Home / Rumah Tangga / Hanya Istri Figuran / Kabanata 101 - Kabanata 110

Lahat ng Kabanata ng Hanya Istri Figuran: Kabanata 101 - Kabanata 110

123 Kabanata

Menyerah

Sidang cerai Thania dan William akan dilangsungkan hari ini. Thania dan Hans sudah berada di pengadilan untuk menyaksikan secara langsung sidang tersebut.Thania menghela napasnya dengan panjang kemudian duduk di kursi depan bersama dengan kuasa hukum William sebagai saksi atas sidang tersebut."Baik. Sidang akan dimulai sekarang," ucap hakim kemudian membacakan surat permohonan yang diajukan oleh Thania kepada pengadilan."Apakah benar, Saudara William telah melakukan hubungan badan dengan wanita lain selain Anda, Saudari Thania?" tanya hakim kepada Thania.Perempuan itu mengangguk. "Benar, Yang Mulia. Bahkan perempuan itu sengaja mengirimkan video itu kepada saya.""Baik. Sesuai dengan bukti yang sudah kuasa hukum Anda berikan kepada kami."Thania menghela napas kembali lalu menoleh pada Hans yang dengan setia menunggunya di sana."Pengajuan penggugatan cerai oleh Saudari Thania kepada Saudara William didasari karena terjadinya perselingkuhan di dalam rumah tangga itu. Maka, hakim m
last updateHuling Na-update : 2024-05-05
Magbasa pa

Garis Keturunan itu Kuat

William sudah dibawa ke rumah duka setelah dokter menyatakan dia telah meninggal dunia. Thania dan Hans pun ikut mengantarkan jenazah William ke sana.Banyak anggota keluarga William berbondong-bondong mendatangi rumah duka tersebut untuk melihat William yang terakhir kalinya."Turut berduka cita ya, Mas. Semoga William diberikan ketenangan di sana," ucap salah satu anggota keluarga William kepada James yang tengah berdiri di samping peti mati anaknya.James menoleh dan menganggukkan kepalanya. "Ya. Terima kasih," ucapnya dengan pelan.Satu persatu orang menghampiri James dan juga kedua anaknya yang ada di sana. Thania dan Hans duduk di kursi yang sudah disediakan di sana menunggu upacara kematian dilangsungkan."Kamu bicara apa saja ke William sebelum dia mengembuskan napas terakhirnya?" tanya Hans ingin tahu.Thania menghela napasnya. "Bahwa aku memaafkan semua kesalahan yang dia perbuat meskipun dia tidak akan pernah mengatakan hal itu. Setelah itu, dia langsung menitikan air matan
last updateHuling Na-update : 2024-05-06
Magbasa pa

Pingsan

Hari ini Hans akan pergi ke Bandung untuk menemui kedua orang tuanya hendak memberi tahu bahwa Olivia bukanlah pembunuh Erald."Aku pergi dulu, ya. Kalau ada apa-apa langsung hubungi aku aja," ucap Hans pada Thania.Wanita itu menganggukkan kepalanya. "Iya, Hans. Kamu hati-hati di jalan. Kalau udah sampai Bandung, jangan lupa kabarin aku."Hans mengangguk lalu mengecup kening perempuan itu. Tak lupa juga mengusap perut buncit Thania."Aku berangat." Hans melambaikan tangannya pada Thania lalu beranjak pergi dari apartemen.Ia harus segera memberi tahu hal ini kepada Maria tentang kematian Erald yang mana lelaki itu bukan dibunuh oleh istrinya sendiri.Melainkan oleh William karena menginginkan proyek bernilai triliunan itu jatuh ke tangannya. Dengan cara yang sangat licik hingga meregang nyawa dua orang sekaligus."Halo, Pi. Aku di jalan, menuju ke Bandung. Papi ada di rumah, kan?" tanya Hans menghubungi sang papa."Iya, Nak. Papi ada di rumah. Ada mami kamu juga di sini.""Kondisi Ma
last updateHuling Na-update : 2024-05-06
Magbasa pa

Akhirnya Sembuh

Di sebuah tempat yang begitu luas, hanya cahaya putih yang ada di sana. Maria menoleh ke arah kanan dan kiri, atas dan bawah. Tidak ada satu orang pun yang ada di sana, hanya dirinya."Di mana ini? Aku ada di mana?" gumamnya sembari memutar badannya mencari pintu keluar dan pergi dari sana."Kenapa aku tersesat di tempat seperti ini? Tempat apa ini? Aku tidak pernah ke sini sebelumnya," ucapnya lagi kemudian mengedarkan matanya kembali."Mami?"Maria menoleh cepat ke belakang. Mulutnya menganga menatap Erald yang tengah menggenggam tangan Olive."Erald?" ucapnya dengan pelan.Erald menerbitkan senyum kepada maminya itu. "Mi. Berhenti menangisi kepergianku. Jangan buat Hans dan Cyntia sedih karena kondisi Mami. Olive bukan pembunuh, dia juga korban."Selama ini Hans selalu mencari bukti tentang kematianku yang sebenarnya. Apa yang disampaikan oleh Hans itu benar. Mami harus sembuh, biarkan mereka bahagia. Hans ingin menikah, dia sudah dewasa."Olive tidak salah. Dia tidak pernah membun
last updateHuling Na-update : 2024-05-06
Magbasa pa

Melahirkan

Usia kandungan Thania sudah memasuki sembilan bulan. Perkiraan lahiran pun sudah disampaikan oleh dokter kandungan."Kami akan segera menjadwalkan operasinya," ucap dr. Lisa memberi tahu.Thania menghela napasnya dan menoleh pada Hans. Lelaki itu kemudian menggenggam tangan Thania, menguatkan perempuan itu seraya mengulas senyumnya."Jangan takut. Aku akan menemani kamu saat lahiran nanti. Aku akan ikut masuk ke dalam dan memastikan kalau semuanya akan baik-baik saja," ucap Hans kemudian menghela napasnya.Thania dibawa ke ruang rawat sebelum nanti dibawa ke ruang operasi setelah sudah jadwalnya. Ia tidak bisa melahirkan secara normal sebab kondisinya yang tidak memungkinkan untuk lahiran secara normal."Hans. Jangan ke mana-mana. Ayah dan Ibu juga. Aku mohon, kalian temani aku," mohon Thania.Hans mengusapi lembut punggung tangan wanita itu dan mengangguk. "I'm here, Thania. Jangan takut. Semuanya akan baik-baik saja."Thania mengulas senyumnya kepada lelaki itu. Ia lalu menoleh ke a
last updateHuling Na-update : 2024-05-07
Magbasa pa

Nama untuk si Bayi

Cyntia mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan maminya itu. "Nggak kok. Belum. Nggak langsung nyusul kalau nanti Kak Hans dan Kak Thania udah nikah."Maria mencebikan bibirnya. "Masa? Kenapa mesti ditunda? Biar sekalian aja, nanti.""Tahun depan deh." Cyntia kemudian menerbitkan cengiran kepada Amar yang hanya bisa mesem-mesem salah tingkah lalu mengangguk."Nyari waktu yang tepat dulu, Tante. Dan tabung uang juga buat biaya pernikahannya," ucap Amar kemudian mengulas senyumnya.Maria kemudian mengusapi lengan calon menantunya itu dan tersenyum kepadanya. "Kapan pun itu, asalkan kamu sudah siap. Karena sama saja kalau buru-buru tapi belum siap.""Iya, Tante. Terima kasih, sudah memberikan saya waktu untuk menyiapkan semuanya."Maria mengangguk dan tersenyum kepada lelaki itu. Keduanya kembali duduk di sofa menunggu sampai Thania siuman.Sementara Cyntia menghampiri keranjang bayi untuk melihat bayi mungil jenis kelamin laki-laki yang sudah ditunggu oleh banyak orang akan kehadirannya
last updateHuling Na-update : 2024-05-07
Magbasa pa

Minta Saran Mami Maria

Esok harinya, Thania sudah diperbolehkan pulang oleh dokter setelah kondisinya dirasa sudah membaik."Baby-nya biar aku aja yang gendong. Kamu masuk mobil duluan aja, yaa," ucap Hans yang baru saja mengurus administrasi pembayaran biaya Thania selama di rumah sakit.Thania mengangguk. "Iya, Hans." Ia kemudian berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan loby menunggunya dan juga Hans.Thania masuk ke dalam mobil, disusul oleh Hans dan keduanya pun meninggalkan rumah sakit.Thania kemudian mengusapi kepala anaknya yang tengah digendong oleh Hans lalu mengulas senyumnya."Anteng banget yang habis minum susu," ucap Thania lalu mengadahkan kepalanya menatap Hans."Masih anteng karena masih bayi. Kalau udah gede, jangankan tidur, suruh mandi aja pasti susahnya minta ampun."Hans terkekeh pelan. "Akan melewati masa-masa itu, Hans. Kamu akan menemaninya, kan?"Hans mengusap sisian wajah perempuan itu dan mengangguk. "Tentu saja. We are get married. Tentu, akan menemani kamu menjaga Ba
last updateHuling Na-update : 2024-05-08
Magbasa pa

Romantic Dinner

Tidak terasa, satu minggu sudah, usia Devandra saat ini. Thania ditemani oleh sang ibu merawat bayinya, juga Hans yang selalu menemaninya di sana."Kamu mandi dulu aja. Biar Devandra Ibu mandikan," ucap Ima kepada Thania yang baru bangun dari tidurnya."Bentar dulu, Bu. Mau lihat bayiku yang udah bangun lebih dulu dari mamanya," ucapnya kemudian menerbitkan senyumnya kepada anaknya itu. "Selamat pagi, baby boy.""Udah, sana. Mandi dulu. Kalau sudah mandi, seger nanti.""Iya, iya. Ini mau mandi." Thania kemudian beranjak dari tempat tidur kemudian menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan Hans."Hans di mana, Bu?" tanya Thania kemudian."Ada meeting mendadak katanya. Makanya langsung pergi, sekitar lima belas menitan lah."Thania manggut-manggut dengan pelan kemudian mengambil ponselnya. Ia tahu, Hans selalu mengirim pesan padanya jika tidak berpamitan terlebih dahulu.Thania lalu menerbitkan senyumnya kala melihat beberapa pesan masuk dari calon suaminya itu. Sudah dipastikan, dia
last updateHuling Na-update : 2024-05-08
Magbasa pa

A Wedding Day

Hari di mana yang dinanti-nanti oleh Hans dan Thania telah tiba. Keduanya akan mengikrarkan janji suci di depan imam dan para saksi yang akan menyempurnakan kisah cinta mereka berdua."Thania ...." Winda menghampiri perempuan itu yang tengah duduk di tepi tempat tidur yang sudah dibalut oleh gaun pengantin berwarna putih, menunggu waktunya tiba.Thania menoleh kemudian menerbitkan senyumnya. "Wind."Winda memeluk perempuan itu dan mengulas senyumnya. "Congrats, ya. Akhirnya elo dan Hans udah mau nikah, bentar lagi. Dalam hitungan menit."Thania mengangguk. "Iya, Wind. Gue nggak pernah nyangka juga, kalau ternyata pilihan terakhir gue adalah sahabat gue sendiri.""Nggak apa-apa. Wajar aja, mau siapa pun juga. Yang penting elo nyaman, sayang dan tentunya diperlakukan dengan baik."Thania mengangguk dan menghela napasnya dengan panjang. "Hans lebih dari sekadar baik, Wind. Dia udah buat gue yakin untuk melangkah dan menikah lagi. Gue yakin, Hans akan jadi pelabuhan terakhir gue.""Amin.
last updateHuling Na-update : 2024-05-08
Magbasa pa

Kali Pertama bagi Hans

Dua minggu kemudian ….Hari yang ditunggu oleh Hans akhirnya tiba. Ia sudah tidak sabar ingin menikmati hal yang sudah bisa dia lakukan sejak pertama kali mereka mengikat janji suci.Sayangnya, Thania yang baru melahirkan tidak dapat ia sentuh dan harus menunggu waktu tersebut.“Hans?” panggil Thania yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi.Lelaki itu menoleh kemudian mengulas senyumnya. Lingerie merah cerah transparan, memperlihatkan lekuk tubuh indah Thania membuat hasrat Hans semakin menggelora.Perempuan itu menghampiri suaminya lalu duduk di samping lelaki itu.“You look so beautiful, Sayang,” ucap Hans dengan suara lembutnya. Tangannya mengusapi sisian wajah perempuan itu. “Ready, hm?” bisiknya kemudian.Thania mengangguk dengan pelan. “Ya. I’m ready.”Hans kemudian meraup bibir perempuan itu penuh. Tangannya meremas gumpalan kenyal itu dengan gemas. Tidak ingin satu pun anggota tubuhnya menganggur, Hans melakukan permainan itu dengan sangat riang dan lincah.Meski baru per
last updateHuling Na-update : 2024-05-10
Magbasa pa
PREV
1
...
8910111213
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status