All Chapters of SIKSA BATIN ISTRI TUAN MUDA : Chapter 71 - Chapter 80

88 Chapters

Ch.70 Lingerie Pink

Lyra berdiri menghadap kaca rias di dalam kamar mandi. Sore tadi, ia dan Rexanda baru saja memadu cinta, menyatukan tubuh dengan teramat manis untuk pertama kalinya sejak mereka kembali menjadi pasangan suami dan istri. Detak jantung masih meningkat pesat saat mengingat sentuhan lelaki itu pada bagian-bagian paling pribadi tubuhnya. Membuat mata terpejam, mengingat ulang, desah berdua, pekik tertahan, serta bagaimana tubuh menegang, mengejang saat apa yang dinamakan puncak bercinta tiba.Sudah melupakan bagaimana malam pertama mereka yang sesungguhnya, yaitu saat Rex dalam keadaan mabuk, Lyra hanya bisa merasakan kegugupan demi kegugupan karena sepertinya malam ini mereka akan terus berada di atas ranjang menikmati tubuh satu sama lain. Ia membuka mata, kembali menatap pantulan di kaca rias. Memakai gaun tidur seksi berwarna pink fanta yang dipilih oleh Rex kemarin di butik Victoria’s Secret. Bagian dadanya transparan hanya dengan sebuah bordiran mungil berbentuk hati untuk menutupi
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.71 Surat Perjanjian Rahasia

“Dokter Ian, apa kabar?” Lyra menyapa dengan sumringah. Sama sekali tak menyangka akan bertemu seorang teman di mall ini. Dengan kota Jakarta yang begitu luas, berapa besar kemungkinan mereka bisa bertemu di situ? Sungguh, ini adalah suatu kebetulan.“Hai, Lyra! Aku baik, kamu bagaimana?”“Baik, baik sekali! Ya, ampun! Aku tidak mengira kita bisa bertemu di sini!” tawa Lyra menggeleng. Ia menjulurkan tangan, ingin menjabat tangan Ian. Dokter tampan itu mengangguk dan juga tertawa. “Aku juga kaget! Dari jauh kulihat, kupandangi, ini Lyra apa bukan, ya? Akhirnya aku putuskan untuk mendekat dan ternyata memang kamu.”Mereka berjabat tangan. Pada detik yang sama dua orang anak menggunakan sepatu roda muncul di lorong dan satu dari mereka nampak hilang keseimbangan. “Awas!” seru Ian secara reflek menarik tubuh Lyra, menghindarkan sang wanita dari tertubruk anak bersepatu roda tersebut.Hanya saja, reflek yang dilakukan sang dokter membuat raga Lyra masuk dalam dekapannya hingga terlihat
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.72 Aku Bisa Apa

Mata Rex menjadi panas, seperti isi hati dan kepalanya saat melihat foto Lyra berada di dalam pelukan Dokter Ian. Ia menggeleng tak percaya, tetapi gambar tersebut begitu nyata.“Lihat, itu istrimu bisa-bisanya berpelukan dengan lelaki lain? Apa dia tidak punya rasa malu? Siapa lelaki itu? Kamu kenal dia?” desis Ajeng merasa ini kesempatan yang sangat baik untuk mempengaruhi putranya.Mengangguk lesu, “Dia … dia adalah Dokter Ian. Dokter … dokterku saat di Jepang.”“Cih! Jadi, ternyata selama ini Lyra menjalin hubungan dengan dokter itu di belakangmu? Menjijikkan! Semua sudah terang benderang, Rex! Kamu sudah salah memilih istri!”Wajah Ajeng nampak kian sinis dalam tiap kalimat yang dilontarkan. “Itu akibatnya kalau menikahi wanita kampung! Sudah Mama bilang dari dulu, dia hanya memanfaatkan kamu! Dia tidak pernah mencintiamu!”“Surat perjanjian ini sudah membuktikan! Foto itu juga sudah membuktikan!”Rex mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Wajah tampan yang selalu terlihat dingin
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.73 Terlanjur Cinta

Bingung harus mempercayai apa dan siapa, Rexanda yang dibalut kabut emosi begitu tebal tak sanggup untuk berada di ruangan yang sama dengan istrinya. Melihat Lyra ada dalam dekapan Dokter Ian, apa pun alasannya, apa pun yang melatarbelakangi, sungguh ... hatinya remuk redam.Posesif, pencemburu, itulah dia ... tak ingin ada siapa pun menyentuh apa yang telah menjadi miliknya. Apalagi, dialah satu-satunya lelaki yang selama ini memeluk sang wanita. Palung hati hanya tak bisa menerima raga molek tersebut dijamah lelaki lain meski hanya sekedar mendekap singkat.Ditambah dengan surat perjanjian di awal pernikahan mereka, ocehan Ajeng yang selalu berkata tak mungkin Lyra mencintainya dengan tulus ... tidak hanya sekadar dilema, tetapi ia benar-benar limbung tak tahu harus berpegangan pada apa.“Aku akan pergi!” Itu keputusan akhirnya karena tak bisa memberikan apa pun saat ini. Tak bisa mempercayai, tak ingin memperbaiki. Ia hanya ... pergi. Lalu, ia melangkah cepat ke pintu tanpa menol
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.74 Akibat Melanggar Janji

Pukul delapan malam, Rex berangkat bersama adiknya ke sebuah klub malam untuk merayakan ulang tahun sang gadis. Menjelang acara mulai, tamu kian berdatangan dan saat jam 10 malam tempat hiburan yang disewa khusus untuk acara ini sudah banyak dipenuhi oleh muda-mudi ibu kota. Wajah cantik dan tampan ditemui di segala penjuru. Di sana, Eva nampak mesra dengan seorang lelaki.“Namanya Icad, pacarnya Eva, baru berhubungan sekitar dua bulan terakhir,” ucap Aldy ketika melihat sahabatnya memandangi dengan kening berkerut. “Siapa dia? Kerja di mana? Keluarganya bisnis atau apa?” tanya Rex melihat pada sahabatnya. Aldy terkekeh, “Kamu yang kakaknya, kenapa bertanya padaku?”Rex menghela, “Aku lama di Jepang. Aku tidak tahu semuanya tentang Eva. Kamu justru lebih tahu daripada aku. Siapa dia?”“Aku juga tidak terlalu tahu. Tapi, katanya teman-teman dia pebisnis baru muncul. Entah, aku juga belum kenal. Kamu saja ke sana, ajak mengobrol, interogasi dia seperti seorang kakak lelaki yang baik,”
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.75 Hancur Lebur

Marina berada di dalam kamar hotel dengan Rex. Dua teman yang tadi membantunya membawa sang pemuda kini sudah pergi. Ia menatap sosok mantan tampan sedang tergeletak di atas ranjang dengan kondisi setengah sadar, setengah mabuk, setengah bangun, setengah tidur.Ia terkikik, tak menyangka semudah ini menjebak Rex untuk naik kembali ke atas peraduan bersamanya. Kerjasama dengan Ajeng dan Evan yang selalu memihak kepadanya membuahkan hasil luar biasa.Menaikkan lutut ke atas kasur empuk, Marina mulai melucuti pakaian Rex satu per satu. Mulai dari hem lengan pendek sampai dengan celana jeans ia tanggalkan semua hingga kini Tuan Muda Adiwangsa itu hanya memakai b0xer ketat saja. “Uuuh, kamu selalu gagah, Sayang. Sampai kiamat aku tak akan pernah rela tubuhmu dijamah oleh Lyra, wanita kampung breng*sek! Kamu akan segera berpisah dengannya,” kekeh Marina menciumi dada bidang dengan otot six pack kencang dan solid.Dengan mendesah, ia berucap, “Kamu tahu, Rex? Aku sedang benar-benar kesulita
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.76 Ke Mana Lyra

Mata seorang pemuda mengerjap pelan dari balik pelupuk yang masih tertutup. Kepala terasa sedikit nyeri berdengung. Silau membanjiri saat ia mencoba melihat sekeliling. “Aaargghhh!” engah Rex ketika ia mendudukkan diri di atas ranjang. Mengusap kedua mata, memaksanya untuk terbuka. Sontak heran saat mendapati dirinya di ruangan asing. “Aku di mana?” bingung sang lelaki. “Di hotel bersamaku, Sayang,” jawab seorang wanita dari sebelahnya.Jantung Rex berhenti berdetak, seluruh urat syaraf terasa membeku mendengar suara yang sudah sangat familiar itu. Matanya terbuka lebar seiring leher menoleh sedikit demi sedikit. “Haaah!” teriaknya nyaring saat melihat Marina ada di atas ranjang bersamanya tanpa memakai selembar kain pun. Makin berteriak ketika tahu dirinya pun sama saja, tidak memakai baju sama sekali. Ia melompat turun dengan napas memburu cepat. Mata celingukan mencari di mana pakaiannya? Begitu menemukan, langsung memunguti satu per satu dan memakainya kembali. Marina tertawa
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.77 Surat Pamit

Masih tertatih dan terhuyung, Rex mempercepat langkahnya menuju meja kecil tersebut. Menyambar sepucuk surat yang diyakini berisi tulisan dari Lyra.Ia tidak salah, begitu membukanya ....Selamat pagi, Mas Rexanda Adiwangsa Maaf, karena aku hanya bisa memberikan surat ini kepadamu sebagai bentuk ucapan pamit. Aku tidak sanggup mengirimkannya lewat chat karena tak kuasa melihat apa yang sudah kamu lakukan semalam saat video call, serta gambar-gambar yang kamu kirim sesudahnya. Menunggumu kembali ke rumah, aku tidak tahu kapan kamu akan datang.Mas Rexanda, sepertinya memang kita tidak berjodoh, ya? Pernikahan kita sejak awal sudah terlalu dipaksakan. Duniamu dan duniaku terlalu berbeda. Sebesar apa pun keinginan kita untuk bersatu, akan selalu ada halangan yang membuat runyam serta sakit hati.Jika menikah hanya bermodal cinta dan setia, tentu aku bisa melakukannya. Akan tetapi, semua itu tidak cukup untuk keluargamu. Entah siapa yang mengirim fotoku dengan Dokter Ian, yang menjadi ma
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.78 Lelaki Itu Pakai Otak

Turun dari mobil yang disewa, Lyra memandangi rumah kelahiran di desa. Udara kota Malang saat musim hujan seperti sekarang cukup dingin mengusik kulit. Ia mengusap lengan, membiasakan diri dengan suasana yang jauh berbeda dengan Jakarta. Di ibu kota tersebut setiap hari tidak terasa sedingin ini meski sedang hujan deras.Menarik napas panjang, menerima koper yang diambilkan sopir dari bagasi, bersiap dengan segudang pertanyaan yang akan dicecar oleh orang tua dan adik-adiknya. Kenapa ia pulang mendadak? Kenapa tidak mengabari? Kenapa sendiri?Pasti ... semua itu pasti akan dipertanyakan, dan ia harus bisa menjawabnya. Mengucap salam sembari membuka pintu rumah, terdengar suara kayu reyot terbuka. Pintu yang sudah belasan tahun tak pernah diganti itu sepertinya sebentar lagi akan jebol.Melangkah perlahan di lantai plesteran semen tanpa tegel, “Pak, Bu?” panggilnya celingukan.“Lyra?” seru seorang wanita berlari dari arah dapur. “Ya, ampun! Kamu pulang, Nduk!”Lelaki bertubuh hitam le
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Ch.79 Menuju Kata Maaf

Rexanda sedang dalam perjalanan menuju bandara bersama ayahnya. Tujuan penerbangan adalah kota Surabaya. Ada misi khusus yaitu menguntai ulang benang rumah tangga yang sedang terancam putus.Ia banyak terdiam sepanjang melalui keramaian jalan raya. Ponsel berbunyi, ada notifikasi masuk. Melihat siapa yang mengirim pesan, napasnya terembus jengkel. Marina [Halo, Rex, apa kabar?] Rex [Mau apa menghubungiku?]Marina [Mau minta tolong. Ini benar-benar darurat.]Rex [Apa?]Marina [Aku butuh uang, Rex. Adikku sakit usus buntu, tadi malam masuk rumah sakit. Kami tidak punya asuransi lagi seperti dulu. Aku pinjam 100 juta bisa? Nanti kalau ada rejeki pasti kukembalikan.]Rex [Aku tidak ada uang.]Marina [Ayolah, Rex. Demi kemanusiaan? Lagipula, kita kemarin baru saja tidur bersama. Apa iya kamu tidak ada rasa kasihan sama sekali kepadaku?]Rex [Aku mabuk! Kamu yang menelepon Lyra, ‘kan? Aku tidak mungkin segila itu meneleponnya! Saat aku mabuk berat, aku biasanya tidur, tidak berbuat apa-ap
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more
PREV
1
...
456789
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status