Home / Urban / Pembalasan sang Menantu Tertindas / Chapter 1251 - Chapter 1260

All Chapters of Pembalasan sang Menantu Tertindas: Chapter 1251 - Chapter 1260

1305 Chapters

Bab 1251

Selama ada sedikit saja tanda kehamilan, Yoga pasti bisa merasakannya lewat denyut nadi."Kamu!" Winola membelalakkan mata dan menatap Yoga dengan penuh keterkejutan. Orang ini benar-benar tidak bisa diluluhkan. Dia pikir Yoga akan menyatakan perasaannya, tetapi ternyata dia hanya memeriksa denyut nadi."Pergi sana!" Winola merasa malu dan marah. Dia langsung menarik tangannya dan berbalik untuk pergi. Dia tidak ingin berbicara lagi dengan Yoga.Yoga segera mengejarnya dan berucap dengan cemas, "Eh, tunggu sebentar! Aku masih punya hal penting yang mau dibicarakan!"Winola langsung menolak, tanpa memberi ruang untuk diskusi, "Aku nggak mau dengar!"Yoga jadi bingung. Apakah dia mengatakan sesuatu yang salah? Kenapa orang ini selalu berpikir terlalu jauh?Meski begitu, Yoga tetap mengikuti Winola sampai ke tepi sebuah danau buatan. Winola berdiri diam di atas sebuah platform dan memandang permukaan air yang tenang. Perlahan-lahan, suasana hatinya mulai tenang kembali. Namun ....Yoga co
Read more

Bab 1252

Bimo menegaskan, "Aku nggak akan pergi. Aku sudah lama berada di dunia bela diri kuno. Menurutmu, untuk apa aku di sini? Untuk meraih ambisi besar?""Kalau bukan itu, untuk apa lagi?" tanya Yoga.Bimo membalas, "Dunia kultivator kuno jauh lebih mengerikan daripada yang bisa kamu bayangkan. Ada banyak keberadaan di sana yang bahkan aku sendiri nggak berani hadapi. Sebaiknya kamu lupakan saja.""Tapi, aku punya alasan yang sangat penting untuk pergi ke sana!" ucap Yoga.Bimo menimpali, "Tapi, aku nggak mau pergi. Aku masih mau hidup. Seingatku, masih ada banyak pihak yang mau membunuhku di dunia kultivator kuno!"Yoga segera membalas, "Kalau begitu ... gimana kalau aku bantu membentuk kembali tubuhmu?"Bimo terdiam sejenak karena terkejut. Dia tidak menyangka Yoga akan menawarkan hal ini. Ini benar-benar di luar dugaannya. Setelah berpikir sesaat, dia akhirnya menjawab, "Oke!"Yoga berucap, "Kalau begitu, katakan saja gimana caranya. Aku akan segera mempersiapkannya!"Bimo memberi tahu,
Read more

Bab 1253

Perasaan senang terpancar jelas di wajah Winola. Dia menatap Yoga dengan sangat bersemangat, lalu menganggukkan kepala. Dia segera mulai bersiap-siap dan membawa Yoga serta para bawahan dari Keluarga Bramasta di dunia bela diri kuno untuk berangkat.Berita tentang Keluarga Bramasta yang mengundang Bimo segera menyebar sampai ke telinga Sutrisno dan membuatnya merasa sangat iri. Dia segera menelepon Yoga dan bahkan menawarkan diri untuk ikut bergabung dalam perjalanan itu. Setelah Bimo bertamu ke rumah Keluarga Bramasta di dunia kultivator kuno, dia akan mengundang Bimo bertamu ke rumah Keluarga Salim juga.Lagi pula, sudah bertamu ke satu keluarga, Yoga merasa tidak ada salahnya untuk bertamu ke satu keluarga lagi. Ini adalah kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Keluarga Salim juga, mungkin saja kelak mereka bisa bekerja sama untuk melawan Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma. Dia pun setuju untuk bertamu, tetapi tidak bisa pulang bersama karena dia tidak ingin menambah masalahnya.
Read more

Bab 1254

Winola sudah menduga perjalanan mereka pasti akan menghadapi hambatan di sini. Bagaimanapun juga, semua penjaga gerbang ini adalah orang yang hanya mementingkan keuntungan saja. Sekarang dia membawa orang baru untuk kembali, para penjaga ini pasti akan mempersulitnya.Melihat isi dari bungkusan yang diberikan Winola, pemimpin itu akhirnya tersenyum dengan puas."Baiklah, silakan lewat," kata pemimpin itu sambil memberikan isyarat dengan menganggukkan kepala.Winola menghela napas lega, lalu menatap Yoga dan berkata, "Ayo pergi."Yoga pun merespons dan bersiap untuk pergi.Namun, ada seseorang tiba-tiba mendekat dengan terburu-buru dan berbisik di telinga pemimpin itu.Setelah itu, pemimpin itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Yoga. Dia tertegun sejenak, lalu matanya langsung membelalak."Berhenti!" teriak pemimpin itu dengan marah."Apa?" tanya Winola dengan terkejut dan secara refleks menatap pemimpin itu.Semua anggota Keluarga Bramasta pun langsung waspada, mengira akan terj
Read more

Bab 1255

"Nggak perlu meminta maaf. Kalian masuk dulu, aku akan menyusul nanti," kata Yoga sambil tersenyum dengan tenang dan terlihat santai, seolah-olah hal ini sama sekali tidak memengaruhinya."Nggak perlu menghiburku. Ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu, aku ...," kata Winola dengan mata yang berkaca-kaca dan hati yang terasa sangat sakit. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri untuk mendekat dan mencium bibir Yoga dengan lembut.Seluruh tubuh Yoga langsung bergetar saat merasakan sentuhan yang lembut itu. Ini ....Orang-orang di sekitar yang melihat adegan itu pun terpesona dan iri. Winola adalah wanita yang terkenal kecantikannya di dunia kultivator kuno, malah diam-diam menaruh hati pada seorang pria dari dunia bela diri kuno.Beberapa saat kemudian, Winola melepaskan ciumannya dari Yoga dengan wajah yang memerah. Dia menatap Yoga dengan ekspresi tulus dan berkata dengan nada lembut, "Setelah berpisah, kita mungkin nggak akan bertemu lagi dan pertunangan kita juga m
Read more

Bab 1256

Benar-benar ingin menerobos masuk gerbang ini?Dalam sekejap, mata semua penjaga gerbang membelalak dan ekspresi mereka terlihat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Yoga benar-benar berani bertindak. Yoga bahkan melakukan semua itu sendirian, tanpa bantuan dari Keluarga Bramasta."Kamu ini benar-benar nggak tahu diri," teriak pemimpin penjaga gerbang itu dengan nada yang dingin.Ekspresi para penjaga gerbang lainnya pun terlihat serius dan menatap Yoga dengan tajam. Mereka penuh dengan aura membunuh dan bersiap untuk membunuh Yoga."Huh. Ayo maju," kata Yoga dengan angkuh dan menatap semua penjaga gerbang itu dengan dingin. Saat itu, dia terlihat penuh dengan tekad dan wibawa."Serang!"Seiring dengan perintah pemimpin itu, semua orang yang berada di tempat itu langsung menyerbu. Mereka terlihat sangat bersemangat dan ingin segera membunuh Yoga. Kecepatan mereka juga sangat luar biasa.Swish swish swish!Setelah para penjaga gerbang itu menyerbu dan mengepung Yoga, salah seorang da
Read more

Bab 1257

Formasi di tanah tiba-tiba meledak, lalu cahaya-cahaya emas bermunculan dari permukaan tanah dan menyerbu ke arah Yoga.Boom boom boom!Setelah itu, cahaya-cahaya emas itu pun terus menyerang Yoga dengan kecepatan yang luar biasa, membuat orang yang melihatnya tertegun. Kecepatan itu bahkan sulit untuk dilihat dengan mata orang biasa.Namun, Yoga hanya menggaruk telinganya dengan santai dan terlihat agak kesal. Formasi ini hanya trik sampah baginya, bahkan formasi dari Pelindung Kebenaran pun dia tidak takut. Dia hanya berdiri dengan diam di tempatnya dan tubuhnya kembali dikelilingi petir.Boom!Cahaya-cahaya emas dari formasi yang menyerang semuanya malah dimusnahkan oleh petir di tubuh Yoga. Dalam sekejap, semuanya berubah menjadi hampa."Apa?" Pemimpin penjaga gerbang itu langsung mundur selangkah dengan ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka serangan dari formasi itu ternyata sama sekali tidak berpengaruh terhadap Yoga."Apa yang sebenarnya ada di dalam tubuhmu?" tanya pemimpin it
Read more

Bab 1258

Aura yang sangat kuat menyebar ke seluruh tempat dan terus menghancurkan segalanya, membuat semua orang terkejut.Yoga yang menerima kekuatan dari hukum alam semesta, merasakan kekuatan itu terus mengalir di dalam tubuhnya dengan makin kuat. Dia membuka pintu yang tertutup itu dengan satu gerakan dan berdiri di dalamnya, lalu menoleh ke belakang. Langit sudah kembali tenang, sehingga dia tidak perlu mengkhawatirkan efek samping dari kekuatan kultivator raja.Pemimpin penjaga gerbang itu tercengang dan menatap Yoga dengan bingung. Ekspresinya terlihat kaku dan sulit untuk kembali tenang.Apa yang terjadi? Apa yang dilakukan anak ini? Dari mana asalnya perasaan menekan yang sangat kuat ini? Mengapa kekuatan ini sangat mirip dengan kekuatan kultivator raja?Pemimpin penjaga gerbang itu merasa sangat tidak tenang dan sulit untuk mengendalikan dirinya. Keringatnya mengalir dengan deras, seolah-olah kehilangan kendali atas dirinya. Setetes darah mengalir keluar dari mulutnya, lalu menyemprot
Read more

Bab 1259

Yoga berkata, "Begitu juga dengan sebaliknya, 'kan? Dunia kultivator kuno juga bisa memusnahkan dunia bela diri kuno."Bimo membalas, "Bisa dibilang begitu. Tapi, sekarang kamu sudah mencapai kultivator raja, jadi harus lebih berhati-hati."Yoga kembali berkata, "Aku mengerti. Sekarang auramu terus menyebar, aku harus segera mencari caranya."Bimo berkata, "Baguslah kalau kamu ingat itu."Setelah terdiam sejenak, Yoga melihat ke sekeliling karena tidak tahu harus pergi ke mana. Jika tadi perjalanannya tidak tertunda sebentar, dia bisa pergi bersama dengan Winola. Namun, sekarang dia sudah berhasil masuk ke sini, dia tentu saja tidak akan pergi ke rumah Keluarga Bramasta lagi. Jika tidak, dia harus berdiskusi dengan mereka tentang pertunangannya dengan Winola."Oh ya!" Yoga teringat dengan sesuatu dan segera menelepon Sutrisno. Bagaimanapun juga, orang ini masih bisa membantunya.Sutrisno berkata, "Kamu sudah masuk ya? Aku dengar ada masalah di pintu masuk."Yoga berkata, "Kamu datang j
Read more

Bab 1260

"Tenang saja!" balas Yoga dengan penuh percaya diri. Dia tersenyum lebar sambil memberi isyarat dengan tangannya.Hanya saja, Sutrisno merasa gelisah saat melihat senyuman itu. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, seolah-olah dirinya telah dijebak. Pasti semua ini tidak sesederhana seperti yang Yoga katakan."Ayo, ikut aku pulang!" gumam Sutrisno pelan sambil terus memperhatikan Yoga, bahkan menyisakan sedikit kewaspadaan dalam hatinya. Dia berpikir apakah dirinya sudah benar-benar dijebak?Di sisi lain, Yoga terlihat santai dan tidak peduli. Dia ikut pergi bersama Sutrisno. Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah kompleks hunian. Tempat itu penuh dengan deretan vila mewah yang jelas bernilai fantastis."Ini salah satu rumahku. Kamu bisa tinggal di sini untuk sementara waktu. Tapi ingat, jangan sekali-kali berkeliaran sembarangan. Kalau sampai ketahuan bahwa Keluarga Salim melindungimu, itu akan membawa masalah besar bagi kami!" ucap Sutrisno seraya menatap Yoga dengan serius.Sut
Read more
PREV
1
...
124125126127128
...
131
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status