Pria dengan garis rahang tegas itu menatap istrinya yang masih terbaring di sofa dengan tenang. Carl perlahan terduduk, ia membantu Kate bangkit lalu duduk di sampingnya.“Aku tidak bisa melihatmu pergi. Saat itu yang ada di pikiranku hanya bagaimana membuatmu tetap bersamaku, apa pun caranya.”“Karena aku mengatakan ingin hidup sendiri dengan bayiku, begitu?”“Ya, bukan hanya tentang tanggung jawab pada bayi kita saja, tapi, aku tidak mau kehilanganmu, Kate. Dan saat mengetahui kau hamil, itu bisa menjadi alasan dasar untuk semuanya, di tengah ancaman Leti. Semua seolah memberiku kesempatan untuk ... menahanmu, meski kau tak mencintaiku.”“Memangnya saat itu kau mencintaiku?”Mata setajam itu melembut saat menatap kembali ke arah istrinya. Ia tahu betul, semua perkataannya terdengar egois.“Ya, aku mencintaimu sejak kau pertama kali tinggal di sini. Karena itu aku berkali-kali mengatakan cinta, meski berkali-kali itu pula kau menolakku karena alasan profesional. Saat itul
Baca selengkapnya