All Chapters of Nikahnya Kontrak, Cintanya Beneran: Chapter 11 - Chapter 20

51 Chapters

11 - Pulang, Ditahan

Hanum merutuki kebodohannya sembari menatap ponsel di tangan. Dia baru sadar bahwa dia tidak memiliki nomor pribadi Hajin. Padahal, hari ini dia akan mengambil barangnya dari rumah. Sementara Hajin tidak kembali ke ruangannya bahkan setelah jam pulang kantor. Helaan napas berat terus menemani Hanum sepanjang perjalanannya menaiki bus. Sekarang, dia hanya bisa berdoa semoga Husna tidak langsung pulang ke rumah. Semoga Husna nongkrong sampai malam sehingga mereka tidak perlu bertemu. Jadi, Hanum bisa keluar dari rumah dengan tenang. Sayangnya, harapan dan keinginan selalu saja tak sama dengan kenyataan. Ketika baru saja melangkah dari pintu, suara Husna sudah langsung terdengar. "Nah, datang juga anaknya, Yah! Cepat hukum dia! Dia tidur sama atasan dan mau jadi simpanannya. Malu-maluin keluarga aja."Husna mengadu pada Thana. Pria paruh baya itu masih mengenakan jas formalnya, terlihat dia juga baru saja datang. Husna pun masih memakai rok mini meskipun blazernya telah dia lepas.
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

12 - Penyelamat

"Husna, hentikan!"Hampir saja ujung gunting itu melukai wajah Hanum jika Thana tidak sampai tepat waktu. Dia memang berniat menyusul Hanum ke kamarnya, tetapi karena sakit kepala, dia baru beranjak setelah mendengar bunyi benda dibanting. Saat sampai di depan pintu, Thana terkejut karena Husna memegang gunting. Thana segera menghampiri Husna dan merebut guntingnya."Apa yang kamu lakukan, Husna? Kamu ingin melukai Adikmu? Apa kamu hilang akal? Dan kenapa tangan Hanum berdarah?"Sakit kepala seketika menyerang Thana lagi. Dia memegang kepalanya sebentar kemudian berteriak. "Sudah, cukup, kalian! Ayah sakit kepala sekarang. Jadi, kita bicarain ini lain waktu. Husna kembali ke kamar! Dan Hanum ... obati tanganmu."Saat itu Husna yang masih kesal, ingin protes. Namun, Thana langsung menyentaknya."Kembali ke kamarmu, Husna! Jangan buat ayah bicara 2 kali."Alih-alih langsung kembali ke kamarnya, Husna masih tidak juga beranjak. Dia masih menatap Hanum dengan penuh kebencian. Sementa
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

13 - Pemikiran Hajin

"Lukanya tidak dalam, jadi gak perlu dijahit. Jangan kena air dulu ya dan 2 hari lagi, bisa kontrol ke rumah sakit buat bersihin lukanya supaya gak membekas."Dokter mengatakan itu setelah mengobati punggung tangan Hanum. Wanita itu mengiyakan nasehat dokter dan berterima kasih. Setelah itu, dia kembali ke rumah bersama Hajin. Sesampainya di rumah, Karimah-asisten rumah tangga Hajin yang menyambut, langsung terkejut melihat tangan Hanum. "Ya Allah, Nyonya ... kenapa tangannya? Apa ini ulah Tuan?" Karimah lantas menatap dengan menyelidik pada Hajin. Karena sudah merawat Hajin bertahun-tahun, Karimah sudah seperti Bibi sendiri untuk Hajin. "Bukan aku! Memangnya apa yang bisa aku lakuin sampe bikin tangannya kayak gitu, Bi?!"Hajin mengelak. Karimah menghela napas."Ya, siapa yang tahu? Tuan dan nyonya muda kan pengantin baru dan masih semangat-semangatnya. Tuan bisa saja kelewatan.""Astaga! Yang benar saja! Aku tidak sebringas itu, Bi!" ujar Hajin menegaskan."Tolong, siapkan maka
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

14 - Perhatian

Hanum tidur dengan tidak nyaman karena tangannya yang sakit. Dia juga belum terbiasa tidur bersama orang lain meskipun dia dan Hajin sudah pernah melakukan hal yang lebih. Melihat Hanum yang terus terjaga, Hajin ikut tidak bisa tidur. "Sakit?"Hajin bertanya dengan satu kalimat. Hanum menoleh ke samping. Dia jadi ingat pertanyaan Hajin sebelumnya, tepatnya ketika mereka selesai berhubungan untuk pertama kali. "Bapak selalu tanya begitu. Pas malam pertama, Bapak juga menanyaiku seperti itu. Apa saat menahan sakit, wajahku terlihat jelas?" Hanum basa-basi. Entah kenapa dia berharap bisa mengobrol lebih banyak dengan Hajin malam ini dan melupakan hal-hal yang sudah terjadi."Kalau gak tanya, gimana aku bisa tahu? Aku gak manusia super yang bisa tahu isi hati orang, Hanum. Jadi, kamu harus katakan kalau memang sakit atau apa pun yang kamu rasakan. Biar aku juga bisa ngambil langkah yang tepat. Sama aja kayak bisnis."Hajin menjeda ucapannya. Pria itu mulai membelai rambut Hanum dan men
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

15 - Yang Berbeda

Husna sudah memantau kedatangan Hanum sejak tadi. Dia memperhatikan dari jendela lantai atas dan melihat Hanum tidak berangkat bersama Hajin. Husna jadi curiga, apa benar, laki-laki yang di rumahnya kemarin adalah Hajin?Jika iya, kenapa Hanum tidak berangkat bersamanya? Untuk mencegah gosip di kantor? Hhh, omong kosong.Husna lalu kembali ke tempat duduknya. Dia kemudian memutar kursi dan menghadap ke meja Salsa. "Eh, Sal ... Pak Hajin tuh ganteng ya? Aku denger dari kenalanku, dia gak kayak yang dibicarain di kantor selama ini."Husna mencoba untuk menggali informasi. Karena selain pengkoleksi barang KW, Salsa adalah tukang gosip nomor satu di kantor ini. "Entahlah, dulu salah satu sekretaris Pak Hajin ada yang bilang dia ganteng banget. Tapi, gak lama sekretaris itu dipecat dengan alasan yang gak pasti. Setelah itu gak ada yang bicarain masalah Pak Hajin lagi. Bapak juga gak pernah nongol di acara resmi kantor. Jadi, perempuan-perempuan kantor mulai ngomong kalau Pak Hajin mungki
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

16 - Godaan Pertama

Hanum tidak pernah ke luar negeri sebelumnya, tapi dia memiliki paspor untuk tugas kuliahnya dulu. Jadi, dia hanya perlu belajar untuk menjadi sekretaris yang baik bagi Hajin. "Kalau perjalanan dinas, Pak Hajin sendiri yang bakal negosiasi sama klien. Kita cukup bikin notulen meetingnya aja. Makanya, kita harus bisa paling gak bahasa Inggris sama Mandarin. Kalau kamu masih gak bisa, kamu bisa rekam percakapan meetingnya terus nanti baru dinotulen. Cuma … yang dasar-dasar aja kamu harus ngerti. Karena kadang kita juga ditanya-tanya sama klien kan."Reyna menjawab begitu saat Hanum bertanya kemarin."Pertanyaannya tentang apa biasanya, Kak?""Biasanya lebih banyak tanya soal Pak Hajin. Kalau masalah perusahaan jarang." Reyna menjelaskan sesuai pengalaman."Malah gitu ya?" "Iya. Karena masalah perusahaan bisa mereka tanyakan langsung, tapi klien kan pengen kerjasama sama orang yang dipercaya. Cara gampangnya ya lewat karyawannya. Kalau karyawannya puas di bawah kepimpinan CEO, berarti
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

17 - Menolak Mentah-Mentah

Husna Thana bagi Hajin tak lebih dari perempuan murahan yang sekarang berjalan di hadapannya dengan memamerkan dada. Apa perempuan itu berpikir bahwa dia akan tertarik dengan tubuhnya? Apa dia berpikir bahwa jika dia tahu tentang hubungannya dengan Hanum, dia akan merasa terancam dan menurutinya?Husna salah!Hajin Pranadipa bukan orang yang bisa diancam."Pergi dari ruanganku jika kamu tidak mau dipecat Husna Thana! Aku bukan orang yang bisa bersabar atau punya belas kasihan."Brak!Tangan Hajin membanting folder ke meja hingga membuat Husna sedikit terperanjat. Sungguh berbeda dari bayangan Husna, Hajin ternyata memang orang yang sangat keras. Seperti ini bagaimana Hanum bisa menggoda dan menaklukannya?"Wow, santai, Pak Bos! Anda seperti ini karena tersinggung dengan ucapan saya? Tapi, apa saya salah? Anda meminta Hanum tidur dengan Anda untuk melunasi hutangnya, kan?" Husna masih berusaha tidak gentar. Dia sudah bertekad untuk mendapatkan Hajin bagaimana pun caranya. Hajin menat
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

18 - Terpesona

Sejak pertama kali menyentuh Hanum, Hajin merasa menemukan penghilang stres yang baru. Deru napas perempuan itu, hangat suhu tubuhnya juga kulitnya yang lembut membuat Hajin lupa akan segalanya saat mereka bersama. Karena itu, di saat pikirannya penuh, Hajin ingin menyentuh Hanum. Sama seperti yang dia lakukan sekarang. Di siang bolong, di jam kantor, sesuatu yang tidak pernah terlintas di pikiran Hajin, justru benar-benar dia lakukan karena Hanum. Hajin ingin merutuki dirinya sendiri setelah dia melakukannya. "Kamu istirahat aja, aku bakal bilang ke Reyna kalau kamu bantuin aku nyocokin laporan dan bajumu ketumpahan kopi. Biar nanti Reyhan yang bawain baju baru buat kamu."Hanum mengeluarkan kepalanya dari selimut. Sejak tadi dia terus mengurung diri. Dia malu Hajin menyentuhnya saat matahari sedang terang-terangnya."Apa itu tidak akan membuat Kak Reyna curiga, Pak? Pakaian saya kayaknya gak kotor, saya masih bisa memakainya lagi setelah mandi. Saya juga baik-baik aja, jadi saya b
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

19 - Membuka Pikiran

"Bapak, boleh saya bertanya?" Hanum berbicara setelah mereka kembali ke hotel."Jangan tanya kalau itu terkait dengan yang kulakukan saat ada Lin Zy tadi."Hajin menegaskan dengan tepat sasaran. Mereka kini sudah masuk ke kamar vip yang Hajin pesan. "Bapak kenapa tadi membela saya? Bapak tidak benci dengan Islam selama ini, kan?" Hanum tetap bertanya padahal Hajin sudah melarang. Hajin menghela napas dan melepaskan jasnya."Percuma kamu minta izin bertanya, tapi saat kularang, kamu tetap bicara, Hanum.""Karena sudah terlanjur, sekalian saja, kan?""Aku tidak berminat menjawab pertanyaanmu."Hajin melemparkan jasnya di sofa dan berjalan ke ranjang."Bapak tahu gak, bagi saya … ucapan dan hati Bapak itu tidak sinkron. Dalam satu waktu, Bapak terlihat benci sekali dengan agama, tapi di waktu lain, Bapak malah membela. Bapak-"Belum sempat Hanum menyelesaikan kata-katanya, Hajin sudah menyahut. "Aku membenci Tuhan, bukan agama. Apa itu cukup untuk membuatmu paham?" Hajin menekankan.
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

20 - Perasaan Hanum

Tawa Hajin memenuhi kamar hotel yang mereka tempati. Pernyataan Hanum cukup mengejutkannya, tetapi tidak sampai bisa membuat Hajin percaya pada perempuan itu. "Jangan konyol, Hanum." Hajin bangkit dari tidurnya lalu menatap Hanum dingin. "Kita menikah di atas kontrak. Untuk apa kamu melakukan sampai begini cuma biar aku berubah? Ini gak pantas, kau, tahu?" Hajin mengambil jeda."Mempermainkan hati orang lain ..." Hajin menggelengkan kepalanya. "Jika aku benar-benar jatuh padamu dan tiba-tiba kamu meninggalkanku, aku bisa saja gila. Aku bisa saja lebih membenci Tuhan daripada sekarang. Karena alasanku kembali bukan untuk-Nya, tapi untukmu."Sama seperti ayahku yang menghancurkan hidupnya setelah kepergian Ibu, lanjut Hajin dalam hati. Hanum menelan ludahnya. Dia bahkan tidak berpikir sampai jauh ke sana, dia hanya mencoba sekali saja menyatakan perasaannya dan ingin tahu bagaimana Hajin merespon. Namun, Hajin sudah salah paham saja."Pak, apa Bapak berpikir seseorang berubah baik k
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status