Home / Pendekar / Legenda Pendekar Pedang Ganda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Legenda Pendekar Pedang Ganda: Chapter 61 - Chapter 70

119 Chapters

61. Bagai Berjalan di Atas Lantai Duri

"Pantas saja dia tidak mau menikah dengan Ji'er-ku. Dia bahkan tumbuh lebih tampan dari ayahnya. Rasanya memang terlalu egois jika aku terus berharap dia mau menikahi Ji'er," gumam Shen Ming dalam hati."Benar, Adik Ming. Anak inilah yang telah dengan lancang diam-diam mengirimkan surat itu padamu." Yu Shan berkata dengan penuh penyesalan. "Akulah yang tidak dapat mendidik dan mendisiplinkannya dengan baik, sehingga dia bertindak kurang ajar terhadap Nona Kedua Shen.""Tidak! Itu bukan aku!" Hati Yu Zhen berteriak. Ia sungguh ingin mengatakan hal yang sesungguhnya.Shen Ming menarik napas, dan berusaha menenangkan hatinya yang memang sedang merasakan kesedihan atas surat penolakan dari pemuda ini."Zhen'er, segera minta maaf kepada Paman Ming!" Suara keras Yu Shan cukup mengagetkan Yu Zhen."Oh!" Yu Zhen sampai tergagap akibat kaget. Namun ia segera mengepalkan tangannya. "Baik, Ayah." Yu Zhen lantas menghadap Shen Ming, melakukan gongshou sambil membungkuk hormat dan berucap, "Salam
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

62. Perjanjian, Tetaplah Perjanjian!

Meskipun sangat berat hati, akhirnya Shen Ming menganggukkan kepala dan berucap dengan nada lirih. "Baiklah, paman tak keberatan sama sekali dengan permohonanmu itu. Paman juga menyadari akan keadaan anak paman yang tak sebanding denganmu, Zhen'er," "Jika demikian, aku akan memberi waktu untukmu selama tiga tahun. Kamu sempurnakanlah ilmu yang sedang kamu pelajari. Baru setelah itu, datanglah padaku untuk menentukan hari yang baik, dan aku akan menikahkan kamu dengan anakku." Shen Ming berucap dengan suara lembut, arif dan bijaksana."Bagaimana, apakah kamu menyetujuinya, Kakak Shan?" Shen Ming menoleh ke arah Yu Shan yang sekarang sikapnya terlihat lebih baik."Aku serahkan semua urusan itu padamu, Adik Ming. Aku hanya ingin perjanjian itu terlaksana, keluarga kita bersatu dan terhindar dari malapetaka." Jawaban Yu Shan benar-benar semakin membuat Yu Zhen hancur berkeping-keping. "Terima kasih atas kemurahan hati Paman dan Ayah. Zhen'er baru bisa merasa lega sekarang." Yu Zhen menge
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

63. Perjanjian di Musim Dingin

Yu Ling kecil bangkit dari pangkuan ibunya. "Benar, Ibu. Kabarnya, dia adalah seorang Dewa yang selalu menggantungkan sebuah guci arak besar di pinggangnya dan Dewa Tinggi itu bergelar ...."Rasa kantuk si kecil Yu Ling tiba-tiba saja menghilang, saat teringat sebuah cerita tentang seorang dewa hebat yang selalu disebut-sebut oleh Yu Shu pamannya. Yu Ling masih tampak berpikir keras untuk mengingat nama tokoh dalam cerita pamannya itu."Wang Jiu Shen!" Sebuah suara yang tak asing bagi Yu Ling dan Jia Mi menyahut dari luar kereta."Benar. Itu dia namanya!" Yu Ling terlihat sangat girang."Wang Jiu Shen?" Jia Mi terkejut. Dengan cepat wanita itu menyibak kelambu berwarna biru tua dan membulatkan kedua mata indahnya kepada seorang pria muda yang berkuda tak jauh dari jendela kereta.Jia Mi berteriak, "Yu Shu, apa yang telah kamu ceritakan padanya?""Kakak Ipar, maafkan aku! Aku hanya bercerita tentang sajak indah ciptaannya. Tidak ada yang lain!" Yu Shu terlihat gelagapan menghadapi kema
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

64. Pembunuh Misterius

"Baiklah, Tuan Besar Yu." Tetua Wen menghormat kepada semua orang dan kembali berbicara, "Para tamu undangan perjamuan yang terhormat! Pada kesempatan kali ini. Saya Wen Hou, telah diberi suatu kepercayaan dari Tuan Besar Shen dan Tuan Besar Yu untuk mengumumkan sebuah perjanjian pernikahan antara tuan muda kedua Yu Zhen dengan salah satu dari bayi kembar yang masih ada di dalam kandungan Nyonya Shen."Tetua Wen Hou berhenti sejenak untuk mengatur pernapasannya yang menjadi terengah-engah akibat berbicara cukup panjang."Maaf, Tuan Besar Yu dan Tuan Besar Shen! Bukankah bayi dalam kandungan Nyonya Besar Shen masih belum jelas. Apakah itu perempuan atau sebaliknya?" Salah seorang tamu dari Keluarga Guo melemparkan pertanyaan."Pertanyaan yang masuk akal dan sangat bagus. Maka, akan mendapatkan jawaban yang bagus pula." Shen Ming yang menjawab dengan sikap tenang. "Tetua Wen yang akan menjelaskan kepada Anda semua."Shen Ming menoleh ke arah Tetua Wen dan berkata, "Tetua Wen. Silakan!"
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

65. Pencarian

Pada keesokan harinya, Yu Zhen berpamitan untuk mencari Shen Ji dan tentu saja Yu Shan mengijinkannya. Pria itu melepas kepergian putranya di pintu gerbang kediaman Keluarga Guo dengan dikawal oleh beberapa orang pengawal. Meskipun ada sedikit rasa bersalah dan berat hati, tetapi ucapan seseorang tidak boleh diingkari. Huan Li terlihat sibuk menyiapkan seekor kuda untuk Yu Zhen, sedangkan yang lainnya hanya berjaga-jaga saja. "Ayah, Zhen'er berangkat sekarang. Tolong sampaikan salam dan maaf kepada ibu." Yu Zhen membungkus tinjunya dengan tangan kiri sambil membungkukkan sedikit badannya ke depan."Baiklah, pasti akan ayah sampaikan. Semoga saja kamu berhasil menemukan Ji'er, dan kembali dengan selamat, Anakku," sahut Yu Shan sambil memegang sepasang senjata pedang yang terbungkus sarung khusus, dan menyerahkannya kepada Yu Zhen."Bawalah sepasang Pedang Batu Bintang Merah untuk berjaga-jaga. Di luar sana banyak bahaya yang mengintai dan bisa saja menyerangmu kapan saja." Yu Shan be
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

66. Penyerang Gelap

Melihat hal buruk terjadi di depan mata, Yu Zhen segera meloncat dari atas punggung kuda sembari menarik salah satu Pedang Batu Bintang Merah yang ada di belakang punggungnya.Pemuda itu melesat secepat kilat dengan menggunakan ilmu peringan tubuh Langkah Angin dan mulai sibuk menangkis puluhan batang anak panah yang meluncur deras hendak membunuh Yu Ling, kakaknya.Trang!Trang!Trang!Terdengar suara bising akibat tabrakan batang-batang anak panah berbahan kayu besi ketika beradu dengan pedang batu bintang yang terus terayun di udara. Bilah batu hitam itu menebas ke segala arah dengan sangat cepat. Terkadang membelah, memotong dan menghancurkan senjata musuh hingga menjadi serpihan tak berbentuk hanya dalam sekejap mata.Puluhan batang anak panah berhasil dijatuhkan oleh Yu Zhen, sedangkan Yu Ling sendiri hanya bisa terpaku dengan mata terbelalak lebar dan napas yang bagai terhenti. Tubuh pemuda itu juga bergetar hebat disertai guyuran keringat dingin. Terlebih lagi, beberapa batang
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

67. Desa Niuping

Jika membicarakan tentang perasaan takut, Yu Ling adalah orang paling sensitif terhadap sesuatu yang menakutkan. Namun, saat ini ia juga tidak bisa menarik diri untuk kembali dan memilih untuk terus melangkah maju meski hatinya merasa tidak nyaman.Terlebih lagi, serangan hujan anak panah yang nyaris merenggut nyawa mereka adalah pengalaman mengerikan yang masih membuat tubuh dan hatinya bergetar.Dia membayangkan, andai Yu Zhen tidak datang tepat waktu, akankah saat ini dirinya masih bisa bernapas?Sambil membayangkan kembali peristiwa tadi, Yu Ling berucap, "Tentu saja aku sangat takut. Tapi, aku tetap ingin pergi bersamamu. Hanya berdiam diri di tempat itu membuat badanku sakit semua."Namun Yu Ling menegaskan. "Ayo, kita lanjutkan pencarian!"Yu Ling menjalankan kudanya secara perlahan. "Hei, apa lagi yang kamu tunggu?""Oh!" Yu Zhen tersadar dan langsung mengikuti kakaknya."Kak, apakah Kakak sengaja melarikan diri untuk mengindari pertemuanmu dengan Nona Shi?" Yu Zhen merasa pen
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

68. Hantu Baju Hijau

Telapak tangan Yu Ling sedingin es ketika sesekali mengusap lengannya yang sudah ditumbuhi bulu kuduk."Aku juga tidak tahu, Kak. Aku merasa seperti tidak ada kehidupan di desa ini.""Atau, kita berputar balik saja? Di Desa Likeng mungkin ada tempat yang sedang kita cari." Yu Zhen menoleh ke arah kakaknya yang tampak mulai lemas akibat lelah dan lapar. "Bagaimana, Kak?""Ya sudah, apa boleh buat! Keadaan desa ini juga sangat aneh." Yu Ling memperhatikan pintu-pintu dan jendela rumah penduduk yang tertutup di siang hari. "Bahkan tak ada satu pun yang menampakkan diri, meskipun hanya sekadar untuk menyapa kita.""Ayo, kita pergi sekarang!" Yu Ling memutuskan.Yu Zhen dan Yu Ling memutar kudanya dan bergerak kembali menuju gerbang desa. Mereka sekarang sudah berada di tepi Desa Niuping yang terbengkalai dan seperti sudah lama ditinggalkan penghuninya.Angin berbisik melalui reruntuhan bangunan, mengusik debu dan kenangan yang terpendam. Di hadapan mereka, rumah-rumah kosong dengan pintu
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

69. Di Kedai Jiu Zhuan

Seorang pelayan pria penjaga arak yang melihat kedatangan Yu Zhen. Lelaki itu bermata cekung, iris abu-abu seperti rambut dan jenggotnya. Ia juga memiliki sedikit bungkuk di punggung, tetapi ada kesan bijaksana, kesetiaan dan ketenangan pada wajahnya. Pria itu pun tak bisa untuk tidak bertanya, "Tuan Muda Kedua?"Yu Zhen berhenti sejenak di anak tangga dan menoleh. "Oh, Paman Sun rupanya. Salam, Paman." "Salam kembali, Tuan Muda Kedua." Paman Sun Tao membungkuk hormat dengan sedikit dalam. "Tuan Muda Kedua, siapakah wanita dalam gendonganmu itu?" tanya Sun Tao, salah seorang pelayan pria setengah tua yang memang sudah mengenalnya. Pelayan tersebut tengah menjaga pintu ruangan tempat penyimpanan arak."Aku juga tidak tahu siapa orang ini, Paman Sun. Kami menemukannya di jalan." Yu Zhen berkata jujur."Menemukannya di jalan?" Paman Sun Tao bergumam heran."Dia hantu." Yu Ling datang menyahut."Hantu?" Paman Sun Tao sampai terlonjak kaget dengan suara Yu Ling. Lelaki itu menoleh ke ara
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

70. Arakku, Kekasihku!

"Salam, Paman. Salam, Bibi."Walaupun Yu Ling memiliki sifat yang terkadang membuat orang lain merasa kesal, tepi ia masih tetap menghormati saudara-saudara Yu Shan, ayahnya."Ling'er, jadi itu kamu?" Yu Shu menggerakkan kepalanya ke arah lain, mencari seseorang. "Aku tadi seperti mendengar suara adikmu.""Oh, Bocah Bau itu. Dia ke sana!" Yu Ling menunjuk ke arah kamar yang ada di ruang lainnya. "Dia juga membawa seorang hantu wanita yang kami temukan di pinggir jalan tadi.""Hantu wanita?" Yu Shu lagi-lagi dibuat tekejut oleh perkataan Yu Ling."Iya, Paman. Paman tinggal lihat saja sendiri." Yu Ling melangkah masuk dengan sedikit menabrak lengan Yu Shu sambil meneguk araknya."Paman, terima kasih atas hadiahnya. Aku suka arak ini!" Yu Ling mengangkat guci arak dengan wajah cerah. "Kamu ini!" Yu Shu berseru, mengangkat tangan dan lalu berkacak pinggang sambil menggelengkan kepala. "Heehh. Arak itu seharusnya satu minggu
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status