Home / Romansa / Tuan CEO, Aku ingin Bercerai / Chapter 1401 - Chapter 1410

All Chapters of Tuan CEO, Aku ingin Bercerai: Chapter 1401 - Chapter 1410

1465 Chapters

Bab 1401

Selvy tentu saja menolak mengakui hubungannya dengan pengirim hadiah itu. Tak lama kemudian, dia membuka kotak tersebut.Di dalamnya, Selvy menemukan sebuah gelang giok hijau yang sangat indah dengan nilai yang diperkirakan mencapai sekitar 80 hingga 100 miliar. Di dalam kotak tersebut, juga terdapat sebuah kartu ucapan kecil.[ Selamat menjalani sisa hidupmu dengan bahagia. Dari Ardi. ]Selvy terdiam sesaat. Namun, suasana ini segera berubah saat Jose yang sedang mengemudi di sebelahnya berbicara dengan cemburu, "Sudah kuduga ini pasti dari Ardi. Kamu bahkan nggak mau mengakuinya tadi. Sekarang, buktinya sudah jelas. Selvy, menurutmu harus gimana?"Selvy sebenarnya merasa sedikit sedih ketika melihat hadiah ini. Namun karena tingkah konyol Jose, rasa sedih itu perlahan menghilang. Akhirnya, dia pun menoleh dan bertanya dengan pasrah, "Jadi, apa maumu?"Pria itu mengalihkan pandangan ke jalan. Tangannya mengusap dagunya dengan gaya berpikir yang serius, lalu dia mengajukan beberapa per
Read more

Bab 1402

Ariel membalas sambil tersenyum, "Ya, sudah lebih dari lima bulan. Mungkin akan lahir sekitar imlek."Andre berhitung sejenak. Pada saat itu, dia mungkin sudah tinggal di luar negeri dan tidak bisa memberikan angpau kepada anak Ariel sewaktu lahir.Kalau bukan karena takut akan menyinggung Henley, Andre sangat ingin menjadi ayah angkatnya. Namun, setidaknya dia masih punya Gemma. Gadis itu adalah anak sahnya secara hukum. Gemma juga sangat menyukai Andre dan memanggilnya paman dengan manis.Saat ini, Andre membelai kepala Gemma, lalu mengeluarkan dua permen dari sakunya. Permen itu dibawanya secara kebetulan dari pesta pernikahan tadi.Gemma menerima permen itu, membuka bungkusnya, dan memasukkan satu ke dalam mulutnya sambil tersenyum manis. Andre tak kuasa memeluknya.Gemma adalah anaknya dan Ariel di mata hukum, juga menjadi salah satu kenangan tersisa tentang masa lalunya dengan Ariel.Saat Andre melepaskan Gemma, dia merasa sedikit tersentuh. Selama proses ini, istrinya hanya berd
Read more

Bab 1403

Ketika dua mantan kekasih bertemu lagi, keheningan menyelimuti mereka. Mata hitam Ivander begitu tajam, sementara wajah mungil Molly memucat.Molly menatap pria muda yang anggun dan berwibawa itu dengan penuh kebingungan. Di dalam pikirannya, kenangan-kenangan manis masa lalu berputar kembali.…."Ivander, kalau saja kamu punya banyak uang, semuanya pasti akan lebih mudah.""Kalau saja aku punya uang, pasti akan lebih baik!""Ivander, kalau punya banyak uang, aku akan mensponsorimu untuk membangun perusahaan teknologi. Jadi, kamu nggak perlu bersedih lagi karena nggak bisa main basket. Aku akan jadi bos di balik layar dan kamu akan jadi bos besar ....""Ivander, aku selalu bermimpi. Cari uang itu susah banget."Di dalam rumah kayu saat musim dingin, dua tubuh anak muda terbungkus erat di dalam selimut wol. Mereka saling berpelukan dengan erat.Gadis itu berbaring di pundak kekar pemuda itu sambil berbisik demikian dengan lembut. Di matanya, ada kesedihan yang tak bisa dilihat oleh pemu
Read more

Bab 1404

Meskipun Ivander biasanya tidak terlibat dalam hal-hal seperti itu, dia tetaplah anggota Keluarga Chandra yang paham cara kerja dunia bisnis.Jika tawaran ini datang dari orang lain, mungkin Ivander tidak akan peduli. Lagi pula, setiap orang berjuang untuk bertahan hidup.Namun karena ini datang dari Molly, perasaannya hanya diisi dengan rasa muak dan penghinaan. Ivander memandang wanita itu, lalu bertanya balik dengan sengaja, "Oh, jadi ada acara tambahan lainnya?"Tubuh Molly sedikit bergetar. Akhirnya, Harlina menyadari ada yang tidak beres. Dia melihat ekspresi Molly, lalu menoleh ke arah Ivander.Di mata pria muda yang terkenal sebagai genius di bidang teknologi itu, jelas terlihat rasa benci dan ejekan. Suasana pun menjadi canggung dan tidak nyaman.Sebagai seseorang yang sudah sering menghadapi situasi sulit, Harlina mencoba mengalihkan pembicaraan. Namun, Ivander sama sekali tidak menghargainya.Pria itu membuka laptop dan menolak tawaran itu dengan dingin, "Nona Molly nggak co
Read more

Bab 1405

Molly melihat Ivander di belakang mobil. Dia melihat mobil Cullinian yang melaju pergi dengan tatapan kosong. Wajahnya basah kuyup karena air hujan dan tampak kebingungan.Molly tahu jelas perbedaan antara dirinya dengan Ivander. Ivander adalah putra kedua Keluarga Chandra dan presdir Perusahaan Teknologi Mudeco. Statusnya begitu tinggi. Tidak seperti Molly yang hanya seorang artis biasa!Perbedaan mereka seperti langit dan bumi, belum lagi masa lalu kelam Molly yang tidak bisa dihilangkan.Begitu Molly melamun, sutradara membentak, "Mau syuting sampai kapan? Lambat sekali. Kalau aktingmu bagus, kita nggak perlu mengulang-ulang terus!"Harlina buru-buru meminta maaf kepada sutradara. Sebenarnya Harlina tahu betul bahwa sutradara sengaja mempersulit Molly karena Molly menolak tidur dengan sutradara. Harlina terkadang merasa kesal karena Molly sangat kaku dan tidak bisa beradaptasi. Harlina juga seorang wanita. Dia menduga bahwa Molly sedang menjaga kesuciannya demi seseorang.Ketika me
Read more

Bab 1406

Malam sangat gelap. Mobil Cullinian hitam menyatu dengan langit malam dan perlahan-lahan menghilang dari hadapan Molly. Lampu rem belakang mobil yang berwarna merah seperti kembang api. Muncul sesaat, lalu menghilang."Ivander, aku sangat merindukanmu," gumam Molly berdiri di bawah langit gelap. Luka di lututnya terbuka sehingga darah menetes di jalanan semen. Terlihat mengerikan. Wajah mungilnya sangat pucat.Mobil Ivander tiba-tiba berhenti.Sudut mata Molly penuh dengan air mata. Bibirnya terus bergetar. Namun, dia berusaha menunjukkan senyuman yang rapuh."Ivander! Ivander!" panggil Molly sambil berlari dengan cepat. Kala ini, dia melupakan lututnya yang berdarah. Dia juga melupakan larangan Ivander untuk tidak muncul di hadapannya lagi.Molly hanya ingin menghampiri Ivander untuk melihatnya sekilas. Dia hanya ingin satu kesempatan.Ketika melihat mobil mewah dan Ivander yang berwibawa, Molly ragu-ragu dan berhenti pada jarak satu meter. Molly berdiri di sana seperti gadis kecil ya
Read more

Bab 1407

Satu jam kemudian, mobil Cullinian hitam melaju masuk ke Kediaman Chandra. Ivander membuka pintu mobil. Tubuhnya yang tinggi berjalan melewati pintu masuk menuju ruang utama.Meskipun sudah tengah malam, lampu di Kediaman Chandra masih terang benderang. Satya masih menunggu putra bungsunya yang pulang malam.Begitu mendengar suara, Satya meletakkan catur di tangannya, lalu mendongak menatap putranya yang tampak patah hati. Dia terkekeh-kekeh sebelum bertanya, "Kamu pergi tengah malam untuk menunggu seseorang? Gimana hasilnya?"Ivander melepaskan jaketnya dan melemparkannya ke sofa. Sesudah itu, dia memerintah pembantu di rumah, "Bi Ayumi, buatkan semangkuk mi untukku."Ayumi selalu menyayangi Ivander. Dia memakai celemeknya dan pergi ke dapur. Beberapa saat kemudian, dia membawakan semangkuk mi daging sapi yang lezat.Ketika Ivander sedang makan dengan lahap, Satya diam-diam mendekatinya. Dia menatap putranya seperti sedang mengharapkan jawaban.Ivander berhenti sejenak dan menjawab de
Read more

Bab 1408

Di dalam ruang privat terdapat belasan orang, termasuk Ivander. Suasananya sangat ramai. Selain Harlina, tidak ada yang tahu Ivander dan Molly saling kenal.Jadi, beberapa anak orang kaya itu tidak melepaskan Molly karena Molly merupakan yang paling cantik di ruangan ini. Molly juga dicekoki anggur. Tiga gelas anggur diletakkan di atas meja.Seorang pria yang bernama Marco mengeluarkan selembar cek senilai 20 miliar dari sakunya. Dia menunjuk 3 gelas anggur itu seraya berkata pada Molly, "Bukannya kamu mau mencari dana investasi? Minum 3 gelas anggur ini, lalu bawa ceknya pergi. Anggap saja aku yang investasi."Jika Molly meminum 3 gelas anggur itu, dia pasti tumbang. Harlina tersenyum dan berujar, "Molly masih mau temani kamu main kartu. Biar aku yang minum anggurnya saja dan aku akan tuang 3 gelas lagi. Pak Marco, bagaimana?"Selesai bicara, Harlina menuang 2 gelas anggur lagi. Namun, sebelum Harlina minum, tangannya ditepis Marco.Marco sama sekali tidak menghormati Harlina. Dia men
Read more

Bab 1409

Suasana di ruangan menjadi hening. Awalnya, ada orang yang marah-marah. Namun, setelah melihat itu perbuatan Ivander, tidak ada yang berani bersuara lagi.Ivander berdiri. Dia menginjak anggur di lantai dan menghampiri Molly. Ivander memandang Molly dengan ekspresi dingin. Dia mengamati kondisi Molly yang menyedihkan, bulu matanya yang dibasahi anggur, bibirnya yang terluka karena digigit, dan lehernya yang dinodai anggur.Molly mendongak, tubuhnya gemetaran. Dia dan Ivander bertatapan. Ivander bertanya, "Apa ini kehidupan yang kamu dambakan? Apa kamu senang dihina orang-orang hanya demi menghasilkan uang?"Bibir Molly bergetar. Dia tidak bisa melontarkan sepatah kata pun. Semua orang di ruangan baru tahu ternyata Ivander mengenal Molly. Marco berucap dengan suara bergetar, "Ivander, kalau kamu suka Molly, aku ...."Ivander menyergah, "Kamu mau mengalah padaku? Memangnya kamu siapa? Kalau aku menginginkan seorang wanita, apa aku perlu memintamu mengalah padaku?"Marco tidak berani bica
Read more

Bab 1410

Molly yang berdiri di tempat parkir kedinginan. Ivander membuka pintu mobil, lalu mengisyaratkan Molly untuk naik ke mobil.Namun, Molly ragu-ragu. Dia takut tubuhnya yang dibasahi anggur akan mengotori mobil Ivander. Hanya saja, sepertinya Ivander tidak keberatan. Dia berucap dengan ketus, "Cepat naik."Molly baru naik ke mobil dengan hati-hati. Dia berusaha untuk tidak mengotori mobil Ivander. Kemudian, Ivander juga naik ke mobil.Molly yang gugup bahkan terkejut saat mendengar suara sabuk pengaman ditarik. Dia bertanya, "Kita mau ke mana?"Setelah beberapa saat, Ivander baru menyindir, "Kita mau ke hotel. Kenapa? Apa kamu yang sudah bergelut di dunia hiburan selama beberapa tahun belajar caranya berpura-pura polos di depan pria?""Nggak," sahut Molly dengan suara serak.Ivander duduk tegak. Dia memandang kaca mobil depan sembari menimpali dengan ekspresi datar, "Sebenarnya aku juga nggak peduli."Wajah Molly memucat. Saat dalam perjalan ke hotel, mereka berdua sama sekali tidak berb
Read more
PREV
1
...
139140141142143
...
147
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status