Home / CEO / Kembalinya sang Pewaris Terkuat / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Kembalinya sang Pewaris Terkuat: Chapter 71 - Chapter 80

158 Chapters

Bab. 71. Adik kesayangan Elang

"Siapa nama saudara tirinya? Di mana dia sekarang?" tanya Daniel."Saudara tiri Elang sudah mengubah namanya. Nama aslinya adalah Charlotte, dan dia mengubahnya menjadi Clara sekarang. Dia tinggal bersama ibunya, Holly." Itulah salah satu penyebab Siaw tidak bisa menemukannya selama tiga tahun terakhir karena dia telah mengubah namanya."Mereka pindah ke kota A tiga tahun lalu dan tinggal di sebuah perumahan sebelah barat HN. Tapi menurut penyelidikan kami, mereka sedang melalui masa-masa sulit selama beberapa tahun ini. Ibunya sakit parah, dan diceraikan oleh ayah tiri Elang. Clara bekerja paruh waktu selama waktu luangnya sepulang sekolah. Dia terus mencari nafkah dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan. Selain itu, Clara juga meminjam riba untuk memenuhi biaya pengobatan untuk ibunya. Mereka telah menjalani kehidupan yang menyedihkan," kata siaw bersalah.Elang pernah menjadi rekan seperjuangan terbaiknya, tetapi siaw tidak menyangka keluarganya akan jatuh ke dalam situasi seperti s
Read more

Bab. 72. Kemana Ibu Clara

"Kurasa itu bukan ide yang bagus."Sebelum Clara bisa menjawab, suara dingin dan berat seorang pria datang dari luar. Daniel baru saja mencapai pintu. "Hah? Kau..."Clara berbalik untuk melihat siapa yang berbicara, dia langsung tercengang, saat melihat orang yang dikenalnya. Clara benar-benar tak bisa melupakan seorang pria yang meninggalkan kesan mendalam di benaknya. Clara bingung mengapa pria kaya dan berkuasa seperti dia tiba-tiba muncul di tempatnya. Daniel juga sedikit terkejut saat melihat Clara yang juga dia ingat karena Daniel pernah melihatnya dua kali.Dia tidak percaya bahwa dia menemukan adik perempuan Elang. "Kau jalang! Beraninya kau memanggil seorang pria ke sini? Ternyata kau sudah memiliki seorang pria. Namun, mengapa kau masih berpura-pura murni di depanku?" Josh memarahinya dengan marah."Tuan, tolong pergi dari sini secepat mungkin," Clara memberi tahu Daniel dengan cemas. Clara tahu bahwa pria di depannya pandai berkelahi dan kuat, tetapi Clara tidak ada hubu
Read more

Bab. 73. Ayah Josh

Daniel dan Clara menemukan ibunya, Holly, di sebuah kamar kosong di lantai pertama gedung apartemen. Ruangan itu pengap dan tidak terawat. Holly menjadi sangat lemah karena dikurung di kamar hingga koma. Penyakit parah dan kekurangan gizi yang dideritanya membuatnya terlihat sangat kurus. Dia tampak seperti orang yang berada di ambang kematian. Meskipun Holly tidak sadar, tetapi wajahnya terlihat berkerut kesakitan. Daniel mengerutkan kening saat melihatnya, matanya dipenuhi rasa bersalah. Daniel akhirnya menemukan keluarga Elang. Tapi sayangnya sudah terlambat. Dilihat dari pernapasan Holly, dia tidak akan lama lagi bisa bertahan hidup. "Bu ..." Clara berlari ke arah Holly."Bu, bangun. Apa yang terjadi padamu?" Clara menjadi gugup dan dengan lembut mengguncang tubuh Holly.Daniel merasakan denyut nadi Holly dan menghela napas. Daniel mungkin bisa menyelamatkannya jika dia menemukan ibu Clara satu atau dua bulan sebelumnya. Tidak ada yang bisa dilakukannya sekarang. Holly menderit
Read more

Bab. 74. Daniel Di Bawa Ke pabrik Kosong

Gorman mendengus dingin.Dia berjalan ke arah Daniel dan mendorongnya sekuat tenaga, namun Daniel tidak bergerak sedikit pun. Dia hanya berdiri diam dan menatap balik. Gorman memelototinya. Pria ini memang pria yang tangguh.'Aku tidak akan mengampuni dia setelah aku membawanya ke tempatku,' pikir Gorman.Wajah Josh yang memar berseri-seri gembira saat melihat polisi menangkap Daniel. Dia merasa bangga pada dirinya sendiri."Bro, bukankah kau sombong beberapa waktu yang lalu? Jika kau punya nyali, terus tunjukkan kesombonganmu. Mari kita lihat berapa lama kau bisa pamer!" Kemudian, Josh berbalik untuk melihat Clara."Jalang! Tunggu dan lihat saja." Dia tidak akan pernah membiarkan clara pergi darinya.Namun, Clara mengabaikan ancaman Josh dan melihat orang-orang itu menyeret Daniel keluar. Dia khawatir tentang Daniel dan bertanya-tanya apakah dia harus melakukan sesuatu untuk membantu Daniel. Ketika mereka keluar, mereka tidak membawa Daniel ke mobil polisi. Sebaliknya, Gorman mendoro
Read more

Bab. 75. Hidupmu Masih Beruntung

Daniel mengangkat dagunya dan mencibir, "Yah, jika aku bertemu putramu lagi, akan ku pastikan untuk mematahkan salah satu kakinya!"Keheningan yang menakutkan menyelimuti pabrik terbengkalai itu, semua orang menatap Daniel dengan kaget. Bahkan dua petarung kekar yang berdiri di seberang Daniel tercengang setelah mendengar kata-katanya. Mereka banyak menemukan orang-orang arogan sebelumnya, tetapi tidak ada yang percaya diri dan arogan seperti Daniel. Wajah Gorman memerah karena marah. Tiba-tiba dia menerjang ke depan dan meraih kerah baju Daniel."Kau brengsek! Sepertinya kau akan menyadari kesalahanmu hanya jika kau mati. Yah, kalau begitu, aku akan menunjukkan padamu apa yang akan terjadi jika seseorang membantahku!"Rahang Daniel menegang; kemarahan berkobar di matanya. Tidak ada yang pernah berani meraih kerah bajunya sebelumnya. Kini Gorman seakan menguji kesabarannya, dan dia tidak bisa tetap tenang lagi."Kemarilah dan tunjukkan padanya apa yang bisa kita lakukan!" Gorman memer
Read more

Bab. 76. Kecemburuan Agnes

"Mau pistol itu asli atau palsu. Kepemilikan senjata secara ilegal tetaplah melanggar hukum," kata Lenie, memelototi Gorman."Bawa dia pergi."Mengikuti instruksi Lenie, polisi di belakangnya segera mengawal Gorman dan anak buahnya yang masih meringis kesakitan. Dua polisi maju untuk menangkap Daniel, tetapi Lenie segera menghentikan mereka. Dia percaya bahwa Arga tidak melakukan kesalahan kali ini. Setelah semua orang pergi, Lenie berjalan ke arah Daniel."Kau selalu mengejutkanku setiap kali kita bertemu!"Kecurigaan Lenie bahwa Arga adalah seorang seniman bela diri semakin kuat setelah dia menyaksikan kejadian di pabrik ini.Orang-orang yang tergeletak di lantai terluka parah. Dilihat dari memar di tubuh mereka, jelas bahwa mereka semua ditundukkan oleh satu gerakan, dan setidaknya beberapa tulang di tubuh mereka patah. Daniel mengangkat alisnya dan tersenyum."Apa maksudmu? Apakah kau jatuh cinta padaku?"Wajah Lenie menjadi gelap dalam sekejap. Dia belum pernah bertemu pria yang
Read more

Bab. 77. Ingin Menjadi Supirmu

Sementara itu, di komunitas vila kelas atas di sebelah timur Kota A, Mira dan Sam duduk berhadapan dengan senyum puas di wajah mereka."Bu, kau benar-benar canggih." Sam memandang ibunya dengan kagum.Ibunya masih cantik dan memancarkan pesona seorang wanita muda. Hari yang paling ditakuti akan segera tiba. Agnes akan secara resmi menjadi CEO perusahaan besok. Tapi itu tidak masalah baginya karena sebagian besar operasi bisnis perusahaan berada di tangan pamannya, dan Sam sendiri bertanggung jawab atas departemen desain, yang merupakan salah satu departemen terpenting dalam perusahaan. Jika Agnes ingin merebut kekuasaan dan otoritas mereka setelah mengambil alih perusahaan, Agnes akan diisolasi oleh semua orang di keluarganya."Lagipula, Agnes hanyalah seorang wanita muda. Jika dia benar-benar ingin merebut kekuasaan kita, tidak ada alasan bagi kita untuk bersikap tidak sopan padanya," cibir Mira."Mari kita tunggu dan lihat apa yang akan terjadi besok. Jika dia bersedia menjadi CEO y
Read more

Bab. 78. Sulitnya Menjadi CEO

Di masa lalu, Agnes akan berpikir bahwa Arga tidak berguna dan hanya ingin melakukan pekerjaan yang bisa memberinya uang dengan mudah. Namun, Agnes tidak berpikir begitu sekarang."Ada posisi lain di perusahaan yang layak untuk dicoba," saran Agnes. Dia berharap Arga bisa melakukan sesuatu yang berharga dan mengungkapkan potensi yang sebenarnya kepada dunia."Ya, aku tahu itu. Tapi aku hanya ingin menjadi sopirmu. Jika kau pergi untuk pertemuan bisnis dan negosiasi, aku bisa mengikuti dan melindungimu. Selain itu, aku akan menemanimu setiap hari," kata Daniel malu-malu.Agnes sedikit terkejut ketika mendengar jawaban Daniel. Dia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rona merah di pipinya. Hatinya melunak ketika Daniel mengungkapkan perhatiannya padanya. Lagi pula, dia sudah lama tidak mendengar kata-kata baik seperti itu."Oke," Agnes mengangguk.Setelah keduanya sarapan, Daniel mengambil alih sebagai sopir Agnes dan mengantarnya ke gedung perusahaan. Sejak Agnes secara resmi me
Read more

Bab. 79. Pembalasan Rosa

"Paman Arkan, jangan katakan itu!" Sam mencibir."Sekarang Ms. Agnes sangat ingin berpartisipasi dalam kompetisi untuk proyek kota pelabuhan, kita harus bekerja sama dengannya. Jika kita memenangkan proyek, itu memang akan menguntungkan perusahaan kita. Tetapi jika kita gagal, Ms. Agnes, maukah kau mengambil tanggung jawab penuh untuk itu?" Sam memandang Agnes dengan mata jahat.Bahkan keluarga Ardila di Kota A tidak percaya diri untuk bisa memenangkan proyek Kota Pelabuhan. Grup Aditama tidak memiliki peluang untuk melawan mereka atau pesaing kuat lainnya yang ingin memperoleh proyek tersebut."Jika kita tidak memenangkan tender dan mendapatkan proyek kota pelabuhan, Aku akan bertanggung jawab penuh dan mengundurkan diri sebagai CEO Aditama," kata Agnes tegas, menatap mata Sam."Oke. Jangan pernah melupakan janjimu!" Seru Sam, senang dengan keputusan Agnes.Itulah tepatnya yang ingin Sam dengar dari Agnes. Tahap awal proyek kota pelabuhan melibatkan perencanaan dan perancangan. Sam b
Read more

Bab. 80. Hasil Keputusan Agnes Tentang Proyek

Melihat Daniel akan mendorong pintu, Tina dan yang lain menatapnya dengan mata terbelalak, menunggu untuk melihat si tomboi mendorongnya keluar dari ruangannya dengan marah. Daniel mendorong pintu dan akan berjalan masuk. Beberapa menit sudah berlalu, tetapi tidak ada suara dari dalam. Daniel tidak keluar dari ruangan Rosa dengan posisi terbang seperti yang dibayangkan semua orang. Percakapan yang terjadi diantara merekapun menjadi hening. Daniel tak berniat mengekspos tujuan mereka. Jadi, ketika dia mendengar suara gemerisik dari dalam ruangan berhenti, Daniel baru mendorong pintunya hingga terbuka lalu masuk. Namun, ruangan itu kosong. Tepat ketika Daniel hendak menutup pintu di belakangnya, dia merasakan hembusan angin yang tiba-tiba menerpa wajahnya dari belakang. Sebuah suara desingan mengejutkan Daniel. Saat Daniel menyadari apa yang sedang terjadi, dia melihat sebuah telapak tangan mendekati wajahnya. Tanpa penundaan lebih lanjut, Daniel menghindar.Rosa mengerutkan kening. D
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status