terberat yang akan Anda alami dalam hidup ini adalah kehilangan Calvin. Apakah Anda tahu apa itu kehancuran keluarga dan kematian orang yang dicintai? Apakah Anda tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang dicintai satu per satu tanpa bisa berbuat apa-apa? Apakah Anda tahu betapa sakitnya ketika saya yang dulu begitu manja bisa ditendang berulang kali oleh orang asing?"Selena tertawa dingin, "Di dunia Anda, mungkin digigit nyamuk saja harus segera menghubungi nomor darurat. Bagaimana Anda bisa mengerti b
Read more

Bab 205

Keluarga Wilson yang berdiri di dekat pintu langsung emosi saat melihat pemandangan ini, terutama Calvin yang mendekat dengan cepat.Sebelumnya Selena masih cukup lembut, tetapi saat ini sepasang mata hampir menembus tubuh Selena."Maisha, kamu sedang apa?" Calvin dengan perlahan membantu Maisha berdiri.Selena belum sempat bicara, tetapi Calvin langsung berkata dengan keras, "Nona Selena, tidak peduli apa pendapatmu tentangnya, dia tetap ibumu yang melahirkan dan membesarkanmu. Selama ini dia selalu memikirkanmu dengan penuh kekhawatiran dan karena itu dia menderita penyakit jantung. Kamu terus-terusan menyakiti perasaannya, kamu ingin membuatnya menderita agar hatimu merasa lega, bukan?""Suamiku, jangan bicara lagi," ucap Maisha memohon.Calvin Wilson menepuk punggung tangannya dan ekspresinya sangat serius, "Nona Selena, percaya atau tidak, saya sangat kasihan padamu dan sungguh ingin merawatmu seperti anak perempuan agar istriku dapat memenuhi tanggung jawabnya sebagai ibu. Namun,
Read more

Bab 206

Agatha jelas membalas dendam secara pribadi. Dia tidak pernah bisa melupakan adegan ketika Selena menindasnya dan menendangnya di tanah.Dia tidak buta, kenapa bisa dia tidak melihat ekpresi Selena yang sedang sakit?Namun, dia justru ingin memanfaatkan penyakitnya untuk bisa membunuhnya!Saat Selena tidak bisa bangkit, Agatha dengan keras menendang Selena. Dia melepaskan kemarahan di dalam hatinya dengan bebas."Agatha, jangan menendangnya." Maisha hendak meraih tangannya dan menariknya.Agatha biasanya tidak mempedulikan perkataannya, jadi kali ini dia juga tidak memperdulikannya, "Bukankah Ibu yang bilang kalau dia suka berpura-pura? Kalau kita nggak menendangnya sedikit, orang lain akan mengira kita menindasnya."Dia juga sempat menendang beberapa kali sambil berbicara. Dia bahkan menampar wajah Selena."Dasar wanita murahan, untuk apa kamu pura-pura!"Selena ingin membantah, tetapi tak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dia merasa kesadarannya kabur dan semakin menjauh darinya.Da
Read more

Bab 207

Pandangan Selena perlahan-lahan kembali fokus, yang terlihat adalah kemeja putih murni. Pandangannya bergerak ke atas, dia melihat garis rahang yang tegas milik Harvey.Harapan di matanya seketika padam. Ya, Arya masih dalam keadaan koma di rumah sakit, bagaimana mungkin dia bisa muncul di sini?"Mengapa hidungmu berdarah sebelumnya?" Itulah pertanyaan yang diucapkan oleh Harvey.Tercium aroma sabun mandi yang asing dari tubuh Harvey. Selena teringat malam sebelumnya ketika dia tidur dengan Agatha. Selena segera melepaskan pelukannya."Hidungku terbentur. Saat ibuku menelepon, aku tidak sengaja menyentuh luka yang ada di dalamnya." Selena menjawab dengan tenang.Harvey menatap ekspresinya, mencoba mencari bukti bahwa dia sedang berbohong.Selena menatap balik dengan tegas, "Apa? Kau tidak percaya? Bukankah kau bilang tubuhku selalu sehat? Apa yang mungkin terjadi padaku?""Benar juga," ucap Harvey. Entah apakah itu untuk membuat dirinya percaya atau untuk meyakinkan Selena.Harvey tida
Read more

Bab 208

Saat pagi buta, Alex sudah menunggu di bawah. Selena sengaja memakai sedikit riasan agar terlihat lebih segar.Ketika sampai di perusahaan, Chandra sudah menunggu di depan mobil dengan sabar. Dia dengan sopan menyapa, "Nyonya."Selena menggelengkan kepalanya, "Sudah kubilang, panggilan itu ... ""Maaf, saya harus menjelaskan tentang pekerjaan. Tuan Harvey telah memindahkan Anda ke departemen penjualan."Selena mengerutkan keningnya, "Bukankah dia setuju jika aku menjadi asisten pribadinya?"Chandra tampak sedikit canggung, dia meredam batuk dengan bibirnya, "Tuan Harvey mempertimbangkan bahwa Nyonya Selena ingin mendapatkan pengalaman. Mungkin asisten pribadi tidak memiliki pengalaman pertempuran seperti di departemen penjualan, Tuan Harvey juga memikirkan Anda."Selena tahu betul jika Keluarga Wilson tidak akan tinggal diam jika dia berada di sini sebagai asisten pribadi.Padahal hal ini jelas hasil dari perbuatannya sendiri. Namun, ketika dia memilih untuk menghindari rasa curiga, Se
Read more

Bab 209

Selena akhirnya berpisah dari Harvey karena Keluarga Wilson.Meskipun bekerja di perusahaan yang sama, dia hanyalah bawahan di departemen penjualan dan tidak mungkin bertemu dengan Harvey.Satu-satunya penyesalan adalah dirinya yang dijauhkan dari posisi asisten pribadi, dia semakin jauh dari posisi itu. Posisi yang menjadi tujuannya sejak awal masuk perusahaan.Selena hanya berharap pada George. Berharap kepergiannya kali ini akan membawa beberapa informasi yang berguna.Saat Selena sedang berpikir, terdengar suara mengeluh di telinganya, "Ah, kenapa harus aku lagi yang mengirimkan rencana kerja?"Selena memalingkan kepalanya dan melihat sepasang mata besar yang bulat di sebelahnya. Dia adalah Lauren, sosok yang cukup ramah."Apa yang terjadi, Kak Lauren?"Rambutnya yang kusut di sekitar telingannya menunjukkan keputusasaan, "Tabel rencana kerja ini harus diserahkan. Kau juga tahu bahwa kita adalah Kelompok C. Kita berada di posisi terbawah bulan lalu dan aku bahkan tidak berani masuk
Read more

Bab 210

Meskipun dia mendekat dan meletakkan kotak di atas meja, "Kak Simon, ini hadiahku untukmu."Simon mendongakkan wajahnya, mendorong bingkai kacamata dengan tangannya, dan memasang ekspresi serius, "Kamu masuk ke Grup Irwin hanya untuk membuang-buang waktu dengan hal seperti ini?""Sudahlah, Selena. Jangan pedulikan dia. Itu memang sifatnya, jangan sampai kamu tertular juga."Luke mengedipkan matanya ke arah Selena, "Rencana kerja ini akan kuserahkan kepada Asisten Chandra, jangan khawatir.""Baiklah, terima kasih. Kami tidak akan mengganggu kalian lagi," Selena mengalihkan pandangannya dari simon ke arah lain.Simon kembali fokus bekerja, sepertinya dia hanya fokus pada pekerjaan.Karakter Luke dan Simon di kantor berbanding terbalik. Jika ada masalah, siapa yang akan menjadi biang keroknya?Selena yakin jika seseorang memang licik, maka sifatnya itu tidak akan bisa disembunyikan.Jika tidak bergerak sendiri, lawan juga tidak akan tahan.Selena menyematkan pelacak di brosnya. Kali ini,
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
168
DMCA.com Protection Status