Home / Fantasi / Dewi Tabib Langit / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Dewi Tabib Langit: Chapter 141 - Chapter 150

152 Chapters

Menghadapi Bunga Pembantai

Sementara itu Ye Zixi segera melesat mendekati Tebing Kematian yang berada di pembatas antara Dunia Bawah dan Penjara Keabadian. Tempat itu memiliki energi negatif yang sangat kuat. Dan terlihat di dalam jurang itu sangat gelap gulita. Dengan sangat hati-hati Ye Zixi berusaha untuk mengambil sebuah pedang dengan aura tangguhnya yang memiliki pegangan giok putih dan berada tepat di bibir Jurang Kematian Klan Dunia Bawah. Namun disaat sedikit lagi Ye Zixi hampir berhasil meraih pedang Dewa Semesta itu, tiba-tiba saja sebuah guncangan dasyat terjadi dan membuat pedang Dewa Semesta kini terjatuh di dalam Jurang Kematian."Oh tidak!!" pekik Ye Zixi cukup terkejut. Beberapa kali dia berusaha untuk meraih pedang itu sebelum benar-benar terjatuh, namun usahanya sia-sia. Hingga akhirnya Ye Zixi nekat untuk menuruni sebuah tangga batu yang berada tepat di Tebing Kematian yang menghubungkannya untuk mencapai Penjara Keabadian.Tangga demi tangga
Read more

Apakah Kini Aku Akan Berakhir ?

"Long Wang, kamu begitu cepat kembali. Apa telah terjadi sesuatu?" Tanya Ye Zixi yang mulai mengingat kedatangan Long Wang yang sangat tiba-tiba. Karena beberapa saat yang lalu Long Wang baru saja meninggalkan Dunia Bawah untuk mengantarkan surat untuk Naga Emas."Saat aku meninggalkan Dunia Bawah, aku tanpa sengaja melihat pasukan musuh menuju istana Dunia Bawah. Sehingga aku memutuskan untuk segera kembali setelah mengantarkan surat itu. Dan sebenarnya aku datang bersama para prajurit lautku." sahut Long Wang.Dan benar saja, rupanya Ye Zixi melihat cukup banyak prajurit laut Long Wang yang sudah merubah wujudnya seperti sosok manusia sudah membantu klan Dunia Bawah atas penyerangan yang dilakukan oleh Wen Fei."Long Wang, tapi semua ini hanya akan sia-sia saja. Karena Wen Fei menggunakan kekuatan roh iblis Zhen Zi. Yang bisa mengakhiri mereka hanyalah pedang Dewa Semesta. Aku harus membantu mereka! Ayo antarkan aku untuk mendekati Wen Fei, Lon
Read more

Perpisahan Abadi ?

Langit terlihat berwarna menjadi semakin keunguan gelap. Angin juga berhembus lebih kuat. Beberapa kali terdengar halilintar saling bersahutan. Hingga akhirnya rintik air hujan mulai berjatuhan dengan ritme yang teratur membasahi tanah Dunia Bawah. Seakan alam juga turut berduka cita atas apa yang telah mereka alami selama ini.Ye Zixi masih membingkai wajah Chang Hui dan menatapnya lekat dengan senyum tipisnya. Mengamati setiap detail wajah tampan dengan struktur tulang yang tegas itu. Seakan-akan dia sedang berusaha untuk terus mengingat setiap detail wajah itu dan tak ingin melupakannya setelah dia pergi."Pangeran Chang Hui ... terkadang pertemuan bukanlah hal yang seutuhnya baik untuk kita. Namun pertemuan juga bisa menjadi hal yang sangat menyakitkan, karena selalu ada perpisahan yang menyakitkan. Mungkin saja lebih baik tidak bertegur sapa ataupun bertemu ... namun hati tetaplah saling menanti. Dan dunia pun akan tau, bahwa dirimu adalah orang yang selalu aku rindukan di setiap
Read more

Bunga Lotus Putih Yang Indah Dan Pengorbanan Pangeran Chang Hui

"Pangeran Chang Hui, semua itu hanya akan sia-sia saja. Dan semua itu malah akan membahayakan kamu. Siapapun yang terkena serangan dari pedang Dewa Semesta pasti akan segera berakhir. Dan itulah yang terjadi dengan diriku. Aku juga akan segera berakhir ... " lirih Ye Zixi dengan berat dan sepasang matanya sudah berkaca-kaca.Chang Hui menggeleng samar dan kini lebih erat memeluk tubuh Ye Zixi. Entah mengapa rasanya dia tidak ingin melepaskan Ye Zixi untuk sedetik saja. Ataukah dia yang terlalu takut untuk kehilangan Ye Zixi ..."Pangeran Chang Hui. Cabut pedang ini dan gunakan untuk mengakhiri prajurit Wen Fei. Karena hanya dengan pedang ini roh iblis Zhen Zi bisa berakhir ..." ucap Ye Zixi dengan pandangan yang sudah semakin berbayang dan gelap. "Cabut pedang ini dan akhiri mereka semua, Suamiku ... dengan begitu aku akan merasa lebih tenang ketika pergi." imbuhnya semakin lirih, dan pandangannya benar-benar menjadi gelap setelahnya."Aku ... harap kita bisa bertemu kembali di kehidup
Read more

Kehidupan Yang Lebih Baik

Kemenangan berhasil diraih oleh Dunia Bawah berkat pengorbanan Ye Zixi dan Chang Hui. Namun mereka juga berduka atas kepergian mereka berdua. Bahkan bukan hanya mereka saja yang merasa bersedih dan berkabung atas kepergian Ye Zixi, namun perompak Naga Emas, kekaisaran Qin maupun Dunia Atas juga ikut berkabung atas semua hal yang terjadi saat ini.Di mata mereka semua, Ye Zixi adalah seorang Dewi Tabib Langit yang berhati mulia dan selalu dianggap sebagai Dewi Penolong dan Dewi Penyelamat nyawa. Selain berhati mulia, dia juga dikenal memiliki kecantikan tiada tara.**Di atas kapal perompak Naga Emas."Ye Zixi ... tidak aku sangka kamu benar-benar akan pergi untuk selamanya. Aku sangat tidak menyangka jika pertemuan itu adalah pertemuan terakhir kita. Bahkan saat itu aku belum cukup memasakkan semua makanan kesukaan kamu. Hiks ... kini ... aku tidak bisa lagi melihat senyum dan tingkah ceriamu. Kini kita tidak bisa bercanda gurau seperti biasanya lagi. Selama ini hanya kamu satu-satuny
Read more

Hanya Sebuah Mimpi ?

Beijing United Family Hospital, ruang VVIP, tahun 20XX, jaman modern.Di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi dengan nuansa putih dan berbau obat, terlihat seorang wanita berwajah pucat terbaring di atas brankar. Beberapa selang terlihat masih melilit rapi pada beberapa bagian tubuhnya. Bahkan di juga menggunakan alat bantu pernafasan.Sebenarnya sudah cukup lama wanita yang masih terlihat cukup muda itu terbaring di atas brankar. Dia mengalami kecelakaan udara dan ditemukan oleh seorang nelayan di pinggiran pantai. Sangat beruntung karena tubuhnya masih utuh dan menunjukkan masih ada sebuah kehidupan. Padahal seluruh penumpang pesawat yang mengalami kecelakaan saat itu dinyatakan tewas dengan tubuh yang tidak utuh lagi. Karena pesawat itu meledak di dalam perairan.Namun setelah saat itu, wanita yang tak lain adalah Bai Zixi yang berprofesi sebagai dokter spesialis bedah di Beijing mengalami koma dan tidak sadarkan diri selama 2 tahun. Dan setelah
Read more

Siapa Sosok Pria Asing Itu ?

"Ini bukan mimpi! Kalung ini adalah pemberian Zhou Nansong untukku. Semua yang terjadi saat itu adalah nyata. Zhou Nansong adalah nyata, dan semuanya adalah nyata." gumam Bai Zixi menggenggam erat liontin giok kehijauan yang memiliki hiasan ukiran emas itu.CEKLEKKK ...Pintu kembali terbuka, dan kini terlihat dua orang pria dengan jas almamater putih kebangganannya memasuki ruangan rawat. Mereka diikuti oleh dua orang perawat, dan salah satunya adalah perawat Meng Jingyi.Beberapa saat mereka memeriksa kondisi Bai Zixi saat ini. Dan sesuatu yang sangat mengejutkan terjadi! Tubuh Bai Zixi yang biasanya memiliki kondisi lemah, kini terlihat sangat sehat dan segar bugar. Hanya saja dia masih mengeluh jika kepalanya beberapa kali merasa pusing dan berat."Hal seperti ini sangat wajar terjadi. Terlebih Dokter Bai baru saja tersadar dari koma. Setelah beristirahat cukup dan menjalani masa pemulihan, Dokter Bai akan segera pulih kembali." ucap Doter pria berkacamata itu setelah memeriksa ke
Read more

Lukisan Yang Tidak Asing

Suatu ketika Bai Zixi diajak oleh sahabat baiknya untuk menghadiri sebuah peresmian gedung pameran yang berada di kota besarnya. Malam ini dia terlihat sangat cantik dan mempesona dengan balutan gaun tanggung berwarna kream lembut yang membuat penampilannya terlihat anggun dan menawan."A Zixi, aku harap kamu tidak merasa bosan berada di tempat ini. Hehe ..." celutuk Liu Chung Hee, sahabat baik Bai Zixi karena melihat Bai Zixi hanya terdiam dan mengamati lukisan-lukisan di gedung pameran ini."Tidak, A Hee. Aku hanya sedang mengamati lukisan-lukisan indah ini. Semua lukisan ini terlihat sangat indah dan berseni. Membuatku teringat dengan seorang pelukis yang pernah aku kenal." sahut Bai Zixi yang malah kembali mengingat sosok Pangeran Qin Yue yang pernah melukisnya."Hhm? Seorang pelukis? Kamu punya kenalan seorang pelukis?""Benar. Lukisan Pangeran Qin Yue sangat indah dan berseni. Selama ini aku tidak pernah melihat lukisan lain yang bisa menandinginya. Namun setelah melihat semua l
Read more

Pria Itu ... Apakah Dia ?

Seketika Bai Zixi kembali teringat dengan sebuah kalung yang pernah dia beli ketika berada di pasar Ibu Kota Xianyang. Kalung yang dia beli untuk dihadiahkan untuk sang Kapten perompak Naga Emas. Bahkan sebenarnya Bai Zixi membeli beberapa kalung untuk diberikan untuk beberapa prajurit perompak, namun saat itu Zhou Nansong malah merebut semua kalung itu, dan hanya dia yang memakainya.Pandangan Bai Zixi perlahan mulai naik, hingga akhirnya dia menangkap wajah seorang pria berwajah datar dan dingin. Rambutnya hitam pekat dan sedikit berantakan dengan penampilannya bergaya kasual, namun tetap rapi. Pria itu menatap rumit Bai Zixi, seolah-olah sedang ada yang dia pikirkan. Namun Bai Zixi malah membeku cukup lama dan masih menatapnya lekat. seakan telah terhipnotis.'Tidak pernah saling mengenal sebelumnya, tapi ... mengapa mengapa rasanya seakan-akan sudah pernah menjadi bagian dari masa lalu ...'Batin pria itu masih menatap Bai Zixi rumit, dan dia menjadi semakin bingung ketika meliha
Read more

Akulah Ye Zixi, Akulah Dewi Tabib Langit

Bai Zixi memasuki ruangan itu setelah mendapatkan ijin dari tuan muda Zhao. Terlihat di dalam ruangan itu seorang pria berdiri dengan tegap menatap ke arah luar kaca bening satu arah di dalam ruangannya. Dan posisinya membelakangi Bai Zixi."Apa ada yang ingin kamu sampaikan padaku. Dokter Bai?" tanya pria itu dengan santun dan lugas."Tuan muda Zhao benar. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan langsung kepada tuan." jawab Bai Zixi entah mengapa merasa aneh dan kikuk."Begitu juga denganku. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan kepada Dokter Bai. Jika Dokter Bai berkenan, kita bisa membicarakan sambil menikmati makan malam." jawab tuan muda Bai yang kali ini berbalik menatap Bai Zixi."Tidak bisakan kita berbicara disini saja? Aku bahkan tidak akan bisa menikmati makan malamku dengan baik jika suasana hatiku tidak baik." ucap Bai Zixi masih menatap lekat pria itu dengan sepasang mata yang sudah berkaca-kaca dan jemarinya sudah meremas gaun tanggungnya. Karena paras pria di hada
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status