Tidak ada pilihan lain lagi!Selena menyentuh resleting celananya, dia melihat mata Harvey yang dipenuhi kekecewaan, "Anu ... Aku pergi dulu, ya."Harvey memeluknya dengan erat, "Bagaimana caramu menebusnya?""Yang sabar, ya. Nanti kita cari kesempatan lagi.""Kamu gak merindukanku? Sedikitpun enggak?"Awalnya, dia tidak begitu membutuhkan hal begitu. Ketika Harvey pergi pun, dia tidak kepikiran. Tapi setelah Harvey menciumnya tadi, dia merasa sedikit terpengaruh.Selena mendeham, "Sedikit."Dia mengecup pipinya, "Pulanglah dan mandi dulu, ya.""Aku datang nanti malam, ya."Selena menggigit bibirnya, "Boleh."Dia merapikan pakaiannya dan pergi meninggalkan Harvey yang belum terpuaskan.Pelayan itu benar-benar bertanggung jawab, menunggu di depan pintu dan membawa Selena kembali ke tempat Kakek.Rudy melirik bibir merahnya yang sedikit membengkak, membuat Selena tersipu hingga pipinya memerah.Meskipun sudah menjadi ibu dari beberapa anak, di depan kakeknya, dia masih terlihat seperti s
Read more