Home / Romansa / Wanita Berhati Baja (Zoya) / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Wanita Berhati Baja (Zoya): Chapter 11 - Chapter 20

42 Chapters

Terusir

"Buk, tolong ... saya enggak tahu menahu tentang hutang Mas Tian. Saya juga udah datangi kantornya, tetapi dia udah resign."Zoya terus memohon kepada rentenir yang mencibir ke arahnya. Dia tak peduli meski harus merendahkan harga diri asal rumah tempat berteduh tidak disita."Kamu pikir saya dinas sosial? Kalau kamu bisa bayar uang tiga ratus juta, baru rumah ini saya kembalikan. Bisa enggak?!" balas si rentenir ketus. Tidak ada rasa iba di hatinya mendengar tangisan Azalea dalam gendongan Zoya."Saya memang enggak punya uang sebanyak itu, tapi janji nyicil." Zoya mengiba dengan suara parau.Wanita berdandan menor dan berpakaian super ketat malah tertawa nyaring. Dia mengempas tangan Zoya yang menggenggam tangannya."Nyicil? Bisa-bisa saya udah mati duluan, tapi hutang enggak lunas." Dia memberi isyarat kepada preman-preman yang dibawa segera masuk dan mengemasi pakaian Zoya.Melihat itu Zoya semakin panik. Dia berusaha menghalangi, tetapi kalah jumlah, tentu saja tubuh ringkihnya t
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Malam Terkutuk

Zoya terus merintih ketika tubuhnya digilir keempat lelaki berandalan. Hatinya semakin perih mendengar tangisan Azalea yang diletakkan di atas rumput. Tatapan wanita itu nanar ke arah putrinya, seolah-olah mengatakan semua akan baik-baik saja. Namun, siapa yang coba dia dustai? Dia merasa Tuhan saja menutup mata atas perbuatan terkutuk yang dilakukan semua lelaki itu. Bagaimana semua akan baik-baik saja? Sementara dia tidak tahu apakah besok masih bernapas atau tidak."Ayo buruan, bentar lagi subuh!" Seorang lelaki yang selesai menggarap tubuh Zoya mengingatkan rekannya yang masih menikmati raga si wanita sembari menguras semua isi dompet Zoya.Setelah puas mereka pergi begitu saja meninggalkan Zoya yang lemah dengan pakaian berantakan. Tatapan wanita itu beralih ke langit yang masih terlihat gelap. Seakan menantang kekuasaan Tuhan. 'Lihat! Lihat apa yang dilakukan laki-laki keparat itu padaku? Katanya Engkau Mahapengasih dan Penyayang, tapi mengapa tak Engkau berikan pertolongan pad
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Iman atau Uang

"Ini kamu pakai buat ngerawat wajah kamu." Andrea menyodorkan paket perawatan lengkap dari merk Berl Cosmetics.Zoya mengamati semua benda yang ada di atas tempat tidurnya. Dia ingat Yani pernah memberikan produk dari merk yang sama. Sayangnya, belum sempat dipakai semua benda tersebut dan pakaiannya raib di malam terkutuk hari itu."Kok, bengong?" Andrea ikut duduk di atas tempat tidur. Dia melirik Lea yang menggeliat sembari tersenyum gemas. "Ish, pingin kucubit pipinya."Zoya ikut melirik ke arah putrinya. Dia ikut tersenyum melihat gaya tidur putrinya."Tadi aku udah ngomong sama Mas David."Raut Zoya seketika berubah tegang. "Trus gimana, Mbak?""Kalau kamu yakin mau kerjaan sama kayak aku, ya, enggak apa-apa."Seketika air muka Zoya berubah ceria. "Alhamdulillah, makasih, ya, Mbak. Duh, aku deg-degan."Andrea mengangguk. "Makanya aku suruh kamu pakai ini sebelum mulai bekerja. Pekerjaan kita membutuhkan wajah dan penampilan yang menarik. Mas David bilang kamu harus glow up dalam
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Lelaki Berwajah Dingin

Kaki Zoya terus mundur sembari mengeratkan jaket yang tersampir di bahunya. Mata wanita itu berkaca-kaca melihat lelaki tambun yang terus mendekat."Jangan, Pak ... saya enggak mau." Zoya menghiba dan menepis tangan si lelaki.Alih-alih kasihan mendengar permohonan Zoya, lelaki itu malah tertawa mengejek. Dia berhasil mencengkeram lengan si wanita, menarik paksa lalu mengempas ke atas tempat tidur."Dasar wanita murahan! Jangan sok jual mahal sama saya!"Tangis Zoya semakin keras. Dia mencoba mempertahankan harga dirinya. Bayang-bayang pemerkosaan itu semakin jelas melintas di tempurung kepalanya, tubuh wanita tersebut menggigil. Air terus saja menetes ke pipinya laksana aliran sungai di musim penghujan."Ayo, jangan buang-buang waktu atau kau ingin main kasar, hah!"Lelaki itu naik ke atas tempat tidur dan mendesak tubuh Zoya yang berada di ujung kepala ranjang. Dia terus mencoba menjamah tubuh si wanita, tetapi perlawanan yang diterima juga sangat keras. Di detik terakhir Zoya memil
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Pilihan Itu Ada

"Kamu enggak apa-apa?" Andrea menelisik wajah Zoya. Sorot cemas tampak ketika melihat pipi sebelah kiri si wanita berwarna kehijauan.Zoya menggangguk, dia meringis ketika mencoba tersenyum. "Lea gimana, Mbak? Apa dia rewel?"Andrea menggeleng. "Kan, aku udah bilang dia anaknya anteng. Malah baby sitternya ikutan tidur."Zoya lega mendengar jawaban Andrea. Sejak tadi pikirannya gundah memikirkan Azalea. Ini pertama kalinya dia meninggalkan putrinya semalaman. "Maaf, aku ngerepotin Mbak.""Ck, enggak usah sungkan gitu. Kayak sama siapa aja, lagian bukan aku yang jaga, tapi suster."Andrea mencoba bercanda untuk mengurangi geletar ngilu di dada ketika menyadari tatapan David tidak lepas mengamati Zoya. Dia mencoba menghalau rasa cemburu yang mulai menyusup ke hatinya."Sekarang kamu rehat dulu. Lea udah aman sama Mbaknya." Lagi, Andrea memberi saran.Zoya menurut. Dia masuk ke dalam rumah, tetapi suara David menahan langkahnya."Ini obatnya diminum." Lelaki itu menghampiri Zoya, lalu
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Percik Rasa yang Tertinggal

"Kasihan, ya, masih kecil udah ditinggal Ayahnya.""Sadis banget, masak suami lagi tidur ditusuk. Ih ... serem.""Sudah gila dia, kalau waras enggak mungkin ngebunuh suaminya sendiri.""Eh, dengar-dengar dia sering keluar malam. Sering juga liat laki-laki masuk ke rumah pas suaminya lagi pergi.""Jangan-jangan ...."Dugaan demi dugaan terus keluar dari mulut orang-orang saat melihat Ibu David digiring ke dalam mobil polisi. Wanita bertubuh kurus dan mengenakan daster lusuh yang sudah robek di bagian ketiak terus menunduk. Sebelum masuk ke dalam mobil polisi, dia menatap ke arah putranya yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum, seolah-olah mengatakan semua baik-baik saja.Hari demi hari selanjutnya dijalani David dalam asuhan kerabat ibunya. Alih-alih bahagia, bocah lelaki berusia sembilan tahun itu diperlakukan buruk. Dia tidak lagi disekolahkan dengan alasan keterbatasan biaya, lagipula siapa yang sudi menerima anak seorang pembunuh. Kejadian pagi buta dulu membuat ibunya digela
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Dingin yang Melumer

Dahi Zoya berkerut saat tidak menemukan putrinya di dalam kamar, padahal dia hanya ke dapur untuk membuat susu dan sudah memastikan Lea tidak ke mana-mana. Dia melihat ke sekeliling, tetapi tak tampak sosok anak berusia tujuh bulan itu. Dia mencoba mencari ke kolong tempat tidur, bukan apa-apa, Lea sedang aktif merangkak. Terakhir dia menemukan putrinya tidur tengkurap di bawah meja rias sambil memeluk ayam-ayaman, mungkin mainan Lea mengejar mainan itu hingga ke kolong meja.Panik mulai merasuki dada Zoya karena tidak menemukan putrinya di manapun. Nyaris dia berlari ke pos sekuriti yang menjaga gerbang rumah, untuk ikut mencari putrinya. Namun, langkah Zoya tertahan kala mendengar kekehan anak kecil di samping rumah, tepat di dekat kolam ikan. Lekas kakinya berlari ke arah sana, takut jika Lea merangkak terlalu jauh, lalu tercebur ke dalam kolam. Akan tetapi, baru beberapa langkah dia tertegun melihat siapa yang bersama putrinya. Bibirnya ikut mengulas senyum melihat Azalea tertawa
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Rasa yang Tak Bisa Dikatakan

Embun menyelimuti selaput mata Zoya melihat pemandangan di depannya, juga mengundang rasa haru bertandang ke dada. Untuk pertama kali setelah dilahirkan tujuh bulan yang lalu, Lea bisa merasakan kasih sayang seperti seorang ayah kepada putrinya. Tidak berlebihan rasanya jika wanita berambut panjang bergelombang itu menyimpulkan seperti itu. Bibir Lea tidak berhenti berceloteh bertanya ini dan itu kepada David. Meski terdengar seperti racauan, tetapi lelaki itu seolah-olah mengerti pertanyaan Lea.Selain sibuk berceloteh, Lea juga tidak mau tenang di gendongan David. Bukan tak ingin mengambil alih putrinya dari tangan lelaki tersebut, Lea yang tidak mau dan semakin merapatkan badannya ke dada si lelaki. Putrinya sibuk menunjuk ini dan itu, menggeliat ke kiri juga ke kanan bila ada sesuatu yang menarik perhatian Lea."Ntu ...?" Lea menunjuk unta yang sedang diberi makan oleh pengunjung. Yup, David mengajak Zoya dan Lea ke kebun binatang. "Itu namanya Unta. Lea mau naik unta?" tanya Dav
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Ciee, Cemburu

"Nah, bener kan, Mbak, bagus banget." Sang pemuda menunjukkan hasil fotonya kepada Zoya sambil tersenyum puas. Berkali-kali dia mengucapkan terima kasih karena wanita itu telah membantunya. Sementara Zoya membalas ucapan si pemuda dengan anggukan serta senyum tipis. Dia melirik sesekali ke arah David yang berdiri di belakang pemuda tadi dengan tatapan lekat, seolah-olah sedang mengawasi semua gerak-geriknya. Zoya menggerutu dalam hati, David benar-benar terlihat seperti seorang suami yang cemburu. Wajahnya masih saja datar, bahkan saat pemuda tadi pamit dia hanya menjawab dengan satu kata, "hem!" Benar-benar arogan sekali."Mau sampai kapan liatin terus? Enggak takut keluar itu bola mata?" sindir David karena Zoya masih saja menatap ke arah si pemuda yang sudah menjauh. "Ayo pulang," imbuhnya berbalik ketika melihat Zoya hendak memprotesnya."Kamu, ya, ngapain ngomong kayak gitu? Bikin anak orang jantungan aja!" Zoya sedikit berlari mengejar David agar bisa mensejajari langkah si lel
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Riak-Riak Rasa

Lengkung senyum terbit di bibir David saat menatap langit-langit kantor. Sepasang cicak yang berkejaran di plafon bercat putih itu mengingatkannya pada Zoya. Bukan bentuknya, tetapi sikap jinak-jinak merpati si wanita. Jika dia mendekat, Zoya segera melebarkan jarak. Namun, kala dia tak acuh, wanita tersebut sering mencuri-curi pandang padanya, menggemaskan sekali. "Aku perhatikan akhir-akhir ini ada yang berbeda sama kamu." David menoleh ke kanan dan melihat Andrea sudah berdiri di dekatnya. Wajah David seketika berubah dingin. Dia menegakkan punggungnya kembali dan bersikap seperti biasa, datar dan tak peduli.Andrea tersenyum tipis. Ada sengatan ngilu di dada melihat senyum David pudar. "Kamu enggak nanya kapan aku kembali?""Memangnya penting?"Wanita berwajah barbie itu menghela napas dalam, lalu mengembuskan perlahan. Dia duduk di depan David. "Gimana Zoya?" David mengangkat pandangannya. "Baik," jawabnya singkat, tetapi mampu melesatkan nyeri ke dada Andrea. Mata lelaki itu
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status