All Chapters of Ranjang Perselingkuhan: Terjerat Pesona Ipar Menawan: Chapter 41 - Chapter 50

260 Chapters

Bab 41 Akal Licik

"Semalam kita sudah melakukannya. Sebaiknya kita tidak melakukannya lagi sekarang," ucap Celine seraya berusaha melindungi dirinya, agar sang suami tidak menyentuh tubuhnya.Dahi Sean semakin mengernyit. Tatapan matanya seolah bertanya pada sang istri. Celine mendorong dengan halus tubuh suaminya, dan dia beranjak duduk, seraya membenarkan bajunya yang tersibak, sehingga memperlihatkan kulit mulus di sekitar dadanya."Dokter memberitahukan agar kita berhubungan ketika aku dalam masa subur. Atau jika tidak, kita berhubungan rutin secara terjadwal," tutur Celine, berusaha meyakinkan suaminya."Kenapa begitu?" tanya Sean kembali."Karena--""Baiklah," sahut Sean seraya berbaring di sebelah istrinya."Aku lelah. Aku ingin beristirahat sebentar," sambungnya sembari memejamkan kedua matanya.Celine menatap suaminya yang sudah memejamkan matanya. Dalam hati dia berkata,'Sepertinya kamu lelah sekali. Apa saja yang kamu lakukan dengan wanita jalang itu?' Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu.
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 42 Saling Mencintai

Raisa dan Sheila memesan makanan pada waiter yang menghampiri mereka. Suasana di meja makan tersebut terasa kaku dan mencekam.Dave berusaha keras untuk menjauh dari Sheila. Wanita yang duduk di sebelahnya selalu berusaha untuk membuatnya sibuk dengannya. Tidak hanya itu saja, dia juga dibuat kewalahan dengan sikap manja sang wanita tersebut.Hal itu membuat Anna merasa geram. Pasalnya, wanita yang sangat terobsesi dengan putra pertamanya itu terlihat murahan dan tidak ada harga dirinya di depannya.Memang Sheila merupakan putri dari keluarga ternama yang sering bekerja sama dengan perusahaan Mayer. Akan tetapi, Anna tidak pernah suka padanya. Sangat berbeda dengan sikap Levina dan Celine yang direstuinya sebagai menantu keluarga Mayer.Merasa tidak mau kalah dengan Sheila, Raisa berusaha untuk bermanja-manja dengan Sean yang duduk di sebelahnya. Dia berusaha membuat Sean sibuk dengannya, agar mengabaikan istri sahnya yang duduk di sebelah kanan pria tersebut.Anna menghela nafasnya k
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 43 Pergi

Pertanyaan dari Sean membuat Celine menyeringai. Wanita yang merupakan istri sahnya itu, menatap sinis padanya. "Aku akan pergi. Lakukan saja sesukamu, apa pun itu," ucapnya dengan ketus.Ditariknya dengan sekuat tenaga koper yang ditahan oleh tangan suaminya. Dia menatap tajam pada sang suami, seolah menegaskan kemarahannya melalui matanya."Sayang! Kamu mau ke mana?!""Aku mohon, tetaplah di sini!"Baru kali ini Celine melihat seorang Sean Mayer memohon padanya. Selama bertahun-tahun hidup dengannya, pria yang sedang mengiba itu, tidak pernah sekali pun memohon padanya."Kenapa?" tanya Celine dengan ketus."Ada Mama dan Papa di sini. Jangan biarkan mereka berprasangka buruk tentang hubungan kita," jawab Sean dengan tatapan mengiba pada sang istri.Lagi-lagi Celine menyeringai. Dia mendekati pria yang telah hampir enam tahun hidup dengannya, dan berkata,"Ada Raisa, mantan tunanganmu. Kenapa tidak dia saja yang menemanimu di sini?"Seringaian Celine membuat Sean takut. Pria yang kin
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

Bab 44 Kekacauan

'Sial! Kenapa jadi rumit begini?' batin Sean mengumpat kesal.Dugaan Celine benarlah adanya. Ketika di dalam kamarnya, Sean tidak mengirim pesan pada kedua orang tuanya, melainkan dia mengirim pesan pada Raisa, mantan tunangannya yang kini menjadi wanita selingkuhannya.Dia hanya ingin mengatakan pada Raisa, jika dirinya akan pergi dari tempat itu dengan istrinya. Sean berharap agar Raisa tidak muncul di dekatnya untuk beberapa waktu, hingga dia menghubunginya.Sialnya, apa yang dilakukannya seketika ketahuan. Kebohongannya pada sang istri hanya bisa bertahan beberapa menit saja. Kini, dia harus mencari cara lagi untuk bisa memperbaiki citranya di depan istri dan juga keluarganya."Sepertinya pesan Sean belum terkirim. Mungkin sinyalnya jelek," tukas Sean mencoba membela diri.Sontak saja Dave tertawa mendengar perkataan adiknya. Dia merasa seperti digelitik oleh ucapan konyol dari sang adik."Di jaman canggih seperti ini masih ada sinyal jelek?""Bisa saja karena sedang trouble, Dave
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Bab 45 Ancaman

Prang!Pecahan gelas yang dilempar oleh Raisa berserakan di lantai. Bahkan minuman beralkohol yang berwarna merah dalam gelas tersebut, berceceran di sekitar pecahan gelas tersebut. Awalnya, dia ingin sekali meminumnya, tapi dia ingat akan kondisi tubuhnya saat ini, sehingga dia mengurungkannya, dan melempar gelas tersebut untuk melampiaskan kemarahannya."Sialan kau, Sean! Berani-beraninya kamu mengabaikan teleponku!""Aku Raisa! Aku tidak pantas dibeginikan!""Lihat saja, aku akan membuatmu tidak bisa menolak kehadiranku!"Wanita itu berteriak histeris. Di dalam rumah yang sepi itu, dia selalu berbuat sesuka hatinya. Tidak ada yang melarang atau pun membenarkan semua kelakuannya. Tanpa berpikir panjang lagi, Raisa segera mengambil tas miliknya, dan menyambar kunci mobil yang tergeletak di atas meja. Dia mengendarai mobil tersebut dengan kecepatan tinggi, sehingga hanya dalam beberapa saat saja, mobil tersebut sudah tiba di tempat yang ditujunya.Mobil mewah berwarna merah itu, berh
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Bab 46 Pilihan

Tiba-tiba saja terdengar suara wanita yang membuat perdebatan mereka terputus. Sontak saja sepasang kekasih yang berada di dalam mobil itu menoleh ke arah sumber suara."Sayang, kenapa kamu keluar?" tanya Sean dengan gugup, seolah sedang tertangkap basah melakukan sesuatu yang salah.Celine menyeringai mendengar pertanyaan dari suaminya. Dia menatap wanita selingkuhan suaminya, seolah sedang merendahkannya."Kenapa tidak kamu bawa masuk saja tamu agung mu ini?" tanya Celine disertai dengan seringainya.Seketika bibir Raisa melengkung ke atas. Tangannya kembali melingkar pada lengan Sean, dan berkata,"Ayo, Sayang. Kita masuk ke dalam rumah."'Dasar wanita jalang tidak tahu diri?' umpat Celine seraya menyeringai, menatap Raisa yang seolah tidak memiliki harga diri di matanya."Tidak. Lebih baik kamu pulang sekarang," tutur Sean seraya melepaskan tangan Raisa dari lengannya."Seharusnya kamu sebagai wanita tidak merendahkan harga dirimu sendiri. Percuma saja jika semua barang yang menem
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Bab 47 Perjanjian

"Sayang, jangan begini. Aku janji tidak akan bertemu atau berhubungan lagi dengannya. Jadi, aku mohon kita tetap berada dalam satu kamar seperti biasanya," pinta Sean seraya mengiba pada istrinya.'Sepertinya ini akan menjadi kesempatanku untuk mengendalikannya. Sebaiknya aku manfaatkan kesempatan ini,' batin Celine sembari memikirkan rencananya.Sean berdiri, dan mencium punggung tangan istrinya, seraya menatap lembut padanya. Dia pun memanggil sang istri dengan sangat lembut, seperti dirinya di awal pernikahan mereka."Sayang.""Baiklah, tapi untuk saat ini aku tidak ingin seranjang denganmu. Lebih baik kamu tidur di sofa," ucap Celine dengan tegas, seolah tidak ingin dibantah.Setelah itu dia menghempaskan tangan suaminya. Diambilnya bantal yang biasanya dipakai tidur olehnya, dan diletakkan di sofa."Itu bantalmu. Tidurlah di situ, jika kamu memang mau sekamar denganku," ujar Celine dengan ketus.Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Sean saat ini. Semua harus dilakukannya tanpa bisa
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Bab 48 Kejutan

Selama satu minggu ini Sean bekerja di rumah. Dia pun tidak berkomunikasi dengan Raisa. Semuanya dilakukan agar mendapatkan kembali kepercayaan dari sang istri.Namun, hal itu membuat Raisa bertambah marah. Selama satu minggu itu, dia tidak bisa menghubungi atau pun menemui Sean. Pria yang digadang-gadang akan menjadi suaminya itu, seolah hilang ditelan bumi. Bahkan terkesan menghindarinya."Sean! Keluar kamu!""Sean!""Cepat keluar dan temui aku!""Aku membawa berita baik untukmu!"Raisa tidak henti-hentinya berteriak di depan pagar rumah keluarga Mayer. Dia berteriak dengan sangat lantang, sehingga beberapa penjaga keamanan dari rumah tersebut berkumpul untuk mengusirnya."Kalian tidak bisa mengusirku, karena aku telah mengandung penerus keluarga Mayer!" seru Raisa dengan bangga dan percaya diri.Mereka semua tertawa dan menatap Raisa, seolah merendahkannya. Bahkan mereka berkomentar untuk menyindirnya."Jangan bermimpi terlalu tinggi, karena jika jatuh, pasti akan sangat sakit seka
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Bab 49 Hamil

"Celine!" Seru Anna ketika melihat sang menantu sudah tergeletak tidak jauh darinya. Dia berlari kecil untuk menghampiri menantunya. Begitu pula dengan para pelayan yang berada di sekitar taman. Mereka berlari menghampiri, setelah mendengar teriakan dari nyonya besar rumah tersebut.Raisa pun ikut mendekat. Dia menyeringai melihat Anna sedang mencoba menyadarkan menantunya yang masih dalam keadaan pingsan."Celine! Bangunlah!" seru Anna sembari menepuk-nepuk halus pipi menantunya.Melihat beberapa pelayan datang menghampiri, sang nyonya besar pun memerintahkan pada mereka untuk segera memindahkan istri Sean ke dalam rumah.'Sepertinya aku tidak perlu susah payah untuk menyingkirkannya,' batin Raisa sembari menyeringai dan mengusap air matanya dengan sangat bangganya."Sean! Cepat ke mari! Istrimu pingsan!" teriak Anna setelah tubuh sang menantu diletakkan di atas sofa oleh para pelayan yang memindahkannya."Sean! Cepat!" teriak kembali Anna dengan paniknya.Seketika Raisa kembali mem
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more

Bab 50 Hamil Bersama

Bibir Raisa melengkung ke atas setelah melihat sesuatu pada layar ponselnya. Dia pun berkata,"Kenapa baru terpikirkan olehku?"Jemari lentiknya sibuk memperbesar lokasi pada layar tersebut. Dia pun menyeringai, dan berkata,"Ternyata kalian berada di tempat ini. Untung saja aku bisa melacak mu, Sean."Segera dilajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak mau kehilangan lagi jejak dari pria yang kini telah kembali menjadi kekasihnya. Bukan hanya itu saja, dia ingin mengetahui keadaan istri Sean secara langsung, sehingga dia bisa mencari cara untuk melanjutkan rencananya.Raisa tergesa-gesa masuk ke dalam sebuah rumah sakit besar yang ternama di kota tersebut. Dia segera mencari sosok pria yang sedang dicarinya. Wanita yang memakai flat shoes tersebut berlari kecil ke menyusuri lorong rumah sakit. Tiba-tiba kakinya berhenti berlari, tatkala matanya menangkap sosok pria yang diakuinya sebagai ayah dari bayinya."Sayang, akhirnya kamu ketemu juga. Dari tadi aku mencari mu ke mana
last updateLast Updated : 2024-02-10
Read more
PREV
1
...
34567
...
26
DMCA.com Protection Status