Home / CEO / Mengejar Sekretaris Kaya / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Mengejar Sekretaris Kaya: Chapter 81 - Chapter 90

495 Chapters

Bab 81

"Apa?"Cindy bahkan tidak tahu kenapa Yogi menyebut Samuel.Hubungan antara Cindy dan Samuel terjadi di masa SMA, Cindy dan Yogi bahkan belum saling mengenal saat itu."Aku nggak mengerti maksud Pak Yogi."Yogi berkata, "Sebaiknya kamu benar-benar nggak mengerti."Cindy benar-benar tidak mengerti maksudnya.Yogi menatap dingin pada tatapan penasaran Cindy, tiba-tiba Yogi merasa bosan.Dia melepaskan pinggang Cindy dan berkata sebelum pergi, "Jangan biarkan aku melihatmu dulu untuk sementara ini."Cindy menatap punggungnya dengan tertegun, tidak mengerti apa yang terjadi dengan amarahnya yang tiba-tiba?Dikelilingi oleh tamu-tamu asing, Cindy berdiri sendirian dengan bingung.Untungnya, Cindy sudah berpartisipasi dalam banyak jamuan makan seperti itu, dia beradaptasi sebentar dan menjadi terbiasa.Cindy berjalan ke sudut ruang perjamuan sendirian dan diam di sana.Kalau kondisi itu bisa bertahan hingga jamuan makan berakhir, itu sangat baik bagi Cindy.Setelah malam ini, dia akan turun
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 82

Cindy sangat dekat dengan dada pria itu, dia samar-samar mencium aroma yang asing tapi menyenangkan.Bagaikan deretan pohon pinus dan cemara di hutan pegunungan di pagi hari, lembap dan dingin, misterius dan mengundang untuk dijelajahi.Cindy hanya tertegun selama tiga detik lalu secara naluriah mendongak untuk melihat wajah pria itu.Namun, begitu dia mengangkat kepala, matanya kembali tertutup kain hitam. Lelaki itu mengambil kain hitam Cindy yang terjatuh dan mengikatkannya lagi pada Cindy.Cindy hanya melihat sekilas, dia hanya melihat dagu pria itu.Cindy hanya bisa mengenali itu bukan Yogi yang paling dia kenal."Permisi, siapa namamu?" Cindy bertanya dengan suara kecil.Pria itu tampak tertegun sejenak tanpa menjawab, dia mengikat kain hitam itu lalu menggenggam tangan Cindy.Pembawa acara wanita mengumumkan di atas panggung, "Tiga menit, waktunya habis! Semua orang sudah menemukan pasangan dansa, jadi pesta dansa kita malam ini secara resmi dimulai!"Musik orkestra yang merdu d
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 83

Steve menatap Cindy, "Hah? Entahlah. Tadi lampu nggak menyala, jadi aku nggak bisa melihat dengan jelas. Tapi, saat lampunya menyala, kamu sangat dekat denganku, mungkin benar."Cindy menoleh untuk melihat yang lain dan menemukan bahwa tidak ada pria atau wanita yang matanya ditutup.Kalau Cindy tidak salah, aturan mainnya adalah mencari pasangan dansa dengan mata tertutup, lalu melepas kain hitam.Namun, lelaki itu tetap menutup mata Cindy sehingga Cindy tidak bisa melihat apa pun.Dia sengaja tidak membiarkan Cindy melihat wajahnya.Sekalipun lampunya dimatikan, Cindy tidak bisa melihat dengan jelas, tapi dia tidak ingin Cindy melihat sedikit pun.Pria itu jelas bukan Steve.Steve bertanya, "Nona Cindy?"Cindy berhenti memikirkan orang itu dan kembali menatap Steve, "Terima kasih, Profesor Steve."Kue yang jatuh segera dibersihkan oleh pelayan, karpet juga diganti dengan yang baru. Seluruh proses memakan waktu kurang dari lima belas menit. Aturan dan efisiensi Keluarga Sukajo luar bi
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 84

Mereka menari dengan normal. Tangan Cindy dan Steve memang tidak tergenggam erat, jadi genggaman mereka terlepas begitu Yogi menarik Cindy. Yogi mendorong Sisilia ke arah Steve, lalu memeluk erat pinggang Cindy.Cindy mendadak kembali ke hadapan Yogi, Cindy menatapnya dengan heran, tapi ekspresinya hambar.Cindy merasa dirinya hanyalah sebuah benda di mata Yogi, dia akan membuang Cindy begitu saja saat tidak menginginkan Cindy, dan mengambil kembali saat dia menginginkan Cindy.Tidak ada sikap hormat.Cindy berkata dengan kesal, "Pak Yogi, apa yang kamu lakukan?""Oh? Apa kamu menyalahkanku karena memisahkanmu dari Profesor Steve?" Yogi berkata dengan dingin, "Apa kamu lupa barang siapa kamu?"Barang?Ya, di matanya, Cindy hanyalah sebuah alat atau barang, Cindy tidak pernah memiliki kepribadian yang mandiri, harus berputar di sekelilingnya, dipanggil dan diusir sesuka hati, hidup dan mati Cindy tergantung padanya!Cindy tidak ingin berdansa dengannya lagi.Tidak ingin melihatnya lagi.
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 85

Cindy takut pada Yogi.Cindy tidak dapat membayangkan apa yang akan Yogi lakukan dengan kontrak itu.Namun, manusia memang seperti ini, semakin tidak tahu, semakin tidak yakin maka akan semakin takut.Yogi memang tidak menarik Cindy lagi, dia melepaskan tangan Cindy dan melangkah ke lantai atas.Dia tidak meminta Cindy untuk mengikutinya.Namun, jelas tertulis di punggungnya, coba saja kalau Cindy berani tidak naik.Otak Cindy berputar cepat, memikirkan ide, dia secara tidak sengaja menangkap tatapan Hery, dan Hery mengangguk pelan padanya.Cindy menenangkan diri dan akhirnya naik ke lantai atas.Setidaknya ada Hery di sana, dia akan membantu Cindy.Biarpun bukan demi Steve, Hery juga puas dengan kondisi yang ditawarkan Cindy.Dia akan membantu Cindy.Lantai bawah adalah tempat para tamu biasa bersenang-senang, lantai dua adalah tempat para bos besar di kapal berkumpul.Damar menepuk pundak Yogi, "Semua orang sedang bermain kartu. Kuingat Yogi sangat jago."Yogi berkata, "Biasa-biasa s
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 86

Di sisi lain.Sakit pinggang Damar hanya alasan, dia mendengar kabar jadi kembali ke kamar dan langsung bertanya kepada sekretaris, "Apa Samuel benar-benar naik kapal?""Jackie melihat punggung seseorang yang sangat mirip dia, tapi Jackie nggak yakin."Damar tertawa saking marahnya. "Datang ke pesta keluarga sendiri pun dia harus menyembunyikan diri. Apa ada sesuatu di sini yang membuatnya takut untuk tampil? Ampun, keluarga ibunya sudah menyesatkan dia!"Dia langsung memerintahkan, "Suruh orang cari!"Sekretaris itu menjawab, "Ya."Damar berpikir sejenak, "Tunggu, cari diam-diam, jangan beri tahu siapa pun."Bagaimana jika ... Samuel punya rencana, dia tidak ingin mengganggu Samuel.Sekretaris itu menjawab lagi, "Ya."Damar masih belum tenang, dia berjalan kembali ke ruang bermain kartu.Ruangan itu hening sejenak.Laskar menginginkan Cindy.Mata Yogi beralih pada Cindy. Di belakang Yogi ada lampu lantai, jadi wajah Yogi tak terlihat jelas. Tidak ada yang tahu apa yang Yogi pikirkan s
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 87

"Pak Laskar terlalu memuji. Mungkin sering latihan jadi aku terampil. Aku nggak begitu jago sebelumnya, tapi aku adalah sekretaris utama Grup Mega, aku harus bergaul dengan para bos dan istri mereka atas nama Grup Mega. Semakin sering bermain, semakin jago aku."Laskar yang sedang mengocok kartu pun tertegun.Sekretaris utama ....Bergaul dengan para bos dan istri mereka ....Laskar berpikir dan berkata, "Oh begitu."Karena ucapan Cindy yang penuh arti, Yogi pun memandang Cindy saat memainkan kartu.Cindy langsung mengambil kartu itu dan membalas menatapnya tanpa minder ataupun angkuh. Ucapan Cindy ditujukan pada Laskar dan terutama pada Yogi.Apakah Yogi benar-benar ingin menyerahkan Cindy? Sudah dipikirkan baik-baik?Cindy adalah sekretaris utama yang memiliki kendali atas banyak sumber daya pelanggan Grup Mega. Kalau Yogi berani menjual Cindy, Cindy mungkin tidak bisa menjaga rahasia.Cindy tinggal menceritakan pada Laskar tentang preferensi, kebiasaan dan keuntungan dari beberapa p
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab 88

Cindy tidak merasakan apa-apa saat sarafnya tegang, begitu santai, Cindy merasa kepalanya berat lagi.Cindy menyentuh dahi, kali ini dia benar-benar demam.Cindy meminta obat flu kepada pelayan dan ingin mencari tempat yang tenang.Dia kebetulan bertemu Handy, Handy bertanya kepada Cindy, "Kamu nggak bersama Yogi?"Cindy tertegun sesaat sebelum menyadari bahwa dia sedang bertanya tentang Yogi. Cindy pun dengan santai menunjuk ke atas, lalu berjalan melewatinya dan duduk di sofa dekat jendela.Handy melirik Cindy sebelum naik ke atas.Cindy duduk sendirian di sofa, semakin lama duduk, dia semakin merasa pusing dan tidak bisa menahannya lagi.Cindy ingin kembali ke kamar tapi jaraknya lumayan. Cindy terhuyung-huyung saat berjalan, lalu dunia seakan berputar di hadapannya. Saat Cindy terjatuh, sepasang sepatu kulit berhenti di depannya.Cindy sepertinya mencium aroma pinus dan cemara lagi.....Orang-orang di lantai atas hampir selesai membicarakan proyek mereka, jadi mereka turun untuk b
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab 89

Dua pria berjalan ke arahnya. Mereka jelas tertarik dengan kecantikan Cindy. Mereka berjongkok di depan Cindy dan mengatakan sesuatu.Cindy tidak mengangkat kepalanya, pria itu mengulurkan tangan dan mencubit dagu Cindy.Yogi memandang mereka dengan dingin, dia sudah mengingat wajah kedua pria ini.Setelah melihat wajah Cindy dengan jelas, pria yang lain mengenali Cindy adalah pendamping Yogi, jadi dia segera menarik temannya pergi, tidak berani memprovokasi Cindy.Cindy mengambil jepit rambut di lantai dan memegangnya, lalu berdiri dari geladak dengan sempoyongan.Namun, kondisi Cindy seperti anak domba kecil, siapa pun bisa melangkah maju dan menggigitnya.Sebelumnya, Yogi tidak tahu kalau Cindy ternyata memberi kesan mudah ditindas orang.Parahnya lagi Cindy tiba-tiba berjalan menuju titik buta kamera pengintai, bahkan manajer keamanan mengambil gambar dari beberapa kamera pun tidak bisa menemukan Cindy.Yogi berkata dengan sungguh-sungguh, "Di mana dia?""Pak Yogi, tunggu sebentar,
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab 90

Handy tidak menemukan apa pun dan hendak mematikan laptop, seorang wanita yang ikut menonton di belakangnya tiba-tiba berkata, "Saat itu jam setengah sembilan, sepertinya aku mendengar suara ceburan ...."Wanita itu sedang berbicara dengan temannya dengan pelan. Tidak tahu bagaimana ceritanya, Yogi yang berada beberapa meter jauhnya bisa mendengarnya, jadi Yogi berbalik dan menatapnya."Apa yang kamu dengar?" Suara Yogi agak parau.Wanita itu tertegun sejenak dan berkata dengan ragu-ragu, "Pada pukul setengah sembilan, aku kembali ke kamar di lantai tiga untuk mengambil sesuatu, lalu kembali ke ruang perjamuan. Ketika aku melewati sebuah kamar, aku mendengar pertengkaran dan bunyi ceburan air dari dalam, saat itu aku juga merasa ada yang terjatuh ke laut ...."Mata Yogi menyipit, "Tolong bawa aku ke kamar itu."Wanita itu segera mengiakan dan membawa Yogi ke kamar di lantai tiga.Yogi langsung mengetuk pintu.Yang membukakan pintu adalah seorang laki-laki dengan hidung dan muka lebam,
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more
PREV
1
...
7891011
...
50
DMCA.com Protection Status