All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 451 - Chapter 460

810 Chapters

Bab 451

Tadinya Sita ingin bertanya, namun Linda tiba-tiba muncul menyela Sita.Setelah mendengar pertanyaan Sita, ekspresi Boni menjadi sedikit tidak wajar, “Linda juga ingin bermain piano, dan dia bertanya tentang bagaimana bergabung dengan grup musik kami.”Sita terkejut, “Apakah Linda akan bergabung di grup musik itu nanti?”“Tidak mungkin. Linda tidak memiliki bakat sama sekali. Hanya bermimpi jika dia ingin bergabung.Nada bicara Boni dipenuhi dengan ejekan. Dia tidak mungkin memberikan Linda kesempatan untuk bergabung di dalam grup musiknya. Sama sekali tidak mungkin!Namun, Sita mengingat bagaimana latar belakang keluarga Linda. Jika Linda benar-benar ingin bergabung, seharusnya dia tidak akan kesulitan.Saat mereka berdua hendak ke belakang panggung, kepala sekolah datang dan melihat langsung ke arah Sita berkata, “Sita, terima kasih karena telah membuat acara ini sukses. Bagaimana kalau kita semua pergi makan bersama?”Sita tidak menyangka kepala sekolah tiba-tiba datang untuk mengun
Read more

Bab 452

Setelah mendengar ucapan itu, tatapan Linda menjadi sangat gelap, “Tenang saja, hal seperti itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan pernah membiarkan putri kandung keluarga Syailendra kembali ke keluarga Syailendra untuk menggantikanku!”Dia sudah bekerja keras sampai hari ini, sehingga dia tidak akan menyerah dengan mudah!Dia menginginkan identitas sebagai putri keluarga Syailendra, dia juga menginginkan posisi sebagai istri Husein!“Nona, ini terlalu berisiko untuk anda lakukan.”“Jika aku tidak mengambil risiko, aku tidak akan berada di sini hari ini.”Linda benar-benar mengerti bahwa dia telah memenangkan segalanya sampai hari ini sendirian.——Di sana, Sita mengajak Boni ke sebuah restoran dekat universitas. Dia tersenyum, “Makanan di sini tidak terlalu buruk. Ini adalah khas dari Surabaya dan juga tidak jauh dari universitas. Manajemennya juga teratur dengan sangat baik.”Boni memarkirkan mobil sambil meliriknya, “Apa kamu sering makan ke sini sebelumnya?”Sita menggelengkan kepa
Read more

Bab 453

Setelah mendengar ucapan pria paruh baya itu, Sita menyadari bahwa tampaknya pria itu adalah dekan akademik musik.Saat dia mengerutkan bibir dan tidak tahu bagaimana menjawabnya, Husein di sebelahnya menjawab dengan tenang, “Tidak ada yang istimewa. Dia adalah istriku, dan tolong jaga dia di sekolah untuk ke depannya.”Setelah mendengar ucapan itu, pikiran Sita seketika meledak. Apa yang manusia anjing itu katakan?Dia menatap Husein dengan heran. Bukankah dia selalu menekankan kepada Sita untuk tidak mengekspos hubungan pernikahan mereka di luar?Tetapi apa yang sekarang terjadi dengannya, mengapa dia benar-benar mengakuinya di depan umum?Apa Husein sudah gila?Seketika, semua orang di ruang privat tercengang. Selain kepala sekolah yang tersenyum, Boni juga tampak tidak senang sambil menatap Husein. Pria paruh baya yang baru saja bertanya itu langsung mengambil gelasnya dan berkata kepada Sita, “Maafkan saya, Nyonya Handoyo. Saya hanya basa-basi. Tolong jangan pikirkan kecerobohan
Read more

Bab 454

Lupakan saja, Sita tidak peduli dengan apa yang dipikirkan semua orang dan mulai mengacau.Selama dia tidak malu, maka biarkan orang lain yang malu!Bagaimanapun, keributan ini disebabkan oleh Husein, dia bisa membereskannya sendiri.“Sita, cobalah makanan penutup ini. Kukis ini sangat enak.” Boni menatap Husein dengan ekspresi puas.Husein melihat makanan penutup itu, sehingga dia berkata dengan tenang, “Itu tidak boleh, dia tidak bisa memakannya.”Boni mengangkat alisnya, “Mengapa dia tidak bisa memakannya?”“Karena mengandung alkohol.”Perempuan hamil tidak boleh mengonsumsi alkohol!Husein menatap Sita dengan ragu. Apa mungkin Boni tidak mengetahui tentang kehamilannya?Sita mengerti maksud Husein yang mengisyaratkan bahwa dia sedang hamil, sehingga dia tidak boleh memakan apa pun yang mengandung alkohol. Dia melirik makanan itu, “Aku kenyang, jadi aku tidak akan memakan makanan penutup ini.”Bagaimanapun, sepupu keempatnya masih belum tahu tentang kehamilannya.Boni dengan enggan
Read more

Bab 455

Sita melihat ekspresi Husein ragu-ragu, seperti benar-benar ingin mengatakan sesuatu. Namun, Sita belum pernah melihatnya begitu ragu-ragu sebelumnya.Bagaimanapun, dia adalah Husein, pewaris Grup Handoyo yang sangat mengesankan.Pria itu selalu tegas di mall dan tidak pernah ragu-ragu dalam mengambil keputusan.Dia menatap lurus ke arah Husein dengan sepasang mata bulat, tetapi Husein sedikit menghindari tatapannya, seolah-olah bibirnya tidak bisa mengatakan apa-apa.Pria itu tiba-tiba merasa sedikit frustasi sampai menarik dasinya, sial.Husein menarik napas dalam-dalam sambil menatap Sita, “Sita, sebenarnya…”Boni yang berdiri di sebelahnya menyadari bahwa situasinya tidak tepat sehingga dia langsung menyela Husein, “Sebenarnya ada apa? Jangan ragu-ragu. Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, cepat katakan, atau tidak sama sekali. Kamu tidak seharusnya mengulang masa lalu! Cinta yang terlambat hanya membuatmu menyesal! Lebih baik kamu berpikir sebelum mengatakannya, agar tidak tertampa
Read more

Bab 456

Baiklah, dia akan mencari Husein nanti untuk menyelesaikannya!Sita melihat sepupu keempatnya akhirnya melajukan mobil pergi. Baru kemudian dia menghela napas lega. Dia menoleh untuk melihat restoran di sana dan teringat dengan tindakan aneh Husein tadi. Di dalam hatinya, dia merasa sedikit tidak bisa memahaminya.Barusan, apa yang ingin Husein katakan?Dia hanya memikirkan sejenak, namun pikirannya berantakan. Akhirnya, dia memaksakan diri untuk tenang dan tidak goyah seperti itu hanya karena beberapa perkataan Husein.Setelah Sita pulang ke rumah, dia hanya berbaring di tempat tidur untuk beristirahat.Dia sangat lelah akhir-akhir ini. Terutama karena sekarang perutnya semakin membesar dari hari ke hari. Dia merasakan sensasi ditarik ketika membungkuk atau jongkok.Dia menyentuh perutnya dan diam-diam memutuskan untuk segera pergi.Keesokan harinya, Sita pergi ke sekolah untuk belajar.Namun, setelah dia menyelesaikan kelas, pembimbing menghentikannya, “Sita, kepala sekolah mengataka
Read more

Bab 457

Husein mendongak dan mengerutkan kening, “Apa yang Ibu lakukan di sini?”“Nak, aku meneleponmu tadi malam, kenapa kamu tidak menjawab? Aku ingin mengatakan sesuatu yang penting kepadamu, kenapa kamu belum membalasnya?”Wulan masuk ke kantor dengan sangat antusias. Husein berbicara dengan tenang, “Ada sesuatu yang harus aku tangani.”Dia duduk di sofa sambil membawa tas bermereknya, “Nak, kudengar kamu menandatangani perjanjian perceraian dan memberikan semua saham atas namamu kepada Sita?”Mendengar hal itu, Husein tahu bahwa ibunya telah mengetahui hal itu dari mulut Linda.Dia tidak ingin orang lain mengetahui tentang hal itu. Bagaimanapun juga, itu sedikit memalukan.Dia menjawab dengan ekspresi tegas, “Itu benar.”Saat itu, yang dia akui adalah bahwa dia tidak membaca dengan baik perjanjian pembagian harta pasca perceraian dan langsung menandatanganinya.“Nak, bagaimana kamu bisa begitu bodoh? Apakah kamu tidak tahu apa artinya memberikan semua saham kepada Sita? Itu berarti kamu h
Read more

Bab 458

Husein menarik dasinya dengan cemas sambil melihat perjanjian pranikah di depannya, seolah-olah dia telah tertampar dengan keras.Hal yang paling buruk adalah setiap kali dia mengatakan bahwa Sita gila harta, perempuan itu tidak pernah menyangkalnya.Dia berusaha untuk menutup matanya. Mungkin wanita itu telah membela diri sebelumnya, tetapi sepertinya dia juga tidak mempercayainya.Husein mengira bahwa dirinya selalu akurat dalam melakukan sesuatu dan menilai seseorang. Namun, dia terkecoh oleh Sita, wanita yang membuatnya sangat tidak bahagia, bahkan merasa lebih bersalah.“Nak, apa yang kamu pikirkan? Aku sudah memperingatkan Sita dia auditorium kemarin. Dia seharusnya sudah tidak berani membuat masalah dengan perjanjian pembagian harta pasca perceraian lagi.”Husein menurunkan tangannya dan menatap dengan gelap, “Apa yang kamu katakan padanya kemarin?”“Aku menunjukkan dokumen perjanjian pranikah ini kepadanya. Aku membawa salinannya, agar Sita tidak merobek dokumen asli itu. JIka
Read more

Bab 459

Sita tidak tega melihat Nenek yang sangat menantikan cucu darinya.Jika dia tiba-tiba pergi setelah ini, dia tidak tahu betapa sedihnya Nenek, dan betapa khawatir dia terhadap anak itu.Jadi, lebih baik mengatakan yang sebenarnya kepadanya sekarang!Dia harus mengatakan kepada Nenek bahwa sebenarnya dia tidak hamil sama sekali. Keputusan ini hanya dia buat agar Nenek bersedia menjalani operasi.Jika Nenek marah, maka dia tidak akan sedih lagi setelah meninggalkan Surabaya.“Sita, apa yang ingin kamu katakan?”Dihadapkan dengan tatapan ramah wanita tua itu, mata Sita menjadi sedikit memerah, “Nek, sebenarnya aku telah membohongimu selama ini. Kenyataannya, aku…”“Nenek!”Sebelum Sita selesai berbicara, suara berat seorang pria terdengar dengan kuat dari belakangnya. Dia mendorong pintu dan masuk ke bangsal rumah sakit. Langkah kakinya perlahan-lahan mendekat dan berhenti di sampingnya.Napas Sita sedikit tercekat. Dia menoleh untuk melihat pria yang mengenakan pakaian bergaris, dan memp
Read more

Bab 460

Sita menatapnya dengan tatapan tidak percaya, tidak bisakah dia memahami bahwa dia sedang menyelamatkan diri dari masalah? Dia dulu tidak suka diatur oleh Nenek untuk melakukan suatu hal bersama.Tetapi pada akhirnya tidak ada yang bisa dia lakukan karena Husein menyetujui.Sita hanya bisa berdiri, “Nek, aku akan mengunjungimu lagi lain kali.”“Silakan, silakan. Pilihlah beberapa barang dan jangan lupa mengambil foto untuk dikirim padaku. Jika aku bisa jalan-jalan, aku ingin sekali berbelanja denganmu dan memilih sendiri barang-barang untuk anakmu.”Husein mengangkat bibirnya yang tipis, “Nenek, ketika badanmu sudah pulih, akan ada banyak kesempatan di masa depan.”Sita diam-diam melirik dengan sedikit keraguan dalam tatapannya setelah mendengar ucapan Husein.Saat ini Husein sudah salah paham bahwa anak di dalam perutnya adalah anak orang lain. Meskipun demikian, mengapa dia tiba-tiba mengucapkan kata-kata itu kepada nenek Handoyo?Mereka berdua meninggalkan bangsal bersama dengan ber
Read more
PREV
1
...
4445464748
...
81
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status