Home / Urban / Pembalasan sang Menantu Tertindas / Chapter 1291 - Chapter 1296

All Chapters of Pembalasan sang Menantu Tertindas: Chapter 1291 - Chapter 1296

1296 Chapters

Bab 1291

Bisa-bisanya Girbet ingin melawan orang sehebat ini. Sungguh konyol! Dia tiba-tiba mendongak, lalu menatap Jam Penciptaan di langit dengan sedikit kehilangan fokus. Apakah Alex akan menang?....Pada saat ini, aura dari Jam Penciptaan menyebar ke sekeliling dan menutupi seluruh area dengan tekanan yang luar biasa. Banyak orang yang memperhatikan pemandangan ini. Semuanya menunjukkan ekspresi keterkejutan."Ini ... ini adalah aura dari Jam Penciptaan milik Keluarga Husin! Astaga, mereka sudah bergerak secepat ini?""Sampai-sampai menggunakan Jam Penciptaan .... Apa para manusia hantu ini benar-benar telah memaksa Keluarga Husin sampai ke titik ini?""Keberadaan Jam Penciptaan adalah simbol dari warisan yang luar biasa kuat. Jangan-jangan Keluarga Husin sudah kehabisan cara untuk bertahan?"Dalam sekejap, banyak orang mulai berdiskusi dengan penuh semangat. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa situasi akan berkembang hingga ke tahap yang begitu ekstrem.Di dalam kelompok Keluarga Bra
Read more

Bab 1292

"Kenapa bisa begini?" Ekspresi Alex menjadi makin tegang. Kegelisahannya juga makin menjadi-jadi.Meskipun Jam Penciptaan ini hanya sebuah tiruan, tetap saja seharusnya benda sehebat ini tidak mungkin bisa ditaklukkan dengan begitu mudah oleh pemuda itu."Nggak ada yang istimewa dari barang ini," ucap Yoga. Dia menatap Jam Penciptaan sambil merabanya ke atas dan ke bawah. Dalam sekejap, dia langsung melihat kelemahan jam tersebut.Jam ini memang dirancang dengan sangat cermat, bahkan kekuatannya melampaui senjata ajaib tingkat jumantara. Dari sini saja, bisa dibayangkan betapa luar biasanya kekuatan Jam Penciptaan yang asli. Namun pada akhirnya ... jam ini hanyalah barang tiruan!Seiring dengan suara yang tajam, Yoga langsung merobek Jam Penciptaan menjadi dua bagian. Dengan tubuh fisiknya yang luar biasa kuat, juga dengan kekuatan yang melampaui batas, benda palsu seperti ini baginya tidak berbeda dengan selembar kertas yang bisa dirobek kapan saja.Alex terperanjat. Matanya terbelala
Read more

Bab 1293

Kata-kata Yoga langsung membuat Girbet melihat secercah harapan. Dengan penuh kegembiraan, dia merangkak maju dalam posisi berlutut.Segera, Girbet sudah sampai di hadapan Yoga. Dia membenturkan kepalanya ke tanah berkali-kali dengan sekuat tenaga. Dia takut jika terlambat sedikit saja, Yoga akan berubah pikiran.Girbet berkata dengan penuh kegelisahan dan ketergesaan, "Makasih! Makasih banyak! Aku akan segera kembali dan mengambil uangku! Aku janji akan kasih semuanya padamu!"Setelah itu tanpa membuang waktu, Girbet berbalik dan hendak pergi. Namun, tiba-tiba terdengar suara Yoga. "Tunggu!"Hati Girbet seakan berhenti berdetak sejenak. Wajahnya menjadi pucat pasi. Dia ingin berpura-pura tidak mendengar dan terus melangkah pergi. Namun, pada saat berikutnya ... sosok-sosok aneh bermunculan di sekelilingnya.Mereka semua memiliki penampilan yang mengerikan. Ternyata itu adalah para manusia hantu dari area terlarang."Bos sudah menyuruhmu berhenti, apa kamu tuli?" Suara dingin Prajna me
Read more

Bab 1294

"Yang aku inginkan adalah membuat Keluarga Husin benar-benar tunduk sepenuhnya! Rasa takut? Itu nggak ada dalam kamusku!" Suara Yoga penuh dengan keangkuhan dan keyakinan mutlak.Di tempat itu, para manusia hantu hanya bisa terdiam. Mereka semua menatapnya dengan ekspresi kosong. Namun, di mata mereka kini muncul kilatan kekaguman yang makin mendalam.Bagaimanapun juga, orang yang berani bersikap begitu arogan, yang berani berhadapan langsung dengan Keluarga Husin, bukanlah orang biasa. Keberanian seperti ini ... tidak dimiliki oleh semua orang!"Gawat! Ada orang-orang dari tiga kekuatan lain yang datang! Mereka adalah anggota dari tiga keluarga besar lainnya!" Tiba-tiba, suara seseorang menggema.Semua orang di sana langsung tersentak kaget. Mereka segera menoleh ke arah Yoga. Tiga keluarga besar lainnya ... datang juga?Prajna mengusulkan dengan nada tegang, "Apa yang harus kita lakukan? Sebaiknya kita segera pergi!"Yoga tersenyum licik. Sepasang matanya berkilat penuh arti ketika b
Read more

Bab 1295

"Benar! Kita harus rebut kembali obat-obatan. Besi hitam nggak boleh jatuh ke tangan mereka!""Tapi ... di mana manusia hantu lainnya? Bukannya yang ada di sini kebanyakan hanya orang-orang dari Keluarga Husin?" Di tengah kerumunan, seseorang tiba-tiba mengajukan pertanyaan itu.Sutrisno membalas dengan santai, "Apa pedulimu? Mereka memang nggak pernah akur satu sama lain. Mungkin mereka langsung kabur begitu keadaan menjadi genting!"Mendengar itu, orang-orang yang ada di sana pun mengangguk-angguk seakan menerima penjelasan tersebut tanpa banyak berpikir.Winola melirik Sutrisno sekilas. Pikirannya penuh dengan beban berat. Di tempat ini, hanya dia dan Sutrisno yang memiliki hubungan dekat dengan Yoga. Mereka berdua sangat memahami kepribadian Yoga. Kemungkinan besar, Keluarga Husin telah dijebak olehnya.Tak lama setelah itu, orang-orang mulai bergerak. Mereka berpencar untuk mencari keberadaan Keluarga Husin.Saat ini, Yoga duduk bersila dalam meditasi di kejauhan. Setelah beberapa
Read more

Bab 1296

Seiring dengan tertidurnya Bimo, tidak ada jawaban sama sekali ketika Yoga memanggilnya dua kali. Dia benar-benar telah tertidur.Yoga bergumam dalam hati. Dia merasa sedikit tidak yakin. 'Satu bulan ... bisakah aku menemukannya?'Benda seperti itu, bahkan ketika Yoga sendiri masuk ke area terlarang, hanya bisa menemukan satu. Sementara dua benda yang tersisa ... dia sama sekali tidak memiliki petunjuk. Selain itu, kini dirinya juga telah menjadi target dari para penjaga gerbang.Setelah berpikir panjang, Yoga menyadari bahwa dia harus mempercepat langkahnya. Setelah melalui berbagai rintangan dalam perjalanan pulang, Yoga akhirnya kembali ke vila.Namun begitu masuk ke dalam, Yoga langsung melihat Sutrisno sudah duduk di ruang tamu. Dia sedang menunggunya dengan ekspresi penuh kegelisahan."Apa itu kamu? Sebenarnya kamu bukan? Apa kamu yang bunuh anggota Keluarga Husin?" tanya Sutrisno dengan nada cemas. Dia terus-menerus menekannya untuk memberikan jawaban.Yoga menghela napas. Dia m
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status