Yohan merasa akan ada hal buruk yang terjadi, dia berpikir "Nggak mungkin, 'kan?"Kedua gadis itu juga mengarahkan pandangan mereka ke pintu."Aku akan membuka pintunya." Melia berdiri dari sofa, berjalan cepat ke pintu dan melihat ke luar melalui lubang intip.Lalu, dia membeku. "Itu kak Sinta."Wajah Lusi sedikit berubah, seolah dia telah menebak sesuatu.Yohan juga memasang ekspresi aneh di wajahnya.Melia membuka pintu dan Sinta yang ada di luar pintu tersenyum. "Hai Melia, kita ketemu lagi."Ada dua koper di samping Sinta.Melia bertanya, "Kak Sinta, ini ...?"Yohan dan Lusi juga berjalan ke arah pintu.Senyuman Sinta tetap tidak berubah, dia menyapa kedua orang itu, kemudian berkata, "Setelah makan masakan Yohan, aku nggak bisa lupa rasa yang sangat enak itu setelah pulang ke rumah, aku rasa aku nggak akan bisa makan makanan lain.""Selain itu, Melia masih kecil dan tinggal bersama Yohan. Jadi, orang mungkin akan menggosipkan masalah itu nanti.""Jadi, untuk kebaikan semua orang,
Terakhir Diperbarui : 2024-02-04 Baca selengkapnya