Home / Urban / Ahli terhebat di Kota Dumai / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Ahli terhebat di Kota Dumai: Chapter 111 - Chapter 120

177 Chapters

Bab 111

Gadis itu mulai mengua karena sangat bosan.Heni akhirnya keluar, setelah mereka menunggu sekitar sepuluh menit,Di belakangnya ada lebih dari lima puluh petugas keamanan, semuanya bersenjata lengkap.Dia bahkan meminta perlindungan dari banyak polisi patroli, karena jumlah yang terlibat kali ini terlalu besar, dan dia takut terjadi masalah.Heni ini adalah wanita yang sangat tegas.Setelah naik ke panggung, dia hanya mengucapkan beberapa kata sopan, lalu langsung ke topik."Kali ini, Tuan Damian mempercayakan dua karyanya kepada kami. Masing-masing adalah mahakarya. Mahakarya pertama adalah kaligrafi bambu ini."Dia membuka gulungan itu sendiri, kemudian proyektor di aula diproyeksikan satu per satu, memperbesar gambar ke layar.Mereka yang bisa datang ke tempat pelelangan ini pasti memiliki penilaian yang sangat tinggi terhadap kaligrafi.Banyak orang yang berdiri setelah melihat kaligrafi ini, termasuk kakek gadis tersebut yang juga ikut berdiri dan sangat bersemangat."Ya Tuhan! Ka
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 112

Harganya naik dengan sangat cepat dan segera mencapai 4 triliun.Selain itu, hanya satu persen orang yang keluar dari pelelangan.Siapa pun yang bisa datang ke sini bukan hanya orang kaya.Tentu saja, alasan lain yang sangat penting adalah karena Yohan memiliki terlalu sedikit karya.Hanya dua karya yang dirilis dalam dua tahun.Tidak ada yang tahu kapan waktu perilisan karya berikutnya.Seperti kata pepatah, hal-hal yang langka itu sangat berharga.Bagi banyak orang, mereka tidak kekurangan uang, tetapi kekurangannya adalah fondasi.Kalau punya fondasi, maka dia bisa membusungkan dada di depan orang-orang yang sejajar, merasa lebih percaya diri, dan lebih bangga.Karena itu, harganya terus melonjak.Heni jadi sangat bersemangat.Sejak rumah lelangnya dibuka selama beberapa generasi, belum pernah ada barang lelang yang mencapai harga setinggi itu.Akhirnya harganya dipatok 4,4 triliun dan dimenangkan oleh kakek gadis itu.Gadis itu bersorak kegirangan dan menggenggam tangan kakeknya er
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 113

Begitu Romi menawar dengan harga itu, langsung banyak orang menyerah.Uang 7,8 triliun bukanlah jumlah yang kecil.Meskipun mereka kaya, sulit bagi mereka untuk mendapatkan uang sebanyak itu sekaligus.Hanya ada tujuh atau delapan orang yang masih ikut serta di pelelangan.Setelah penawaran terus bergulir, harga dengan cepat naik menjadi 8 triliun.Tidak ada lagi orang yang ikut menawar bersama Romi.Meski harga 8 triliun itu mahal, Romi sama sekali tidak merasa dirugikan.Kalau dia mendapatkan lukisan ini, lukisan itu akan menjadi seperti tambang emas tambahan baginya dan Keluarga Linggara.Tepat saat Romi berpikir dia bisa mengantongi lukisan itu, Yohan berkata "Aku akan tawar 8,1 triliun."Romi langsung menatap ke arah Yohan.Dia mengerutkan keningnya saat melihat wajah yang tidak dikenalnya.Heni yang ada di atas panggung langsung mengenali Yohan dan dia agak terkejut, tetapi dia sama sekali tidak menunjukkan itu di wajahnya.Tindakan ini tampak agak mengganggu baginya, tetapi dia
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 114

Saat pelelangan berakhir, Romi mulai gelisah, kemudian dia kembali sadar. Tiba-tiba dia merasakan sedikit penyesalan, tatapan matanya terlihat tajam."Orang yang tawar menawar denganku tadi itu pantas mati!"Namun, sekarang sudah terlambat untuk marah, dia lebih tahu dari siapa pun apa maksud yang terkandung dalam lukisan ini.Lukisan ini harus segera dibawa ke rumah Keluarga Linggara untuk memastikan keamanannya.Begitu dia keluar, dia masuk ke dalam mobil yang dikelilingi oleh sekelompok pengawal dan langsung menuju ke bandara.Romi dan yang lainnya tidak menyadari ada seseorang yang mengikuti mereka dari kejauhan.Orang itu adalah Yohan.Lukisan yang dilukisnya hanya bisa dimiliki oleh mereka yang baik hati atau mempunyai moral yang tinggi.Merupakan suatu penghinaan baginya kalau orang seperti Romi memegang lukisannya.Kecepatan kakinya saat berlari tidak jauh berbeda dengan kecepatan mereka yang menaiki mobil.Selain itu, ini bukanlah kecepatan kekuatan maksimal Yohan saat berlari
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 115

"Kemana Tuan Damian pergi? Kenapa dia belum kembali?"Heni yang ada di tempat pelelangan berjalan mondar-mandir dengan cemas.Setelah pelelangan berakhir, Yohan tidak terlihat di mana pun, dan dia takut sesuatu akan terjadi padanya.Heni bukanlah seorang ahli bela diri, jadi dia tidak dapat memahami arti sebenarnya dari seni bela diri yang kuat dalam kedua lukisan tersebut.Belum lagi Yohan adalah seorang prajurit yang kuat, jadi tidak bisa dipungkiri kalau dia menjadi khawatir.Namun, Yohan segera kembali.Heni memasang ekspresi terkejut di wajahnya dan buru-buru menyapanya, "Tuan Damian, Anda sudah kembali."Yohan mengangguk. "Kedua lukisan itu terjual dengan total 14,4 triliun. Aku berikan ke kalian 400 miliar untuk biaya penanganannya, dan tolong masukkan 14 triliun sisanya ke dalam kartu ini."Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan sebuah kartu dan memberikannya kepada Heni.Ekspresi wajah Heni serius. "Tuan Damian, bukankah kita sudah setuju kalau biaya penanganan kali ini diha
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 116

Yohan tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Nggak perlu, aku sudah mengumpulkan cukup uang.""Oh, oke." Sinta mengangguk, lalu tiba-tiba bereaksi, matanya membelalak. "Kamu bilang apa? Aku nggak dengar."Yohan langsung menunjukkan padanya pesan pemberitahuan bank yang baru saja dia terima di ponselnya.Sinta sangat terkejut. Dia mengarahkan pandangannya ke layar dan menghitung berapa angka nol dengan kuku jarinya.Dia menghitungnya beberapa kali sebelum benar-benar yakin kalau jumlah uang itu benar.Dia menatap Yohan dengan tatapan penuh rasa tidak percaya."Yohan, bagaimana kamu bisa melakukan ini? Apa kamu orang kaya yang bersembunyi dan kamu selalu berpura-pura menjadi miskin sebelumnya!"Hanya penjelasan ini yang masuk akal.Tentu saja, Yohan tidak akan memberitahunya situasi sebenarnya.Hanya saja, kekhawatiran Sinta soal uang sudah terselesaikan.Selain itu, masih ada sisa sekitar 2triliun lebih yang bisa digunakan untuk melakukan hal lain.Besok dia akan pergi ke Kota Nirga be
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 117

Pelayanan pramugari itu cukup baik.Dia membawa pria itu ke kamar mandi dan membukakan pintu untuknya.Dia melakukan pekerjaannya dengan senyuman mempesona di wajahnya. "Tuan, kamar mandinya ada di sini, silakan masuk."Pria itu mencibir. "Ikutlah denganku."Senyuman di wajah pramugari tiba-tiba menjadi kaku. "Tuan, apa Anda bercanda? Ada perbedaan antara pria dan wanita."Pria itu meraih tangannya dan mendorongnya langsung ke kamar mandi, lalu dia masuk dan menutup pintu di belakangnya.Di dalam kamar mandi, pramugari itu terlihat panik dan hendak meminta pertolongan.Namun, tiba-tiba seluruh tubuhnya menjadi sangat sakit dan lemah, dan dia tidak bisa mengerahkan kekuatan apapun. "Tubuhku ... apa yang terjadi?"Pria itu menyeringai. "Aku nggak menyangka akan bertemu dengan seorang perawan di pesawat. Aku benar-benar beruntung."Dengan mengambil Energi Yingsamu, aku akan bisa menerobos prajurit tingkat tiga puncak."Mata pramugari itu melebar dan suaranya lemah. "Tuan, aku nggak punya
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 118

Yohan menusuk perut pria itu dan menghancurkan pusat energinya.Pria itu membuka mulutnya untuk berteriak karena dia merasa kesakitan.Namun, tangan Yohan begitu kuat hingga dia bahkan tidak bisa berteriak.Pria itu kesakitan dan hampir pingsan, matanya menatap Yohan dengan penuh kebencian.Semua usahanya selama bertahun-tahun menjadi sia-sia karena pusat energinya telah hancur.Selain itu, suatu saat nanti musuh-musuh itu akan mendatanginya dan mati tanpa mengetahui caranya.Yohan melepaskannya, dan sekarang pria gendut itu menjadi orang yang tidak berguna.Kemudian, dia melihat ke arah pramugari itu. Yohan mengulurkan tangan dan menariknya dari dudukan toilet.Saat ini, pramugari lain di pesawat mendengar suara tersebut dan bergegas menghampiri temannya itu.Dia kaget saat melihat pemandangan ini di hadapannya, lalu dia segera memperingatkan Yohan."Berhenti, apa yang sedang kalian lakukan?""Cepat lepaskan dia!"Yohan diam-diam menyalurkan energi dalamnya ke tubuh pramugari itu, dia
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 119

"Hah?"Di sebuah rumah sakit di Kota Nirga, Romi berteriak dengan penuh amarah.Kedua lengannya digips, dan apa yang baru saja dikatakan dokter kepadanya benar-benar mengejutkannya.Tulang di kedua lengannya hancur.Meskipun pengobatannya sudah selesai, dia tidak akan bisa memegang benda yang berat di kemudian hari.Ini adalah cedera yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya.Sederhananya, dia sudah cacat.Semuanya dilakukan oleh pria itu."Aku pasti akan membunuhnya!"Romi sangat kejam dan emosinya terus memuncak.Ada banyak orang di ruangan itu, semuanya adalah keturunan dari Keluarga Linggara.Namun, tidak ada ekspresi kesedihan di wajah orang lain kecuali ibunya.Marlo berkata tanpa ekspresi, "Kalau dia benar-benar Damian, maka kamu nggak akan bisa melakukan apa-apa, dan hanya bisa menerimanya!"Keluarga Linggara sekarang tidak boleh menyinggung guru besar."Ayah!" Romi menggertakkan gigi dan berkata, "Aku tahu, tapi aku tidak bisa menerimanya begitu saja!"Ibu Romi memeluknya dan ter
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 120

Perutnya rata, kulitnya putih, tanpa lemak, seperti putri duyung.Dia berenang ke sisi Nikita, berhenti, dan berkata sambil tersenyum, "Kakak, aku nggak menyangka ada pria di dunia ini yang bisa menolak pesonamu. Sungguh keajaiban di dunia."Nikita menghela napas. "Awalnya aku juga mau menguji apa bocah itu orang yang baik atau palsu, tapi aku nggak menyangka dia bahkan nggak tertarik saat mendengar aku berenang."Risma tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Kalau dia setuju untuk datang, dia pasti akan melihat caramu berpakaian sekarang."Nikita mengulurkan tangannya dan dengan lembut menepuk dahi besarnya. "Risma, kamu sangat pintar."....Yohan dan Sinta sampai di rumah Keluarga Marudi.Yeni berdiri di luar pintu, saat dia melihat mereka berdua datang, dia menunjukkan senyum manis di wajahnya dan menyapa mereka.Kalau keluarga lain di Kota Nirga melihat pemandangan ini, mereka akan sangat terkejut.Semua orang tahu kalau Yeni dikenal sebagai gadis yang berwajah dingin, dan hampir t
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status