Home / CEO / Menggaet Kembali sang Istri / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Menggaet Kembali sang Istri: Chapter 11 - Chapter 20

454 Chapters

Bab 11 Dia Belum Memenuhi Syarat

Quinn menghela napas panjang dan berkata, "Nggak, aku nggak berani merepotkan Pak Yovan."Sambil mengepalkan telapak tangannya, Quinn memperingatkan dirinya untuk tetap tenang.Yovan bermesraan dengan wanita lain di depannya di pagi hari, kemudian menyuruh pamannya untuk memaksanya pulang, dia tidak akan melupakannya.Quinn beranggapan bahwa biarpun pria seperti Yovan playboy, pasti juga sombong. Kalau dia menolak untuk naik mobil Yovan, pria itu pasti akan marah dan meminta asistennya untuk pergi. Pokoknya, dia tidak akan memaksakannya lagi, tapi mobil itu ternyata terus mengikutinya.Setelah berjalan sekitar setengah kilometer, Quinn lelah dan terpaksa berhenti.Suara laki-laki yang berat pun terdengar, "Ada kecelakaan mobil di depan, kamu nggak bisa memanggil taksi di sini."Mendengar suara ini, Quinn tertegun sejenak, lalu melirik ke samping. Yang bicara adalah Yovan yang duduk di kursi pengemudi, Willy sudah tidak ada di dalam mobil.Melihat wajah Yovan yang tampan dan serius, Qui
Read more

Bab 12 Yang Mereka Suka Hanyalah Uangmu

Quinn menegakkan tubuhnya. Dia panik, seperti anak kecil yang sudah melakukan kesalahan. Dia merasa bersalah dan takut.Yovan mengikutinya dan memergokinya sedang mengintip iklannya di layar.Dia tidak mau menoleh.Angin malam bertiup, mungkin karena terlalu gugup, dia merasa tangannya sedikit gemetar.Namun, napas pria itu mengenai telinganya, membuat seluruh tubuhnya terasa seperti terbakar. Dia bereaksi berlebihan dan menyingkir dua langkah ke samping, "Tampan apanya? Nggak tampan!"Bukankah dia sudah pergi? Kenapa dia kembali?Melihat reaksinya, Yovan terkekeh, "Tahukah kamu, sikapmu menunjukkan kamu merasa sangat bersalah sekarang?""Aku nggak merasa bersalah, aku hanya merasa kamu nggak tampan!"Quinn kesal, seolah-olah seseorang sudah membongkar pikirannya, membuatnya merasa sedikit malu.Yovan memandangnya sambil tersenyum, dia nggak menyangka wanita ini begitu menarik."Kenapa kamu tersenyum? Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa kamu begitu menarik sehingga setiap wanita aka
Read more

Bab 13 Bintang Kelas Tiga yang Tidak Populer

Quinn mengkhawatirkan kakek dan neneknya. Setelah memikirkannya, dia mentransfer sejumlah uang yang tersimpan di kartunya kepada Daud lalu mengirim pesan lagi."Aku nggak akan pulang. Mengenai biaya hidup kakek dan nenekku, akan kuberikan."Mungkin karena sudah menerima uang, Daud tidak menelepon lagi, melainkan hanya menjawab, "Kenapa sedikit sekali? Cepat pulang untuk minta uang lagi!"Melihat pesan tersebut, Quinn merasa tidak berdaya.Memikirkan Yovan yang dia jumpai hari ini, suasana hati Quinn sangat rumit. Pria itu tidak pernah memintanya untuk pulang, percakapan mereka berdua juga tidak seperti suami istri.Pria itu sama sekali tidak peduli di mana dia tinggal atau bagaimana dia hidup setelah kabur dari rumah!Saat memikirkan ini, setetes air mata pun bergulir jatuh. Quinn segera mengangkat tangannya untuk menyekanya. Tidak ada gunanya menangis untuk seseorang yang sama sekali tidak peduli padanya!Setelah menikah dengan Yovan, dia mengabdikan dirinya sebagai ibu rumah tangga p
Read more

Bab 14 Pas

"Nona Linda, apa kamu belum puas?"Quinn segera menarik pakaiannya, dia tampak malu-malu. Dia langsung melihat Yovan yang berada di depan pintu. Dalam situasi ini, dia sangat malu.Linda tidak menyangka situasi akan seperti ini, tapi selama Quinn dipermalukan, dia merasa senang, "Bu Quinn benar-benar seksi, pakaian yang kamu pakai selalu siap untuk merayu pria. Aku hanya menyentuhnya secara nggak sengaja, pakaianmu langsung copot, siapa yang ingin kamu rayu!"Quinn berbalik dengan malu dan marah, "Nona Linda, biar kunasihati kamu, jangan berasumsi bahwa orang lain sama seperti kamu. Itu hanya akan membuat orang tahu jelas wajah aslimu!"Setelah mengatakan ini, dia hendak berbalik dan pergi, karena Yovan tidak pernah mengalihkan pandangannya, itu membuat suasana hatinya berfluktuasi. Saat ini, dia tidak ingin berdebat lagi dengan Linda."Berhenti!"Setelah dimarahi dua kali berturut-turut, Linda menjadi kesal, dia menunjuk Quinn dan ingin memarahinya."Cukup! Ribut apa?"Yovan masuk den
Read more

Bab 15 Aku Tidak Akan Tertipu

Sepulang kerja, Quinn meninggalkan studio periklanan, begitu sampai di rumah, Rachel pun datang."Quinn, kudengar bintang wanita bernama Linda itu ditampar. Aku melihat foto-fotonya di internet. Orang yang menamparnya terlihat sangat mirip denganmu. Apa itu kamu?"Begitu sampai di rumah, Quinn mengangguk, "Aku nggak ingin menamparnya, dia yang salah duluan.""Oh, apa pun alasannya, biarpun dia nggak membuat masalah, kamu harus memukulinya!" Rachel tampak menghina, "Dia hanya wanita simpanan, sudah menghancurkan keluarga orang lain, masih berani pamer dengan cara yang begitu menonjol. Apa dia menganggap dirinya sebagai istri Yovan?"Rachel ingin membahas lebih lanjut, tapi melihat ekspresi Quinn yang tidak ingin membahasnya, dia pun bertanya tentang pekerjaannya. Quinn menceritakan semuanya, termasuk apa yang terjadi di studio hari ini."Yang benar saja, bajingan itu jangan-jangan tertarik padamu?"Rachel juga terlihat kaget, lalu tersenyum jahat, "Quinn, kamu jangan pulang atas insiati
Read more

Bab 16 Bahkan Hati pun Buta

Para gangster ini mungkin tidak terlalu terobsesi dengan Linda, tapi mereka tidak bisa menerima sanggahan orang lain.Tatapan mereka menjadi sengit.Rachel tidak takut, dia langsung membalas, "Kalian sudah mendengar apa yang kukatakan, 'kan? Aku memang merasa ada masalah dengan gaya Linda. Kita bahas secara normal, nggak ada masalah, 'kan?"Tanpa menunggu jawaban mereka, Rachel menambahkan, "Atau kalian memang suka wanita tipe ini!""Sialan, coba katakan lagi kalau berani!"Seorang pria langsung marah dan menunjuk ke arah Rachel dengan marah. Melihat situasi tidak tepat dan orang-orang itu sepertinya berencana untuk menyerang. Quinn sedikit takut, dia meraih tangan Rachel. "Rachel, lupakan saja. Ayo pergi!"Namun, orang-orang itu segera mengepung mereka berdua."Mau pergi? Jangan harap!"Quinn mengepalkan tinjunya dan memandang orang-orang itu. "Apa yang kalian inginkan?""Suruh temanmu meminta maaf. Selain itu, kamu cukup cantik. Bagaimana kalau pergi minum bersama Kakak?" Pria di ten
Read more

Bab 17 Omong Kosong Apa yang Kamu Katakan?

Pelecehan yang diharapkan tidak terjadi, tapi jeritan kesakitan terdengar.Quinn membuka matanya pelan-pelan, dia melihat beberapa pemuda nakal meringkuk di samping."Cepat pergi!"Pria yang berdiri di depan Quinn berkata dengan dingin, membuat mereka lari ketakutan.Yovan.Biarpun tidak melihat bagian depan, hanya dengan melihat bagian belakang, Quinn pun mengenalinya.Dia tidak menyangka pria yang dia pikirkan di saat kritis benar-benar muncul di hadapannya dan menyelamatkannya!"Yovan, kamu luar biasa!"Ketika Quinn ragu-ragu untuk mengucapkan terima kasih, sebuah suara lembut terdengar. Kemudian, dia melihat Linda berlari mendekat, memeluk lengannya dengan penuh kasih sayang dan bangga.Yovan tidak menanggapi kata-katanya, melainkan menatap Quinn.Tanpa sadar, Yovan ingin melihat reaksinya.Namun, Quinn tidak marah ataupun sedih, dia hanya melirik sekilas lalu berjalan menuju Rachel. "Rachel, apa kamu baik-baik saja?""Aku baik-baik saja, nggak terluka, tapi ...." Rachel memandang
Read more

Bab 18 Ingin Dia Pulang

Linda sedikit bingung akhir-akhir ini, dia juga merasa sedikit cemas.Yovan tidak mencarinya selama beberapa hari sejak terakhir kali mereka bertemu Quinn di jalan. Ketika Linda meneleponnya, dia selalu meminta asistennya untuk menanganinya.Apakah dia benar-benar menyukai Quinn?Dia mencoba segala cara untuk mendapatkan informasi dari Willy, tapi dia tidak mendapatkan informasi berguna.Tebakan Linda sedikit benar, tapi Yovan sendiri tidak tahu apakah dia menyukai Quinn. Namun, dia kembali ke Vila Puspasari selama beberapa hari berturut-turut.Saat menerima telepon dari Bibi Nani, Quinn agak terkejut dan bersemangat."Bu Quinn, kamu di mana, kapan kamu pulang?"Saat mengajukan pertanyaan ini, nada bicara Bibi Nani hormat dan hati-hati. Karena terkejut, Quinn tidak terlalu memikirkannya."Aku sudah bekerja, aku nggak akan pulang kalau nggak ada urusan.""Pak Yovan sudah pulang. Katanya dia sudah lama nggak melihatmu memasak. Apa Bu Quinn bisa pulang?"Bibi Nani bertanya sambil memperha
Read more

Bab 19 Kuantar Kamu

"Kamu benar. Statusmu dan dia nggak setara. Kamu nggak boleh selalu mengandalkan dia. Tapi Quinn, kalau dia memperlakukanmu dengan buruk, kamu harus bilang Nenek. Nenek pasti akan menemukan cara agar kamu bisa meninggalkan dia."Arus hangat mengalir di hati Quinn, berbeda dengan Daud, neneknya hanya ingin dia bahagia.Ketika dia pulang kerja hari itu, Quinn melihat mobil yang dikenalnya di depan perusahaan."Masuk ke mobil, kuantar kamu pulang."Jendela mobil diturunkan, memperlihatkan wajah Yovan yang familier.Quinn menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, aku naik bus saja."Sambil berkata, dia berjalan menuju halte bus di depan.Yovan mengerutkan kening, Quinn lebih suka naik bus daripada diantar dia?Menyadari permasalahan tersebut, tiba-tiba dia menyadari bahwa istrinya sepertinya tidak punya mobil.Yovan terdiam beberapa saat. Meskipun tidak menyukai istrinya, dia tidak pernah pelit padanya!Setelah naik bus dan melihat mobil itu melaju melalui jendela, Quinn tidak tahu apa yang di
Read more

Bab 20 Waktu untuk Pulang

Sesampainya di kantor, jantung Quinn masih berdebar kencang.Entah apa yang dimaksud Yovan dengan kalimat itu.Memikirkan senyuman samar Yovan saja sudah membuat jantungnya berdebar-debar.Ponsel di sebelahnya tiba-tiba berdering. Quinn mengangkatnya dan melihat bahwa itu adalah pesan teks. Pengirimnya adalah orang yang membuatnya tersipu dan jantungnya berdebar kencang.Jantungnya pun berdetak lebih kencang.Dia tiba-tiba memiliki ekspektasi terhadap pesan teks ini. Tapi, jarinya berhenti di udara beberapa detik sebelum dia membuat pesan teks tersebut."Jam berapa kamu pulang kerja sore ini? Aku akan jemput kamu."Jantung yang berdebar kencang pun berhenti.Jemput kamu.Dia tiba-tiba merasa gembira, tapi detik berikutnya, senyuman di wajahnya menghilang.Apa maksudnya?Pertama-tama dia meminta Bibi Nani untuk menyuruhnya pulang, sekarang dia menjemputnya pulang pergi kerja. Benarkah Yovan sudah jatuh cinta padanya seperti yang dikatakan Rachel?Quinn menggelengkan kepalanya dan tersen
Read more
PREV
123456
...
46
DMCA.com Protection Status