Semua Bab Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Bab 751 - Bab 760

973 Bab

Bab 751

Sebuah kampung kecil di Kota Sumeda.Tika menjelaskan, "Dulu, Adrian membunuh ayahmu, jadi ibumu sangat benci Adrian. Ibumu mencari Cindy dan memintanya menjadi sakti, tapi saat itu Cindy sudah segera melahirkan. Meskipun Cindy mengasihani ibumu, tapi semua orang pasti punya keegoisan masing-masing, kebanyakan orang pasti membela keluarga sendiri. Sejahat-jahatnya Adrian, tetap saja suaminya, bahkan ayah dari anaknya.""Maka itu, saat ibumu memohon pertolongannya, meskipun Cindy sudah tergoyahkan, dia tetap saja menolak ibumu."Hendra dengan terkejut berkata, "Jadi, ibuku langsung membenci Cindy dan menukarkan anaknya Cindy?"Tika pun mengakuinya.Dia merasa bersalah ketika membahas masa lalu."Saat itu, ibumu hanya berpikir untuk balas dendam. Dia memintaku mencari tahu tanggal Cindy lahiran. Awalnya dia ingin menculik anaknya Cindy agar Cindy merasakan rasa kehilangan keluarga.""Aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit swasta. Saat itu, aku langsung menolaknya. Cindy memang bersal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 752

Tika diam sesaat, lalu mengeluh, "Ibumu sebenarnya orang yang baik, dia nggak akan menyerang orang yang nggak bersalah. Tapi, Adrian terlalu jahat, ditambah ibumu sangat mencintai ayahmu, dia terpaksa menggunakan cara samping untuk balas dendam."Hendra mengepalkan tangannya bertanya, "Di mana putranya Cindy? Apa sudah meninggal?""Awalnya saat aku membawa putranya Cindy kepada ibumu, dia mau membunuh anak itu. Tapi, dia tetap saja nggak rela membunuhnya, jadi dia membiarkan anak itu di bawah hujan untuk menerima takdirnya ....""Bertahun-tahun berlalu, nggak ada yang tahu hal itu selain aku dan ibumu. Cindy sampai mati pun nggak tahu kalau anak yang dilahirkannya saat itu adalah seorang putra.""Namun, ini juga termasuk karmanya Cindy karena membiarkan Adrian membunuh ayahmu. Lalu, dikarenakan Adrian mementingkan putra dibandingkan putri, Cindy dikhianati, bahkan hidupnya sangat menderita. Dia selamanya nggak akan bertemu dengan anaknya lagi.""Setiap orang yang melakukan kesalahan pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 753

Jam sepuluh malam.Tidak ada satu pun lampu yang menyala di Cemara Praya.Hendra minum sedikit bir, jadi Alex yang mengantarnya pulang.Saat Hendra baru masuk ke rumah, Kentang terus mengeong.Namun, setelah mengetahui semua kedendaman masa lalu dari mulut Tika, Hendra merasa tertekan, bahkan tidak menyadari sepasang sepatu perempuan di depan pintu.Hendra melonggarkan dasinya, dia mengabaikan Kentang dan langsung naik ke lantai atas dengan lampu sensor tangga yang menyala.Hendra mendorong pintu kamar dan menutupnya dengan santai, cahaya lampu di tangga pun terhalangi oleh pintu.Semua emosionalnya terkubur dalam kegelapan.Hendra merasa sedikit depresi, efek alkohol mulai bereaksi di seluruh tubuhnya hingga membuat pelipisnya merasa kesakitan. Saat dia berbaring di tempat tidur dan mau menarik selimut, tangannya langsung terhenti!Kemungkinan karena Hendra memang orang yang sangat waspada, di dalam kegelapan, dia pun langsung mencekik bagian leher dengan tepat sambil bertanya, "Siapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 754

Tangan besar yang melingkari pinggang belakangnya menjadi semakin kuat, dada mereka berdua saling berdempetan, detak jantung mereka kacau dalam frekuensi yang sama. Kedua jantung mereka seperti terkait dengan erat.Setelah mereka mulai susah bernapas, Hendra baru perlahan-lahan melepaskannya.Sisca menempatkan tangannya di pundak Hendra dengan tatapan yang menghindar.Namun, Hendra terus menatap bibir Sisca yang kemerahan hingga muncul nafsu yang ingin melahapnya.Saat mereka saling bertatapan, mereka hanya berhenti sedetik saja dan lanjut berciuman lagi.Dalam kamar yang panas dipenuhi dengan suara ciuman yang semakin keras dan mesra.Hendra melepaskan dasi, menciumnya sambil menanyakan dengan suara serak, "Kenapa kamu tahu aku hari ini sangat merindukanmu? Sudah berapa lama kamu menungguku?""Aku jam dua siang sudah sampai.""Kenapa nggak meneleponku untuk menjemputmu di bandara?"Saat itu, Hendra masih berada di Kota Aroha. Kalau hari ini dia tahu Sisca akan datang, dia pasti tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 755

Sisca memiringkan lehernya karena merasa geli, dia berkata, "Kenapa kamu semakin lama semakin mirip dengan Kentang? Suka menggangguku saat aku sedang melakukan sesuatu."Hendra menatap wajah sampingnya yang indah menjawab, "Mungkin aku dan Kentang sama-sama sangat mencintai majikannya."Sisca mematikan kompor mengeluarkan sayur dan telur.Dua porsi mi dengan telur dan sayur yang bergizi sudah siap dimakan."Bawa ke sana."Hendra tidak membawa mi itu, dia malah tetap merangkul pinggangnya sambil bersandar di pundaknya berkata, "Sisca, ayo kita menikah."Hendra sudah tidak sabar untuk hidup bahagia.Sisca hanya memasak mi dengan memakai kemejanya saja sudah membuat Hendra terjebak dalam gambaran yang bahagia.Hendra bahkan berilusi kalau mereka sudah mulai kehidupan pernikahan.Sisca sedikit tercengang, dia menolehkan kepalanya menatap Hendra berkata, "Tapi, kartu keluargaku ada di tangan ayahku. Sebelum kita menikah, kita harus bilang kepada ayahku."Hendra menganggukkan kepala berkata,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 756

Hendra menahan pinggangnya dan menggendongnya. Kemeja yang tadinya tertumpuk di pinggang langsung terjatuh ke lantai.Seluruh tubuhnya menjadi sangat dingin.Tangan Sisca yang dirangkul di lehernya menjadi lebih tegang, mereka pun lanjut berciuman dengan postur digendong.Setelah lama terpisah, percikan api bisa dengan mudah menyulut api yang tidak dapat dipadamkan."Bam!" Suara benturan ringan.Sisca ditahan di dinding kulkas dua pintu, punggungnya tiba-tiba terasa sangat dingin hingga membuatnya bergetar.Cahaya di dapur sangat gelap, jendela selalu ditutup dengan tirai. Vila di daerah sini adalah vila tunggal, jadi sepanjang hari sangat privasi.Kulkas warna gelap membuat kulit Sisca terlihat lebih putih cerah.Hendra benar-benar kehilangan kendali.Sepasang tangan Sisca yang putih itu dililit di belakang leher Hendra, jari tangan ditekan hingga memutih, saraf di punggung tangan pun sedikit tegang.Di dapur yang hening, suara napas mereka berdua terdengar sangat memalukan.Leher Sis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 757

Namun, Hendra tidak keduanya, dia tidak tertarik dengan kegiatan seperti ini.Terutama Sisca ada di sisinya, dia lebih tidak berniat untuk menghadiri perayaan sekolah.Sisca bertanya dengan bingung, "Kamu nggak pergi? Tapi aku sudah janji dengan Nancy untuk pergi."Hendra menahan punggung Sisca, lalu dirinya bergerak maju. Kelembutan tadi sudah menghilang sepenuhnya, Hendra berkata, "Aku pergi kalau kamu pergi."Kaki Sisca tegang hingga membuatnya hampir pingsan....Keesokan siang.Cahaya matahari yang terang menyinari tempat tidur besar.Saat Sisca masih tidur, dia merasa gatal di bagian wajahnya. Awalnya dia mengira ulah Hendra, saat Sisca mendorongnya, dia malah menyentuh tubuh yang dipenuhi dengan bulu.Sisca membuka matanya, ternyata Kentang melompat ke atas kasur dan menjilat wajahnya dengan berani.Sisca langsung menjauhkannya.Kentang sangat manja terhadap Sisca. Saat Sisca tidak mengizinkannya menjilat wajah, dia langsung berjalan ke lengan Sisca.Sisca berbaring sambil berpi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 758

...'Kenapa dulu aku nggak menyadari kalau otak Hendra begitu mesum?'Hendra membuat roti lapis berisi daging dan telur untuk Sisca.Sisca langsung menyantap roti itu di dapur.Hendra memiringkan kepala bertanya, "Bagaimana rasanya?"Sisca menganggukkan kepala menjawab, "Lezat."Sisca memberikan roti lapis yang sudah digigitnya kepada Hendra.Menghadapi kondisi ini, Hendra tercengang sesaat. Dia menatap Sisca dan tidak langsung memakan roti tersebut.Sisca bertanya, "Kamu merasa jijik?"Ketika Sisca mau mengambil kembali rotinya, Hendra langsung menahan tangannya.Hendra menunduk ke arah tangan Sisca dan menggigit di bekas gigitannya Sisca.Bagaimana mungkin Hendra merasa jijik terhadap sisa makanan Sisca? Seluruh tubuh Sisca bahkan sudah pernah dicium oleh Hendra.Di paha Sisca juga masih ada bekas yang dibuat Hendra kemarin malam.Hanya saja, di saat ini mereka sepertinya melewati kekosongan selama tujuh tahun. Sekarang, mereka hanya menjalani kehidupan bahagia setelah menikah.Sisca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 759

Saat Hendra dan Sisca tiba, pintu sekolah sudah sangat ramai.Keramaian di depan membuat mobil susah untuk masuk, jadi mobil mereka diparkir di parkiran terbuka.Nancy juga baru sampai dan mengatakan kalau dia menunggu Sisca di tempat registrasi.Para sukarelawan di depan gerbang sekolah memandu Sisca dan Hendra ke tempat registrasi.Ketika mereka mendekati tempat registrasi, ponsel Hendra berdering lagi.Ini telepon dari Pak Sugeng.Pak Sugeng kembali meminta Hendra ke kantornya untuk membantunya melakukan sesuatu.Hendra menanyakan Sisca, "Apa kamu mau ikut denganku?"Sisca tidak ingin pergi, dia pun berkata, "Nancy masih menungguku di tempat registrasi, aku juga nggak kenal Pak Sugeng. Kamu menemuinya saja dulu, nanti kita baru berkumpul lagi."Hendra memberi tahu, "Nyalakan suara teleponmu agar nanti bisa kuhubungi."Sisca suka mematikan suara teleponnya, dia selalu menyalakan mode jangan ganggu sebelum tidur dan lupa mematikannya di keesokan hati. Lama-kelamaan, ponsel Sisca pun m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

Bab 760

Setelah mengisi buku donatur, Sisca dan Nancy pun hendak pergi.Di saat ini, tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak asing. "Loh, bukankah ini primadona sekolah kita si Sisca?"Kali ini, Sisca langsung mengenali orang ini.Nonira Semay, dia adalah salah satu penggemar gila Hendra.Nancy juga mengenalinya.Nonira termasuk orang yang terkenal di angkatan mereka. Dia memiliki banyak teman penjilat karena dia adalah anak bupati.Nonira melirik buku donatur melihat Sisca baru menyumbang satu juta, dia langsung menertawakannya, "Kamu nggak malu menyumbang satu juta? Sisca, kenapa kamu dari dulu begitu miskin? Oh ya, dulu kamu saja bersedia mengkhianati Hendra demi 40 juta."Sisca tidak marah, melainkan menertawakannya, "Kulihat semua alumni yang terkenal mendonasikan beberapa juta saja. Tapi, dengan statusmu yang mulia seharusnya menyumbang 20 miliar, dong."Nancy juga memprovokasi, "Ayo Nona Nonira, cepat donasikan 20 miliar agar kami tahu kehebatanmu."Nonira memang berasal dari kelua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7475767778
...
98
DMCA.com Protection Status