Home / Urban / Ahli terhebat di Kota Dumai / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Ahli terhebat di Kota Dumai: Chapter 151 - Chapter 160

177 Chapters

Bab 151

"Kamu kenapa?" tangan Yohan melambai di depan mata Vivi"Aku setuju," jawab Vivi tanpa sadar."Hah?" Yohan bertanya-tanya.Setelah itu Vivi tersadar dan dia merasa sangat malu."Nggak apa-apa kok."Dia menggelengkan kepalanya dengan cepat dan menenangkan perasaan di dalam hatinya."Kita sudah sampai, apa kamu mau masuk dulu? Mungkin kamu mau minum."Ini adalah pertama kalinya dia mengundang pria ke rumahnya dan jantungnya berdebar sangat kencang saat mengatakannya."Nggak dulu, sudah larut. Kamu istirahat saja.""Oke, kalau begitu hati-hati di jalan, ya."Yohan hanya mengangguk.Vivi agak kecewa dengan jawaban Yohan. Ini pertama kalinya dia mengundang seorang pria ke rumahnya, tapi dia ditolak.Dia berpikir mungkin dirinya tidak cukup menarik.Setelah memikirkannya, dia merasa bukan itu alasannya.Pasti bukan karena dia tidak cukup menawan, tapi karena Yohan adalah seorang pria sejati dan tidak akan sembarangan pergi ke rumah wanita.Setelah memikirkan ini, penilaian tentang Yohan lang
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

Bab 152

Yohan berbalik dan melihat Romi berjalan dengan dikelilingi oleh empat pengawal wanitanya.Kedua tangannya belum sembuh dan masih ada gips di tangannya.Dari awal Romi sangat ingin membunuh Yohan.Hanya saja, dia tidak punya waktu untuk mengurusinya setelah terluka.Setelah mendengar kabar kemarin, dia langsung memutuskan untuk datang dan melihatnya, meski dilarang oleh dokter.Karena Romi sudah lama ingin menyingkirkan Yohan.Kalau Yohan tidak menghalanginya, dia pasti sudah lama mengambil alih Keluarga Marudi, dan tidak akan pernah terjadi hal-hal seperti kemarin.Yohan berkata pada Yeni dan Sinta, "Ayo masuk."Romi sangat marah dan berkata, "Aku sedang bicara denganmu, kamu nggak dengar, ya?"Yohan menggelengkan kepalanya dan mengabaikannya karena dia tidak ada yang perlu dikatakan pada orang seperti itu.Diabaikan seperti ini membuat Romi sangat marah."Hei bocah, sombong sekali. Apa orang tuamu nggak mengajarimu sopan santun?"Bayu datang.Pamannya juga datang.Banyak prajurit yan
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 153

Yohan dan Bayu berdiri di atas ring.Kemudian, Robin yang ada di bawah ring berteriak keras."Membosankan sekali, aku akan jadi bankir dan kalian bisa bertaruh....""Kalau bertaruh untuk Bayu, kemungkinan menang satu banding satu. Kalau bertaruh untuk Yohan, kemungkinan menang satu banding sepuluh!"Seseorang tertawa keras dan berkata, "Kalau begitu, kamu pasti. Aku berani bertaruh 400 juta untuk senior Bayu.""Aku juga bertaruh 200 juta untuk senior Bayu.""Ini bukan bagi-bagi uang, 'kan? Aku bertaruh 2 miliar!"....Tidak ada seorangpun di sana yang mengira kalau Yohan bisa mengalahkan Bayu kecuali Yeni.Mereka semua tertawa dan bertaruh untuk Bayu.Dalam sekejap, Robin sudah menerima uang puluhan miliar.Dia tidak peduli kehilangan uang receh ini, dia hanya ingin menginjak-injak Yohan dan merasa puas.Pada saat ini, Yeni mendatanginya dan berkata, "Kemungkinannya sepuluh banding satu, kamu akan gagal, 'kan?"Nggak mungkin.""Oke, kalau begitu aku akan bertaruh 200 miliar untukmu. Ak
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more

Bab 154

Rena tersenyum sambil berkata, "Nggak masalah, anggap saja ini taruhan besar."Robin diam-diam mendengus.Karena Rena memberinya uang secara cuma-cuma, dia tidak punya alasan untuk menolaknya.Yohan berhasil menghindari sembilan serangan Bayu di atas ring.Tidak peduli betapa sombongnya Bayu saat ini, dia menyadari kalau Yohan cukup mampu, dan ekspresinya menjadi lebih serius."Hei bocah, apa kamu cuma bisa menghindar?"Alasan kenapa Yohan terus menghindari serangannya adalah karena dia tidak ingin terlalu mengejutkan dunia.Kalau tidak, orang seperti Bayu bisa dia kalahkan hanya dengan satu jari saja.Sudah waktunya untuk mengakhiri permainan membosankan ini."Kalau begitu, aku akan penuhi keinginanmu!"Dengan teriakan pelan, Yohan tiba-tiba mengeluarkan tinjunya.Pukulannya biasa saja, tanpa kekuatan sama sekali, seperti pukulan bayi.Bayu langsung tertawa saat melihat pukulan itu."Ternyata kamu cuma bocah kecil yang tahu sedikit keterampilan gerak. Aku kira kamu benar-benar kuat!"
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 155

"Dia benar-benar sangat kuat!"Ekspresi ngeri diam-diam muncul di mata Rena.Dia menebak dengan benar kekuatan Yohan dan memiliki harapan untuk menang.Namun, tidak peduli seberapa kuat Yohan, bukankah setidaknya dia harus melawan Bayu selama ratusan ronde sebelum akhirnya menang dengan keunggulan fisiknya.Siapa sangka hasilnya akan seperti ini, Bayu dikalahkan oleh Yohan.Bukankah ini berarti Yohan juga seorang prajurit tingkat empat di usia yang begitu muda, dan dia pasti ditingkat yang lebih tinggi dari dirinya.Saat prajurit lain melihat pemandangan ini, ekspresi wajah mereka juga sangat menarik.Robin adalah orang yang tidak bisa menerimanya dan menganggap itu tidak masuk akal.Yohan sangat kejam, sehingga dia juga dipenuhi dengan amarah yang menakutkan.Kemudian, dia sadar.Dia baru saja menerima taruhan 200 miliar dari Yeni, 20 miliar dari Sinta, dan taruhan 10 miliar dari Rena.Total semuanya adalah 230 miliar.Dia tidak sanggup menanggung jumlah sebesar itu.Dia tidak bisa me
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Bab 156

Yohan meraih kepalanya dan melemparkannya melewati bahu atasnya, menjatuhkan musuh dengan keras di atas ring.Musuh langsung pingsan.Suasana di sana menjadi sangat sunyi.Seluruh pasang mata tertuju pada Yohan dengan tatapan tidak percaya."Hebat, benar-benar hebat ..." Rena bertepuk tangan dengan penuh semangat memecah kesunyian di sana.Dia sangat mengagumi Yohan.Dia berandai-andai kalau saja itu dirinya, dia tidak akan bisa menang.Mereka yang sebelumnya menertawakan Yohan terlihat malu, dan mereka ingin bersembunyi.Banyak orang memandang Yohan dengan kekaguman.Kejadian hari ini pasti akan menyebar dan ditanggapi serius oleh seluruh kalangan prajurit.Yohan juga pasti akan terkenal.Yohan turun dari ring dan berjalan ke arah Damar.Saat ini, Damar tidak bisa lagi tenang.Dia terlihat mengepalkan tangannya dan memasang wajah cemberut.Kalau diperhatikan lebih dekat, sebenarnya tubuh Damar agak gemetar.Awalnya dia mengira kalau Yohan itu lemah, tapi siapa sangka dia ternyata adal
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

Bab 157

Damar menahan sakit hatinya dan mentransfer 200 triliun ke rekening Yohan.Kemudian, Yohan menepuk tubuh Dika beberapa kali, menghancurkan energi dalam yang tersisa di tubuhnya.Tentu saja, dia memasang jebakan lain untuk Dika yang ada di depannya.Selama Dika tidak melakukan hal-hal buruk, tidak akan terjadi apa-apa.Kalau dia berhubungan seks lebih dari enam kali sebulan, dia akan mengeluarkan darah dari semua lubang di tubuhnya dan dia akan mati mendadak."Oke," kata Yohan.Damar tidak mempercayainya. "Kamu menyembuhkannya hanya dengan dua tepukan. Apa kamu bercanda?"Namun, Dika sangat terkejut, "Sudah sembuh, benar-benar sembuh. Aku bisa merasakannya!"Damar terkejut. "Apa benar-benar sudah sembuh?""Sungguh, aku sembuh. Ayah, aku pergi dulu, aku mau cari wanita untuk mencobanya!"Perasaan mendapatkan kembali sesuatu yang hilang membuat Dika begitu bersemangat sehingga tidak ada hal lain yang lebih penting.Damar juga mengikutinya.Dia tidak berani tetap tinggal disana lagi bersam
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

Bab 158

"Ini rencana kejutan untukmu, bagaimana? Senang nggak? Ini untukmu."Yohan mengeluarkan boneka kain yang dia beli di toko dalam perjalanan pulang.Melia tersenyum melihat boneka itu dan dia menerimanya dengan gembira. "Suka, aku sangat menyukainya, terima kasih Kak Yohan."Dia gadis yang sangat sederhana, boneka seharga puluhan ribu saja bisa membuatnya sangat senang.Tentu saja tergantung siapa yang memberikannya.Kalau itu pria lain, meski dia memberikan sebuah rumah dia tidak akan merasa senang."Kak Yohan, jangan cuma berdiri di luar, masuklah."Yohan mengangguk dan masuk, dia menoleh melihat ke arah ruang tamu.Seorang biarawati dengan pakaian sederhana sedang duduk di sana dan dia juga memperhatikan Yohan.Biarawati itu mengangguk ke arah Yohan dan tidak berkata apa-apa.Melia memperkenalkannya pada Yohan, "Kak Yohan, ini Biarawati Sania. Katanya aku punya kualifikasi yang sangat tinggi dan menyuruhku pergi ke kuil untuk berlatih."Mata Yohan berbinar dan dia tidak berkata apa-ap
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

Bab 159

Melia memasak banyak hidangan.Ada daging dan sayuran, meski bukan ikan atau daging besar, tetapi kelihatannya sangat menggugah selera.Mereka berempat berkumpul untuk makan.Melia terus mengambilkan makanan untuk Yohan, bahkan orang bodoh pun tahu kalau dia menyukainya.Ayahnya hanya bisa tertawa melihatnya.Yohan orang yang sangat baik dan cakap, kalau dia bisa bersama putrinya, itu adalah hal yang sangat baik.Namun, ekspresi Biarawati Sania agak masam.Setelah makan, dia langsung berdiri dan pergi.Melihat dia pergi, Yohan juga berdiri dan bersiap untuk pergi.Melia tidak ingin Yohan pergi, "Kenapa buru-buru? Kamu nggak mau duduk dulu?""Aku masih ada urusan, nanti malam aku akan menjemputmu dan besok pergi ke kampus."Dia harus masuk kelas karena besok hari senin.Suasana hati Melia langsung membaik, "Oke, aku mengerti."Yohan pergi bersama Biarawati Sania.Setelah berjalan di komplek , Biarawati Sania kembali berkata, "Anak muda, aku nasehati kamu lagi, tinggalkan dia secepatnya.
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 160

Alasan itu tampak masuk akal.Yohan tidak mengatakan apa pun padanya dan membiarkan dia memikirkannya sendiri. "Kamu kalah, pergilah! Kalau nggak aku yang akan membuatmu pergi."Sekarang Yohan menyadarinya. Pasti wanita ini yang membantu Melia saat dalam bahaya, Serigala Satu dan yang lainnya bahkan kalah saat menjaga Melia.Jadi, kalau dia menolak untuk menyerah, Yohan juga tidak akan menyakitinya.Ekspresi wajah Biarawati Sania berubah menjadi terkejut dan marah.Sekarang dia telah kehilangan salah satu lengannya, dan seluruh energi dalamnya telah habis, tidak mungkin dia terus berada di sana."Apa kamu bisa memberitahuku siapa gurumu?""Pergilah!" Yohan berdiri dengan tangan di punggungnya, dan aura besar memancar dari dalam tubuhnya."Melia bukanlah orang yang bisa kamu sentuh. Sebaiknya lupakan idemu itu. Kalau sampai ini terjadi lagi, aku sendiri yang akan menghancurkan sektemu."Biarawati Sania gemetar mendengar kemauan yang kuat dari kata-kata Yohan.Dia menatap Yohan dalam-dal
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status