Semua Bab Menggaet Kembali sang Istri: Bab 31 - Bab 40

454 Bab

Bab 31 Dia Adalah Istriku

"Hentikan!"Ketika dia mengangkat tangan dan hendak memukul, seseorang menghentikannya. Suara orang itu berat dan kencang, begitu Daud mendengarnya, dia menurunkan tangan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, lalu tersenyum."Yovan, kamu sudah kembali. Aku bercanda dengan Quinn. Dia keponakanku. Mana mungkin aku tega memukulinya? Aku sayang setengah mati!"Quinn mencibir.Daud memelototinya, lalu memandang Yovan dengan nada menyanjung, "Kamu kembali pagi-pagi sekali! Laki-laki harus bahagia seperti yang diinginkan, jangan khawatir tentang wanita!"Mendengar kata-katanya, Yovan mengerutkan kening dan menatap Quinn yang menatap pamannya dengan tidak percaya. Quinn tidak pernah menyangka pamannya akan mengatakan hal seperti itu di depannya!"Paman!""Ada apa! Jangan menyela kalau laki-laki sedang bicara," tegur Daud tanpa peduli."Kamu boleh bicara, tapi jangan minta uang!" Quinn sepertinya sudah terbiasa dengan sikap Daud, jadi Quinn buru-buru menarik tangannya dan memperingatkannya."Kamu
Baca selengkapnya

Bab 32 Aku Tidak akan Bercerai

"Yovan, ucapanmu itu salah. Hubungan darah nggak bisa diputuskan. Kalau kamu nggak ingin kerabat seperti kami, lalu kenapa kamu menikahi Quinn!""Jadi, apa kamu ingin aku menceraikannya?" Yovan menyipitkan mata dan menatap Daud.Raut wajah Yovan mengancam, bukan berpura-pura."Kalian ... kalian sudah tiga tahun menikah!" Daud agak takut. Kalau bercerai, dari mana dia mendapatkan uang?"Terus apa?"Mendengar ucapannya, ekspresi Daud dan Quinn berubah drastis.Quinn ingat apa yang Sinta katakan tadi malam, sekarang Yovan juga menyebutkan perceraian!Quinn memandang pria di sebelahnya, rasanya sangat asing saat ini. Tadi malam, mereka berdua tidur di ranjang yang sama. Yovan bilang, ayo kita punya bayi!Biarpun Quinn juga berpikir bahwa itu hanya lelucon, Quinn tetap merasa merinding ketika mendengar Yovan mengucapkan kata cerai dengan begitu mudah."Kamu ... kamu orang kaya, kalian sudah menikah, jadi uangmu adalah milik bersama. Kalau bercerai, kamu harus membagi setengah hartamu ...."
Baca selengkapnya

Bab 33 Aku Pamannya Yovan

Kamar itu hening sejenak. Quinn mendongak dengan cemas dan melihat wajah dingin Yovan.Dia menatap Quinn dengan dingin, cahaya yang berkedip di matanya adalah emosi yang tidak dipahami Quinn.Setelah beberapa saat, Yovan mencibir dan di bawah tatapan curiga, Yovan berteriak dengan dingin, "Keluar!"Tubuh Quinn sedikit gemetar, rasa takut muncul dari lubuk hatinya.Melihat Quinn yang seakan melarikan diri, Yovan tiba-tiba menendang meja kopi hingga menimbulkan bunyi keras. Nani yang berada di dapur ketakutan dan tidak berani bicara.Orang yang tinggal di Vila Puspasari adalah orang-orang kaya yang memiliki mobil pribadi, sehingga tidak ada bus. Tidak tahu berapa lama Quinn berlari sebelum akhirnya tiba di halte terdekat.Quinn menopang tangan dengan lutut sambil terengah-engah.Quinn berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri dan tidak memikirkan apa yang dikatakan Yovan. Quinn kembali ke rumahnya dalam keadaan linglung, lalu rebahan di tempat tidur dan tertidur.Saat bangun, hari sudah
Baca selengkapnya

Bab 34 Jangan Berharap Aku akan Memberimu Uang Lagi

Melihat orang itu, Quinn sedikit bingung, kenapa dia ada di sini?Kalau dipikir-pikir, sepertinya Quinn sudah lama tidak melihatnya. Akhir-akhir ini, masih ada berita tentang dia di Internet, tapi berita tentang dia muncul bersama Yovan semakin sedikit. Kemunculan sesekali juga adalah cerita lama.Ponsel Quinn berdering, penelepon adalah Fanny.Fanny adalah bibinya, istri Daud, dulu Fanny tidak pernah meneleponnya. Panggilan mendadak ini pasti karena urusan Daud.Benar saja, begitu Quinn menjawab telepon, Fanny bertanya Daud, bahkan memanggil namanya dengan penuh kasih sayang."Quinn, apa pamanmu dipukuli orang? Lukanya serius nggak? Bahaya nggak?"Quinn menggenggam ponsel sambil berkata, "Dokter sudah merawatnya. Dia mengalami pukulan berat di kepala. Hasil pemeriksaan menunjukkan nggak ada masalah. Hanya ada sedikit trauma kulit dan luka kakinya agak serius. Dia akan sembuh setelah dirawat di rumah sakit beberapa hari.""Kondisiku begini pun kamu bilang nggak serius. Kenapa kamu begi
Baca selengkapnya

Bab 35 Ayah dari Janinku

Kembali ke bangsal, Quinn merasa suasana di ruangan itu agak aneh. Quinn melirik Daud dengan ragu dan melihat bahwa dia sedang menonton TV tanpa niat untuk berbicara, jadi Quinn tidak bertanya padanya."Aku akan pulang untuk memasak dan menjengukmu siang hari. Jangan terus menonton TV. Istirahatlah lebih banyak!"Daud mendengus beberapa kali tanpa menjawab, Quinn tidak peduli dan langsung keluar.Di pintu masuk rumah sakit, Quinn melihat orang yang dia lihat di departemen kebidanan dan ginekologi lagi, orang itu juga melihatnya.Quinn awalnya berencana untuk langsung pergi, tapi orang itu malah berjalan ke arahnya."Nona Quinn, kebetulan sekali, aku bisa bertemu denganmu saat datang ke rumah sakit."Linda tersenyum aneh, bau parfum di tubuhnya membuat Quinn mengerutkan kening dan mundur dua langkah."Kenapa Nona Linda ada di sini?"Linda sepertinya tidak menyadari gerakan mundur Quinn. Dia malah mendekati Quinn dan berbisik dengan ambigu di telinganya, "Aku sudah lama nggak datang bula
Baca selengkapnya

Bab 36 Istri Yovan

Mungkin karena terluka dan tidak bisa berjudi karena dirawat di rumah sakit atau mungkin karena dia masih memiliki banyak uang, Daud tidak meminta uang kepada Quinn. Namun, ketika Quinn pergi ke rumah sakit, dia masih sering memerintah Quinn."Aku ingin minum.""Kupas apel untukku.""Belikan sebungkus rokok, yang mahal!"Setelah Quinn menuruti keinginannya beberapa kali, pasien lain di bangsal itu lebih memperhatikan Quinn. Quinn mengira mereka melihatnya karena dia sibuk bolak-balik beberapa kali, jadi Quinn tidak terlalu peduli. Suatu kali setelah mengisi air minum untuk Daud, dia mendengar percakapan di bangsal, dia pun mengerti kenapa suasana di bangsal begitu aneh dan kenapa mereka selalu memandangnya."Kak, apa keponakanmu benar-benar istri Yovan? Aku nggak pernah mendengar kabar Yovan sudah menikah.""Keluarga kaya memiliki banyak aturan dan pantangan, mereka nggak mau mempublikasikannya," jelas Daud sambil tersenyum, tapi dia tahu bahwa Keluarga Larkspire tidak mengumumkannya k
Baca selengkapnya

Bab 37 Pamanmu Dilukai oleh Yovan

Mendengar peringatan Quinn, Daud berhenti berteriak, tapi dia tetap menunjukkan keunggulannya di hadapan semua orang, sesekali memamerkan berapa banyak uang yang dia ambil dari Yovan, bahkan mengeluarkan selembar cek yang berisi nominal kecil yang ditandatangani atas nama Yovan.Tentu saja, dia tidak akan mengeluarkan cek dengan nominal besar karena takut diincar orang.Tindakan dia membuat semua orang ragu, tapi mereka menghargainya sehingga Daud sangat bangga.Setelah dua hari merawat Daud di rumah sakit, Quinn mulai mencari pekerjaan lagi, tapi sayangnya masih belum ada kemajuan.Di bawah terik matahari, dia bersembunyi di bawah naungan pohon dan melihat resume dengan tidak berdaya.Dia tidak lulus kuliah dan tidak bekerja setelah putus kuliah. Pendidikan yang rendah dan beberapa tahun menganggur telah menjadi kekurangannya dalam mencari pekerjaan.Dia kuliah selama satu tahun, tapi Daud dan istrinya tidak setuju dia melanjutkan studi. Dia juga sempat berpikir untuk bekerja sambil b
Baca selengkapnya

Bab 38 Dapatkan Lebih Banyak Uang dari Yovan

Teriakan marah Fanny membuat Quinn tertegun.Apakah Yovan meminta seseorang untuk memukul Daud?Bagaimana mungkin?"Bibi, aku tahu maksudmu. Walaupun kamu ingin memeras uang, juga bukan begini caranya!" Quinn tidak percaya bagaimana orang yang angkuh seperti Yovan akan perhitungan dengan Daud.Di ujung lain telepon, Fanny berteriak keras, "Kamu bilang aku memeras uang? Quinn, siapa yang membesarkanmu, kamu sangat nggak berterima kasih! Dia bahkan nggak mencintaimu, tapi kamu masih membelanya. Kamu membelanya seperti ini, dia nggak menghargaimu!"Perkataan itu memang benar, tapi saat Fanny mengatakannya, Quinn tidak hanya merasa patah hati, bahkan juga marah."Bisakah kamu jangan mengatakan itu sepanjang waktu?""Memang kenapa? Apa aku salah bicara! Biar kuberi tahu, pamanmu dipukuli oleh suamimu. Kamu masih nggak mau mengantarkan kami makanan. Untung saja kami nggak meminta kalian bayar ganti rugi! Cepat antarkan makanan dan pindahkan kami ke bangsal VIP!"Fanny tidak menunggu jawabann
Baca selengkapnya

Bab 39 Kamu Curiga Aku Menyakitinya

Ini pertama kalinya Yovan datang ke rumah kontrakan Quinn.Dia mengerutkan kening dan melihat sekeliling. Ruangan kecil dan perabotannya sudah tua. Dibandingkan dengan Vila Puspasari, itu sangat buruk."Bagaimana kamu bisa tinggal di tempat seperti ini?"Quinn menatapnya dengan rumit, tapi tetap menjawab, "Lingkungan di Desa Hulu lebih buruk dari pada di sini."Dia bahkan tumbuh di sana sejak kecil.Yovan mengernyit acuh tak acuh, "Kudengar pamanmu dipukuli?"Ketika dia mendengar berita itu, yang pertama kali terlintas di benaknya adalah Quinn akan datang kepadanya. Lagi pula, Quinn tidak punya banyak uang dan berdasarkan pemahamannya tentang Daud, Daud tidak akan pernah membayar satu sen pun karena ada Quinn yang bisa diperas.Tebakannya benar, tapi setelah menunggu selama dua hari, Quinn tidak mencarinya, dia tidak bisa tenang, jadi datang mencari Quinn."Bagaimana kamu tahu?" Quinn tampak waspada, dia teringat apa yang dikatakan Daud.Yovan mencibir dingin, "Apa ada hal yang aku ngg
Baca selengkapnya

Bab 40 Tidak Layak Menjadi Nyonya Muda Keluarga Larkspire

Quinn menunduk dan tidak menjawab.Dia tahu Yovan sedang marah."Bicaralah, bukankah kamu sangat fasih tadi?" Setelah berkata begitu banyak, Quinn juga mengatakan bahwa Quinn tahu, tapi apa yang Quinn tahu!Tubuh Quinn gemetar saat dikejutkan oleh suaranya yang meninggi tiba-tiba.Quinn memang takut padanya, sekarang dia marah, Quinn semakin takut.Namun, reaksi Quinn membuat Yovan semakin marah.Dia meraih tangan Quinn, "Kenapa kamu gemetar? Apa aku memukul atau memarahimu, kenapa kamu takut seperti ini? Keluarga Larkspire nggak akan punya nyonya muda yang penakut dan pengecut!"Dalam ingatan Yovan, Quinn tidak pernah begitu penakut. Quinn selalu terlihat bermartabat, murah hati dan mengagumkan.Hati Quinn bergetar, dia teringat lagi perkataan Sinta.Tiba-tiba Quinn merasa agak sedih, lalu menepis tangan Yovan, "Ya, aku penakut, aku lemah, aku nggak layak menjadi Nyonya Muda Keluarga Larkspire! Jadi kalian semua meremehkanku, mentertawakanku dan ingin melihat aku diusir kamu suatu har
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
46
DMCA.com Protection Status