Home / Fantasi / Kaisar Dewa Regera / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kaisar Dewa Regera: Chapter 11 - Chapter 20

136 Chapters

11. Kemunculan Ayah Al!

Para warga Gletser Abadi tengah sibuk, gotong royong membersihkan bongkahan es yang menimpa tempat tinggalnya. Bukan menggunakan perkakas, namun menggunakan energi mereka sendiri. Bongkahan es tadi dicairkan, lalu kembali membentuk rumah yang juga dari kristal es. Friss, sang Ratu Gletser Abadi mengamati semua itu dari atas balkon istananya. Segoro dan Akara masih berada di sisinya, lalu muncullah seorang pasukan putih yang berlutut di belakangnya. "Yang Mulia!" suara seorang gadis dengan tegas terdengar, membuat mereka menoleh dan berbalik badan. "Aliran energi pada gletser telah menipis, bahkan sudah banyak tanaman yang layu!" lanjutnya melaporkan keadaan. Sang Ratu tidak menjawabnya, lalu menoleh ke arah pemuda berpakaian putih biru dan berkata. "Segoro, bisa membantuku menggeser dunia ini?""Tentu!" seru Segoro, namun segera mengerutkan keningnya. "Tapi maksudnya?""Planet ini telah kehilangan energinya, sekarang sudah lepas dari o
last updateLast Updated : 2023-12-03
Read more

12. Perjalanan Antar Bintang!

Mereka perlahan-lahan membuka matanya, masih melesat dengan keadaan yang sunyi nan tenang. Tidak ada hambatan apapun di dalam sana selain dinding terowongan yang dipenuhi energi yang terus menggeliat."Jangan lambatkan lajumu." Friss memperingatkan Akara, dan gumpalan jiwa putih itu bertanya. "Kenapa?""Kita akan langsung keluar dari lubang cacing jika melambatkan kecepatan." Ia lalu membuka mata naganya dan menyapu pandangan. "Lalu bagaimana kita tau sudah sampai mana?" Akara kembali bertanya, lalu gadis itu menoleh sembari menutup mata naganya dan berkata. "Mataku dapat melihatnya."Akara langsung menoleh ke samping, sorot cahaya merah keluar saat mata naganya menyala. Ia seketika seakan tersedot keluar, melihat barisan planet dan bintang yang melesat begitu cepat. Seperti mendekatkan tulisan pada koran dan menggesernya dengan cepat, membuatnya pusing dan segera menutup mata naganya kembali. Ia langsung merasa ingin muntah.
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

13. Pertarungan di Dunia Atla

Akara dan Friss masih di dalam lubang cacing, mereka masih begitu santai hingga akhirnya menyadari keanehan. Di kejauhan lorong penuh cahaya itu bergejolak, menyempit hingga akhirnya tertutup. Nyala merah dan biru serentak muncul dari mata keduanya."Nebula!" Akara langsung membuat pelindung ruang menyelimuti tubuh kekasihnya yang sedang terbelalak. Dentuman terjadi saat gadis itu melesat jauh lebih cepat, meninggalkan gelombang energi yang membuyarkan dinding lubang cacing. "Ada apa?" Akara ikut mempercepat lajunya."Tidak ada jalan masuk lagi jika kita keluar dari lubang cacing!" Friss begitu panik, namun apa daya. Lubang cacing sudah terpotong oleh Nebula. Bwush!... Mereka keluar dari lubang cacing, menembus pekatnya awan panas Nebula. "Tidak mungkin!" Friss mempercepat lajunya, hingga meninggalkan pusaran yang menggulung Nebula dan retakan kehampaan yang mencakar-cakar angkasa. Mengetahui usahanya gagal untuk masuk kembal
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

14. Hukum dunia yang mengerikan!

Di sisi lain dunia Atla, gadis cantik berambut putih dengan gaun putih kebiruan memasuki pelindung ruang seakan menembus gelembung. Pelindung yang menghalau hembusan awan panas dan material angkasa itu tidak menahannya, membuatnya segera berhenti dan menoleh ke luar. "Apa yang terjadi?" Ia bertanya kepada jiwa yang berupa gumpalan asap putih."Kamu diselimuti energiku, jadi bisa menembusnya," jawab Akara."Bagaimana bisa?" "Itulah yang ingin aku cari tau!" Akara segera melesat, menuju rindangnya tanaman yang menyelimuti planet Atla. …Kembali ke sisi lain dunia Atla yang sedang bersitegang, kilatan listrik yang menyelimuti tubuh Kaisar Atla telah bergerak ke satu titik menuju belakang pundaknya. Terbentuk aura layaknya sebuah galaksi, dengan latar pusara hitam yang berisi titik-titik cahaya bintang. Ada 2 barisan cahaya bintang yang melengkung layaknya 2 bilah kipas.Melihat auranya, Jade lalu berkata. "Humph! Berlagak mel
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

15. Simbiosis mutualisme yang mengerikan!

Istana Kaisar Atla, bangunan besar yang disangga oleh batang utama dan percabangan ranting yang menyebar di sampingnya. Di salah satu sisi istana, tepat di samping batang tanaman raksasa yang condong dan dialiri air layaknya prosotan raksasa. Al bersama kedua wanitanya dan Jade sedang berbincang tanpa adanya kehadiran tuan rumah. Mereka duduk santai dengan meja dan kursi dari tanaman yang merambat dari bawah. Setelah mendengar penjelasan Al, pria bertubuh kekar itu melebarkan kedua tangan, bersandar pada sandaran kursi dan berkata. "Baiklah!... Akan aku bantu! Tapi setelah itu jangan ganggu aku, aku ingin mengasingkan diri dari semesta ampas ini!""Terima kasih, tapi aku tidak yakin kau dapat mengasingkan diri dengan tenang jika mereka masih berdiri di atas sana!" Al ikut bersantai, duduk bersandar dan menaruh tangannya pada paha kedua gadis cantik di sisinya. Jade terkekeh dan berkata. "Melihat ambisimu, kau pasti tidak akan membiarkan mereka begitu saj
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

16. Akara menjadi incaran

Tidak hanya di lokasi pertempuran, seluruh dahan pohon Zoe bergejolak, bahkan membuat istana Kaisar Atla terguncang. Untuk menghindari guncangan, tuan rumah dan para tamunya segera melayang di udara. "Apa yang terjadi?" Mereka segera mengamati keadaan, sedangkan dua naga sejati segera menyalakan mata naganya. "Saya kurang tau, baru kali ini ada guncangan besar seperti ini!" jawab Kaisar Atla, saat itulah kilatan petir ungu mendekat. Seorang pasukan bertopeng segera berlutut di bawah sana, padahal keadaan lantainya terguncang hebat."Yang Mulia! Ada seorang gadis berambut putih dengan kekuatan energi dingin yang menjadi sumber kegaduhan ini!"Mendengar ucapannya, pria bertubuh kekar segera menoleh ke arah wanita bergaun keunguan yang juga meliriknya. "Lalu di mana gadis itu?" "Gadis itu melesat ke atas dan bertarung dengan pohon Zoe, sekarang kami sedang berusaha mengevakuasi warga karena banyak para warga yang diserap!"
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

17. Evolusi dan kehancuran dunia Atla

Dentuman terjadi secara cepat dan terus-menerus, membuat Akara panik dan berkata."Tanaman itu mengincarku, jika seperti ini kubah pelindung akan hancur! Pelindung ruang kecil saja jika hancur membuat pemiliknya merasakan sakit yang luar biasa, jika seluas ini mungkin dapat membunuhnya!" "Lalu apa yang akan kita lakukan? Satu-satunya cara membuatnya menjauhi kubah, tapi jiwamu akan langsung diserap jika menyentuhnya," jawab Friss yang langsung disahut Violet."Diserap apa? Aku dapat langsung menebas semuanya, tapi tuanku belum mengijinkannya." "Pasti ada alasan kenapa kita tidak boleh menebasnya!" Akara berpikir keras, terpejam dan menyibakkan rambut yang menutupi jidatnya hingga terlihat mirip dengan ayahnya. Tidak lama kemudian ia membuka matanya dan berkata. "Friss, selimuti aku dengan es lagi dan lempar ke bawah!" Gadis itu terdiam sejenak, lalu kilatan listrik merah segera menyelimutinya dan membentuk aura Naga. Seketika
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

18. Dunia Baru

Di antara banyaknya bongkahan tanah yang melayang di udara, ada seorang gadis kecil yang meringkuk dengan diselimuti oleh energi. Gadis berambut keemasan dengan daun telinga bagian atas yang runcing, dan 2 helai daun lebar yang menyelimuti dadanya. Di perutnya yang terbuka, ada ranting dengan daun kecil yang melingkari pusarnya. Pada bagian bawah tubuhnya juga ada dua helai daun yang melingkar layaknya rok.Saat membuka matanya, terlihat mata keemasannya yang begitu jernih. Pandangannya kemudian tertuju pada sekelompok orang di kejauhan, dan beberapa saat kemudian, tubuhnya menghilang. Ia muncul kembali di samping Friss. Karena tidak merasakan ancaman, mereka hanya diam mengamatinya saja. Al lalu menoleh ke arah Serin dan berkata. "Makhluk apa sebenarnya itu?""Pohon Zoe yang berhasil evolusi," jawabnya membuat Kaisar Atla jadi terbelalak dan mendekat ke arah gadis kecil itu. "Dewi Zoe?" Ia malah begitu mengaguminya."Aksinya tadi untuk
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

19. Serangan Naga Cahaya

Swashh!... Cahaya keemasan bak laser besar menerpa ujung dunia Gletser Abadi. Walaupun hanya sekejap, namun membuatnya meleleh hingga membentuk cekungan besar. Dunia yang sudah seperti semangka dibelah dua, kini terkikis seperti ditusuk tongkat di salah satu sisinya. Suara kepanikan terdengar di antara kepulan uap air yang perlahan-lahan mulai pudar disapu angin. Mereka tersiram air panas dari es yang meleleh, bahkan bangunan yang sepenuhnya terbuat dari es mulai mencair.Pasukan Putih langsung bergerak cepat, mereka melesat, melompat di atas bangunan sembari menggendong para warga. Bukan karena serangan susulan, namun hawa dingin dari luar yang menyeruak begitu cepat. Jangankan es yang mencair, uap asap saja segera membeku dan berjatuhan. Akan tetapi, lelehan air yang menggenang mulai bergerak, terus membumbung tinggi dan mulai membeku, hingga akhirnya menutup lubang bekas tembakan laser.Terbanglah di atas dunia Gletser Abadi yang mulai membeku kembali,
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

20. Air Mata Kesedihan

Gadis cantik itu seketika terbelakak, terduduk lemas ketika mendapati dunia dan rakyat tercintanya telah tak berupa. Segoro juga sudah tidak ada harapan, ia sangat terpukul karena tidak bisa memenuhi kepercayaan dari gadis yang dicintainya. Ia dengan gemetaran mendekat sembari menjulurkan kedua tangan seakan ingi memeluknya."Maafkan aku nona Friss! Aku tak bec …" Ia seketika terhenti dan terbelalak, gadis yang hanya beberapa jengkal dari pelukannya tertembus laser tepat di bagian punggung hingga dada. Gadis itu lalu menoleh ke arahnya, dengan wajah penuh kesedihan dan berlinang air mata, ditambah darah yang keluar dari kedua sisi mulutnya. Tatapannya begitu sayu dan ingin mengucapkan sesuatu, namun laser kembali menembaknya. Tepat di kepala dan disusul tembakan berkali-kali hingga tak berupa dan tersungkur di udara. "Luceee!!!" Segoro berteriak panjang dengan mata melotot penuh dendam dan kesedihan. Energinya meluap begitu deras, begitu pula air matanya."Kenapa? Tidak perlu teriak
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status