Home / Romansa / Baby Triplets Milik Om Tampan / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Baby Triplets Milik Om Tampan: Chapter 301 - Chapter 310

389 Chapters

(TIANA STORY) KEBAHAGIAAN YANG TERTULAR

Sampai beberapa jam lamanya Aldrich menunggu istrinya bangun. Ia menemani Tiana di dalam sebuah ruangan bersama dengan Dokter Adam. Aldrich duduk mengusap punggung tangan Tiana. Sejak malam hingga pagi menjelang siang, Tiana tidak kunjung bangun. "Apa masih lama, Om?" tanya Aldrich tanpa menatap Adam. "Tidak Al, kita harus lebih bersabar lagi. Tiana kehabisan tenaga, tubuhnya sakit, dia juga pasti memikirkan bayinya." Adam memperhatikan Aldrich yang sangat-sangat sedih. Pemuda itu mengecup punggung tangan istrinya dengan penuh harapan. "Cepat bangun, Sayang... Kasihan Arabelle menunggumu. Kau bilang padaku katanya kau ingin menggendong Arabelle saat anak kita lahir, kau ingin menjadi orang pertama yang menggendongnya. Ayo bangun, Sayangku..." Aldrich berucap lirih tanpa suara. Adam yang melihat Aldrich saat ini, dia merasa sangat kasihan dan juga merasa kagum dengan kesetiaan yang Aldrich miliki.Laki-laki itu melangkah keluar, dia membiarkan Aldrich lebih leluasa berbincang den
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

(TIANA STORY) TINO DAN KEPONAKAN BARUNYA

"Ya ampun Mam, kecil sekali anak ini... Nangisnya tapi keras kayak Mamanya! Dasar...!" Celetuk itu terucap dari bibir Tino saat ia menatap bayi mungil milik Tiana yang kini berada di rumahnya. Mendengar apa yang Tino ucapkan, Shela langsung terkekeh. Wanita itu duduk memangku bayi perempuan mungil yang tengah menggeliat. "Mami berharap Tiana cepat dibawa pulang, dia pasti rindu dengan Arabelle," ujar Shela. "Biar besar di sini Mam, biar aku ada rival," ujar Tino. "Memangnya kau tidak butuh menikah?" tanya Sebastian menyahuti. "Atau kau ingin adik, jangan-jangan!" "Ingin sih ingin, tapi kalian jangan sampai memberikan aku adik! Ingat Pi... Sudah tua, sampai Papi kasih adik buat kembar, bakal aku bawa pergi tuh bocil!" seru Tino dengan nada merajuk. Shela dan Sebastian tertawa, Sebastian langsung mengusak pucuk kepala Tino dengan gemas dan kesal. Sejak dulu hanya Tino yang paling tak setuju bila orang tuanya memberikan dia seorang adik, pasti dia menolak keras dan marah-marah pa
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

(TIANA STORY) KISAH TIANA YANG BAHAGIA

Beberapa hari berlalu cepat, Tiana masih tinggal di kediaman orang tuanya. Ia tidak bisa merawat Arabelle tanpa bantuan Shela. Selalunya ada Shela yang menemaninya dan membimbing Tiana memberikan ajaran untuk melakukan ini dan itu."Mam, apa aku dulu persis dengan Arabelle?" tanya Tiana seraya menggendong bayi mungilnya. Shela menundukkan kepalanya dan tersenyum menatap bayi yang tengah tertidur itu. "Sedikit. Menurut Mami, Arabelle malah mirip dengan Aldrich," jawab Shela. "Hemm? Malah mirip dengan Aldrich?" Tiana terkekeh mendongakkan kepalanya. "Iya Sayang. Lihat saja... Pipinya memang gembil seperti punya Tiana, tapi hidung, mata, bibir, ini seperti punya Aldrich." "Kan memang anakku, Mam!" Suara Aldrich membuat Tiana dan Shela menoleh. Nampak Aldrich baru saja pulang dari kantor sore ini. Laki-laki itu berjalan mendekati istri dan Mama mertuanya. Aldrich menatap bayi mungil dalam pelukan Tiana. "Lucu ya, dia baru saja menangis... Untungnya ada Mami," ujar Tiana. "Belaja
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

#TIANO STORY# GADIS CANTIK SEBAGAI JAMINAN

SEASON 3. TIANO LOVE STORY.Beberapa bulan yang lalu, di kota Scarborough...Seorang gadis berkulit putih pucat, bermata sipit dengan rambut hitam panjang lurus berponi, ia berjalan memeluk mantel tebalnya menangis tanpa suara di tepi jalanan, kedinginan, dan amat terpuruk dengan apa yang dia rasakan saat ini."Tuan... Maafkan saya! Tidak akan, saya tidak akan mencuri lagi! Maaf... Saya berjanji tidak akan mencuri lagi!"Suara pekikan seorang laki-laki yang kini berhadapan dengan tiga orang berpakaian seorang perwira. Gadis cantik berdarah Jepang tadi, berdiri dengan wajah panik. Sora melebarkan kedua matanya dan berlari. "Ayah!" pekik gadis itu berlari mendekat. "Sora... Sora, kau dari mana hah?! Cepat suruh mereka pergi!" seru laki-laki tua itu. Aroma minuman menyengat dari laki-laki itu. "Ayah mabuk lagi? Ayah kenapa lagi? Jangan bilang Ayah kalau melakukan kejahatan lagi, kali ini apa lagi, Ayah... Ibu sedang sakit! Ayah kenapa malah seperti ini?! Dan-" Ucapan Sora terhenti,
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

#TIANO STORY # KESEPAKATAN YANG BERAT

"Apa yang Tuan inginkan dari saya?" Sora mengerjapkan kedua matanya menatap Tiano yang kini berdiri di hadapannya. Laki-laki itu tersenyum tipis mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Sora. "Tidak perlu banyak bertanya, Sora. Yang jelas kau akan berguna nanti," jawab laki-laki itu..Mata sipit Sora menjadi sayu, dia mengangguk kecil meremas tas miliknya. Tiano berjalan membuka sebuah pintu. Sora berjalan mengekorinya, gadis itu melihat Tiano mengeluarkan ransel besarnya. "Beberapa Minggu lagi aku sudah tidak aktif di dunia Militer, aku akan kembali ke kota.""Ke kota? Ke London?" tanya gadis itu. "Heem, dan kau ikut denganku." "Saya?! Tapi Ibu saya kan-"Ucapan gadis itu terhenti, Tiano membalikkan badannya menatap gadis yang gugup dan bingung. "Aku mencari seorang gadis yang mau menjadi asistenku di kantor, ya... Anggap saja, menjadi pesuruhku. Aku akan membayarnya puluhan juta atau bahkan lebih! Apa kau tidak tertarik?" Tiano tersenyum miring. "Ya, saya mau kalau begit
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

#TIANO STORY# MALAIKAT BAIK UNTUK SORA

Kamar VVIP, dokter spesialis yang handal, dan seorang perawat penjaga. Sora mengerjapkan kedua matanya saat Tiano meminta hal yang serba mahal pada dokter. Dia ingin diberikan yang terbaik untuk pasien itu, tak lain Ibunya Sora. Bahkan kini Ibunya sudah ditangani sejak beberapa jam yang lalu, Sora dapat melihat penanganan yang luar biasa mereka lakukan. Hingga Ibunya kembali tersadar. "Ibu... Ibuku sudah bangun!" Sora mendongak menatap Tiano yang berdiri di sampingnya. Tiano melirik wajah gadis itu, dia tersenyum manis dan sangat bahagia. Ponsel Tiano tiba-tiba berdering, nampak sebuah nomor menghubunginya. "Tunggu di sini sebentar," ucapnya pada Sora. "Baik Tuan." Tiano melangkah menjauh, dia menjawab panggilan itu. "Halo..." "Tuan sudah membawa putriku? A-apa dia melawan? Dia melunjak pada Tuan?" tanya laki-laki di balik panggilan itu.Senyuman tipis terukir di sudut bibir Tiano. Laki-laki itu menoleh ke arah Sora. "Tidak. Dia akan ikut denganku, sebagai gantinya! Kau jang
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

#TIANO STORY # UNTUK KALI PERTAMA DATANG

London, Inggris...Baru kali pertama ini Sora menginjakkan kakinya di kota London. Gadis itu seperti anak hilang, menatap pemandangan di luar mobil dengan terheran-heran. Sora tidak pernah pergi ke manapun, bahkan keinginannya untuk kembali ke Jepang juga pupus sejak Ibunya sakit, uang tabungannya juga harus untuk biaya pengobatan sang Ibu. "Wahh, bagus sekali," gumam gadis itu. Tiano menoleh. "Baru pertama kali ke London?" "Iya. Ini baru pertama kali, aku tidak pernah pergi dari Scarborough. Ibuku melarangku pergi sendiri, takut aku diculik orang asing," jawabnya menjelaskan. "Oh... Diculik orang asing, ya..." Tiano mengusap pipinya sendiri menahan tawa. 'Padahal yang membawanya kini adalah orang asing. Dasar, gadis bodoh!' batinnya. Selang beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah rumah megah. Rumah berlantai dua seperti istana. Bangunan dengan arsitektur megah khas Eropa. Tiano berjalan lebih dulu dari Sora, pintu rumah megah itu terbuka. Nampak dua pria tampan berada
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

#TIANO STORY# MEMANFAATKAN KEPOLOSAN SORA

Sora menatap beberapa paper bag berisi banyak dress yang Tiano belikan untuknya. Gadis itu sangat bahagia, seperti anak-anak yang tidak pernah diajak berbelanja. Dia sangat ceria tak terkira. Mereka berjalan turun dari dalam mobil usai puas berbelanja dan pulang ke rumah. "Kenapa senyam-senyum begitu?" tanya Tiano meliriknya. "Senang sekali. Aku tidak pernah berbelanja sebanyak ini, hemm... Aku akan bertambah lama bekerja dengan Tiano," ujar gadis itu berpikir seraya berjalan mengekori Tiano. "Satu tahun, dua tahun, tiga tahun atau..." "Bagaimana kalau selamanya?" Tiano menoleh ke belakang dan terkekeh. Untuk kali pertama Sora melihat laki-laki itu menunjukkan senyuman padanya. Dia sangat manis, memiliki lesung pipi, dan bibir tipisnya terukir sempurna. "Selamanya itu lama sekali, sampai aku tua dan aku menikah, aku tetap menjadi karyawan di kantor Tiano." Sora meletakkan beberapa belanjaannya di sofa. Tiano mengabaikan ocehan gadis itu. Dia duduk bersandar di sofa sebelum Tian
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

#TIANO STORY# WANITA CANTIK ITU, CALON ISTRI TIANO

Pagi ini Sora siap dengan pakaian kerjanya. Dengan kemeja merah muda dan rok selutut berwarna hitam. Rambutnya digerai panjang dengan bando merah muda yang dia pakai, dia nampak sangat cantik natural. "Jadi begini ya menjadi karyawan kantoran?" gumam gadis itu terkekeh geli. Sora meraih tas miliknya, gadis itu berdiri di cermin dan senyum-senyum sendiri pada pantulan gambar dirinya. "Kalau Ibu melihat aku yang sekarang, hemm... Pasti Ibu sangat bangga padaku. Anaknya sudah secantik ini!" seru Sora terkekeh. Gadis itu memejamkan kedua matanya pelan, dia berjalan keluar dari dalam kamar. Sora melangkah ke lantai satu pelan-pelan, gadis itu melihat Tiano yang berdiri di lantai satu dengan balutan tuxedo hitamnya. Perasaan Sora menjadi tak biasa, dia tersenyum tanpa sadar. Laki-laki itu terlihat sangat baik hati dan perhatian padanya, meskipun tujuan lain yang dia ambil dari Sora bukanlah hal yang baik. "Selamat pagi," sapa gadis itu berjalan menuruni anak tangga sambil tersenyum ma
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

#TIANO STORY # TAK BERMAKSUD MARAH PADAMU, SORA

Sora menutup laptopnya, ia beralih menatap Tiano yang diam memainkan bolpoin di tangannya. Laki-laki itu nampak berpikir keras dan wajahnya terlihat sangat emosi. Sora takut sekedar untuk bertanya apa yang terjadi dengan Tiano. "Pak Tiano," panggil Sora, gadis itu berdiri dari duduknya. Tiba-tiba Sora mendekat dan duduk di hadapan Tiano menunjukkan senyuman manisnya. "Apa minuman yang Pak Tiano suka? Biar saya buatkan di dapur belakang," ujarnya dengan wajah antusias. Tiano menatapnya, entah kenapa kesalnya pudar saat gadis ini tersenyum. "Emmm... Aku sangat menyukai es kopi," jawab Tiano. Lantas gadis itu meraih sebuah bolpoin dan kertas di atas meja milik Tiano. Dia menuliskan minuman yang Tiano inginkan. Sora berdiri menegakkan tubuhnya menunjukkan kertas yang dia bawa. "Pesanan akan segera tiba, Pak Presdir!" serunya terkekeh manis. Senyumannya itu dibalas oleh Tiano dengan anggukan manis. Dia pun berlalu membawa kertas itu di tangannya. Sora berjalan mencari dapur di s
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
39
DMCA.com Protection Status