PoV DamarHidup bersama Tari itu bukan pilihan Sekarang, karena Fatwa sudah mengusirku dari rumah itu. Tentu, wanita mana yang bisa menerima di madu? Aku sangat tahu itu. Tapi, entah kenapa aku kasian melihat Tari kala itu.Konsekuensi yang aku terima memang berat. Aku kehilangan anak-anak. Beruntung, Wulan masih mau berhubungan denganku, berbeda dengan anak sulung laki-lakiku. Dia kuekeh tak mau bahkan mungkin sudah jijik melihatku."Ayah, Wulan kangen!" ucapnya via telfon. Tentu aku juga merindukannya tapi, aku sudah tak mungkin untuk kerumah tiap hari. Bahkan hari itu saja terjadi pertengkaran sengit saat aku ingin menemui Wulan."Ayah juga kangen, Wulan. Tapi, tak mungkin Ayah datang kesana!" Aku berkata dengan sendu."Kalau begitu, biar Wulan yang kesana, Yah. Ayah kirimkan alamatnya. Wulan mau ikut ayah saja!" Tentu aku senang mendengar ini. Namun, bagaimana dengan Tari? Aku melirik wanita yang tengah ngemil tak jauh dariku."Tar, Wulan mau ikut tinggal disini. Kamu senang kan?"
Read more